Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS DOKTER INTERNSIP

ABORTUS IMINENS

Disusun oleh :
dr. Sepebrin Vica Auditia
Dokter Pendamping :
dr. Wardoyo

RSUD TAIS KAB. SELUMA


BENGKULU
2016

BAB I
KASUS
STATUS PASIEN
IDENTITAS/BIODATA
Nama

: Ny. S

Umur

: 43Tahun

Suku Bangsa : Serawai


Agama

: Islam

Pendidikan

: SD

Tanggal Masuk

: 5 Maret 2016, pukul 08.25 WIB

Tanggal pulang

: 7 Maret 2016

Dokter yang merawat : dr. Khairunisa


ANAMNESIS (Autoanamnesis 5 Maret 2016 )
Keluhan Utama

: keluar darah dari jalan lahir sejak 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir secara tiba-tiba ketika pasien
mengangkat ember sejak 3 jam SMRS. darah berwarna merah segar, sebanyak 3 kain
panjang. Perut bagian bawah terasa nyeri, pasien menyangkal sedang hamil. Riwayat
menstruasi 1 tahun yang lalu. Pasien terakhir menggunakan kontrasepsi 1tahun yang lalu.
Demam disangkal, mual disangkal, muntah disangkal, pusing disangkal. Riwayat pengobatan
disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, os menyangkal pernah
keguguran, riwayat penyakit hipertensi disangkal, riwayat diabetes mellitus (-).
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien, riwayat hipertensi (-),
riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat Pengobatan

: Pasien belum mengonsumsi obat apapun


2

Riwayat Psikososial

: Pola makan teratur, merokok dan alkohol disangkal

Riwayat Alergi

: Alergi makanan, obat, cuaca disangkal

RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Kehamilan

:-

HPHT

:-

Taksiran Persalinan

:-

ANC

:-

KB terakhir

: Pil terakhir minum 1 tahun yang lalu

Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas :


No
.

tahun

25 th

22 th

17 th

Tempa
t
Partus

Umur
Hamil

Jenis
Persalinan

Penolong
Persalina
n

Penyuli
t

Rumah 9 bulan

Spontan
pervaginam

Bidan

SC

dokter

Spontan
pervaginam

Bidan

RS

9 bulan

Rumah 9 bulan

BB/
Kel
lup
a
lup
a
lup
a

Riwayat Menstruasi

Riwayat Pernikahan

Menarche

: 12 Tahun

Pernikahan ke-

:1

Siklus Haid

: 28 hari

Usia saat Menikah

: 18 tahun

Lama Haid

: 7 hari

Usia suami

: tahun

Lama Menikah

: 26 tahun

Anak
hidup
hidup
hidup

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum

: Tampak sakit sedang

Kesadaran

: Compos mentis

Tanda- tanda Vital

: TD

: 130/80 mmHg

: 100 kali/menit

: 20 kali/menit

: 36,5oC

STATUS GENERALIS

STATUS OBSTETRI

Kepala : Normocephal

Inspeksi

Mata : Konjungtiva anemis (-/-)

- Wajah

: Chloasma grav. (-)

Sklera Ikterik (-/-)

- Thorax

: Mammae simetris

Refleks Pupil (+/+)

- Abdomen

: datar, lembut,

Isokor ka=ki

turgor baik,

Mulut : sianosis (-), bibir kering (+)

nyeri tekan (+),

Leher : Pembesaran KGB (-/-)

striae (-), linea nigra (-)

Pembesaran Tiroid (-/-)

luka post. Op (-)

Thorax : Normochest

Palpasi

Gerak Simetris
Paru-Paru

- TFU

: VF Simetris (+/+)

: tidak dilakukan

Leopold I-IV : tidak dilakukan

Vesikular (+/+)

Auskultasi DJJ: -

Ronkhi (-/-)

Pemeriksaan Luar Genitalia

Wheezing (-/-)

- Vulva/ Vagina

: t.a.k

Jantung

: Bunyi I/II normal, regular

Abdomen

: Lihat status obstetri

Pemeriksaan Dalam Genitalia

Ekstremitas

: Akral hangat, CRT < 2

- Vagina

: t.a.k

- Portio

: tebal lunak, merah muda


nyeri goyang (-)

- Pembukaan : (-)
perdarahan : (+)

Pemeriksaan laboratorium ( 5 Maret 2016 )


Parameter
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Tes kehamilan

Nilai
9,0

Nilai Normal
12,0 16,0

18700
140000
+

5000-10000
150000 40000

USG
4

Interpretasi : janin tunggal intrauterine, FRL pole (+), hamil 7 minggu


RESUME
Dari anamnesis didapatkan:
Ny S umur 43 tahun, datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 3 jam SMRS.
darah berwarna merah segar, sebanyak 3 kain panjang. Perut bagian bawah terasa nyeri,
Riwayat menstruasi 1 tahun yang lalu. Pasien terakhir menggunakan kontrasepsi 1tahun
yang lalu.
Menurut hasil pemeriksaan fisik didapatkan :
Keadaan Umum

: Tampak Sakit Sedang

Kesadaran

: Compos mentis

Tanda Vital
TD

: 130/80 mmHg

: 100 kali/menit

: 20 kali/menit

: 36,5oC

PD : portio tebal lunak, merah muda nyeri goyang (-). Pembukaan : (-), perdarahan (+)
Pp test (+)
DIAGNOSIS
Abortus iminens G4P3A0 hamil 7 minggu dengan anemia

PLANNING
1. Rawat inap
2. Manajemen konservatif
3. Tirah baring
4.
5.
6.
7.

