Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi ekonomi dunia saat ini membuat manajemen perusahaan
saling bersaing dan berkompetisi dalam berbisnis. Kompetisi yang semakin ketat
ini secara langsung memberikan tekanan kepada perusahaan untuk senantiasa
meningkatkan kualitas produknya baik itu barang maupun jasa dalam upaya
meningkatkan kepuasan pelanggan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak dapat
dicapai begitu saja tanpa adanya usaha yang maksimal dari usaha perusahaan yang
bersangkutan. Usaha yang dapat ditempuh oleh perusahaan antara lain dengan
jalan menentukan tujuan yang pasti yang harus ditentukan dengan tepat dan
metode pencapainnya harus direncanakan serta dilakukan dengan semestinya.
Semakin meningkatnya persaingan dalam dunia usaha maka semakin banyak
perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Mayoritas keputusan manufaktur Didasari oleh informasi yang dikumpulkan
melalui sistem akuntansi industri. Dengan kata lain, tujuan utama dari
pembentukan sistem akuntansi industri atau biaya administrator adalah untuk
menyediakan informasi dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi industri
yang efisien dan efektif

saja tidak dapat meningkatkan keefisiensian dan

produktifitas. Informasi yang diperoleh juga harus digunakan secara efisien dalam
proses pengambilan keputusan. pihak yang memiliki kontrol yang cukup,
menyediakan model untuk persediaan, penggajian sistem dan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi internal kontrol. Para Akuntan di unit-unit ini mencoba
untuk menyediakan sistem seperti Sistem pemanfaatan terbaik dan informasi
yang paling berguna untuk manajer. Penelitian yang berjudul "Pengaruh Sistem
Akuntansi Biaya Persediaan Dalam Meningkatkan Profitabilitas Produk" ditelitii
dalam penyesuaian penggunaan sistem persediaan yang dapat meningkatkan
efisiensi dan profitabilitas produk.
1.2 Identifikasi Masalah
Akuntansi dipahami sebagai Bahasa Salah satu tugas utama adalah untuk
mengatasi keputusan. Bantuan dari sistem yang tepat untuk mengelola industri
akuntansi sebagai langkah pertama menguraikan dan mendefinisikan tujuan

strategis. Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditemukan masalah sebagai


berikut:
1. Bagaimana peranan Akuntansi didalam meningkatkan profitabilitas
produk perusahaan
2. Bagaimana perbandingan perusahaan manufaktur mengenai peningkatan
profitabilitas produk yang ada di Indonesia dan Iran?
3. Apakah persediaan memberikan pengaruh terhadap

peningkatan

profitabilitas?
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan akuntansi didalam meningkatkan
profitabilitas produk
2. Untuk menngetahui perbandingan perusahaan manufaktur mengenai
peningkatan profitabilitas produk yang ada di Indonesia dan Iran
3. Untuk mengetahui apakah persediaan memberikan pengaruh terhadap
profitabilitas didalam perusahaan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Variabel X
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya
dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan
lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan
ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.
Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk
mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi.
Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta
perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan
satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya
oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu
organisasi.
2. Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya merupakan salah satu bagian dari bidang akuntansi meliputi
kegiatan proses pencatatan dan monitoring seluruh aktifitas biaya dan menyajikan
informasi tersebut dalam suatu laporan Perusahaan dalam menjalankan seluruh
aktifitas untuk memperoleh keuntungan atau laba tidak bisa terlepas dari biaya.
Hal utama yang perlu diantisipasi serta direncanakan dengan baik yaitu
dengan melakukan efisiensi terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dengan pengendalian anggaran yang telah direncanakan.
Fungsi Akuntansi Biaya
a. Penentuan Harga Pokok Produksi atau Jasa (Cost of Good Sold), bagian tugas
utama dari akuntansi biaya adalah mencatat, menggolongkan, monitoring dan
meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses
produksi, dari data historis ini dijadikan acuan pihak manajemen dalam
penentuan harga pokok produksi.
b. Perencanaan dan Pengendalian Biaya (Forcasting and Controlling), atas dasar
data historis dari laporan keuangan tentang seluruh aktifitas biaya dapat
dijadikan acuan dalam membuat perencanaan anggaran (Budgeting) kemudian
melakukan monitoring terhadap penyimpangan biaya atas anggaran yang telah
ditetapkan sehingga meningkatkan efisiensi biaya perusahaan.
3. Akuntansi Perusahaan Industri
Sistem akuntansi umum
Berdasarkan kegiatan perusahaan industri maka perkiraan-perkiraannya
meliputi:
a. Pembelian bahan baku
b. Pemakaian bahan baku

