Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

A. Judul

: Pemeriksaan Creatinin Clirens


B. Tujuan
: Untuk menentukan kemampuan fungsi ginjal lebih
teliti dalam menyaring atau membersihkan darah
C. Metode
: Cockroft-Gault dan Clearance Creatinine Urine 24
Jam
D. Prinsip

Menggunakan

perhitungan

berdasarkan

pengukuran kadar kreatinin darah, kreatinin urin 24 jam, berat


badan, tinggi badan, dan volume urin yang dikumpulkan selama
24 jam.
E. Dasar Teori
Uji fungsi ginjal terutama adalah pemeriksaan ureum dan kreatinin.
Ureum adalah produk akhir dari metabolisme protein di dalam tubuh yang
diproduksi oleh hati dan dikeluarkan lewat urin. Pada gangguan ekskresi
ginjal, pengeluaran ureum ke dalam urin terhambat sehingga kadar ureum
akan meningkat di dalam darah. Kreatinin merupakan zat yang dihasilkan
oleh otot dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Oleh karena itu kadar
kreatinin dalam serum dipengaruhi oleh besar otot, jenis kelamin dan fungsi
ginjal. Pemeriksaan kadar kreatinin dilaporkan dalam mg/dl dan estimated
GFR (eGFR) yaitu nilai yang dipakai untuk mengetahui perkiraan laju filtrasi
glomerulus yang dapat memperkirakan beratnya kelainan fungsi ginjal.
Beratnya kelainan ginjal diketahui dengan mengukur uji bersihan
kreatinin (creatinine clearance test/CCT). Creatinine clearance test/CCT
memerlukan urin kumpulan 24 jam, sehingga bila pengumpulan urin tidak
berlangsung dengan baik hasil pengukuran akan mempengaruhi nilai CCT.
Akhir-akhir ini, penilaian fungsi ginjal dilakukan dengan pemeriksaan

cystatin-C dalam darah yang tidak dipengaruhi oleh kesalahan dalam


pengumpulan urin. Cystatin adalah zat dengan berat molekul rendah,
dihasilkan oleh semua sel berinti di dalam tubuh yang tidak dipengaruhi oleh
proses radang atau kerusakan jaringan. Zat tersebut akan dikeluarkan melalui
ginjal. Oleh karena itu kadar Cystatin dipakai sebagai indikator yang sensitif
untuk mengetahui kemunduran fungsi ginjal.
F. Alat dan Bahan
1. Alat
2. Bahan
a. Spektrofotometer
a. Urine
b. Tabung reaksi
b. Serum/Plasma
c. Rak tabung reaksi
d. Mikropipet
e. Wadah Urine
f. Gelas Ukur
g. Alat timbang berat badan
G. Prosedur Kerja
1. Metode Clearance Creatinine Urine 24 Jam
a. Tes bersihan membutuhkan sampel Urin tampung 24 jam
b. Kemudian darah vena diambil.
c. Konsentrasi kreatinin di dalam urin tampung 24 jam dan didalam
plasma darah kemudian diukur
d. Setelah itu diukur jumlah produksi urin setiap jam atau menitnya.
e. Hasil dari ketiga pengukuran diatas kemudian digunakan untuk
menghitung bersihan kreatinin,
dengan rumus :

mg
)
mL
mL
Bersihan Kreatinin=
X Jumlah produksi Urine (
)
menit
mg
Kadar Kreatinin Plasma
mL
Kadar Kreatinin Urine(

( )

2. Metode Cockroft-Gault
a. Berat badan pasien ditimbang
b. Sampel darah diambil untuk test creatinine
c. TCC dihitung dengan menggunakan rumus Cockroft-Gault
Rumus:
(140Umur ) X BB ( kg )
Pria=
mg
72 X Creatinin serum
dl

( )

wanita=0,8 X TCC pria


H. Nilai Rujukan
1. 125-100 ml/menit : Normal
2. 100-76 ml/menit : Insufisiensi ginjal berkurang
3. 75-26 ml/menit : Insufisiensi ginjal kronik
4. 25-5 ml/menit
: GGK
5. <5 ml/menit
: Gagal Ginjal Terminal (GGT). Pada tingkat ini
merupakan indikasi dilakukan hemodialisis.

Tugas Kelompok

LAPORAN PRAKTIKUM
(Creatinin Clirens)

OLEH
SOFYA IMAWATI

(14.901.530)

SULASTRI

(14.901.533)

SULTAN PAMUNGKAS

(14.901.534)

SYARIFUDDIN

(14.901.541)

WIDYA NENGSI MENTENG

(14.901.546)

FIRDHA SYAM BAHTIAR

(14.901.548)

YUSPIANI

(14.901.555)

YOHANES JOU TUKAN

(14.901.553)

FARNIRAMI ODE ALIMBONA

(14.901.557)

PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
TAHUN 2016

Anda mungkin juga menyukai