ASEAN
ASEAN ( Association of South East Asian Nation Nation)
2.AFTA
AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area
3.APEC
APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation)
APEC merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan
investasi di antara sesama negara anggota. Keberadaan APEC atas
prakarsa Bob Hawke (perdana menteri Australia). Tujuan dari APEC
tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu menetapkan
kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan
terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020.
4.EU
EU ( European Union Union)
5.EFTA
EFTA ( European Free Trade Area Area)
EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja
6.ADB
2.IBRD
IBRD ( International Bank for Reconstruction and
Development )
IBRD disebut juga World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan
organisasi pemberi kredit kepada negara-negara anggota untuk
tujuan pembangunan. IBRD didirikan pada tanggal 27 Desember 1947
dan berkedudukan di Washington DC, Amerika Serikat. IBRD berusaha
mengumpulkan dana dari para anggota untuk dipinjamkan kepada para
anggota yang memerlukan dana untuk pembangunan.Pinjaman yang
dibiayai oleh IBRD hanya ditujukan untuk proyekproyek yang
positif.
3.WTO
WTO( World Trade Organization )
WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah organisasi
internasional yang bertugas untuk menata dan memfasilitasi lalu
lintas perdagangan antarnegara serta mengatasi perselisihan
perdagangan antarnegara. WTO dibentuk pada tahun 1995 sebagai
pengganti dari General Agreement on Tariff and Trade (GATT). GATT
me-rupakan persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan yang
dibentuk tahun 1947
5.FAO
FAO( Food and Agricultural Organization Organization)
6.IFC
IFC ( International Finance Corporation Corporation)
IFC merupakan bagian dari Bank Dunia. IFC bertugas memberikan
bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha swasta yang dijamin
pemerintahannya serta membantu menyalurkan investasi luar negeri
ke negara-negara sedang berkembang. IFC berdiri pada tanggal 24
Juli 1956 dan pusatnya di Washington, Amerika Serikat
ILO ( International Labour Organization Organization)
7.UNDP
UNDP ( United Nations Development Program )
UNDP adalah organisasi di bawah PBB yang bertugas memberikan
sumbangan untuk membiayai program-program pembangunan terutama
bagi negara-negara yang sedang berkembang. UNDP dibentuk pada
bulan November 1965.
8.UNIDO
UNIDO ( United Nations Industrial Development Organization
Organization)
UNIDO merupakan organisasi pembangunan PBB yang bertujuan untuk
memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang yaitu
dengan memberikan bantuan teknis, program latihan, penelitian,
dan penyediaan informasi. UNIDO didirikan pada tanggal 24 Juli
1967. UNIDO berkedudukan di Wina, Austria. Selain organisasiorganisasi ekonomi di atas terdapat pula organisasi internasional
lainnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Akan tetapi
organisasi tersebut tidak berada di bawah naungan PBB.
9.OPEC
OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC
didirikan atas prakarsa lima negara produsen terbesar minyak
dunia, yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, pada
pertemuan tanggal 14 September 1960 di Baghdad, Irak. OPEC
berkedudukan di Wina, Austria.
10.OECD
Kerja sama bilateral, yaitu kerja sama antara dua Negara berdasarkan perjanjian-perjanjian
tertentu. Contoh : kerja sama di bidang perdagangan antara Negara Indonesia-Jepang,
Indonesia-Singapura, dan lainnya.
2.
Kerja sama multilateral, yaitu kerja sama antara Negara-negara di dunia berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati bersama. Kerja sama multiteral terbagi menjadi dua, yaitu kerja
sama regional dan kerja sama internasional.
3.
kerja sama regional, yaitu kerja sama beberapa Negara yang berada di dalam satu kawasan
atau wilayah. Contoh : Associan of Southeast Asian Nations (ASEAN),European Uniln (UE), dan
sejenisnya.
4.
Kerja sama internasional, yaitu kerja sama beberapa Negara tanpa melihat jumlah peserta
dan tidak terbatas pada wilayah Negara anggota. Kerja sama internasional meliputi beberapa
bidang ekonomi,social, budaya, dan pertahanan. COntoh : Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
Gerakan Non-Blok (GNB), Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), dan
sejenisnya.
1.
