Oleh :
MAHASISWA B17 GELOMBANG II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan
millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan
manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota perserikatan
bangsa-bangsa/ PBB untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan,
yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar
untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,
menurunkan angka kematian anak, peningkatan kesehatan ibu, memerangi
penyebaran HIV/ AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, kelestarian
lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam pembangunan.
Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia memiliki dan ikut melaksanakan
komitmen tersebut.
Pembangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya
multidimensi untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih
baik. Tujuan MDGs menempatkan manusia sebagai focus utama
pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan
akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Empat dari sasaran MDGs terkait
secara langsung dengan peningkatan kesehatan masyarakat.
Masalah-masalah kesehatan yang banyak terjadi di Indonesia
diantaranya adalah tingginya angka pertumbuhan penduduk, disparitas status
kesehatan,
beban
ganda
penyakit,
yang
mana
data
epidemiologi
membutuhkan
penyesuaian
ini,
perawat
membantu
untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Hal ini dilakukan ibu agar dapat
mengetahui gizi balita dan merancang intervensi untuk meminimalkan
terjadinya angka kejadian gizi buruk. Dari data yang didapatkan dari total
277 KK di RW V Kelurahan Dupak Bangunrejo didapatkan responden ibu
hamil 11 orang dan 1 orang tidak rutin ANC dan 2 orang tidak pernah ANC.
Dan berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat terdapat 1 bayi
meninggal setelah persalinan. Berdasarkan hasil FGD 3 balita yang pada
kartu KMS masuk kategori Bawah Garis Kuning (BGK), yang berada di RT
5 dan RT 13.
Posyandu balita di RW V dibagi menjadi 16 Posyandu dan 1
Posyandu tambahan yang tidak masuk RT manapun. Untuk RT kelolaan
yaitu RT 2,3,4,5,6,7,8,13, dan 14 terdapat Posyandu Bayam, Posyandu Sawi,
Posyandu Tunjung Biru, Posyandu Edelweis, Posyandu Wortel, dan
Posyandu Kembang Kol. Pelaksanaan Posyandu dikelola oleh kader yang
telah dilatih oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan diawasi pelaksanaannya
1.2.1
Tujuan Umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas khususnya
kesehatan ibu dan anak diharapkan masyarakat RW V Kelurahan Dupak
Kecamatan Krembangan Surabaya dapat meningkatkan kemampuannya
untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan ibu dan anak yang
optimal.
1.2.2
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas, masyarakat dapat:
1. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu secara mandiri.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan anak secara mandiri.
3. Mengerti dan memahami pentingnya program Keluarga Berencana.
4. Mengerti dan memahami pentingnya program posyandu balita.
Bagi mahasiswa
1. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas pada ibu dan
balita secara nyata kepada masyarakat.
2. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas pada ibu dan balita.
3. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika pada ibu dan balita
1.3.2
Bagi Masyarakat
1. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
pada ibu dan balita
2. Mendapatkan
kemampuan
untuk
mengenal,
mengerti
dan
Bagi Pendidikan
1. Salah satu indikator keberhasilan program studi ilmu keperawatan
fakultas keperawatan Universitas airlangga Surabaya program
profesi khususnya di bidang keperawatan komunitas pada ibu dan
balita
2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan
model praktek keperawatan komunitas pada ibu dan balita
selanjutnya
1.3.4
Bagi Profesi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu
dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga,
kelompok/agregat dan masyarakat. Komunitas adalah sekelompok manusia
yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan dengan manusia lain
yang berada diluarnya sertasaling ketergantungan untuk memenuhi keperluan
barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari hari
(Kutanegara, 2011).
2.2 Konsep Dasar Kesehatan Ibu dan Anak
2.2.1 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Upaya Kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
2.2.2 Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untukmenuju Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan
bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah:
1) Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalamupaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10
keluarga, Posyandu dan sebagainya.
2) Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah
secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,
(2) Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole
lebih dari 90 mmHg
(3) Oedema yang nyata
(4) Eklampsia
(5) Perdarahan pervaginam
(6) Ketuban pecah dini
(7) Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu.
(8) Letak sungsang pada primigravida
(9) Infeksi berat atau sepsis
(10)
Persalinan premature
(11)
Kehamilan ganda
(12)
(13)
(14)
kehamilan.
