Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

Tujuan dari anava dua jalan adalah untuk menguji signifikansi efek dua
variabel bebas terhadap satu variabel terikat, dan untuk menguji
signifikansi interaksi kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kedua variabel bebas tersebut disebut faktor baris (faktor A) dan faktor
kolom (faktor B).
Pada dasarnya pengujian yang pertama adalah pengujian rerata antar
baris, pengujian kedua adalah pengujian rerata antar kolom, dan
pengujian ketiga adalah pengujian rerata antar sel pada baris atau kolom
yang sama.
Notasi dan Tata Letak Data
Faktor A
a1

a2
...
ap

Faktor B
b1
X111
X112
...
X11n
X211
X212
...
X21n
...
Xp11
Xp12
...
Xp1n

b2
X121
X122
...
X12n
X221
X222
...
X22n
...
Xp21
Xp22
...
Xp2n

...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...

bq
X1q1
X1q2
...
X1qn
X2q1
X2q2
...
X2qn
...
Xpq1
Xpq2
...
Xpqn

1. Hipotesis
a) H0A : i = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3, ..., p
H1A : paling sedikit ada satu i yang tidak nol
b) H0B : j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3, ..., q
H1B : paling sedikit ada satu j yang tidak nol
c) H0AB : ()ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2, 3, ..., q
H1AB : paling sedikit ada satu ()ij yang tidak nol

ATAU

a) H0A : tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel


terikat
H1A : ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat
b) H0B : tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel
terikat
H1B : ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
c) H0AB : tidak ada interaksi antar baris dan kolom terhadap variabel
terikat
H1AB : ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat
2. Komponen komputasi
a. Jumlah Kuadrat (JK)
1) Anava dua jalan sel sama
Tabel jumlah AB
Faktor
A
a1
a2
...
ap
Total

b1
AB11
AB21
...
ABp1
B1

Faktor
b2
AB12
AB22
...
ABp2
B2

B
...
...
...
...
...
...

Total

bq
AB1q
AB2q
...
ABpq
Bq

A1
A2
...
Ap
G

Untuk memudahkan perhitungan pada anava dua jalan sel


sama, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), (3), (4), dan (5)
sebagai berikut:

2
1 G
N

2 X

2
ijk

i , j ,k

3 Ai
i

Bj

np

5
i, j

nq

JKA (3) (1)

ABij2
n

JKB (4) (1)


JKAB (1) (5) (3) ( 4)

JKG 2 (5)

JKT (2) (1) atau JKT JKA JKB JKAB JKG


Dimana:
JKA
=
JKB
=
JKAB =
JKG
=
JKT

Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah

Kuadrat
Kuadrat
Kuadrat
Kuadrat

Baris
Kolom
Interaksi
Galat

= Jumlah Kuadrat Total

2) Anava dua jalan sel tak sama


Tabel rerata dan jumlah rerata
Faktor
b1

Faktor B
b2
...

Total
bq

a1

AB11

AB12

...

AB1q

A1

a2

AB 21

AB 22

...

AB 2 q

A2

...
ap

...
AB p1

...
AB p 2

...
...

...
AB pq

...
Ap

Total

B1

B2

...

Bq

dengan

sel

Pada

analisis

variansi

dua

jalan

didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut:


N nij
i, j

banyaknya seluruh data amatan


nij

banyaknya data amatan pada sel ij


pq
1

i , j nij

nh

rerata harmonik frekuensi seluruh sel =

tak

sama,


SSij X

2
ijk

X
k

ijk

nij

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij


AB ij

rerata pada sel ij


Ai AB ij
i

jumlah rerata pada baris ke-i

B j AB ij
j

jumlah rerata pada kolom ke-j

G AB ij
ij

jumlah rerata semua sel


Untuk

memudahkan

perhitungan,

didefinisikan

besaran (1), (2), (3), (4), dan (5) sebagai berikut:

