Fix LAPRES Penetran
Fix LAPRES Penetran
UJI PENETRANT
( PENETRANT TEST)
Disusun Oleh :
Farida Syaiffurohmah
(6513040040)
Auladie Ferdian M
(6513040049)
(6513040050)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1TUJUAN
1.1.1Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan pengujian Non-destructive test
dengan Liquid Penetrant.
1.1.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat suatu komponen
yang dapat diuji dengan Liquid penetran dan mampu menjelaskan
jenis-jenis diskontinyuitas yang mampu dideteksi dengan Liquid
Penetran.
1.2DASAR TEORI
Pengamatan terhadap suatu diskontinyuitas pada konstruksi yang
menggunakan material logam,sebaiknya dilakukan secara rutin, untuk
mengurangi
resiko
terjadinya
kecelakaan
kerja,
dan
juga
akan
2.
3.
Metoda pengujian ini tidak dianjurkan untuk menyelidiki bendabenda hasil hasil metalurgi yang kurang padat.
penetrant
bergantung
pada
kemampuannya
untuk
indikasi
menurut
ASME
(American
Society
of
1. Linier indication
Suatu cacat dikatakan memiliki indikasi linier apabila
pada cacat tersebut memiliki panjang lebih dari 3 kali lebarnya.
a) Material tersebut akan direject apabila memiliki panjang
atau lebar indikasi lebih dari 4,8 mm
b) Material tersebut akan direject apabila memiliki 4 atau
lebih indikasi linier dan jarak antar linier kurang dari 1,6
mm
2. Rounded Indication
Suatu cacat dikatakan memiliki indikasi lingkaran
apabila pada cacat tersebut memili panjang kurang dari 3 kali
lebarnya.
a) Material tersebut akan direject apabila memiliki panjang atau
lebar indikasi lingkaran lebih dari 4,8 mm.
o Material tersebut akan direject apabila memiliki 4 atau lebih indikasi
lingkaran yang tersusun dalam satu baris, dengan jarak antara indikasi
lingkaran kurang dari 1,6 mm.
Maka, apabila permukaan suatu material bebas dari kedua indikasi
yang telah disebutkan di atas, material tersebut dapat diterima.
BAB 2
METODOLOGI
Alat
a. Penggaris
b. Lampu duduk
c. Lux meter
d. Sikat kawat
2.1.2
Bahan
yaitu dengan
dilembabkan
dengan
5 menit.
disemprotkan
developerdengan
jarak
6. Evaluasi
Setelah
cairan
developer
mengering
akan
7. Post Cleaning
Setelah diadakan evaluasi, tahap yang terakhir
yaitu pembersihan speciment. Specimen dibersihkan
dengan cara mengelap permukaan menggunakan kain lap,
kain lap yang telah dibasahi dengan cleaner, kemudian
specimen disemprot dengan cleaner kemudian dilap lagi
dengan kain lap. Hal ini ditujukan agar liquid penetrant
dan developer yang telah disemprotkan pada specimen
dapat terangkat,. Sepeerti pada Gambar 2.7 di bawahini :
BAB 3
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 hasil pengujian
Pada pengujian ini kami menggunakan dwell time selama 5 menit
karena sesuai dengan standart ASME sec. V Article 6 and ASME VIII Div.1,
dan kami mendapatkan data hasil pengujian sebagai berikut pada Tabel 2.1
dan Tabel 2.2
Tabel 3.1 Data pengujian Spesimen (Weld Part)
No
1
2
3
4
5
6
7
Part / Item
Linear I
Linear II
Linear III
Linear IV
Round I
Round II
Linear VII
Size (p)
(mm)
40
5
15
15
4
2
4
Result
Accepted
Reject
Remark
Karena Panjang
dari Linearnya
lebih dari 1.5
mm maka perlu
dilakukan repair
+ 19,5 cm
2.5.2 Pembahasan
Menurut ASME VII Div 1 speciment yang di uji dapat diterima
karena jarak antar indikasi linier lebih dari 1/16 (1,59 mm) (lihat Gambar
5.9), meskipun salah satu discontinuity ada yang panjangya lebih dari
3/16 (4.77 mm), namun secara umum pada specimenweld part dan
specimen roda gigi ini di tolak
1) Specimen Weld Part
Pada percobaan specimen weld part ditemukannya7 diskontinuity
pada permukaan specimen weld part yaitu seperti terlihat pada Gambar
2.10dan Gambar 2.11 yang merupakan gambar specimen yang telah diberi
cairan penetrant
1. Diskontinuity liniear dengan p=5 mm dan l = 0,2 mm
2. Diskontinuity liniear dengan p= 20mm dan l= 0,2mm
3. Diskontinuity liniear dengan p= 45mm dan l= 0,2mm
4. Diskontinuity liniear dengan p= 10mm dan l= 0,2mm
5. Diskontinuity linieardengan p= 17mm dan l= 0,2mm
6. Diskontinuity liniear dengan p= 13mm dan l= 0,2mm
7. Diskontinuity liniear dengan p= 15mm dan l= 0,1mm
5 mm
20 mm
10 mm 17 mm 13 mm
45 mm
15 mm
Gambar 2.11 Specimen weld part yang telah diberi cairan penetrant
Gambar 2.12 Specimen 2 (Roda Gigi) yang telah diberi cairan penetrant
a. PENUTUP
2.6.1 Kesimpulan
intensitas
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat diketahui bahwa:
1.
Dengan uji liquid penetrant, maka letak dan bentuk cacat pada suatu
specimen dapat diketahui.
2.
3.
Cacat yang dihasilkan dari pengujian ini adalah cacat terbuka atau
cacat permukaan.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
1)
2)
3)
4)
5)