Risiko tinggi pada neonatal meliputi:
(1) BBLR atau berat lahir kurang dari 2500 gram
(2) Bayi dengan tetanus neonatorum
(3) Bayi baru lahir dengan asfiksia
(4) Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari
setelah lahir
(5) Bayi baru lahir dengan sepsis
(6) Bayi lahir dengan berat lebih dari 4000 gram
(7) Bayi preterm dan post term
(8) Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang
(9) Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan.
2.2.5 Indikator Pelayanan KIA
Terdapat 11 indikator kinerja penilaian standar pelayanan minimal
atau SPM untuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang wajib dilaksanakan
yaitu:
1) Cakupan Kunjungan ibu hamil K4
2)
3)
4)
5)
6)
2.3.2 Tujuan KB
Tujuan utama program KB nasional adalah untuk memenuhi perintah
masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas,
menurunkan tingkat atau angka kematian Ibu dan bayi serta penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil yang
berkualitas.
Menurut WHO (2003) tujuan KB adalah menunda / mencegah
kehamilan. Menunda kehamilan bagi PUS (Pasangan Usia Subur) dengan
usia istri kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya.
Alasan menunda / mencegah kehamilan:
1) Umur dibawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya tidak mempunyai
anak dulu karena berbagai alasan.
2) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral, karena peserta masih muda.
2) Posyandu Madya
(1) Melaksanakan kegiatan rutin lebih dari 8 kali dalam setahun
(2) Jumlah kader 5 orang atau lebih
(3) Pelaksanaan 5 kegiatan dasar posyandu baru terlaksana 50%
3) Posyandu Purnama
(1) Kegiatan rutin lebih dari 8 kali setahun
(2) Jumlah kader 5 orang atau lebih
(3) Mampu menyelenggarakan kegiatan tambahan
(4) Cakupan kegiatan utama lebih dari 50%
(5) Memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat dengan kurang dari
50 KK di wilayah kerja
4) Posyandu Mandiri
(1) Kegiatan rutin lebih dari 8 kali setahun
(2) Jumlah kader 5 orang atau lebih
(3) Cakupan kegiatan utama 50%
(4) Mampu menyelenggarakan program tambahan
(5) Memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat dengan lebih dari 50
KK di wilayah kerja
2.4.6 Kegiatan Posyandu
Kegiatan di posyandu didukung oleh penyelenggaran dengan sistem 5
meja. Meja 1 sebagai tempat pendaftaran dan pencatatan bayi, balita, ibu
hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur. Meja 2 sebagai tempat
penimbangan bayi dan anak balita. Meja 3 sebagai tempat pengisian KMS
dan buku KIA. Meja 4 sebagai tempat penyuluhan tentang hasil penimbangan
balita, pemberian tablet zat besi, pelayanan makanan tambahan, oralit,
vitamin A dan pil ulangan. Meja 5 sebagai tempat pelayanan oleh tenaga
professional kesehatan sesuai kebutuhan setempat (Manuaba dkk, 2007).
Menurut Depkes (2011), kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan
utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan.
1) Kegiatan Utama
(1) Kesehatan Ibu dan Anak
Mencakup pelayanan ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan
balita. Pelayanan ibu hamil meliputi imunisasi, pemberian tablet zat
besi, perencanaan persalinan, pencegahan komplikasi dan kelas ibu
hamil. Pelayanan ibu nifas dan menyusui meliputi penyuluhan KB,
ASI eksklusif dan pemberian kapsul vitamin A. Pelayanan bayi dan
balita
meliputi
penimbangan
berat
badan,
penentuan
status
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS POKJA KIA KB
3.1
: Sungai Bosem
Utara
Timur
: Dupak Bangunsari
Selatan
: RW 4 Kelurahan Dupak
2) Pelayanan Kesehatan
Tempat pelayanan kesehatan di RW V Kelurahan Dupak yaitu Puskesmas
Dupak, Posyandu balita dan Posyandu lansia.
3) Sosial dan Ekonomi
46%
40%
IUD
Pil
Suntik
Kondom
Implan
MOW
MOP
Keluhan KB
8%
92%
Ya
Tidak
3.2.3
Alasan Tidak KB
24%
54%
22%
Takut
Dilarang
Lain-lain
Penyakit Kelamin
100%
Gonorhea
Siphilis
HIV
Lain-lain
Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
Gambar 3.5 Proporsi ibu hamil berdasarkan jumlah kunjungan Ante Natal
Care (ANC) di RT 2,3,4,5,6,7,8,13, dan 14 RW V Kelurahan
Dupak Bangurejo Kecamatan Krembangan Kota Surabaya pada
tanggal 24-27 Oktober 2016
Gambar diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil rutin
melakukan kunjungan Ante Natal Care (ANC) yaitu sebanyak 8 orang
(72,7%), tidak rutin 1 orang (9,1%) dan tidak pernah 1 orang (18,2%)
karena ibu lebih sering ke rumah sakit.
