ABORTUS IMINENS
Disusun oleh :
dr. Sepebrin Vica Auditia
Dokter Pendamping :
dr. Wardoyo
BAB I
KASUS
STATUS PASIEN
IDENTITAS/BIODATA
Nama
: Ny. S
Umur
: 43Tahun
: Islam
Pendidikan
: SD
Tanggal Masuk
Tanggal pulang
: 7 Maret 2016
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, os menyangkal pernah
keguguran, riwayat penyakit hipertensi disangkal, riwayat diabetes mellitus (-).
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien, riwayat hipertensi (-),
riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat Pengobatan
Riwayat Psikososial
Riwayat Alergi
RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Kehamilan
:-
HPHT
:-
Taksiran Persalinan
:-
ANC
:-
KB terakhir
tahun
25 th
22 th
17 th
Tempa
t
Partus
Umur
Hamil
Jenis
Persalinan
Penolong
Persalina
n
Penyuli
t
Rumah 9 bulan
Spontan
pervaginam
Bidan
SC
dokter
Spontan
pervaginam
Bidan
RS
9 bulan
Rumah 9 bulan
BB/
Kel
lup
a
lup
a
lup
a
Riwayat Menstruasi
Riwayat Pernikahan
Menarche
: 12 Tahun
Pernikahan ke-
:1
Siklus Haid
: 28 hari
: 18 tahun
Lama Haid
: 7 hari
Usia suami
: tahun
Lama Menikah
: 26 tahun
Anak
hidup
hidup
hidup
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
: TD
: 130/80 mmHg
: 100 kali/menit
: 20 kali/menit
: 36,5oC
STATUS GENERALIS
STATUS OBSTETRI
Kepala : Normocephal
Inspeksi
- Wajah
- Thorax
: Mammae simetris
- Abdomen
: datar, lembut,
Isokor ka=ki
turgor baik,
Thorax : Normochest
Palpasi
Gerak Simetris
Paru-Paru
- TFU
: VF Simetris (+/+)
: tidak dilakukan
Vesikular (+/+)
Auskultasi DJJ: -
Ronkhi (-/-)
Wheezing (-/-)
- Vulva/ Vagina
: t.a.k
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
- Vagina
: t.a.k
- Portio
- Pembukaan : (-)
perdarahan : (+)
Nilai
9,0
Nilai Normal
12,0 16,0
18700
140000
+
5000-10000
150000 40000
USG
4
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
TD
: 130/80 mmHg
: 100 kali/menit
: 20 kali/menit
: 36,5oC
PD : portio tebal lunak, merah muda nyeri goyang (-). Pembukaan : (-), perdarahan (+)
Pp test (+)
DIAGNOSIS
Abortus iminens G4P3A0 hamil 7 minggu dengan anemia
PLANNING
1. Rawat inap
2. Manajemen konservatif
3. Tirah baring
4.
5.
6.
7.
FOLLOW UP RUANGAN
Tanggal/
Jam
6. 3.2016
Catatan
Instruksi
As folat 1x1
Kes:
CM
T : 120/80 mmHg
R : 18 x/mnt
N : 84 x/mnt
S : Afebris
A : ab iminens G4P3A0 hamil 8
minggu
7. 3.2016
As folat 1x1
: 120/80 mmHg
R : 20 x/mnt
N : 72 x/mnt
S : Afebris
A : ab iminens G4P3A0 hamil 8
minggu
7. 3.2016
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Abortus
Batasan : berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan < 20 mg (berat janin <
500 gram) atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar
kandungan.
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk
mengahiri proses kehamilan (pengguguran, aborsi, abortus provokatus).
Klasifikasi :
a. Abortus Imminens :
Abortus mengancam, ditandai oleh perdarahan bercak dari jalan lahir, dapat
disertai nyeri perut bawah yang ringan, buah kehamilan masih mungkin
berlanjut atau dipertahankan.
b. Abortus Insifiens :
Abortus sedang berlangsung, ditandai oleh perdarahan ringan atau sedang
disertai kontraksi rahim dan akan berakhir sebagai abortus komplit atau
inkomplit.
c. Abortus Inkomplit
Sebagian buah kehamilan telah keluar melalui kanalis servikalis dan masih
terdapat sisa konsepsi dalam rongga rahim.
d. Abortus komplit
Seluruh buah kehamilan telah keluar dari rongga rahim melalui kanalis
servikalis secara lengkap.
f. Abortus Habitualis
8
Etiologi :
a. Faktor Zigot :
Kelainan kromosom
Ovum patologis misalnya Blighted
Ovum (telur kosong)
Kelainan sperma
b. Faktor ibu :
Penyakit kronis
Infeksi
Kelainan hormonal
Kelainan alat reproduksi
Gangguan nutrisi
Obat-obatan
Inkonpatibilitas rhesus
Trauma fisik/mental.
Patofisiologi :
Abortus biasanya dimulai dengan perdarahan pada desidua basalis yang
menyebabkan nekrosis jaringan sekitarnya. Zigot dapat terlepas sebagian atau
seluruhnya dan menjadi benda asing bagi uterus sehingga merangsang
terjadinya kontraksi rahim dan menyebabkan ekspulsi buah kehamilan.