Pasang infuse RL 20 tpm


Asam folat 1x1
As mefenamat 3x500mg
As traneksamat 3x500mg

FOLLOW UP RUANGAN
Tanggal/
Jam
6. 3.2016

Catatan

Instruksi

S: keluar darah dari vagina (+) Manajemen konservatif


sedikit, pusing (-), nyeri perut (+)

As folat 1x1

O: KU : tampak sakit sedang

- As. Mefenamat 3x1 tab

Kes:

- As. Traneksamat 3x1 tab

CM

T : 120/80 mmHg
R : 18 x/mnt
N : 84 x/mnt
S : Afebris
A : ab iminens G4P3A0 hamil 8
minggu
7. 3.2016

S: keluar darah dari vagina (+) Manajemen konservatif


berkurang, nyeri perut (-)

As folat 1x1

O: KU : tampak sakit ringan

- As. Mefenamat 3x1 tab

: 120/80 mmHg

As. Traneksamat 3x1 tab

R : 20 x/mnt
N : 72 x/mnt
S : Afebris
A : ab iminens G4P3A0 hamil 8
minggu

7. 3.2016

S: keluar darah dari vagina (+) -BLPL


berkurang, nyeri perut (-)
O: KU : tampak sakit ringan
T : 110/80 mmHg
R : 20 x/mnt
N : 86 x/mnt
S : Afebris
A : ab iminens G4P3A0 hamil 8
minggu

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Abortus
Batasan : berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan < 20 mg (berat janin <
500 gram) atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar
kandungan.

Abortus spontan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk
mengahiri proses kehamilan (pengguguran, aborsi, abortus provokatus).
Klasifikasi :
a. Abortus Imminens :
Abortus mengancam, ditandai oleh perdarahan bercak dari jalan lahir, dapat
disertai nyeri perut bawah yang ringan, buah kehamilan masih mungkin
berlanjut atau dipertahankan.

b. Abortus Insifiens :
Abortus sedang berlangsung, ditandai oleh perdarahan ringan atau sedang
disertai kontraksi rahim dan akan berakhir sebagai abortus komplit atau
inkomplit.

c. Abortus Inkomplit
Sebagian buah kehamilan telah keluar melalui kanalis servikalis dan masih
terdapat sisa konsepsi dalam rongga rahim.

d. Abortus komplit
Seluruh buah kehamilan telah keluar dari rongga rahim melalui kanalis
servikalis secara lengkap.

e. Abortus tertunda (missed abortus)


Tertahannya (retensi) hasil konsepsi yang telah mati dalam rahim selama 8 mg
atau lebih.

f. Abortus Habitualis
8

Abortus spontan yang berlangsung berurutan sebanyak 3 kali atau lebih.

Etiologi :
a. Faktor Zigot :
Kelainan kromosom
Ovum patologis misalnya Blighted
Ovum (telur kosong)
Kelainan sperma

b. Faktor ibu :
Penyakit kronis
Infeksi
Kelainan hormonal
Kelainan alat reproduksi
Gangguan nutrisi
Obat-obatan
Inkonpatibilitas rhesus
Trauma fisik/mental.

Patofisiologi :
Abortus biasanya dimulai dengan perdarahan pada desidua basalis yang
menyebabkan nekrosis jaringan sekitarnya. Zigot dapat terlepas sebagian atau
seluruhnya dan menjadi benda asing bagi uterus sehingga merangsang
terjadinya kontraksi rahim dan menyebabkan ekspulsi buah kehamilan.
Pada telur kosong, tidak terdapaty janin, hanya ditemukan kantong kehamilan.

KRITERIA DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN PENGELOLAAN:

*Abortus imminens :
Klinis :
Anamnesis : - perdarahan sedikit dari jalan lahir
- nyeri perut tidak ada atau ringan

Pemeriksaan dalam : - Fluksus sedikit


- Ostium uteri tertutup

Pemeriksaan penunjang :
USG, hasilnya dapat ditemukan :
a. Buah kehamilan masih utuh, ada tanda kehidupan janin.
b. Meragukan (kantong kehamilan masih utuh, pulsasi jantung janin belum jelas).
c. Buah kehamilan tidak baik, janin mati.