3.2.6
Imunisasi TT
25%
75%
Lengkap
Tidak Lengkap
Tidak Pernah
33%
67%
Punya
Tidak Punya
Konsumsi Pil Fe
29%
57%
14%
Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
diatas
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
ibu
hamil
Keluhan Kehamilan
100%
Anemia
Gambar
Pre Eklampsia
Lain-lain
22%
78%
Baik
Cukup
Kurang
Rencana Persalinan
17%
83%
Spontan
SC
87%
Lancar
Tidak Lancar
Keluhan BUTEKI
6%
94%
Ya
Tidak
Gambar 3.13 Proporsi ibu nifas atau ibu menyusui berdasarkan keluhan
yang dialami di RT 2,3,4,5,6,7,8,13, dan 14 RW V Kelurahan
Dupak Bangurejo Kecamatan Krembangan Kota Surabaya pada
tanggal 24-27 Oktober 2016
Gambar diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas atau ibu
mkenyusui tidak mengalami keluhan saat menyusui maupun saat masa
nifas.Keluhan yang paling banyak muncul adalah ASI tidak keluar dan
nyeri jahitan.
3.2.14 Proporsi balita berdasarkan berat balita di KMS
99%
Hijau
Kuning
Merah
ASI Eksklusif
42%
58%
Ya
Tidak
Imunisasi Dasar
12%
88%
Lengkap
Belum Lengkap
Tidak Lengkap
Posyandu
11%
89%
Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
Vitamin A
13%
2%
86%
Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
Gambar di atas sebagian besar balita mendapat Vit A secara rutin setiap
enam bulan sekali yaitu sebanyak 55 balita (85,9%)
3.2.19 Proporsi balita berdasarkan usia mendapat makanan pendamping
ASI
39%
61%
<6 bulan
>6 bulan
PERTANYAAN
NAMA
Apa saja
Ibu Sumini
masalah terkait
(RT2)
JAWABAN
1. Pemberian
ASI
Eksklusif
tidak
berjalan
Kesehatan Ibu
dan Anak di
masing-masing
RT?
sakit.
1. Masalah ibu hamil di RT 3 sama seperti RT yang
lain, ibu hamil kebanyakan ke RS sendiri, kontrol
tidak ke Puskesmas padahal kegiatan Posyandu
dan Puskesmas sudah disampaikan. Hal ini
berkaitan dengan kepercayaan ibu-ibu dengan
tenaga ahli.
2. Kegiatan Imunisasi berfokus di Posyandi dan
Ibu Fitria
(RT 5)
Puskesmas
1. PHBS: bagian tengah ke barat belum punya WC.
Balita-balita banyak yang pup di got. Kebersihan
hewan peliharaan tidak dijaga padahal ada bayi,
balita dan ibu hamil.
2. Masalah imunisasi: kebanyakan orang Madura,
ada yang tahu petingnya imunisasi, ada pula yang
tidak ingin anaknya diimunisasi karena
menganggap tidak penting.
3. Bayi usia <6 bulan sudah dikasi bubur pisang
4. Ada anak yang BGM tapi tidak bisa diintervensi
karena ibu menolak anak dikatakan gizi kurang.
5. Ibu hamil tidak tahu mengenai perawatan
Ibu
Sumariyah
(RT 13)
payudara
1. ASI Eksklusif: banyak ibu yang kerja sehingga
kurang maksimal.
2. Ibu Hamil: Posyandu ibu hamil tidak maksimal
karena lebih banyak ke RS, karena ibu hamil lebih
percaya ke RS.
3. Ibu Nifas: sudah dilakukan penyuluhan ke rumah
ibu nifas tentang gizi dan aktivitas
Ibu Jamirah
sosial
Di RW 5 ada balita BGM, tapi ketika akan di rujuk
BGM? Dan
(RT2)
Ibu
Maryamah
Apakah sudah
(RT 5)
Ibu Fitria
dilakukan
(RT 5)
apakah sudah
ditangani?
3
penyuluhan
tentang PAP
Smear?