c. Biaya tenaga kerja langsung


d. Persediaan produk dalam proses
e. Persediaan produk jadi
Perkiraan persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan
persediaan produk jadi, berfungsi untuk mengetahui persediaan pada akhir periode
akuntansi melalui jurnal penyesuaian, sedangkan biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya produksi tidak langsung pada akhir periode akuntansi
dipindahkan ke perkiraan iktisar produksi, untuk mengetahui berapa jumlah
produksi selama periode tertentu, sistem periodik biasanya diterapkan oleh
perusahaan yang tidak segera mengetahui informasi biaya.
Pencatatan dalam transaksi dalam perusahaan industri:
1. Pembelian bahan baku
Pembelian bahan baku

xx

Kas/hutang dagang

xx

Pada akhir periode saldo perkiraan pembelian bahan baku ditutup ke perkiraan
iktisar produksi dengan jurnal penutup:
Iktisar produksi
Pembelian bahan baku

xx
xx

2. Pemakaian bahan baku


Dalam pemakaian bahan baku untuk proses produksi tidak perlu dijurnal.
Tetapi untuk mengetahui jumlah pemakaian bahan baku dalam sistem periodik ini
dihitung dengan:
Persediaan bahan baku

xx

Pembelian bahan baku bersih

xx

Jumlah bahan baku untuk diproses

xx

Pembelian bahan baku akhir

(xx)

Jumlah pemakaian bahan baku

xx

Pada akhir periode akuntansi, jumlah pemakaian bahan baku ditutup ke perkiraan
iktisar produksi dengan jurnal penutup:
Iktisar produksi

xx

Pembelian bahan baku akhir

xx

Pembelian bahan baku awal

xx

Pembelian bahan baku

xx

3. Persediaan
Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi
yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun
perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang
konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu
untuk membeli bahan-bahan bangunan.
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi
dalam membuat barang yang akan dijual.
Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang
perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku,
persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).
Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting
karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa
mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung
berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca. Dalam perhitungan
Rugi/Laba nilai persediaan (awal & akhir) mempengaruhi besarnya Harga Pokok
Penjualan (HPP).
HPP = PERSEDIAAN AWAL+ PEMBELIAN BERSIH PERSEDIAAN
AKHIR
a. Inventory perusahaan dagang
Persediaan merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan
tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang,
atau dapat dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibeli sampai dijual
kembali oleh perusahaan.
b. Inventory perusahaan industry

Pengertian persediaan untuk perusahaan industri adalah barang-barang atau


bahan yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut
menjadi barang jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi
perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan.
Misalnya : Perusahaan industri permintaan kapas, bahan bakunya adalah kapas
dari petani atau perkebunan, diolah menjadi benang, benang merupakan barang
jadi baginya. Sedangkan perusahaan industri kain bahan bakunya adalah benang
yang diolah menjadi kain sebagai barang jadi, dan perusahaan industri pakaian
jadi membutuhkan bahan baku kain dan seterusnya.
Dengan gambaran diatas maka persediaan untuk perusahaan-perusahaan
manufaktur pada umumnya mempunyai tiga jenis persediaan yaitu:
1) Bahan baku
Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui proses
produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai
dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh
perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak Pemasok
serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
2) Barang dalam proses
Adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi barang
jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi oleh lamanya
produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk keproses
produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi. Perputaran persediaan bisa
ditingkatkan dengan jalan memperpendek lamanya produksi. Dalam rangka
memperpendek waktu produksi salah satu cara adalah dengan menyempurnakan
tekhnik-tekhnik rekayasa, sehingga dengan demikian proses pengolahan bisa
dipercepat. Cara laian adalah dengan membeli bahan-bahan dan bukan
membuatnya sendiri.
3) Barang jadi
Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat segera
dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi sebenarnya
merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer keuangan dapat
merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah persyaratan kredit atau
dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil (marginal risk). Tetapi tidak
peduli apakah barang-barang tercatat sebagai persediaan atau sebagai piutang
dagang, manajer keuangan harus tetap membiayainya. Sebenarnya perusahaan