Terapi :
a. Bila kehamilan utuh, ada tanda kehidupan janin :
- Rawat jalan
- Tidak diperlukan tirah baring total
- Anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan atau hubungan seksual.
- Bila perdarahan berhenti dilanjutkan jadwal pemeriksaan kehamilan
selanjutnya.
- Bila perdarahan terus berlangsung, nilai ulang kondisi janin (USG) 1 mg
kemudian.

b. Bila hasil USG meragukan, ulangi pemeriksaan USG 1-2 mg kemudian.

c. Bila hasil USG tidak baik : evakuasi tergantung umur kehamilan (lihat bab terminasi
kehamilan).
*Abortus insipiens :
Klinis :
Anamnesis : Perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri/kontraksi rahim.

Pemeriksaan dalam :
- Ostium terbuka
- Buah kehamilan masih dalam rahim.
- Ketuban utuh, dapat menonjol.

10

Terapi :
- Bila ada syok, atasi dahulu syok (perbaiki keadaan umum)
- Transfusi bila HB < 8 gr%.
- Evakuasi (lihat bab mengenai terminasi kehamilan)
- Uterotonika (metil ergometrin tablet 3 dd 0.125 mg)
- Bila tidak ada tanda infeksi beri antibiotika profilaksis selama 3 hari.
- Bila ada tanda infeksi beri antibiotika berspektrum luas (aerob dan anaerob).

Tabel 13.2: Kombinasi antibiotika untuk abortus infeksiosa


Kombinasi antibiotika

Dosis oral

Ampisilin dan

3 x 1 g oral

Metronidazol

dan
3 x 500 mg

Tetrasiklin

4 x 500 mg

dan

dan

Klindamisin

2 x 300 mg

Trimethoprim

160 mg

dan

dan

Sulfamethoksazol

800 mg

Catatan
Berspektrum luas dan
me-ncakup
untuk
gonorrhoea dan bakteri
anaerob.
Baik untuk klamidia,
gonor-rhoea
dan
bakteroides fragilis
Spektrum cukup luas
dan harganya relatif
murah.

Tabel 13.3: Antibiotika parenteral untuk abortus septik


Antibiotika
Sulbenisilin

Cara pemberian
IV

Dosis
3x1g

Gentamisin

2 x 80 mg

Metronidazol

2x1g

Seftriaksone
Amoksisiklin
Acid

Klavulanik

IV

1x1g

IV

3 x 500 mg

11

Klidamisin

3 x 600 mg

Abortus inkomplit sering berhubungan dengan aborsi/abortus tidak aman, oleh


karena itu periksa tanda-tanda komplikasi yang mungkin terjadi akibat abortus
provokatus seperti perforasi, tanda-tanda infeksi atau sepsis.

*Abortus komplit
Seluruh buah kehamilan telah keluar.
Klinis :
Anamnesis : Perdarahan dari jalan lahir sedikit, pernah keluar buah kehamilan.
Pemeriksaan Ostium biasanya tertutup, bila ostium terbuka teraba rongga uterus
kosong.

Terapi :
-Antibiotika selama 3 hari
-Uterotonika

*Abortus tertunda
Kematian janin dan belum dikeluarkan dari dalam rahim selama 8 mg atau lebih.
Klinis :
Anamnesis : Perdarahan bisa ada atau tidak.
Pemeriksaan :
- Fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan
- Bunyi jantung janin tidak ada

Pemeriksaan penunjang :
- USG : terdapat tanda janin mati
- Laboratorium :
HB, trombosit, fibrinogen, waktu perdarahan, waktu pembekuan, waktu
protombin.

12

Terapi :
- Evakuasi pada umumnya kanalis servikalis dalam keadaan tertutup, sehingga
perlu tindakan dilatasi (lihat bab terminasi kehamilan); hati-hati karena pada
keadaan ini biasanya plasenta bisa melekat sangat erat sehingga prosedur
kuretase lebih sulit dan dapat berisiko tidak bersih/perdarahan pasca kuretase.
- Uterotonika pasca evakuasi
- Antibiotika selama 3 hari.

*Abortus febrilis/abortus infeksiosa :


Abortus yang disertai infeksi, biasanya ditandai rasa nyeri dan febris.
Klinis :
Anamnesis : Waktu masuk Rumah Sakit mungkin disertai syok septik.
Tanyakan kemungkinan abortus provokatus dan cari tanda-tanda komplikasi
yang dapat menyertainya (perforasi, peritonitis).

Pemeriksaan dalam :
Ostium uteri umumnya terbuka dan teraba sisa jaringan, baik rahim maupun
adveksa nyeri pada perabaan, fluktus berbau.

Terapi :
- Perbaiki keadaan umum (nifas, transfusi), atasi sejak septik bila ada.
- Posisi Fowler.
- Antibiotika yang adekuat (berspektrum luas (aerob dan anaerob)).
- Uterotonika.

13

DAFTAR PUSTAKA
1. Prawiroharjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan edisi ketiga cetakan ke delapan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka. 2006
2. Rayburn, William. Osbtetri dan Ginekologi. Jakarta Widya Medika. 2001
3. Price A.S dan Wilson M.L,patofisiologi proses-proses penyakit.Edisi 6 volume 2, EGC.
Jakarta. 2000
4. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset, 2010
5. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Protap Obstetri. Bandung : Elstar Offset, 2005

14

15

Anda mungkin juga menyukai