Menyusui
Kloramfenikol 1
Merupakan obat dengan spektrum luas dan spesifi k terhadap bakteri
Salmonella typhosa, Hemophilus infulenze dan Bordetella pertussis.
Pemberian utama dapat diserap dengan baik dan distribusinya luas.
Farmakokinetik:
Metabolisme terjadi di hati dan dikeluarkan melalui air kemih serta
empedu. Karena kloramfenikol toksik terhadap sumsum tulang,
maka pemakaiannya sangat terbatas terutama untuk penyakit berat.
Tetrasikllin 2
Merupakan antibiotika berspektrum luas. Selain terhadap bakteri
gram negatif dan gram positif, golongan ini juga membunuh riketsia,
amuba, mikoplasma, trakoma. Penyerapannya baik, tetapi terikat
oleh logam Al, Mg, Ca, Fe dan makanan.
Farmakokinetik :
Distribusi tetraksilin dalam tubuh luas dan ditimbun di dalam tulang
dan gigi, karena terikat oleh kalsium. Ekskresinya melalui air kemih
dan tinja. Toksisitasnya berupa mual, muntah dan diare dengan
dehidrasi berat. Karena tetrasiklin ditimbun di dalam gigi dan
tulang, maka pada pemberian pada anak berusia di bawah 12 tahun
dapat menyebabkan kerusakan gigi. Pada wanita hamil trisemester
terakhir dan menyusui, dapat terjadi gangguan perkembangan
tulang pada bayi karena dapat melewati sawar plasenta dan
berdifusi ke dalam ASI
Farmakodinamik
Tipe efek bakteriostatik
Mekanisme kerja: menghambat sintesa protein bakteri.
Spectrum sangat luas yang mencakup bakteri gram positif dan
gram negative
Efek samping:
Mengendap pada jaringan tulang dan gigi yang sedang tumbuh
(terikat pada kalsium) menyebabkan gigi menjadi bercak-bercak
coklat dan mudah berlubang serta pertumbuhan tulang terganggu.
Foto sensitasi
Sakit kepala, vertigo
Peringatan / larangan :
Tidak boleh diberikan pada anak-anak di bawah 8 tahun, ibu hamil
dan menyusui
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
dan fungsi hati.
Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitiv terhadap tetrasiklin
Golongan Aminoglikosida 3
Gentamicin/Gentamicin sulfat
Farmakologi : gentamicin adalah suatu antibiotic golongan
aminoglikosida yang efektif untuk menghambat bakteri penyebab
infeksi kulit primer maupun sekunder seperti Staphylococcus yang
menghasilkan penisilinase, dan Pseudomonas aeruginosa.
Indikasi : Untuk pengobatan infeksi kulit primer maupun sekunder
seperti impetigo kontaginosa, ektima, furunkulosis, pioderma,
psoriasis.
Dosis : Gentamicin salep adalah obat luar dan dioleskan pada kulit
3-4 kali sehari.
Kontra Indikasi: Gentamicin tidak boleh diberikan pada pasien yang
alergi terhadap gentamicin.
Perhatian : Karena keamanan pemakaian gentamicin pada wanita
hamil belum dipastikan, maka tidak boleh digunakan pada wanita
hamil dalam jumlah dosis yang banyak dan periode yang lama.
Farmakodinamik : Mekanisme kerja dengan menghambat biosintesis
protein bakteri. Selain itu, menyebabkan kekacauan pada mRNA
Golongan Kuinolon
Ofl oksasin
Indikasi : untuk infeksi saluran kemih, saluran nafas bawah, dan
gonorrhoe.
Kontra indikasi : untuk pasien epilepsi, gangguan fungsi hati dan
ginjal, wanita hamil/ menyusui.
Sediaan: Ofl oksasin (generik) tabl 200 mg, 400 mg
Asam Salisilat
Farmakodinamik :
Melarutkan protein permukaan sel, menjaga stratum korneum
menjadi utuh sehingga menyebabkan deskuamasi sisa-sisa keratotik
Bersifat keratolitik 3-6%
Efek samping : Salisilisme yaitu suatu sindrom toksisitas
asamsalisilat yang bersifat kronik. Gejala yang timbul meliputi n y e r i
k e p a l a , p u s i n g , t i n i t u s , g a n g g u a n p e n d e n g a r a n , gangguan
penglihatan, gangguan perilaku (bingung, lesu,rasa kantuk). Risiko
kejadian salisilism meningkatpada penggunaan jangka panjang
meliputi area yang luas,anak, serta pasien dengan gangguan fungsi
hati dan ginjal.
Toksisitas sistemik : Ibu yang mengkonsumsi salisilat dan
turunannya dalam jangka waktu panjang selama masa kehamilan
ternyatamelahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.
Penggunaan asam salisilat dalam jangka panjang pada trimesterke-3
dapat meningkatkan mortalitas perinatal akibat penu-tupan
prematur duktus arteriosus, anemia, perdarahan ant e p a r t u m dan
postpartum, dan komplikasi pada proses persalinan.
Sumber :
1. http://kumpulanfarmasi.kloramfenikol.com
2. Schwartz, Robert A, Al-Mutairi, Nawaf. 2010. Topical Antibiotic
In Dermatology : An Update USA and Kuwait : The Gulf Journal
of Dermatology and Venerology
3. Mandel G. Bennet J. : Principlesand Practice of Infecttious
Disease : Antimicrobal Therapy 1995. Churchill Livingstone,
1995.
4. Burke A, Smyth E, FitzGerald GA. Analgesic-Antipyretic
agents;Pharmacotherapy of gout. In: Brunton LL, editor.
Goodman &G i l m a n s T h e P h a rm a c o l o g i c a l b a s i s o f
t h e r a p e u t i c s . 1 1 th Ed.New York: Pergamon Press; 2005. p. 671715.