lebih suka menjualnya (dan tercatat sebagai piutang dagang), karena dengan
demikian untuk menuju realisasi kas tinggal satu langkah saja. Dan laba potensial
dapat menutup tambahan resiko penagihan piutang.
Dari uraian tersebut dapat kita artikan bahwa dalam proses akuntansi
persediaan, persediaan memerlukan adanya penilaian (valuation), karena
persediaan merupakan bagian dari cost yang akan dimatch dengan revenue, dan
akan menghasilkan income dan penyajian laporan arus kas.
Dengan melihat sifat-sifat dasar persediaan dalam hubungannya dengan
kegiatan perusahaan dan tujuan serta konsep dasar akuntansi, maka persediaan
merupakan input values. Metode tersebut merupakan salah astu konsep penilaian
terhadap inventory yang akan menjadi dasar dalam penyajian di neraca.
Penekanan pembahasan tujuan teori akuntansi terhadap inventory, adalah
menentukan alternative pedoman untuk mengevaluasi prosedur yang dapat
memberikan penilaian (pengukuran) yang lebih baik dan memberikan informasi
yang lebih baik tentang arus kas perusahaan dikemudian hari. Beberapa dasar
pengukuran inventory dari segi kadar interpretasi dan revaluasi bagi pengambil
keputusan investasi.
4. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan
dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang
mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi
identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilan keputusan yang terbaik.
Accounting Principles Board menyatakan bahwa fungsi akuntansi adalah
menyediakan informasi kuantitatif, yang terutama bersifat keuangan, tentang
satuan usaha ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi. FASB menegaskan bahwa peran pelaporan keuangan dalam
perekonomian adalah untuk menyediakan informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi.
Dalam mempelajari keputusan yang yang diambil, serta dampak keputusan
pada penyediaan informasi, para ahli teori akuntansi menganut suatu strategi yang
berujung dua. Pertama adalah menyatakan bagaimana orang lain seharusnya

mengambil keputusan, berarti pendekatan normatif. Kedua adalah menyatakan


bagaimana orang sebenarnya mengambil keputusan, berarti pendekatan positif.
2.2 Variabel Y
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu
periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang
terdiri dari laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan
keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan
selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi
perusahaan.
Analisis profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets,
maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur
ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan
yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan.
Laporan keuangan seperti neraca, laporan rugi-laba dan cash flow dianalisis
dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan kebutuhan analis. Alat
analisis keuangan antara lain : analisis sumber dan penggunaan dana, analisis
perbandingan, analisis trend, analisis Lavarege, analisis break even, analisis rasio
keuangan dan lain-lain.
Rasio merupakan salah satu metode untuk menilai kondisi keuangan
perusahaan berdasarkan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar analisis
kuantitatif, yang menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan unsur yang
lainnya dalam laporan rugi-laba dan neraca. Di samping itu juga, dipergunakan
rasio-rasio finansial perusahaan yang memungkinkan untuk membandingkan rasio
suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rasio rata-rata
industri.

BAB III

A.