1 G

pq

2 SS ij
ij

3 Ai
i

4
j

Bj

5 AB ij
2

ij

JKA n h 3 1

JKB nh 4 1

besaran-

JKAB nh 1 5 3 4
JKG 2
JKT JKA JKB JKAB JKG
b. Derajat kebebasan
dkA= p1
dkB=q1

dkAB= ( p1 ) (q1)
dkG=N pq

dkT =N 1
c. Rerata kuadrat
JKA
RKA=
dkA
RKB=

JKB
dkB

RKAB=
RKG=

JKAB
dkAB

JKG
dkG

d. Statistik uji
1) Untuk

H0 A

adalah

Fa =

RKA
RKG

2) Untuk

H0B

adalah

Fb =

RKB
RKG

3) Untuk

H 0 AB

adalah

e. Daerah kritik

Fab =

RKAB
RKG

1) Daerah kritik untuk

Fa

adalah

DK a={FF > F ; p1, N pq }

2) Daerah kritik untuk

Fb

adalah

DK b={FF > F ;q 1, N pq }

3) Daerah kritik untuk

Fab

f. Keputusan uji

adalah

DK ab={FF> F ; ( p 1 )(q1), N pq }

1)

H0 A

ditolak apabila

Fa DK a

2)

H0B

ditolak apabila

Fb DK b

3)

H 0 AB

ditolak apabila

Fab DK ab

g. Rangkuman analisis
Rangkuman Anava Dua Jalan
Sumber
variansi

JK

Dk

RK

Statistik uji

A (baris)

JKA

p-1

RKA=JKA/ p1

Fa =RKA /RKG
Fb =RKB /RKG

B
(kolom)
AB
(interak
si)
G
(galat)

JKB

q-1

RKB=JKB /q1

JKAB

(p-1)(q1)

RKAB=JKAB / ( p1 ) (q1)

JKG

N-pq

RKG=JKG /N pq

Total

JKT

N-1

Fab =RKAB/ RKG

Contoh:
1. Seorang peneliti ingin melihat efek tiga metode pembelajaran, yaitu I,
II, dan III, dan sekaligus ingin melihat apakah ada perbedaan prestasi
antara laki-laki dan perempuan. Dengan mengambil secara random
dari populasinya, datanya sebagai berikut
Laki-laki
Perempuan

Metode I
5 5 3 5
10 9 7 7

Metode II
8 5 7 6
10 9 9 10

Metode III
2 3 3 1
7 6 6 3

Jika diasumsikan semua persyaratan analisis dipenuhi, dengan =5%


bagaimanakah kesimpulan penelitian tersebut?
2. Seorang peneliti ingin mengetahui secara serentak apakah waktu
mengajar (pagi, siang, sore) dan ukuran kelas (besar, kecil)
berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Setelah satu
semester, tes yang sama diberikan kepada sampel penelitian. Data
mengenai prestasi belajar disajikan dalam tabel berikut
Pagi
Siang
Sore

besar
3 1 2 2 2 1
2 4 3 1 4 4
4 4 5 5 4 7

kecil
6 6 5 3 4 6
4 2 3 6 3 5
5 2 4 3 4 4

Jika diasumsikan semua persyaratan analisis dipenuhi, dengan =5%


bagaimanakah kesimpulan penelitian tersebut?

UJI LANJUT PASCA ANAVA DUA JALAN DENGAN METODE SCHEFFE


Langkah-langkah dalam menggunakan metode Scheffe sebagai berikut :
a.
Komparasi Rerata Antar Baris
Hipotesis pada komparasi rerata antar baris adalah :
H 0 : i. = j .
untuk setiap i = 1, 2, 3 dan j = 1,2, 3
H1:

paling tidak ada satu pasangan

i .

dan

j.

yang tidak nol

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar baris adalah :


( X i . X j . )2
Fi . j . =
1 1
RKG
+
ni . n j .

Dengan daerah kritik :


DK ={ FF>( p1)F ; p1, N pq }
Dengan :
Fi . j .

= nilai

Fobs

pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

X i .

= rerata pada baris ke-i

X j .

= rerata pada baris ke-j

RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi
ni .
= ukuran sampel baris ke-i
n j.
b.