Ibu
Sumariyah
4
(RT 13)
RT 3,4
RT 5
Apa saja
RT 6, 7
RT 13, 14
RT 2
Ibu Fitria
perhatian
Ada 1 balita BGM
Tidak ada BGM
Tidak ada BGM
1. Sudah penyuluhan tentang KB, hanya ibu takut
permasalahan
(RT 5)
Berapa jumlah
balita BGM di
masing-masing
RT?
KB?
kader
yang
memberikan
Apa saja
Ibu Bekti
penyuluhan.
Penyuluhan disertai demonstrasi
kegiatan yang
(RT 7)
Ibu Fitria
diharapkan
dalam bidang
KIA dan KB ini?
(RT 5)
5. Penyuluhan KB
1. Penyuluhan PAP Smear dan pencegahan PMS
ketika kegiatan PKK
2. RT 13: penyuluhan ketika kegiatan PKK
3. Yang lain: Posyandu
4. RT 3: sering diadakan penyuluhan PAP Smear
sehingga tidak perlu.
BAB 4
ANALISA DATA KESEHATAN KOMUNITAS POKJA KIA KB
DI RW V KELURAHAN DUPAK KECAMATAN KREMBANGAN KOTA
SURABAYA
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian yang dilakukan mulai 24
Oktober 27 Oktober 2016 kepada warga RW V dan FGD dengan kader Pokjakes
KIA KB, diperoleh diagnosa kesehatan komunitas, kemudian dilakukan
penapisan masalah untuk menentukan prioritas diagnosa keperawatan.
4.1 Analisa data
Data Subyektif
Data Obyektif
Diagnosa
Keperawatan
Kurang pengetahuan
tentang KB pada
pasangan usia subur
di RW V Kelurahan
Dupak
Ansietas tentang
pemeriksaan
kesehatan rutin pada
wanita usia subur
dan menopause di
RW V Kelurahan
Dupak
lainnya
Kelompok Ibu Hamil
Kader mengatakan ibu hamil 1. Terdapat 2 orang ibu
kadang-kadang lolos dari
hamil
(22,2%)
pendataan karena tidak
mengalami gizi cukup.
melapor ketika hamil dan
Berdasarkan
hasil
lebih sering memeriksakan ke
Posyandu di RT 8,
Rumah Sakit karena lebih
terdapat 2 orang ibu
percaya dengan SDM di
hamil mengalami KEK
Rumah Sakit
(Kurang Energi Kronis).
2. Terdapat
2
orang
(18,2%) ibu hamil tidak
pernah melakukan ANC
dan 1 orang (9,1%) ibu
hamil
tidak
rutin
melakukan ANC.
3. Terdapat 2 orang (25%)
ibu hamil tidak pernah
melakukan imunisasi TT
4. Terdapat
3
orang
(33,3%) ibu hamil tidak
mempunyai buku KIA.
5. Terdapat
2
orang
(28,6%) ibu hamil tidak
mengkonsumsi pil Fe.
Kelompok Ibu Nifas dan Ibu Menyusui
Kader
mengatakan
ibu 1)
menyusui
sudah
banyak Terdapat 2 (12,5%) orang
mendapatkan
informasi
buteki ASInya tidak
mengenai ASI eksklusif, cara
lancar.
perawatan payudara dan cara 2)
menyusui bayi, namun ibu Terdapat 27 orang (42,2%)
belum melaksanakan secara
ibu tidak memberikan
optimal informasi tersebut
ASI Eksklusif.
dan tidak mengetahui cara 3)
penyimpanan ASI maupun Alasan
ibu
tidak
membersihkan botol ASI.
memberikan
ASI
eksklusif adalah karena
bekerja,
tidak
mempuyai sarana untuk
menyimpan
ASI
(kulkas).
Kelompok Balita
1. Kader
mengatakan 1) Terdapat 1 orang
sebelum umur bayi <6
(1,5%) balita pada garis
bulan
ibu-ibu
sudah
kuning.
memberikan
makanan 2) Terdapat 8 orang
Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan pada ibu
hamil di RW V
Kelurahan Dupak
Diskontinuitas
pemberian
ASI
Eksklusif pada ibu
menyusui di RW V
Kelurahan Dupak
Kurang pengetahuan
tentang pemberian
makanan
pendamping
ASI,
pendamping ASI
(11,9%) balita
mengatakan
mendapat imunisasi
terdapat keluarga yang
tidak lengakp karena
tidak
mengetahui
alasan sakit ketika akan
pentingnya
imunisasi
di imunisasi dan ibu
sehingga
balita
tidak
menganggap imunisasi
pernah di imunisasi.
tidak penting.