Akuntansi Teknologi Sistem Informasi


Akuntansi adalah sistem untuk mengukur kegiatan bisnis, pengolahan

informasi dalam laporan dan membuat temuan yang tersedia oleh para pengambil
keputusan. Dokumen tersebut berbicara tentang penemuan kinerja organisasi
dalam hal moneter, yang disebut laporan keuangan [3].
Biasanya, akuntansi dipahami sebagai Bahasa Bisnis. Namun, bisnis mungkin
memiliki banyak aspek yang tidak mungkin menjadi keuangan secara alami.
Dengan demikian, cara yang lebih baik untuk memahami akuntansi adalah
Bahasa Keputusan Keuangan. Semakin baik pemahaman bahasanya, maka
semakin baik pengelolaan aspek keuangan hidup. banyak aspek hidup kita
didasarkan pada akuntansi, keuangan pribadi, perencanaan, investasi, pendapatan
pajak, pinjaman, dll. Kami memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan, dari
mulai kepala keluarga, seorang manajer, investor, dll. Pengetahuan akuntansi
merupakan keuntungan tambahan dalam peran yang berbeda. Namun, kami akan
membatasi ruang lingkup diskusi untuk sebuah bisnis sebuah organisasi dan
berbagai aspek keuangan organisasi tersebut [4].
Ketika fikiran kita fokus pada bisnis sebuah organisasi, banyak pertanyaan
(apakah bisnis kami menguntungkan, atau harus memperkenalkan produk baru,
serta apakah penjualannya cukup, dll) akan menyerang pikiran kita. Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tersebut, kita perlu memiliki informasi
yang dihasilkan melalui proses akuntansi. Orang-orang yang mengambil
keputusan, kebijakan dan rencana bisnis menggunakan informasi.
Semua organisasi bisnis bekerja berdasarkan perubahan lingkungan yang
dinamis. Berbagai macam program baru dari sebuah organisasi atau dari pesaing
akan mempengaruhi bisnis. Akuntansi berfungsi sebagai alat yang efektif untuk

mengukur keuangan dalam perusahaan. Ini merupakan siklus pengukuran hasil


dan pelaporan hasil untuk pengambil keputusan secara terus-menerus.
Sama seperti aritmatika yang merupakan tahapan bagian matematika dan
pembukuan yang merupakan salah satu tahapan dari unsur akuntansi. gambar 1
menunjukkan bagaimana Sistem akuntansi beroperasi dalam bisnis dan bagaimana
aliran informasi tersebut terjadi [5]
B.

Pengembangan Disiplin Akuntansi


Sejarah akuntansi dapat ditelusuri kembali ke waktu yang lampau. Menurut

beberapa kepercayaan, seni penulisan berasal untuk merekam informasi


akuntansi. Meskipun ini mungkin tampak berlebihan, tetapi terdapat fakta bahwa
akuntansi memiliki sejarah panjang. catatan akuntansi dapat ditelusuri kembali ke
peradaban Cina kuno, Babilonia, Yunani dan Mesir. Akuntansi digunakan untuk
menyimpan catatan mengenai biaya tenaga kerja dan bahan yang digunakan
dalam membangun proyek besar seperti Piramida [6].
Selama tahun 1400-an, akuntansi tumbuh lebih lanjut karena kebutuhan
informasi dari pedagang di kota venis Italia meningkat. gambaran pertama yang
diketahui dalam double entri book yang pertama kali diterbitkan pada tahun
1994

oleh

Lucas

Pacioli.

Timbulnya

revolusi

industri

mengharuskan

pengembangan sistem akuntansi yang lebih canggih, bukan barang yang


berdasarkan pada perkiraan tentang biaya. Peningkatan sebuah kompetisi dan
massa produksi barang menyebabkan munculnya akuntansi sebagai cabang resmi
Penelitian [7].
Dengan berlalunya waktu, dunia usaha semakin tumbuh. Di abad kesembilan
belas, perusahaan datang di berbagai area infrastruktur seperti kereta api, baja,
komunikasi, dll. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan yang cepat dalam
akuntansi. Sebagai bisnis tumbuh secara kompleks, kepemilikan dan manajemen
bisnis terpisah. Dengan demikian, manajer harus datang dengan maksud yang
jelas, sistem akuntansi yang terstruktur melaporkan kinerja para pebisnis kepada
pemiliknya.

Pemerintah juga telah memiliki banyak hubungannya dengan perkembangan


akuntansi. Pajak Penghasilan membawa konsep 'pendapatan'.
Pemerintah mengambil sejumlah keputusan lain, yang berkaitan dengan
pendidikan, kesehatan, perencanaan ekonomi, bagi kebutuhan informasi yang
akurat dan dapat diandalkan. Dengan demikian, Pemerintah menuntut
akuntabilitas yang sesuai di bidang korporasi, yang memaksa proses akuntansi
untuk seobjektif dan seresmi mungkin [8].
C.

System Inventory (persediaan)


Persediaan adalah sistem untuk menentukan optimalisasi pemesanan dan

toko . material yang terkait biaya tentang materi persediaan.


D.

