Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Teknis Budidaya
3 Comments
Dilihat sebanyak : 13,465 Kali
Panama
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yg diserang adalah daun.
Gejala: daun layu & putus, mula-mula daun luar lalu daun di bagian dalam,
pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam.
o
Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
o
o
o
o
o
o
Bintik daun
Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yg diserang adalah daun dengan
gejala bintik sawo matang yg makin meluas.
Pengendalian: dengan menggunakan fungisida yg mengandung Copper oksida
atau Bubur Bordeaux (BB).
Layu
Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yg diserang adalah akar.
Gejala: tanaman layu & mati.
Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
Daun pucuk
Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Bagian yg
diserang adalah daun pucuk.
o
Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
o
Pengendalian: cara membongkar & membakar tanaman yg sakit.
7.3. Gulma
Tidak lama setelah tanam & setelah kanopi dewasa terbentuk, gulma akan menjadi persoalan yg
harus segera diatasi. Penanggulangan dilakukan dengan:
1.
Penggunaan herbisida seperti Paraquat, Gesapax 80 Wp, Roundup & dalapon.
2.
Menanam tanaman penutup tanah yg dapat menahan erosi, tahan naungan,
tidak mudah diserang hama-penyakit, tidak memanjat batang pisang. Misalnya Geophila
repens.
3.
Menutup tanah dengan plastik polietilen. Baca selengkapnya budidaya pisang ada di
>>sini atauhttp://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-penyakit-pisang.html
Budidaya Petani
Beberapa tahun terakhir ini para petani di desa saya mengeluhkan adanya penyakit
yang menyerang pohon pisang. Beberapa keluhan para petani diantaranya adalah,
pohon pisang layu setelah ditanam, buah menjadi keras dan tidak bisa dikonsumsi.
Berawal dari permasalahan tersebut akhirnya Kelopok Tani Makmur Jaya I, yang ada di
desa saya kemudian mengundang PPL yang mengerti tentang hama penyakit berbagai
tanaman. Dari penjelasan Bpk. Toni selaku pengamat hama, ternya ada 2 penyebab
hama penyakit pohon pisang.
Bonggol/akar hitam.
Apabila salah satu pohon pisang sudah terserang penyakit, maka pohon yang lainpun
dapat tertular juga, penularan penyakit pada pohon pisang bisa melalui :
Melalui Air : Penularan melalui air dapat disebabkan karena drainase kurang
lancar
Alat : Penularan melalui alat biasanya terjadi melalui, sabit maupun cangkul.
Cara Pencegahannya :
Ada beberapa cara untuk mencegah agar hama penyakit tidak menular ke pohon pisang
yang lain, diantaranya cebagai berikut :
Drainase atau saluran air harus lancar agar tanah yang denkat dengan pohon
pisang tuntas.
Jangan gunakan alat, misalnya cangkul maupun sabit yang pernah dipakai untuk
menebang pohon yang sudah ternkena penyakit untuk mengambil bibit yang mau
ditanam. (Apabila alat sudah pernah dipakai pada pohon yang terkena penyakit
usahakan alat dibersihkan agar steril)
Kalau yang sudah berbuah, buang jantung/bunga harus segera dibuang, karena
serangga bisa menularkannya melalui ini.
Cara Menanggulangginya
Untuk menanggulanggi tanaman pohon pisang yang sudah terserang penyakit dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Apabila satu rumpun sudah terkena semua, tebang seuma pohon dan bakar
rumpun tersebut agar nanti kalu tumbuh kemabli diharapkan penyakit sudah tidak
ada.
Sebelum menanam bibit sebaiknya dibakar pada bonggolnya sela 10 menit, atau
bisa juga dengan cara membakar sekam pada lubang tanah yang mau ditanami
pohon pisang.
Itulah Ciri-Ciri Hama Penyakit Pohon Pisang Dan Cara Pencegahannya yang saya dapat
dari Petugas Penyuluh Lapangan Bpk. Toni. selaku pengamat hama, Semoga
bermanfaat.
Nematoda
Pisang
Parasit
Akar
Rotasi tanaman
Cara mekanis
Menaikkan suhu tanah sampai 50 0C selama 30 menit dengan uap panas atau air panas.
Pencelupan bonggol anakan ke dalam air panas suhu 50 0C selama beberapa menit.
Cara kimiawi
Penggunaan nematisida Karbofuran, Etrofos dan Oksanil dengan dosis 12 gr bahan aktif per
rumpun, yang diaplikasikan pada saat tanam dan diulang tiap 6 bulan.
ULAT
PENGGULUNG
DAUN
(Erienota
thrax.)
Penyebabnya adalah ulat Erionata thrax. Larva yang baru menetas memakan daun pisang
dengan membuat gulungan daun. Seluruh siklus hidupnya terjadi di dalam gulungan daun.
Daun terpotong-potong karena tergulung dan jika dibiarkan tanaman akan menjadi gundul.
Cara pengendaliannya adalah secara fisik, telur, ulat dan daun yang terkumpul kemudian
dilenyapkan, selain itu dilakukan dengan memangkas daun yang terserang kemudian
dibakar. Secara teknis daun pisang muda dirobek-robek agar ulat tidak bisa menggulung
daun dan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida beracun kontak maupun
beracun perut yang dilakukan saat telur baru saja menetas misalnya Diazinon 60 EC,
Bayrusil 250 EC sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.Dapat juga digunakan
insektisida yang bersifat sistemik akan lebih efektif mengingat ulat daun ini tersembunyi
dalam gulungan daun.dengan menggunakan insektisida yang cocok belum ada, dapat
dicoba
dengan
insektisida
Malathion.
Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek
hingga
tulang
============================================
daun.