3. Terdapt 3 orang balita 3) Terdapat 7 orang
BGM
(Bawah
Garis
(10,9%) balita tidak
Merah) tetapi ibu kurang
rutin mengikuti
perhatian dan menganggap
Posyandu.
anaknya berada pada gizi 4) Terdapat 8 orang
cukup.
(12,5%) balita tidak
rutin mengikuti
Posyandu dan 1 orang
(1,6%) balita tidak
pernah Posyandu.
5) Terdapat 24 balita
(38,7%) balita
mendapat makanan
pendamping ASI pada
saat usia <6 bulan.
2. Kader
pentingnya
imunisasi dan nutrisi
pada balita di RW V
Kelurahan Dupak
Diagnosa
Keperawata
n
Kurang
pengetahuan
tentang KB
pada
pasangan usia
subur di RW
V Kelurahan
Dupak.
Jumla
h
Keterangan
A
3
B
3
C
3
D
4
E
4
F
4
G
4
H
4
I
4
J
2
K
4
L
3
42
Keterangan
Keterangan kriteria:
A. Sesuai dengan peran perawat
komunitas
B. Jumlah yang beresiko
C. Besarnya resiko
D. Potensi pendidikan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan
program
pemerintah
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya Dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya SDM
Keterangan Pembobotan:
2.
Ansietas
tentang
pemeriksaan
kesehatan
rutin pada
wanita usia
subur dan
menopause di
RW V
Kelurahan
Dupak
Ketidakefekti
40
36
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
Keterangan kriteria:
A. Sesuai dengan peran perawat
komunitas
B. Jumlah yang beresiko
C. Besarnya resiko
D. Potensi pendidikan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan program
pemerintah
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya Dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya SDM
Keterangan Pembobotan:
1. Sangat rendah
M. Rendah
N. Cukup
O. Tinggi
5. Sangat Tinggi
Keterangan kriteria:
fan
pemeliharaan
kesehatan
pada ibu
hamil di RW
V Kelurahan
Dupak
Diskontinuita
s pemberian
ASI Eksklusif
pada ibu
menyusui di
RW V
38
Keterangan Pembobotan:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
Keterangan kriteria:
A. Sesuai dengan peran perawat
komunitas
B. Jumlah yang beresiko
C. Besarnya resiko
D. Potensi pendidikan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
Kelurahan
Dupak
Kurang
pengetahuan
tentang
pemberian
makanan
pendamping
ASI,
pentingnya
imunisasi dan
nutrisi pada
balita di RW
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan
program pemerintah
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya Dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya SDM
37
Keterangan Pembobotan:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
Keterangan kriteria:
A. Sesuai dengan peran perawat
komunitas
B. Jumlah yang beresiko
C. Besarnya resiko
D. Potensi pendidikan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan
program pemerintah
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya Dana
V Kelurahan
Dupak
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya SDM
Keterangan Pembobotan:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
42
Kelurahan Dupak.
2
40
38
Kelurahan Dupak
4
37
36
BAB 5
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW V KELURAHAN DUPAK KECAMATAN KREMBANGAN KOTA SURABAYA
POKJA KIA
Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, maka didapatkan diagnosa keperawatan komunitas sesuai prioritas. Dari diagnosa tersebut,
kami melakukan perencanaan bersama dengan seluruh penanggungjawab pokjakes dan menentukan sarana dan prasarana yang akan
digunakan untuk melaksanakan promosi kesehatan.