Produktivitas dan Profitabilitas


Dalam lokakarya, efisiensi merupakan rasio antara jumlah jam kerja yang

dihabiskan untuk menghasilkan komoditas atau jumlah bahan yang dikonsumsi.


Dalam hal keefisiensian investasi tersebut disebut dengan "konsep modal lembar
kerja". Dengan demikian, keuntungan dapat dianggap sebagai output.
keefisiensian yang lebih besar menjamin keuntungan yang tinggi bagi perusahaan
sedangkan jika produktivitas rendah, menyebabkan pendapatan pun akan
berkurang, ketika nilai semua output dan input disajikan oleh persamaan berikut
[9].
Nilai = Jumlah harga
Dalam hal tersebut, perubahan nilai berubah dari waktu ke waktu, tingkat
harga output dan nilai, volume dan masukan harga bisa dihitung sebagai berikut.
Nilai output = Harga satuan kuantitas dijual
Pemasukan = Nilai tingkat input biaya unit
Perbandingan antara perubahan terkait dalam nilai output dan input
dengan mempertimbangkan perubahan profitabilitas, dalam rumus berikut ini:
Profitability =

Tingkat masukan Biaya pembelianunit


x
Tingkat penjualan Harga jual Per unit

Profit = awal fisik produk harga


Mengingat hubungan ini, dari waktu ke waktu, profitabilitas ditentukan
sebagai perubahan nilai produk dengan membandingkan nilai masukan dan
produktivitas yang ditentukan sebagai perubahan rasio antara jumlah produk dan
nilai input yang digunakan [10].
Profitabilitas dianggap sebagai keuangan yang efisien yang terdiri dari
produktivitas fisik dan harga. Perubahan profitabilitas tergantung pada perubahan
produksi secara efisiensi dan harga, serta perubahan dalam komponen harga akhir
(penjualan dan biaya) dapat dipisahkan dari produktivitas yang akan
menyebabkan perubahan pada profitabilitas.
Sejarahwan menunjukkan selama ribuan tahun bahwa laporan akuntansi
disusun dan catatan dalam pembukuan yang berdasarkan pada zaman awal
peradaban manusia dan ukiran yang telah ditemukan pada batu. Lebih dari 500
tahun yang lalu pengenalan akuntansi terjadi berdasarkan dua arah oleh (Paciali)
[11].
Selama periode ini, informasi tentang sistem akuntansi yang digunakan oleh
pemilik, investor dan pengguna lain.
Meskipun, awal terbentuknya biaya akuntansi merupakan salah satu sejarah
"manajemen akuntansi ", selain itu sebagai bukti sejak 1577, terdapat biaya sistem
tentang pertambangan dan peleburan tembaga dan perak. Dalam memajukan
teknologi ini para ilmuwan sejauh ini telah berkontribusi besar.
Apa yang disebut dengan job order dan sistem biaya, di abad ke-16 oleh salah
satu penerbit buku dan pada abad ke-17 oleh beberapa pabrik seperti Pabrik
pembuat sepatu telah digunakan masing-masing. Orang sebelum 1920 dalam
pengembangan akuntansi industri dan presentasi teknologi baru yang telah berada
di bawah, disebut berikut bahwa:
(1) Henry Metcalfe (1885) untuk mengumpulkan biaya sebenarnya dari alokasi
biaya yang terlalu banyak [11].

(2) Grackle dan Fells (1887) untuk pemeliharaan rekening pabrik dan penyajian
barang di pabrik pembuatan dan produksi barang.
(3) George Norton (1889) untuk sistem biaya dan terutama tahap biaya.
(4) Alexander Hamilton (1900) untuk mengalokasikan biayayang berlebihan, dan
penggunaan informasi untuk manajemen keputusan.
(5) bidang H.L. Arnold (1900) untuk menghitung total biaya dan daftar biaya dan
kontrol biaya di masa depan.
(6) Lee. Nicholson (1909) dalam kaitannya dengan perbandingan sistem perintah
kerja dan aplikasi mereka.
(7) F. Taylor (1903) munculnya pengertian ilmiah manajemen, penggunaan sistem
biaya standar.
(8) Charter Harrison (1920) menggunakan biaya standar dan analisis
penyimpangan.
Tapi tahun antara 1920 dan 1929 dikenal sebagai masa berkembangnya
manajemen akuntansi, Selain biaya akuisisi, metode baru dikembangkan untuk
pengambilan keputusan manajemen.
E.

