Lombok merupakan daerah pariwisata yang di mana memiliki banyak
pantai dan muara, Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah dengan angka kejadian Malaria tertinggi, rata rata tiap tahunnya kejadian Malaria merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan beberapa kejadian kematian tiap tahunnya. Berkembang biaknya nyamuk malaria tidak lepas dari tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap kebersihan lingkungan terutama yang tinggal di sekitar lokasi pesisir, selain itu faktor pendidikan dan ekonomi nampak jelas sebagai penyebab dari berkembangnya malaria tersebut, berawal dari tingkat kesadaran masyarakat yang rendah sehingga menimbulkan sifat acuh terhadap berkembangnya malaria tersebut akibat dari pendidikan dan status ekonomi yang rendah, Selain itu upaya dinas kesehatan setempat dalam penanggulangan malaria tersebut adalah hanya dengan membagi kelambu anti malaria, dan melakukan pemeriksaan darah pada penderita malaria, Hal itu dilakukan karena warga yang pernah mengidap malaria memiliki bibit penyakit tersebut sehingga berpotensi menularkan kepada orang lain. Menurut kami upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan tersebut terlambat dikarenakan upaya dinas kesehatan selalu pada saat adanya kejadian, bukan sebelum kejadian (pencegahan Malaria) dengan tidak belajar dengan kejadian tahun tahun sebelumnya. Selain itu dengan adanya kejadian malaria ini berdampak besar pada sektor wisata dan perekonomian masyrakat, di mana parawisatawan enggan datang ke tempat tersebut dikarenakan kejadian Malaria merupakan kejadian penyakit menular. Perbedaan sangat jelas di liat jika kita mengarah ke beberapa daerah lain di Propinsi NTB seperti Kabupaten Lombok Barat di mana di beberapa daerah pesisir pantai untuk kejadian malaria tiap tahunnya selalu menurun, seperti yang diketahui pada tahun 2009 Kabupaten Lombok Barat sempat mengalami Kejadian Luar Biasa, faktor penurunan kejadian tersebut salah satunya adalah mulai meningkatnya kesadaran masyarakat betapa pentingnya penanggulangan malaria sehingga berdampak pesat pada sistem perekonomian masyarakat dan kepariwisataan.
Solusi
1. Disparitas status Kesehatan
2. Beban Ganda Penyakit di Masyarakat Beban ganda masyarakat daerah KLU nampak jelas saat menurunnya tingkat kunjungan wisatawan yang berakibat menurunnya pemasukan mata pencaharian yang berdampak pada psikologi dan tingkat stress masyarakat , oleh karena itu Petugas Kesehatan atau Dinas Kesehatan harus bekerja sama dengan Beberapa instansi di luar Kesehatan seperti Dinas Kepariwisataan dan Balai Lingkungan Hidup untuk memberikan arahan dan masukan betapa sangat pentingnya meningkatkan kesadaran diri untuk menjaga kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan oleh seluruh masyarakat sedini mungkin. 3. Kinerja Pelayanan Menurut kami Kinerja pelayanan Kesehatan di daerah tersebut (Kabupaten Lombok Utara) masih lambat, dan tidak mempelajari secara detail situasi kejadian sebelumnya yang dimana kejadian tersebut rata rata tiap tahunnya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan selalu berulang, oleh karena itu Dinas
Kesehatan
setempat
harus
berupaya
melakukan
kegiatan
memberdayakan masyarakat agar masyarakat mandiri, mengerti, dan
mengetahui betapa pentingnya melakukan pecegahan sedini mungkin agar kejadian tersebut dapat ditekan atau diminimalisir 4. Perilaku Masyarakat Perlu adanya peningkatan status perilaku kesadaran masyarakat dengan menggalakkan promosi kesehatan (penyuluhan) karena kejadian tersebut selalu berulang, dengan tidak lupa melibatkan seluruh lapisan masyarakat. 5. Kondisi Kesehatan di Lingkungan Masyarakat Peningkatan status Pengetahuan berbasis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan solusi utama dalam penanggulangan Kejadian malaria tersebut, dengan cara memberdayakan masyarakat agar masyarakat tersebut sadar dan mandiri dalam penanggulangan tersebut.