Anda di halaman 1dari 5

Link Budget pada Radio Propagation

(Sebagai Makalah untuk Tugas Teknologi Nirkabel)

Nama

: Muhammad Ricky Anggoro Pratomo

NIM

: 15/386765/SV/10151

D IV TEKNOLOGI JARINGAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA

1. Dasar Teori
Link Budget adalah suatu perhitungan dari Kekuatan sinyal gain dengan losses
(Sinyal yang dikuatkan dan sinyal yang hilang) dari suatu transmitter. Link budget
merupakan parameter dalam merencanakan suatu jaringan yang menggunakan media
transmisi untuk menghantarkannya. Link budget ini dihitung berdasarkan jarak antara
transmitter (Tx) dan receiver (Rx). Link Budget berfungsi untuk menjaga
keseimbangan gain dan losses agar tetap stabil dan mencapai SNR (Signal to-Noise
Ratio) yang sesuai dengan Penerima sinyal (receiver), sehingga dapat mengetahui
jarak optimal dari sebuah perangkat untuk dapat terkoneksi dengan jaringan yang
diinginkan.
Perhitungan Link Budget digunakan salah satunya dalam Model Radio Propagasi.
Model Radio Propagasi adalah formulasi matematika empiris untuk karakterisasi
propagasi gelombang radio sebagai fungsi frekuensi, jarak dan kondisi lainnya. Model
Propagasi bertujuan untuk ujuan untuk memformalkan jalan gelombang radio
disebarkan dari satu tempat ke yang lain, seperti memperkirakan pita lebar (bandwidth)
sepanjang link atau cakupan wilayah efektif seluas pemancar.
Model propagasi juga digunakan dalam aspek-aspek performansi sistem yang lain,
seperti : Optimisasi Handoff, pengaturan level daya dan penempatan antenna.
Meskipun tidak ada model propagasi yang dapat menghitung semua gangguan dalam
kondisi nyata, penggunaan satu atau beberapa model, penting untuk menentukan
PATH LOSS dalam jaringan.
Model Radio Propagasi memiliki beberapa model yang terbagi dalam mode
tertentu, yaitu:
A. Model Outdoor (Luar ruangan)
- Okumura-Hata Model
- Cost 231 Model
- Area-to-Area Lee Model
- Point-to-Point Lee Model
- Young Model
- Early ITU Model
B. Model Indoor (Dalam ruangan)
- Long-Distance Path Loss
- ITU Indoor Model
C. Model Lingkungan (Dalam hujan)
- ITU Rain Attenuation model
- DAH Model
- Crane Global Model
D. Model pengaruh Antena
- Classical
- Directional Beam Scattering
2. Pembahasan
A. Okumura-Hata Model

Okumura Hata merupakan sebuah Model Radio Propagasi yang dibangun


menggunakan data yang dikumpulkan di city Tokyo, Jepang oleh. Model ini ideal
untuk digunakan di kota dengan struktur urban banyak tapi tidak banyak struktur
memblokir tinggi. Terdapat 3 pembagian model Okumura berdasarkan wilayah, yaitu
area urban, sub-urban, dan Area terbuka. Okumura-Hata Model dapat digunakan pada
frequensi 150-1500 MHz dengan tinggi antenna mobile station antara 1-3 meter, dan
antenna base station antara 30-1000 meter, dengan Jarak 1-100 KM
Default Mode

= 4.78 (log10 )2 + 18.33 log10 40.94


Dimana,
L = Rata-rata path loss (dB)
LFSL = Free Space Loss (dB)
AMU = Rata rata perambatan (dB)
HMG = Faktor perolehan tinggi Mobile station antenna
HBG = Faktor perolehan tinggi Base station antenna
Kcorrection = Faktor perolehan koreksi (termasuk tipe lingkungan, permukaan air,
halangan tertentu, dan lain lain )
Sub-urban Area
2

= 2 (log10 ) 5.4
28
Dimana,
LSU = Path loss di suburban areas. Unit: decibel (dB)
LU = Rerata path loss di urban areas untuk small sized city. Unit: decibel (dB)
f = Frekuensi Transmisi. Unit: megahertz (MHz).
Urban Area
= 69.55 + 26.16 log10 13.82 log10 + [44.9 6.55 log10 ] log10

Pada Kota kecil/medium


= 0.8 + (1.1 log10 0.7) 1.56 log10

= Path loss di urban area. Unit: decibel (dB)