Pengukuran Laba dan Evaluasi Kinerja


Tingkat pengembalian modal yang digunakan dianggap sebagai indeks

untuk mengukur keuntungan yang diperoleh dari perkalian dua faktor (1):
1) Rasio laba terhadap pendapatan penjualan
2) Sirkulasi modal yang digunakan
Keuntungan
Pendapatan penjualan

= rasio laba terhadap pendapatan penjualan

Pendapatan penjualan
Modal yang telah digunakan

= Dibawa ke ekuitas frekuensi omset

(1) Tingkat pengembalian modal yang digunakan =

Rasio laba terhadap pendapatan penjualan dibawa ke ekuitas frekuensi omset


Rasio antara keuntungan penjualan berkaitan dengan hubungan antara
total biaya dan harga. Ini berarti bahwa mendefinisikan keberhasilan atau
kegagalan dalam membangun dan menegakkan kontrol total item biaya yang
dapat diterima. Rasio pemanfaatan modal dalam operasi menunjukkan aktiva.
Tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam produksi dan
pekerjaan di industri yang berbeda memiliki unit bisnis yang berbeda, dapat
disimpulkan bahwa pengembalian standar modal tingkat tertentu dapat digunakan
oleh bisnis untuk semua unit.
penggunaan dan pemeliharaan sistem persediaan yang tepat dapat
meningkatkan profitabilitas produk.
hipotesis yang ada yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis (H1) dinyatakan sebagai
berikut:
H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan sistem
persediaan yang tepat dengan peningkatan profitabilitas.
H1: Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan sistem persediaan
dengan peningkatkan profitabilitas
instrumen (alat penelitian) menunjukkan kehandalan atau reproduktifitas
hasil dari kuesioner. Jika
kemungkinan mencapai hasil yang sama , maka berbagai hasil lebih tinggi dari
dan dapat dikatakan bahwa validitas dan keandalan instrumen penelitian lebih
tinggi ataupun sebaliknya. teknik alpha Crohn Boch untuk mengukur tingkat alat
penelitian alpha Bach Crohn diperoleh untuk penelitian ini adalah setara dengan
7%. Nilai ini menunjukkan relatif tinggi tingkat validitas kuesioner yang
dirancang.
TABLE I. THE METHOD OF EVALUATING QUESTIONNAIRE CHOICES.

Very high
4
C.

High
3

low
2

Analisis Pertanyaan Penelitian

Very low
1

options
values

Dalam kuesioner, yang berjudul "Berapa banyak proses pemberhentian


pembuatan barang dikarena kekurangan bahan baku efektif untuk mengurangi
tingkat profitabilitas? "
Akan dianggap sebagai kesempatan biaya yang hilang karena kekurangan
bahan baku. tanggapan dikumpulkan supaya pertanyaan ini dirangkum dalam
tabel di bawah ini. TABLE Peneliti menganggap asumsi 2/5 sebagai kriteria
untuk memasukkan re-struktur hipotesis, kita menulis berikut ini.
TABLE II. THE SUMMATION AND TOTALING OF FIRST ANSWER WITH H0
HYPOTHESIS BY CALCULATING THE AVERAGE AND STANDARD DEVIATION.

Question 1
1
2
3
4
Sum
Mean
SD

Fi
2
19
22
7
50
2,68
0.768

Pi
4
38
44
14
100

TABLE Peneliti menganggap asumsi 2/5 sebagai kriteria untuk


memasukkan re-struktur hipotesis, kita menulis berikut ini.
0: 2/5
1: 2/5

Menurut data yang dikumpulkan dari tes, statistik adalah dihitung sebagai berikut.
n(x)
Z0=
=
Sx

2 2
)
68 5
=+1/65
0 /768

50(

Nilai kritis dari variabel Z memiliki tingkat yang sama dengan -1 / 64.
Menurut statistik uji Zo lebih besar dari nilai kritis Zx, oleh karena itu, kita dapat
mengasumsikan 95% Ho adalah diterima. Dan berpendapat bahwa menghentikan
proses produksi karena kurangnya ketersediaan bahan baku bisa sangat efektif
dalam mengurangi profitabilitas dan meningkatkan total biaya.

