Anda di halaman 1dari 6

AUDIT ATAS ASET TETAP

A. ASET TETAP
Aset tetap merupakan aktiva perusahaan yang tidak dimaksudkan untuk dijual belikan
melainkan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan yang umurnya lebih dari satu
tahun, dan merupakan pengeluaran perusahaan dalam jumlah yang besar.
Aset tetap dimiliki untuk digunakan dalam:Produksi atau penyediaan barang dan jasa
1. Direntalkan kepada pihak lain
2. Tujuan Administratif
3. Mempunyai wujud fisik
4. Mempunyai jangka waktu kegunaan (umur) relatif permanen (lebih dari satu tahun
periode akuntansi)
Klasifikasi Aset Tetap
1. Aset Tetap Berwujud
2. Aset Tetap Tidak Berwujud
B. PEMERIKSAAN ASET TETAP
1. Tujuan pemeriksaan
1) Memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas aset tetap.
2) Memeriksa apakah aset tetap yang tercantum di neraca betul-betul ada, masih
digunakan dan milik pemerintah daerah dan diklasifikasikan dengan benar.
3) Memeriksa apakah ada hibah aset tetap yang belum diungkapkan.
4) Memeriksa apakah penambahan aset tetap dalam tahun berjalan betul-betul
merupakan suatu pengeluaran modal, dengan jumlah kapitalisasi yang benar,
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang, didukung oleh bukti-bukti yang lengkap
dan dicatat dengan benar.
5) Memeriksa apakah penghapusan dari aset tetap sudah dicatat dengan benar dan
telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
6) Memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam periode yang di audit
dilakukan sesuai dengan ketentuan SAP, dan apakah perhitungannya sudah benar.
7) Memeriksa penyajian dan pengungkapan aset tetap telah sesuai dengan ketentuan.
2. Metodologi pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan antara lain dengan cara uji petik atau sampling terhadap aset
tetap yang rawan terjadi penyimpangan, penggelapan atau kehilangan dengan
melakukan observasi langsung berupa cek fisik atas keberadaan aset tetap, bukti-bukti
pendukungnya dan pencatatannya.
3. Teknik audit
Teknik audit yang dapat dilakukan dalam memeriksa aset tetap yaitu:
1) Permintaan informasi
2) Observasi/pengamatan
3) Konfirmasi
4) Inventarisasi
5) Prosedur analitis
4. Data yang digunakan untuk pemeriksaan aset tetap antara lain:
1) Laporan realisasi anggaran
2) Neraca
3) Daftar inventaris barang daerah
4) Dokumen pengadaan aset tetap
5) Bukti kepemilikan aset tetap
6) Dokumen hibah aset tetap
C. PENGUJIAN PENGENDALIAN
Prosedur pengujian atas pengendalian internal terhadap aktiva tetap dibagi menjadi
beberapa unsur yaitu:
1. Organisasi,
2. Sistem otorisasi,
3. Prosedur pencatatan,
4. Pengelolaan yang sehat,
Pelaksanaan pengujian yang dapat dilakukan oleh auditor yakni:
1. Permintaan keterangan
2. Pengamatan
3. Inspeksi
4. Pelaksanaan kembali
D. PENGUJIAN SUBSTANTIF
1. Keberadaan
2