= Tinggi Base Station Antenna. Unit: meter (m)
Tinggi mobile station antenna. Unit: meter (m)
= Frekuensi Transmisi. Unit: Megahertz (MHz).
= Koreksi Faktor Tingg Antenna.
= Jarak Mobile Station dan Base Station. Unit: kilometer (km).
Open Area

= 4.78 (log10 )2 + 18.33 log10 40.94


LO = Path loss di open area. Unit: decibel (dB)
LU = Path loss di urban area untuk small sized city. Unit: decibel (dB)
f = Frekuensi Transmisi. Unit: Megahertz (MHz).
B. Area-to-Area Lee Model
Area-to-Area Lee model adalah Model Radio Propagasi yang bekerja pada
frekuensi 900MHz. Frekuensi ini juga berkaitan dengan Frekuensi Point-to-Point Lee
Model, dimana model ini mencakup faktor penyesuaian yang dapat disesuakan

dengan model yang lebih fleksibel untuk berbagai daerah propagasi. Link Budgetnya
adalah:

L = Median Path Loss. Unit: decibel (dB)


L0 = Acuan Path Lossdalam 1 km Unit: decibel (dB)

= Kelengkungan Lereng dari Path Loss Unit: decibels per decade


d = Jarak Path Loss yang dikalkulasikan. Unit: kilometer (km)
FA = Adjustment factor.
HET = Tinggi efektif Medan Unit: meter(m)
C. Early ITU Model (ITU Vegetation)
ITU Vegetation model propagasi radio yang memperkirakan kehilangan sinyal
yang ditemui karena adanya satu atau lebih pohon di dalam link telekomunikasi titik
ke titik. Prediksi yang ditemukan dari model ini kongruen dengan yang ditemukan
dari pembusukan Weissberger's eksponensial yang diubah model dalam frekuensi
rendah. Link Budgetnya adalah:

L = Path Loss. Unit: decibel (dB)


f = Frekuensi Transmisi. Unit: megahertz (MHz)
d = tebal dedaunan sepanjang jarak: Unit: meter (m)
D. Cost 213 Model
Cost 213 Model adalah model radio propagasi yang merupakan pengembangan
dari Model Okumura Hata, namun diciptakan untuk menutupi berbagai frekuensi
yang diuraikan. COST ((COopration europenne dans le domaine de la recherche
Scientifique et teknik) merupakan suatu Forum Uni Eropa untuk riset ilmiah koperasi
yang telah mengembangkan model ini sesuai untuk berbagai eksperimen dan
peneliatian. Link Budget dari Model ini adalah:

L = Median Path Loss. Unit: decibel (dB)


f = Frekuensi Transmisi Unit: megahertz (MHz)
hB = Tinggi Efektif Base Antenna Unit: meter (m)
d = Jarak Link Unit: Kilometer (km)

hR =Tinggi Efektif Mobile Antenna Unit: meter (m)


a(hR) = Koreksi Tinggi Efektif Mobile Station
E. Young Model
Young Model merupakan model radio propagasi yang dibuat berdasarkan data
yang dikoleksi di kota New York. Khususnya penggunaan sistem komunikasi seluler
pada kota besar, dengan syarat diantaranya frekuensi sebesar 150-3700 MHz. Link
Budgetnya adalah:
2
= (
)
2
L = path loss. Unit: decibel (dB)
GB = gain dari base transmitter. Unit: decibel (dB)
GM = gain dari mobile transmitter. Unit: decibel (dB)
hB = tinggi base station antenna. Unit: meter (m)
hM = tinggi mobile station antenna. Unit: meter (m)
d = jarak link. Unit: kilometer (km)
= clutter factor

3. Penutup
A. Kesimpulan
- Radio Propagasi memilki model-model berdasarkan dengan medan yang
dihadapinya.
- Link Budget dalam setiap Radio Propagasi dapat menyesuaikan pada setiap
model-model Radio Propagasi.
B. Daftar Pustaka
- Rofiq, Ainur. 2013. MODEL-MODEL PROPAGASI PADA JARINGAN
SELULER.http://belajarcdma.blogspot.co.id/2013/01/model-model-propagasi-pada
-jaringan.html. Diakses 17 Oktober 2016.
- Schwengler, Thomas. 2016. Chapter 3: Radio Propagation Modeling.
http://morse.colorado.edu/~tlen5510/text/classwebch3.html. Diakses 18 Oktober
2016.
- Wikipedia Community. 2016. Radio Propagation Model.
http://morse.colorado.edu/~tlen5510/text/classwebch3.html. Diakses 18 Oktober
2016.

Anda mungkin juga menyukai