Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Gas, sebagai salah satu sifat dan bentuk alam, memiliki
karakteristik yang khas. Berbeda dengan bentuk zat lainnya, karakteristik
gas sangat erat kaitannya dengan tekanan, temperatur dan volume.
Beberapa teori dan hukum yang sangat mempengaruhi dalam pemahaman
sifat gas yang diantaranya adalah teori kinetik gas dan hukum
termodinamika. Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari
sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah
partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan sebagai
hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel.
Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut
momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel,
tetapi diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan sebagai hasil ratarata kelakuan partikel-partikel zat tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, untuk memahami lebih lanjut
tentang sifat-sifat gas dan hukum yang mendasarinya, maka penulis
menulis makalah ini.
1.2Tujuan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pengertian Gas
Gas adalah suatu fase benda dalam ikatan molekul yang sangat
renggang pada suhu tertentu, biasanya titik uap suatu zat. Gas mempunyai
kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda
dari cairan yang mengisi pada besaran volume tertentu, gas selalu mengisi
suatu volume ruang, mereka mengembang dan mengisi ruang di manapun
mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah
bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi
kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama
lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.
Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria
sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos
(kekacauan).
2.1.1 Karakteristik Gas antara lain :
1. Ekaspanbilitas (dapat dikembangkan): gas dapat mengembang
untuk mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya
2. Kompresibilitas (dapat dimampatkan): gas sangat mudah
dimampatkan dengan memberikan tekanan
3. Mudah berdifusi gas: dapat berdifusi dengan cepat membentuk
campuran homogen
4. Tekanan gas: memberikan tekanan ke segala arah
5. Pengaruh suhu: jika gas dipanaskan maka tekanan akan meningkat,
akibatnya volume juga meningkat.
2.2.2 Parameter yang menentukan keadaan gas
No
.

Parameter

Satuan
Umum
SI

1.

Volum (V)

L atau
mL

2.

Tekanan
(P)

atm

3.
4.

Suhu (T)
Mol gas (n)

C
mol

Pa
K
Mol

Keterangan
1 L= 1000 mL
1 L = 1000,028 cc
1 mL = 1 cc
1 atm = 760 mmHg
1 atm = 760 torr
1 atm = 1,013 x 105 Pa
K = C + 273
n=

massa gas (m)


massarelatif gas(Mr )

Gas dibedakan menjadi dua, yaitu gas ideal dan gas nyata.
2.2 Gas Ideal
Gas ideal adalah gas teoritis yang terdiri dari partikel-partikel titik
yang bergerak secara acak dan tidak saling berinteraksi. Konsep gas ideal
sangat berguna karena memenuhi hukum gas ideal, sebuah persamaan
keadaan yang disederhanakan, sehingga dapat dianalisis dengan mekanika
statistika.
2.2.1 Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut:
1. Terdiri atas partikel-partikel (atom-atom atau molekul-molekul)
yang jumlahnya banyak sekali dan bergerak sembarang. Dimana
antar partikelnya tidak terjadi gaya tarik-menarik.
2. Setiap partikel mempunyai masa yang sama.
3. Jarak antara partikel jauh lebih besar dibanding ukuran sebuah
partikel
4. Jika partikel menumbuk dinding atau partikel lain, tumbukan
dianggap lenting sempurna.
5. Gas selalu memenuhi hukum Boyle-Gay Lussac
6. Partikel gas terdistribusi merata dalam seluruh ruangan.
7. Volume molekuladalah pecahan kecil yang dapat diabaikan dari
volume yang ditempati oleh gas tersebut.
8. Berlaku hukum Newton tentang gerak
Gas ideal dibedakan menjadi dua, yaitu: makroskopis dan
mikroskopis. Deskripsi makroskopis dari gas ideal (gas yang
kerapatannya cukup rendah, sifatnya sederhana. Yaitu kebanyakan gas
pada suhu ruang dan tekanan sekitar 1atm). Deskripsi mikroskopis dari
gas ideal (gas yang terdiri dari molekul molekul yang sangat banyak an
jarak pisah antarmolekul jauh lebih besar daripada ukurannya, bergerak
acak, dan patuh pada hukum gerak newton). Tumbukan yang dialami
tumbukan elastik, gaya molekul nya dapat diabaikan. Dan molekul gas
sama tidak bisa dibedakan satu dengan yang lain.
Gas Ideal adalah gas yang mematuhi persamaan gas umum dari

PV =nRT

dan hukum gas lainnya di semua suhu dan tekanan.