= ukuran sampel baris ke-j

Komparasi Rerata Antar Kolom


Hipotesis pada komparasi rerata antar kolom adalah :
H 0 : .i=. j
untuk setiap i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3

H1:

paling tidak ada satu pasangan

.i

dan

. j

yang tidak nol

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar kolom adalah :


2
( X . i X . j )
F. i. j =
1 1
RKG
+
n.i n . j

Dengan daerah kritik :


DK ={ FF>(q1)F ;q1,N pq }
Dengan :
F. i. j

= nilai

Fobs

pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j

X . i

= rerata pada kolom ke-i

X . j

= rerata pada kolom ke-j

RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi
n. i
= ukuran sampel kolom ke-i
n. j

= ukuran sampel kolom ke-j

c.

Komparasi Rerata Antar Sel pada Kolom yang


Sama
Hipotesis pada komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah :
H 0 : ij= kj
untuk setiap i = 1, 2, ..., k dan j = 1, 2, 3
H1:

paling tidak ada satu pasang

ij

dan

kj

yang tidak nol

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah sebagai
berikut:
Fij kj

ij

X kj

1
1

ij n kj

RKG

Dengan:
Fij kj
Fobs
= nilai
pada pembandingan rerata pada sel ij dan ik.
X ij

= rerata pada sel ij

X kj
= rerata pada sel ik
RKG = rerata kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi
nij
= ukuran sel ij
n kj
= kuran sel ik
Sedangkan daerah kritik untuk uji itu adalah :
DK ={ FF>( pq1)F ; pq1, N pq }
d.

Komparasi Rerata Antar Sel pada Baris yang


Sama
Hipotesis pada komparasi rerata antar sel pada baris yang sama adalah
H 0 : ij= ik
untuk setiap i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, ..., k
H1:

paling tidak ada satu pasang

ij

dan

ik

yang tidak nol

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang sama adalah sebagai
berikut :
Fijik

ij

X ik

1
1

ij nik

RKG

Sedangkan daerah kritik untuk uji itu adalah :


DK ={ FF>( pq1)F ; pq1, N pq }

Dari soal no.1 kemarin


1. Seorang peneliti ingin melihat efek tiga metode pembelajaran, yaitu I,
II, dan III, dan sekaligus ingin melihat apakah ada perbedaan prestasi
antara laki-laki dan perempuan. Dengan mengambil secara random
dari populasinya, datanya sebagai berikut
Laki-laki

Metode I
5 5 3 5

Metode II
8 5 7 6

Metode III
2 3 3 1

Perempuan

10 9 7 7

10 9 9 10

7 6 6 3

Jika diasumsikan semua persyaratan analisis dipenuhi, dengan =5%


bagaimanakah kesimpulan penelitian tersebut?
Diperoleh keputusan uji H0A ditolak, H0B ditolak, dan H0AB diterima.
Uji lanjut pasca anava dilakukan apabila hipotesis nol ditolak.
Sebelum melakukan uji lanjut, carilah dulu rerata dari masing-masing
baris, kolom, dan masing-masing sel, seperti di bawah ini
Metode I
Laki-laki
Perempuan
Rerata
marginal

Tabel rerata
Metode II

4,5
8,25
6,375

6,5
9,5
8

Metode III
2,25
5,5
3,875

Rerata
marginal
4,417
7,75

1) H0A ditolak, perlu dilakukan uji lanjut, tetapi karena pada faktor baris
hanya ada 2 jenis atau kelompok (laki-laki dan perempuan) maka
untuk faktor baris tidak perlu dilakukan uji lanjut pasca anava,
kalaupun dilakukan pasti hasilnya juga akan ditolak. Oleh karena itu
untuk melihat mana yang lebih baik, bisa langsung dilihat dari
rerata marginalnya. Karena rerata perempuan lebih besar dari lakilaki, maka perempuan mempunyai prestasi yang lebih baik dari lakilaki.
CATATAN: Jadi apabila hanya terdapat dua kelompok pada faktor
baris atau faktor kolom, meskipun H0 ditolak tidak perlu dilakukan uji
lanjut, tetapi bisa langsung dilihat dari rerata marginalnya untuk
mencari mana yang lebih baik)
2) H0B ditolak, maka perlu dilakukan uji lanjut (komparasi rerata antar
kolom)
a) Hipotesis
H0
H1
1 2
1 2