URET
KUMBANG
(PENGGEREK
BONGGOL)
(Cosmopolites
sordidus)
Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Larva penggerek bonggol membuat
terowongan pada bonggol pisang yang merupakan tempat masuknya bibit penyakit lain
seperti Fusarium. Kerusakan berakibat lemahnya sistem perakaran dan transportasi
makanan terhenti. Gejala serangan terlihat daun menguning dan ukuran tandan berkurang
sehingga produksi menurun. Cara Pengendaliannya yaitu dengan sanitasi lingkungan,
menangkap kumbang dewasa dengan perangkap yang terbuat dari bonggol pisang,
menggunakan musuh alami dan insektisida berbahan aktif karbofuran dan monokrotofos
dengan
dosis
seperti
tertera
pada
kemasan.
Gejala:
lorong-lorong
ke
atas/bawah
dalam
kelopak
daun,
batang
pisang
penuh
lorong.
Pengendalian:
sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit
yang
telah
disucihamakan.
==============================================
PENGGEREK
BATANG
(Odoiporus
longicolis
(Oliv)
Kerusakan akibat hama ini ditandai dengan adanya lubang disepanjang batang semu. Cara
pengendaliannya yaitu : dengan sanitasi kebun, menggunakan musuh alami Plaesius
javanicus
dan
penggunaan
insektisida
berbahan
aktif
===============================================
Carbofuran.
THRIPS
(Chaetanaphotrips
signipennis)
Hama ini menyerang bunga dan buah muda, akibatnya terdapat binti8k-bintik dan goresan
pada kulit buah yang telah tua. Cara pengendaliannya yaitu dengan membungkus tandan
buah saat bunga akan mekar dan penyaputan tangkai tandan dengan insektisida berbahan
aktif
monocrotophos.
=======================================================
============
URET
Penyebabnya adalah hama uret, gejala serangan tampak pada batang yang berlubang
hingga ke umbi bagian bawah. Gejala ini bisa tampak pada anakan pisang dan bibit yang
masih muda. Pengendalian dilakukan dengan mencelupkan bibit pisang ke dalam larutan
insektisida
selama
15
menit.
=======================================================
============
NEMATODA
(Rotulenchus
Bagian yang
diserang
rongga
bintik
bibit
atau
yang
dengan
telah
adalah
kecil
di
similis,
akar.
Gejala:
dalam
akar,
disucihamakan,
kadar
Radopholus
tanaman
akar
tingkatkan
kelihatan
bengkak.
humus
tanah
lempung
similis).
merana,
Pengendalian:
dan
terbentuk
gunakan
gunakan
lahan
kecil.
Penyebabnya adalah hama Nematoda Radopholus similis, gejala serangan yang nampak
tanaman menjadi kerdil, akar tampak berbintik-bintik gelap, buah menjadi sedikit dan kecilkecil. Pengendalian untuk mencegah nematoda ini diusahakan agar di sekitar tanaman
pisang terdapat cacing gelang karena cacing ini bisa menghambat perkembangan
nematoda. Dapat digunakan Furadan 3G yang dibenamkan di sekitar tanaman pisang.
=======================================================
=================
ULAT
BUNGA
DAN
BUAH
(BURIK
BUAH)
(Nacoleila
octasema.)
Bagian
yang
diserang
adalah
bunga
dan
buah.
Gejala:
pertumbuhan
buah
abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
Pengendalian:
dengan
menggunakan
insektisida.
Serangan hama yang menyebabkan burik buah menyebabkan perkembangan buah menjadi
terhambat, menimbulkan kudis pada buah sehingga menurunkan kualitas buah. Hama ini
meletakkan telurnya diantara pelepah bunga dan segera setelah bunga muncul dari
tanaman pisang. Hama langsung menggerek pelepah bunga dan bakal buah, terutama saat
buah masih dilindungi oleh pelepah buah. Cara pengendaliannya yaitu dengan membungkus
tandan
buah
saat
bunga
akan
mekar.
=======================================================
================
KUDIS
BUAH
PISANG
Penyebabnya adalah ngengat Nicoleia octamena . Gejala yang nampak seperti ada tato atau
kudis sehingga kualitas buah turun karena kulit menjadi kasar, bentuk dan ukuran buah
menjadi tidak sempurna. Pengendalian dengan cara penyemprotan insektisida pada jantung
pisang yang telah terbuka seludangnya. Jenis insektisida yang efektif adalah Nogos 50 EC
atau Basudin 60 EC. (siti hafsah husas, PP Pusbangluhtan
OPT PISANG
Senin, 15 April 2013
OPT kategori binatang hama (dengan bagian-bagian deskripsi: judul dengan nama
ilmiah, nama umum dalam bahasa Indonesia dan Inggris, klasifikasi dari ITIS atau
GBIF Data Portal, deskripsi setiap fase perkembangan serangga, gejala kerusakan
tanaman, dan pengendalian)
Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Larva penggerek bonggol
membuat terowongan pada bonggol pisang yang merupakan tempat masuknya
bibit penyakit lain. Kerusakan ini mengakibatkan lemahnya sistem perakaran dan
transportasi makanan terhenti. Gejala serangan terlihat daun menguning dan
ukuran tandan berkurang sehingga produksi menurun.
Cara yang dilakukan untuk mengendalikan hama ini yaitu dengan sanitasi
lingkungan, menangkap kumbang dewasa dengan perangkap yang terbuat dari
bonggol pisang, menggunakan musuh alami dan insektisida berbahan aktif
karbofuran dan monokrotofos dengan dosis seperti tertera pada kemasan.
Cara pengendaliannya yaitu dengan membungkus tandan buah saat bunga akan
mekarsehingga buah terlindung dari hama tersebut