Adapun perencanaan yang akan kami laksanakan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Intervensi keperawatan asuhan keperawatan komunitas RW V Kelurahan Dupak, November Desember 2016
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Kurang
pengetahuan
tentang KB
pada pasangan
usia subur di
RW V
Kelurahan
Dupak
Tujuan
Jangka Panjang:
Pengetahuan
tentang KB
meningkat: PUS
menggunakan
KB yang sesuai
Jangka pendek:
Sasaran paham
mengenai KB
Kriteria Hasil
Wanita usia Subur
dapat
mempertimbangkan
untuk menggunakan
Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang
Intervensi
Penyuluhan
tentang
Metode
Kontrasepsi
pada Wanita
dan Peia
PJ
Mhs:
Wiwit
Widyawa
ti
Waktu
Kader:
Tempat
Metode
Media
Ceramah
Flipchart
dan
Leaflet
Ansietas
tentang
pemeriksaan
kesehatan rutin
pada wanita
usia subur dan
menopause di
RW V
Kelurahan
Dupak
Diskontinuitas
pemberian ASI
Eksklusif pada
ibu menyusui
di RW V
Kelurahan
Dupak
Jangka Panjang:
Wanita Usia
Subur rutin
memeriksakan
kesehatan
Jangka Pendek:
Ansietas
menurun, ibu-ibu
paham tentang
prosedur
pemeriksaan
Jangka Panjang:
Manajemen cara
pemberian ASI
eksklusif ibu
pada bayi
meningkat
Jangka Pendek:
1) Keaktifan ibu
2) Ibu tau cara
menyimpan
ASI eksklusif
3) Ibu tau cara
1. Ibu mengerti
mengenai prosedur
pemeriksaan
kesehatan
2. Ibu mau
memeriksakan
kesehatan ke
Puskemas maupun
pelayanan
kesehatan lainnya
Penyuluhan
Pap Smear
dan IVA
Mhs:
Achmad
Ali Basri
Kader:
Ceramah
Flipchart
dan
Leaflet
1) Motivasi ibu
1) Penyulu
memberikan ASI
han
ekslusif pada
tentang
bayinya meningkat
ASI
2) Ibu dapat
Eksklusi
mempraktekan dan
f dan
melakukan cara
cara
penyimpanan ASI
penyimp
serta membersihkan
anan ASI
botol ASI
3) Kebutuhan ASI
2) Perawata
ekslusif pada balita
n
terpenuhi
payudara
Mhs:
Husna
Ardiana
Kader:
Ceramah
dan
Demonst
rasi
Flipchart
, Lealfet,
Poster,
Phantom
payudara
dan alat
untuk
members
ihkan
botol
susu.
membersihka
n botol susu
Jangka Panjang:
1. Gizi balita
baik
2. Balita sehat
Jangka Pendek:
Kurang
pengetahuan
tentang
1. Keaktifan ibu
pemberian
2. Ibu paham
makanan
tentang gizi
pendamping
pada balita
ASI,
3. Ibu paham
pentingnya
mengenai
imunisasi dan
pentingnya
nutrisi
pada
imunisasi
balita di RW V
Kelurahan
Dupak
pada ibu
menyusu
i
1. Ibu mengerti
1. Homevisit
tentang pentingnya
balita di
imunisasi pada
Bawah
anak dan bersedia
Garis
membawa anaknya
Merah
2.
Penyuluha
ke Posyandu
2. Ibu memberikan
n
makanan
makanan
pendamping ASI
pendampi
disaat usia bayi
ng ASI
3. Penyuluha
diatas 6 bulan
3. Ibu dengan balita di
n
Bawah Garis Merah
Imunisasi
mau membawa
anaknya ke
Puskesmas dan
mengerti perawatan
dan gizi untuk
balita
Mhs:
Vivi
Silvia
Anggara
Kader:
Ceramah
,
demonstr
asi dan
berkoord
inasi
dengan
Puskesm
as dalam
pemberia
n nutrisi
pada
balita
BGM
Flipchart
dan
leaflet.
Ketidakefektifa
n pemeliharaan
kesehatan pada
ibu hamil di
RW V
Kelurahan
Dupak
Jangka Panjang:
1. Motivasi ibu dalam
Manajemen kelas
mengikuti kelas ibu
ibu
hamil
hamil meningkat
berjalan
sesuai 2. Ibu teratur dalam
dengan
jadwal
mengikuti kelas ibu
dan
tidak
hamil sesuai jadwal
ditemukan
ibu 3. Ibu
memahami
hamil
resiko
materi
yang
tinggi
disampaikan dalam
kelas ibu hamil
Jangka Pendek:
4. Ibu
dapat
mempraktekkan
1 Motivasi dan
senam ibu hamil
keaktifan ibu
5. Nutrisi ibu hamil
meningkat
baik
2 Ibu
memahami
materi yang
disampaikan
dalam kelas
ibu hamil
Mengadakan
kelas ibu
hamil
dengan
materi
kehamilan,
perubahan
tubuh ibu
hamil,
keluhan
umum,
pelayanan
kesehatan,
pengaturan
gizi dan
senam ibu
hamil
Mhs:
Inas
Husnun
Kader:
Ceramah
dan
Demonst
rasi
Flipchart
, leaflet
dan
audio
senam
ibu
hamil.