Dimana :

P = Tekanan absolut gas(atm)


V = volum spesifik gas (liter)
R = konstanta gas (0,082 L.atm/mol atau 8,314j/kmol
T = suhu temperatur absolut gas (k)
n = jumlah mol gas

Pengaruh Tekanan
Gas-gas yang kompresibel lebih pada tekanan rendah dan kurang
kompresibel pada tekanan tinggi dari perilaku ideal.
Pengaruh Temperatur/Suhu
Penyimpangan dari perilaku gas nyata kurang ideal dengan peningkatan
suhu.Dengan demikian, gas nyata menunjukkan perilaku yang ideal pada
tekanan rendah dan suhu tinggi.
2.2.2 Hukum Hukum Gas
Hubungan antara tekanan, temperatur dan volume pada gas
telah dibuktikan dalam beberapa hukum gas. Hukum-hukum gas ini
memungkinkan kita untuk menentukan bagaimana pengaruh
yang disebabkan oleh perubahan salah satu faktor terhadap faktor lainnya.
Secara pendekatan, hukum-hukum gas tetap bisa digunakan
untuk menentukan pengaruh daripada perubahan tekanan temperatur dan
volume.
1. Hukum Boyle
Hukum Boyle mendeskripsikan kebalikan hubungan proporsi
antara tekanan absolut dan volume udara, jika suhu tetap konstan
dalam sistem
tertutup.
Hukum
ini
dinamakan
setelah kimiawan dan fisikawan Robert Boyle, yang menerbitkan hukum
aslinya pada tahun 1662. Hukumnya sendiri berbunyi:
Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu yang sama, P [tekanan]
danV [volume] merupakan proporsional terbalik (dimana yang satu
ganda, yang satunya setengahnya).
V

1
P

V=kx P

PV = k
Jika P dan V berubah dari keadaan 1 ke 2, maka diperoleh persamaan :
P1V1 = P2 V2
Hukum Boyle menyatakan bahwa "dalam suhu tetap" untuk massa
yang sama, tekanan absolut dan volume udara terbalik secara
proporsional. Hukum ini juga bisa dinyatakan sebagai: secara agak
berbeda, produk dari tekanan absolut dan volume selalu konstan.
2. Hukum Avogadro
Pada suhu dan tekanan yang tetap, volum sejumlah tertentu gas
berbanding lurus dengan jumlah molnya
Vn
V = An
V
n =A

Jika V dan n berubah dari keadaan 1 ke 2, maka diperoleh persamaan :


V1
n1 =

V2
n2

Dari ketiga hukum di atas, apabila digabung menjadi :


V

nT
P

nT

V= R P
Atau

PV = nRT
Dimana R adalah konstanta gas, dari persamaan gas ideal kita
memperolehnya sebagai berikut :
R=

PV
nT

Pada keadaan tekanan dan suhu standar (STP), suhu yang digunakan
adalah 273 K (0C) dan tekanan yang digunakan adalah 1 atm (760
mmHg). Serta 1 mol gas menempati volum sebesar 22,4 L. Sehingga
didapatkan R sebesar :
1 atm x 22,4 L
R = 1 mol x 273 K

= 0,0821

atm . L
mol . K

Tabel nilai R dalam satuan yang berbeda


0,0821 L.atm K-1 mol-1
82,1
ml.atm K-1 mol-1
62,3
L.mm Hg K-1 mol-1
3. Hukum Dalton

8,314 x 107 erg K-1 mol-1


8,314
Joule K-1 mol-1
1,987
cal K-1 mol-1

Anda mungkin juga menyukai