kuesioner Pertanyaan lain berjudul "seberapa banyak penghargaan sistem


yang tepat untuk pengurangan total biaya yang efektif untuk meningkatkan
efisiensi dan profitabilitas unit industri? "
Akan dianggap untuk mengevaluasi efektivitas sistem penghargaan untuk

meningkatkan efisiensi. Data yang dikumpulkan terkait dengan pertanyaan ini


setelah pengolahan adalah sebagai berikut:
TABLE III. THE SUMMATION AND TOTALING OF SECOND ANSWER WITH H1
HYPOTHESIS BY CALCULATING THE AVERAGE AND STANDARD DEVIATION.

Question 1
Fi
Pi
1
1
2
2
21
42
3
15
30
4
13
26
Sum
50
100
Mean
2.8
SD
0.857
Peneliti menganggap asumsi 2/5 sebagai kriteria untuk memasukkan restruktur hipotesis, kita menulis berikut ini.
0: 2/5
1: 2/5
Menurut data yang dikumpulkan dari tes, statistik adalah dihitung sebagai berikut.
n(x)
Z0=
=
Sx

2 2
50( )
8 5
=+2/ 47
0 /857

Nilai kritis dari variabel Z memiliki tingkat yang sama dengan -1 / 64.
Dalam hal ini, karena statistik uji lebih besar dari nilai kritis, oleh karena itu kita
dapat mengasumsikan 95% Ho adalah diterima dan itu berarti bahwa ada efek
yang tepat antara sistem penghargaan dalam mengurangi biaya dan meningkatkan
tingkat efisiensi.

Kuesioner terakhir berjudul "Berapa banyak pembayaran yang sesuai


dengan kondisi dan kesulitan pekerjaan dalam meningkatkan efisiensi dan
profitabilitas? "

Tujuannya adalah bertepatan dengan pembayaran upah kerja dan


dampaknya pada peningkatan efisiensi ekonomi unit. balasan yang dikumpulkan
setelah pengolahan dengan SPSS software diringkas dalam tabel berikut:
TABLE IV. THE SUMMATION AND TOTALING REPLIES BY PROCESSING SPSS
SOFTWARE.

Question 1
Fi
Pi
1
0
0
2
18
36
3
25
50
4
7
14
Sum
50
100
Mean
2.78
SD
0.679
Peneliti menganggap asumsi 2/5, sebagai kriteria untuk memasukkan
re-struktur hipotesis, kita menulis berikut ini.
0: 2/5
1: 2/5
Menurut data yang dikumpulkan dari tes, statistik adalah dihitung sebagai berikut.

Z0=

n(x)
=
Sx

2 2
)
78 5
=+2/9
0 /679

50(

Nilai kritis dari variabel Z memiliki tingkat yang sama dengan -1 / 64.
Dengan membandingkan statistik uji dan nilai kritis adalah diamati, uji statistik
lebih besar dari kritis nilai, yang dapat dianggap alasan yang dapat diterima untuk
menerima Ho dan menolak hipotesis H1 . berdasarkan pendapat kami bahwa
dengan memperhatikan kondisi kerja dan kurva tenaga kerja, unit akan
meningkatkan kinerja.
IV.

HASIL
Setelah setiap pertanyaan diuji, maka perlu untuk menguji hipotesa. Mean

dan deviasi standar dari pertanyaan 1 sampai 6, masing-masing adalah 663/2 dan
656/0. Mengadopsi toleransi 2/5, kita dapat menulis ulang teori hipotesis
sebagai berikut:

0: 2/5
H1: 2/5
uji Statistik untuk pengujian hipotesis dihitung sebagai berikut.
Zo = (n(X-))/Six = (50 (2/663-2/5))/(0/656) = +1/76
Nilai kritis dari variabel Z untuk -1/64 adalah kesalahan. Sejak uji Zo
statistik lebih besar dari nilai kritis Zx dengan asumsi 95%, maka, kami
asumsikan Ho diterima dan H1 ditolak.
Dengan menguji hipotesis di atas; kita dapat menyimpulkan bahwa
penggunaan sistem persediaan penyimpanan yang tepat bisa meningkatkan
efisiensi dan profitabilitas.

Anda mungkin juga menyukai