1) Aset Umum (Tanah; Bangunan; Peralatan dan Mesin; Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
Aset Tetap Lainnya)
Pengujian yang dilakukan atas asersi ini antara lain:
a. Dapatkan daftar aset tetap/buku inventaris barang/kartu inventaris barang
secara lengkap
b. Bandingkan daftar tersebut dengan lampiran aset tetap pada laporan
keuangan
c. Telaah kekurangan yang ada dalam daftar aset tetap tersebut
d. Dapatkan dokumen perjanjian investasi/penyertaan modal pemerintah daerah
berupa penyerahan aset dan teliti apakah aset yang dimaksud dalam
perjanjian tersebut telah dikeluarkan dari daftar aset milik daerah
e. Jika dari daftar aset tersebut memungkinkan untuk dilakukan cek fisik,
lakukan inspeksi fisik secara uji petik keberadaan penambahan aset tetap atau
saldo awal aset tetap (untuk saldo awal cek fisik dilakukan jika dianggap
perlu atau jika ada indikasi adanya permasalahan) dan kemudian dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan Fisik atas aset tetap tersebut.
f. Teliti apakah setiap penghapusan dan pengalihan hak atas aset tetap telah
didukung dengan Berita Acara. Analisa mutasi kurang aset tetap berdasarkan
masing-masing kondisi di atas.
Teliti kemungkinan aset tetap yang telah dihapuskan tetapi masih dicatat
dalam aset tetap. Atas kondisi tersebut maka mengurangi nilai akun aset
tetap. Ungkap dalam CaLK.
Teliti kemungkinan pengurangan aset tetap tanpa proses penghapusan
dan adanya pengalihan hak yang tidak jelas.
g. Teliti apakah ada aset tetap yang diasuransikan dan dijaminkan. Jika ada,
evaluasi dokumen pendukung asuransi aset seperti perjanjian asuransi dan
pembayaran premi untuk meng-cover aset, apakah sesuai ketentuan dan
sesuai dengan SAP.
h. Buat kesimpulan atas langkah-langkah di atas.
2) Konstruksi Dalam Pengerjaan
a. Dapatkan Daftar Konstruksi dalam Pekerjaan secara lengkap. Bandingkan
dengan Buku Besar, Buku Pembantu dan angka-angka dalam neraca.
b. Untuk mutasi tambah dalam tahun berkenaan, lakukan hal-hal berikut:
3

Dapatkan daftar masing-masing jenis konstruksi dalam pengerjaan, yang


setidaknya memuat informasi tentang: jenis, lokasi, nomor kontrak, dan
tanggal penyelesaian kontrak.
Teliti adanya kemungkinan KDP diselesaikan sebelum tahun anggaran.
c. Untuk mutasi kurang dalam tahun berkenaan, lakukan hal-hal berikut:
d. Dapatkan Berita Acara Serah Terima Final Hand Over (FHO)
Dapatkan

daftar

konstruksi

dalam

pengerjaan

yang

telah

direklasifikasikan, dan lakukan uji silang dengan pos aset tetap yang
bersangkutan dalam kelompok yang sama, teliti apakah telah dilakukan
penyesuaian masing-masing pos dengan klasifikasi yang tepat.
Periksa ketepatan pengakuan bangunan dalam pengerjaan. Jika terdapat
ketidaktepatan pengakuan, buat rekapitulasi dan dapatkan dokumen
pendukung aset tetap yang memadai untuk diusulkan koreksi.
e. Lakukan pemeriksaan fisik secara uji petik atas konstruksi dalam pengerjaan
untuk meyakinkan keberadaan kondisinya.
f. Buat kesimpulan atas langkah-langkah di atas.
2. Kelengkapan
Pengujian yang dilakukan atas asersi ini antara lain:
1) Teliti secara uji petik SPM dan SP2D apakah telah dicatat sebagai realisasi
belanja sekaligus aset tetapnya untuk memastikan bahwa seluruh realisasi belanja
telah dicatat sebagai aset tetap yang bersangkutan. Jika terdapat realisasi belanja
modal tidak dicatat sebagai aset yang bersangkutan, buat rekapitulasi dan
dapatkan dokumen pendukung aset tetap yang memadai untuk diusulkan koreksi.
2) Teliti adanya penambahan aset tetap yang berasal dari hibah pihak lain, Belanja
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Periksa apakah atas penambahan aset tetap
tersebut telah dicatat pada akun aset tetap dan dinilai secara wajar. Ungkap dalam
CaLK.
3) Teliti kemungkinan aset tetap yang dititipkan kepada pihak lain. Periksa apakah
atas aset tetap yang dititipkan tersebut telah dicatat pada akun aset tetap dan
dinilai secara wajar. Ungkap dalam CaLK.
4) Teliti kemungkinan adanya mutasi tambah aset selain belanja modal yang bisa
dikapitalisasi menjadi aset tetap. Dapatkan rekapitulasi dan dokumen pendukung
lengkapnya untuk diusulkan koreksi.
4