1 3

1 3

2 3

2 3

b) Statistik uji
2
2
( X .1 X .2 )
( 6,3758 )
F.1.2=
=
=
1 1
1 1
RKG
+
( 1,53 ) +
n.1 n.2
8 8

( )

F.1.3=

( X .1 X .3 )

1 1
RKG
+
n.1 n.3

F.2.3=

( X .2 X .3 )

1 1
RKG
+
n.2 n.3

Silahkan dilanjutkan sendiri!!!


c) Daerah kritis
...
d) Keputusan uji
e) Kesimpulan
(karena ada tiga hipotesis, maka keputusan uji dan kesimpulan
juga ada tiga)
2. Seorang peneliti ingin mengetahui secara serentak apakah waktu
mengajar (pagi, siang, sore) dan ukuran kelas (besar, kecil)
berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Setelah satu
semester, tes yang sama diberikan kepada sampel penelitian. Data
mengenai prestasi belajar disajikan dalam tabel berikut
Pagi
Siang
Sore

besar
3 1 2 2 2 1
2 4 3 1 4 4
4 4 5 5 4 7

kecil
6 6 5 3 4 6
4 2 3 6 3 5
5 2 4 3 4 4

Jika diasumsikan semua persyaratan analisis dipenuhi, dengan =5%


bagaimanakah kesimpulan penelitian tersebut?
Keputusan uji: H0A diterima, H0B ditolak, dan H0AB ditolak.
Besar
Pagi
Siang
Sore
Rerata
marginal

...
...
...
...

Tabel rerata
Kecil
Rerata
marginal
...
...
...
...
...
...
...

1) H0B ditolak, perlu dilakukan uji lanjut, tetapi karena pada faktor
kolom hanya ada 2 jenis atau kelompok (besar dan kecil) maka
untuk faktor kolom tidak perlu dilakukan uji lanjut pasca anava,
kalaupun dilakukan pasti hasilnya juga akan ditolak. Oleh karena
itu untuk melihat mana yang lebih baik, bisa langsung dilihat dari

rerata marginalnya. Karena rerata ... lebih besar dari ..., maka ...
mempunyai efek yang lebih baik dari ...
2) H0AB ditolak, maka perlu dilakukan uji lanjut (kkomparasi rerata
antar sel pada baris atau kolom yang sama)
a) Hipotesis
H0
H1
11 12
11 12

21 22

21 22

31 32

31 32

11 21

11 21

11 31

11 31

21 31

21 31

12 22

12 22

12 32

12 32

22 32

22 32

b) Statistik uji
2
( X 11 X 12 )
F1112=
=
1 1
RKG
+
n 11 n12

dst
c) Daerah kritis
d) Keputusan uji
e) Kesimpulan
(silahkan dilanjutkan sendiri)

TUGAS ( dikumpulkan hari ini juga)


Seorang peneliti ingin mengetahui manakah metode pembelajaran yang
paling efektif diantara CTL dan NHT. Peneliti tersebut juga ingin
mengetahui manakah yang lebih efektif antara waktu pelaksanaan
pembelajaran pagi, siang, dan sore. Selain itu peneliti juga ingin
mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan CTL dan NHT pada tiap-tiap waktu
pelaksanaan pembelajaran. Setelah dilakukan eksperimen dan diambil
sampel dari populasinya, datanya disajikan dalam tabel berikut
CTL
NHT

Pagi
8 9 8 7
8 9 9 6

Siang
6 6 7 5
7 9 8 8

Sore
5 4 4 3
3 3 4 2

Jika diasumsikan semua persyaratan analisis dipenuhi,


a. Dengan tingkat signifikansi 5%, bagaimanakah kesimpulan dari
penelitian tersebut?
b. Apakah anda perlu melakukan uji lanjut pasca anava? Kalau perlu
lakukanlah dan bagaimana kesimpulannya?

Anda mungkin juga menyukai