Upaya untuk menciptakan perdamaian dan mencegah timbulnya perang yang baru sudah
berulang kali diperjuangkan oleh para tokoh perdamaian dunia. Liga Bangsa-Bangsa (LBB) pada
saat itu cukup berpedan aktif dalam meredakan ketegangan dunia dan menciptakan perdamaian.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selanjutnya, pada tanggal 4-11 Februari 1945,Franklin
Delano Roosevelt, Winston Churchill, dan Stalin menyelenggarakan konferensi di Yalta,
Semenanjung Krim.
2.
Asas PBB
1.
2.
3.
4.
Anggota asli, yaitu 50 negara yang ikut serta dalam penandatangan Piagam Perdamaian di San
Fransisco, Amerika Serikat pada tanggal 26 Juni 1945.
2.
Anggota tambahan, yaitu Negara-negara yang diterima sebagai anggota PBB dan telah memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan, serta disetujui oleh Majelis Umum PBB
Syarat keanggotaan PBB:
1.
2.
3.
4.
Negara merdeka.
Negara yang mencintai perdamaian.
Negara yang sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota PBB.
Mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB. @ Reza Muzay Blog
3.
4.
1.
2.
2.
1.
Meningkatkan kerja sama, persahabatan, serta hubungan antara bangsa-bangsa Asia dan
Afrika.
2.
Meningakatkan kerja sama dalam lapangan social, ekonomi, dan kebudayaan antara
bangsa-bangsa Asia dan Afrika
3.
Memecahkan Persoalan penting bagi bangsa-bangsa Asia Afrika secara bersama-sama ,
seperti menjamin kedaulatanserta melenyapkan diskriminasi ras dan penjajahan.
4.
Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam dunia global seperti sekarang dan ikut serta
mengusahakan perdamaian dunia.
2.
Persiapan KAA
Konferensi Asia-Afrika diharapkan melahirkan suatu kekuatan baru guna mengatasi berbagai
permasalahan yang dihadapkan oleh bangsa-bangsa Asia Dan Afrika.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pengaruh KAA
Berkurangnya ketegangan dan peperangan yang bersumber dari persengketaan masalah
Taiwan antara RRC dengan Amerika Serikat
Mulai diikutinya politik bebas dan aktif yang dijalankan oleh Indonesia, India, Myanmar, dan Sri
Lanka yang tidak bersedia masuk Blok Uni Soviet maupun Blok Amerika Serikat
Kembali bangkit dan sadarnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika akan potensi yang dimilikinya
Diakuinya nilai-nilai Dasasila Bandung oleh Negara-negara maju karena terbukti memiliki
kemampuan dalam meredakan ketegangan dunia
Menguatnya perjuangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam upaya mencapai
kemerdekaanya, sehingga lebih banyak Negara-negara Asia dan Afrika yang mencapai
kemerdekaan sesudah tahun 1955 jika dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan Konferensi
Asia-Afrika
Menguatnya semangat kerja sama dan persahabatan di kalangan Negara-negara dan bangsabangsa Asia-Afrika
Bangkitnya semangat kebebasan dan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa yang belum
memperoleh kemerdekaan.
Menguatnya dukungan atas perjuangan untuk mengembalikan wilayah Irian Barat yang dikuasai
oleh penjajah Belanda kepada Indonesia.
Mulai dilepaskannya daerah jajahan di Asia-Afrika yang dikuasai oleh Negara penjajah.
Mulai dihapuskannya praktik-paraktik politik diskriminasi ras oleh Negara-negara maju.
3.
1.
1.
Menghentikan perang dingin antara Blok Barat dan Timur agar tercipta Susana damai
Menghimbau Amerika Serikat dan Uni Soviet agar berdamai dan mengakhiri perang dingin
3.
Peran Indonesai dalam Gerakan Non-Blok memiliki arti sangat penting, yaitu terbukti dari
berperannya Indonesia dalam pertemuan Lima tokoh atau negarawan pada bulan september 1961
ketika menghindari pembukaan siding umum PBB di New York (Amerika Serikat).
4.
OPEC (Organization of Petrolum Exporting Countries) adalh suatu lembaga internasional yang
didirikan oleh beberapa Negara pengekspor minyak bumi.
5.
Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah suatu organisasi yang dibentuk oleh beberapa Negara
islam atau negara yang mayoritas pernduduknya beragama Islam.
6.
Tujuan APEC:
1.
Sebagai persiapan, maka Pemerintah Indonesia mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh para Kepala Perwakilan
Indonesia di Asia, Afrika, dan Pasifik, bertempat di Wisma Tugu, Puncak, Jawa Barat pada 9 22 Maret 1954, untuk
membahas rumusan yang akan dibawa oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo pada Konferensi Kolombo, sebagai
dasar usulan Indonesia untuk meluaskan gagasan kerja sama regional di tingkat Asia Afrika.
Pada 28 April 2 Mei 1954, Konferensi Kolombo berlangsung untuk membicarakan masalah-masalah yang menjadi
kepentingan bersama.
Dalam konferensi tersebut, Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo, mengusulkan perlunya diadakan
pertemuan lain yang lebih luas antara Negara-negara Afrika dan Asia karena masalah-masalah krusial yang
dibicarakan itu tidak hanya terjadi di Negara-negara Asia yang terwakili dalam konferensi tersebut tetapi juga
dialami oleh negara-negara di Afrika dan Asia lainnya.
Usul ini diterima oleh semua peserta konferensi walaupun masih dalam suasana skeptis. Konferensi memberikan
kesempatan kepada Indonesia untuk menjajaki kemungkinannya dan keputusan ini dimuat di bagian akhir
Komunike Konferensi Kolombo.
Konferensi tersebut berhasil merumuskan kesepakatan tentang agenda, tujuan, dan negara-negara yang diundang
pada Konferensi Asia Afrika.
Kelima negara peserta Konferensi Bogor menjadi sponsor Konferensi Asia Afrika dan Indonesia dipilih menjadi
tuan rumah pada konferensi tersebut, yang ditetapkan akan berlangsung pada akhir minggu April tahun 1955.
Presiden Indonesia, Soekarno, menunjuk Kota Bandung sebagai tempat berlangsungnya konferensi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Afghanistan
Indonesia
Pakistan
Birma
IranFilipina
Kamboja
Irak
Iran
Arab Saudi
Ceylon
Jepang
Sudan
Republik Rakyat Tiongkok
Yordania
Suriah
Laos
Thailand
Mesir
Libanon
Turki
Ethiopia
Liberia
Vietnam (Utara)
Vietnam (Selatan)
Pantai Emas
Libya
India
Nepal
Yaman
peserta konferensi, berasal dari kebangsaan yang berlainan, begitu pula latar belakang sosial dan budaya, agama,
sistem politik, bahkan warna kulit pun berbeda-beda, namun kita dapat bersatu, dipersatukan oleh pengalaman pahit
yang sama akibat kolonialisme, oleh keinginan yang sama dalam usaha mempertahankan dan memperkokoh
perdamaian dunia. Pada bagian akhir pidatonya beliau mengatakan :
Saya berharap konferensi ini akan menegaskan kenyataan, bahwa kita, pemimpin-pemimpin Asia dan Afrika,
mengerti bahwa Asia dan Afrika hanya dapat menjadi sejahtera, apabila mereka bersatu, dan bahkan keamanan
seluruh dunia tanpa persatuan Asia Afrika tidak akan terjamin. Saya harap konferensi ini akan memberikan
pedoman kepada umat manusia, akan menunjukkan kepada umat manusia jalan yang harus ditempuhnya untuk
mencapai keselamatan dan perdamaian. Saya berharap, bahwa akan menjadi kenyataan, bahwa Asia dan Afrika
telah lahir kembali. Ya, lebih dari itu, bahwa Asia Baru dan Afrika Baru telah lahir!
Pidato tersebut berhasil menarik perhatian dan mempengaruhi hadirin yang dibuktikan dengan adanya usul Perdana
Menteri India dan didukung oleh semua peserta konferensi untuk mengirimkan pesan ucapan terimakasih kepada
presiden atas pidato pembukaannya.
Pada pukul 10.45 WIB., Presiden Indonesia, Soekarno, mengakhiri pidatonya, dan selanjutnya sidang dibuka
kembali. Secara aklamasi, Perdana Menteri Indonesia terpilih sebagai ketua konferensi. Selain itu, Ketua Sekretariat
Bersama, Roeslan Abdulgani, dipilih sebagai sekretaris jenderal konferensi.