5) Teliti kemungkinan aset tetap yang diperoleh tahun sebelumnya yang tidak dicatat
dan dinilai atau telah tercatat namun belum dinilai. Jika ada, buat rekapitulasi dan
dapatkan dokumen pendukung aset tetap yang memadai untuk diusulkan koreksi.
6) Buat kesimpulan atas langkah-langkah di atas.
3. Hak dan Kewajiban
Pengujian yang dilakukan atas asersi ini antara lain:
1) Lakukan interview/wawancara untuk mendapatkan informasi tentang aset tetap
yang bermasalah, misal dari Bagian Hukum. Kemudian teliti dokumen
kepemilikan atas aset tetap tersebut. Terhadap aset tetap yang status
kepemilikannya tidak jelas (sengketa) maka jika nilainya material dapat
mempengaruhi opini.
2) Lakukan pemeriksaan fisik secara uji petik atas dokumen kepemilikan aset tetap
tersebut yang bersifat material untuk memastikan bahwa aset tetap yang
bersangkutan tidak dalam penguasaan/dimanfaatkan pihak lain;
3) Periksa surat-surat yang berhubungan dengan kepemilikannya untuk memastikan
bahwa KDP benar merupakan milik pemda.
4) Teliti apakah aset tetap dari hibah, belanja dekonsentrasi dan tugas pembantuan
telah didukung dengan dokumentasi pengalihan kepemilikan dari pusat/ pihak
pemberi hibah.
5) Buat Kesimpulan atas langkah-langkah di atas
4. Penilaian dan Alokasi
Pengujian yang dilakukan atas asersi ini antara lain:
1) Lakukan pengecekan penjumlahan ke bawah (footing) dan ke samping (cross
footing) terhadap Daftar Aset Tetap yang dilaporkan.
2) Bandingkan saldo aset tetap dalam Daftar Aset Tetap SKPD dengan saldo aset
tetap dalam neraca (data dari Bagian Akuntansi) dan saldo aset tetap yang berasal
dari Bagian Pengelola Aset. Jika terdapat selisih, telusuri perbedaannya.
3) Uji silang dengan realisasi belanja modal yang telah diakui, belanja barang/jasa
yang dapat dikapitalisasi ke aset tetap, belanja hibah/bansos aset tetap, apakah
telah dilakukan penyesuaian seluruhnya ke Neraca dan diklasifikasikan pada
kelompok yang benar.
4) Bandingkan saldo akhir aset tetap pada neraca tahun lalu dengan saldo awal
neraca tahun berjalan
5

5. Penyajian dan Pengungkapan


Pengujian yang dilakukan atas asersi ini antara lain:
1) Bandingkan saldo aset tetap pada neraca dengan Daftar Barang Milik Daerah dan
Daftar Barang Milik SKPD.
2) Dapatkan informasi mengenai adanya:
Aset yang kondisinya rusak berat sehingga tidak dapat digunakan kembali
dan Aset Tetap yang sedang diusulkan penghapusannya. Teliti kemungkinan
aset tetap tersebut masih dicatat dalam laporan aset tetap.
Pelepasan aset tetap;
Aset tetap yang hilang atau dihapuskan.
3) Teliti kemungkinan aset tetap yang dilaporkan ternyata milik pihak lain atau
sebaliknya aset tetap yang dimiliki dikuasai oleh pihak lain atau permasalahan
lainnya.
4) Jumlahkan ulang ke bawah (footing) dan ke samping (cross footing) atas Daftar
Barang tersebut.
5) Uji kesesuaian klasifikasi aset tetap sesuai SAP.
6) Uji kecukupan pengungkapan di CALK atas aset tetap.

---- End of Report ---

Anda mungkin juga menyukai