Pada telur kosong, tidak terdapaty janin, hanya ditemukan kantong kehamilan.
*Abortus imminens :
Klinis :
Anamnesis : - perdarahan sedikit dari jalan lahir
- nyeri perut tidak ada atau ringan
Pemeriksaan penunjang :
USG, hasilnya dapat ditemukan :
a. Buah kehamilan masih utuh, ada tanda kehidupan janin.
b. Meragukan (kantong kehamilan masih utuh, pulsasi jantung janin belum jelas).
c. Buah kehamilan tidak baik, janin mati.
Terapi :
a. Bila kehamilan utuh, ada tanda kehidupan janin :
- Rawat jalan
- Tidak diperlukan tirah baring total
- Anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan atau hubungan seksual.
- Bila perdarahan berhenti dilanjutkan jadwal pemeriksaan kehamilan
selanjutnya.
- Bila perdarahan terus berlangsung, nilai ulang kondisi janin (USG) 1 mg
kemudian.
c. Bila hasil USG tidak baik : evakuasi tergantung umur kehamilan (lihat bab terminasi
kehamilan).
*Abortus insipiens :
Klinis :
Anamnesis : Perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri/kontraksi rahim.
Pemeriksaan dalam :
- Ostium terbuka
- Buah kehamilan masih dalam rahim.
- Ketuban utuh, dapat menonjol.
10
Terapi :
- Bila ada syok, atasi dahulu syok (perbaiki keadaan umum)
- Transfusi bila HB < 8 gr%.
- Evakuasi (lihat bab mengenai terminasi kehamilan)
- Uterotonika (metil ergometrin tablet 3 dd 0.125 mg)
- Bila tidak ada tanda infeksi beri antibiotika profilaksis selama 3 hari.
- Bila ada tanda infeksi beri antibiotika berspektrum luas (aerob dan anaerob).
Dosis oral
Ampisilin dan
3 x 1 g oral
Metronidazol
dan
3 x 500 mg
Tetrasiklin
4 x 500 mg
dan
dan
Klindamisin
2 x 300 mg
Trimethoprim
160 mg
dan
dan
Sulfamethoksazol
800 mg
Catatan
Berspektrum luas dan
me-ncakup
untuk
gonorrhoea dan bakteri
anaerob.
Baik untuk klamidia,
gonor-rhoea
dan
bakteroides fragilis
Spektrum cukup luas
dan harganya relatif
murah.
Cara pemberian
IV
Dosis
3x1g
Gentamisin
2 x 80 mg
Metronidazol
2x1g
Seftriaksone
Amoksisiklin
Acid
Klavulanik
IV
1x1g
IV
3 x 500 mg
11
Klidamisin
3 x 600 mg
*Abortus komplit
Seluruh buah kehamilan telah keluar.
Klinis :
Anamnesis : Perdarahan dari jalan lahir sedikit, pernah keluar buah kehamilan.
Pemeriksaan Ostium biasanya tertutup, bila ostium terbuka teraba rongga uterus
kosong.
Terapi :
-Antibiotika selama 3 hari
-Uterotonika
*Abortus tertunda
Kematian janin dan belum dikeluarkan dari dalam rahim selama 8 mg atau lebih.
Klinis :
Anamnesis : Perdarahan bisa ada atau tidak.
Pemeriksaan :
- Fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan
- Bunyi jantung janin tidak ada
Pemeriksaan penunjang :
- USG : terdapat tanda janin mati
- Laboratorium :
HB, trombosit, fibrinogen, waktu perdarahan, waktu pembekuan, waktu
protombin.
12
Terapi :
- Evakuasi pada umumnya kanalis servikalis dalam keadaan tertutup, sehingga
perlu tindakan dilatasi (lihat bab terminasi kehamilan); hati-hati karena pada
keadaan ini biasanya plasenta bisa melekat sangat erat sehingga prosedur
kuretase lebih sulit dan dapat berisiko tidak bersih/perdarahan pasca kuretase.
- Uterotonika pasca evakuasi
- Antibiotika selama 3 hari.
Pemeriksaan dalam :
Ostium uteri umumnya terbuka dan teraba sisa jaringan, baik rahim maupun
adveksa nyeri pada perabaan, fluktus berbau.
Terapi :
- Perbaiki keadaan umum (nifas, transfusi), atasi sejak septik bila ada.
- Posisi Fowler.
- Antibiotika yang adekuat (berspektrum luas (aerob dan anaerob)).
- Uterotonika.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawiroharjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan edisi ketiga cetakan ke delapan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka. 2006
2. Rayburn, William. Osbtetri dan Ginekologi. Jakarta Widya Medika. 2001
3. Price A.S dan Wilson M.L,patofisiologi proses-proses penyakit.Edisi 6 volume 2, EGC.
Jakarta. 2000
4. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset, 2010
5. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Protap Obstetri. Bandung : Elstar Offset, 2005
14
15