Kelancaran jalannya konferensi dimungkinkan oleh adanya pertemuan informal terlebih dahulu di antara para
pimpinan delegasi negara sponsor dan negara peserta sebelum konferensi dimulai yaitu pada 17 April 1955.
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan yang bertalian dengan prosedur acara, pimpinan konferensi,
dan lain-lain yang dipandang perlu. Beberapa kesepakatan itu berisi antara lain bahwa prosedur dan acara konferensi
ditempuh dengan sesederhana mungkin dan dalam memutuskan sesuatu akan ditempuh sistem musyawarah dan
mufakat (sistem konsensus).
Sidang konferensi terdiri atas sidang terbuka untuk umum dan sidang tertutup hanya bagi peserta konferensi.
Dibentuk tiga komite, yaitu Komite Politik, Komite Ekonomi, dan Komite Kebudayaan. Semua kesepakatan tersebut
selanjutnya disetujui oleh sidang dan susunan pimpinan konferensi adalah sebagai berikut :
Setelah melalui sidang-sidang yang menegangkan dan melelahkan selama satu minggu, pada pukul 19.00 WIB.
(terlambat dari yang direncanakan) tanggal 24 April 1955, Sidang Umum terakhir Konferensi Asia Afrika dibuka.
Dalam Sidang Umum itu dibacakan oleh sekretaris jenderal konferensi rumusan pernyataan dari tiap-tiap panitia
(komite) sebagai hasil konferensi. Sidang Umum menyetujui seluruh pernyataan tersebut, kemudian sidang
dilanjutkan dengan pidato sambutan para ketua delegasi. Setelah itu, ketua konferensi menyampaikan pidato
penutupan dan menyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika ditutup.
Konsensus itu dituangkan dalam komunike akhir, yang isinya adalah mengenai :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dasasila Bandung :
1.
Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam
PBB.
2.
3.
4.
5.
Moscow. Jiwa Bandung telah mengubah juga struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Forum PBB tidak lagi
menjadi forum eksklusif Barat atau Timur saja.
Malayasia yang kurang memuaskan Indonesia dan Malaysia, maka diawali dengan
ajakan Thanat Khoman dari Birma kepada Tun Abdul Razak dari Malaysia maupun
Adam Malik dari Indonesia pada bulan Mei 1967 maka terbentuklah Deklarasi
ASEAN.
Deklarasi ASEAN ditandatangani
pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok
(Deklarasi Bangkok) oleh lima utusan
dari 5 negara di kawasan Asia Tenggara.
Ke lima tokoh yang menandatangani
Deklarasi Bangkok adalah :
1) Adam Malik (Menteri Luar Negeri
Indonesia);
2) Tun Abdul Razak (Wakil Perdana
Menteri Malaysia);
3) S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri
Singapura);
4) Narsisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina); dan
5) Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Muang Thai).
Kelima negara di atas merupakan anggota ASEAN pada
awal berdirinya. Selanjutnya dalam perkembangannya
sampai sekarang ini anggota ASEAN sudah bertambah 5
negara, yakni :
1) Brunei Darussalam (tanggal 7 Januari 1984),
2) Vietnam (28 Juni 1995),
3) Laos (23 Juli 1997),
4) Myanmar (23 Juli 1997), dan
5) Kampuchea (16 Desember 1998).
3. Tujuan ASEAN
Maksud dan tujuan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok
8 Agustus 1967 adalah sebagai berikut.
(1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi,
kemajuan sosial serta
pengembangan kebudayaan di
kawasan Asia Tenggara.
(2) Meningkatkan perdamaian dan
stabilitas regional.
(3) Meningkatkan kerja sama yang aktif
serta saling membantu satu sama
lain dalam masalah ekonomi, sosial,
budaya, teknik, ilmu pengetahuan
dan administrasi.
(4) Saling memberikan bantuan dalam
bentuk sarana- sarana latihan dan
penelitian dalam bidang-bidang
pendidikan, professional, teknik dan
administrasi.
(5) Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian
serta industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan saranasarana
pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat.
(6) Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara.
(7) Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi-organisasi
internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa.
organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum dan sesudah KTT I di Bali
1976 ada perbedaan.