Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

ISBM
Hakikat,tokoh,implementasi,eksperimen dan kritik dari masing-masing Teori
belajar

Di susun Oleh :

MELJI SALWANIS

Jurusan Matematika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Borneo Tarakan
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepadaku, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini .
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah Ini tentang Hakikat, tokoh,
implementasi, eksperimen dan kritik dari masing-masing Teori belajar ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Tarakan, 26 september 2016
Melji Salwanis

DAFTAR ISI
MAKALAH............................................................................................... I
KATA PENGANTAR................................................................................... I
DAFTAR ISI............................................................................................. II
BAB I...................................................................................................... 1
PEMBUKA............................................................................................... 1
A.

Pendahuluan..................................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah.............................................................................. 2

C.

Tujuan............................................................................................. 2

BAB II..................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A.

TEORI KONSTRUKTIVISTIK..........................................................3
1.

Tokoh-Tokoh Konstruktivistik............................................................3

2.

Kelebihandan Kekurangan Teori Konstruktivistik....................................5

3.

Implementasi Teori Konstruktivistik.....................................................6

4.

Kritik Teori Konstruktivistik Piaget......................................................7

B.

TEORI KOGNITIF............................................................................7
1.

Tokoh-tokoh Teori Kognitivisme.........................................................7

2.

Kekurangan Dan Kelebihan Teori Kognitivisme......................................8

3.

Implementasi Teori Kognitivisme......................................................10

4.

Kritik Terhadap Teori Kognitivisme...................................................10

C.

TEORI HUMANISME......................................................................10
1.

Tokoh-tokoh Humanisme................................................................11

2.

Kelemahan Dan kelebihan Humanisme...............................................12

3.

Implikasi Teori Belajar Humanistik....................................................14

4.

kritik dari teori humanistik tetap mempunyai beberapa argumentasi:...........14

D.

TEORI BEHAVIORISTIK.................................................................15
1.

Tokoh-tokoh behavioristik diantaranya:..............................................15

2.

Kekurangan Dan Kelebihan Behavioristik...........................................17

3.

Implementasi Behavioristik.............................................................18

4.

Eksperimen Behavioristik...............................................................18

5.

Kritik Behavioristik.......................................................................20

E.

TEORI KERJA OTAK......................................................................21


1.

Tokoh teori Kerja otak....................................................................21

2.

Kelebihan Dan Kekurangan Teori Kerja otak........................................22


2

3.

Implementasi Teori Kerja otak..........................................................22

4.

Eksperimen Kerja Otak...................................................................23

A.

Kesimpulan.................................................................................... 24

B.

SARAN......................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... i

BAB I
PEMBUKA
A. Pendahuluan

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi


individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah
menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan
individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru
dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat
mengembangkan potensi yng dimkili menjadi kompetensi sesuai dengan citacitanya. Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini
oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada invidu peserta
didik.

Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini


lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi
dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahman pendidik
tentang karakteristik individu.Dari sini lah saya kira pentingnya mempelajari teori
belajar serta kelebihan dan kelemahan dan cara mengimplementasikannya kedunia
pendidikan lebih khususnya ke dalam pembelajaran.

Teori merupakan serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Beberapa teori Belajar sebagi berikut :
1. Teori Humanisme

2. Teori behavioristik
3. Teori kognitif
4. Teori konstruktivistik
5. Teori kerja otak

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Teori Belajar ?
2. Jelaksan hakikat teori belajar minimal 5 yang kamu ketahui !
3. Jelaskan masing-masing tokoh,implementasi,eksperimen dan kritik
terhadap masing-masing teori !
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu teori belajar
2. Mengetahui apa apa saja teori belajar itu
3. Mengetahui tokoh,implementasi,eksperimen dan kritik terhadap
masing-masing teori

BAB II
PEMBAHASAN

Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai


suatu peristiwa atau kejadian, azas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu
kesenian atau ilmu pengetahuan, dan pendapat/cara/aturan untuk melakukan
sesuatu.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

A. TEORI KONSTRUKTIVISTIK

konstruktivistik yaitu pembelajaran yang menekankan pada proses dan


lebih menghargai pertanyaan serta ide-ide dari peserta didik. Pada dasarnya teori
konstruktivisme menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan
mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
lebih diwarnai student centred daripada teacher centered. Sebagaian besar waktu
belajar berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa.. Dalam proses
belajarnya pun, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berfikir tentang pengalamannya
sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif.

1. Tokoh-Tokoh Konstruktivistik

a. Piaget Dan Vygotsky


Pembelajaran

berbasis

masalah

dikembangkan

diatas

pandangan

konstruktivis kognitif (Ibrahim dan Nur, 2004). Pandangan ini banyak didasarkan
teori Piaget. Piaget mengemukakan bahwa pebelajar dalam segala usia secara aktif
terlibat dalam proses perolehan informasi dan membangun pengetahuan mereka
sendiri.

Bagi

Piaget

pengetahuan

adalah

konstruksi

(bentukan)

dari

kegiatan/tindakan seseorang (Suparno, 1997). Pengetahuan tidak bersifat statis


tetapi terus berevolusi.
Seperti halnya Piaget, Vygotsky juga percaya bahwa perkembangan
intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru dan
menantang dan ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
dimunculkan oleh pengalaman ini (Ibrahim & Nur, 2004). Untuk memperoleh
pemahaman individu mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal
yang telah dimiliki.
Piaget memandang bahwa tahap-tahap perkembangan intelektual individu
dilalui tanpa memandang latar konteks sosial dan budaya individu. Sementara itu,
Vygotsky memberi tempat lebih pada aspek sosial pembelajaran. Ia percaya
bahwa interaksi sosial dengan orang lain mendorong terbentuknya ide baru dan
memperkaya perkembangan intelektual pembelajar. Implikasi dari pandangan
Vygotsky dalam pendidikan adalah bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi
sosial dengan pembelajar dan teman sejawat. Melalui tantangan dan bantuan dari
pembelajar atau teman sejawat yang lebih mampu, pebelajar bergerak ke dalam
zona perkembangan terdekat mereka dimana pembelajaran baru terjadi (Ibrahim
dan Nur, 2004).

b. Bruner
Bruner adalah adalah seorang ahli psikologi perkembangan dan psikologi
belajar kognitif. Ia telah mengembangkan suatu model instruksional kognitif yang
sangat berpengaruh yang disebut dengan belajar penemuan. Bruner menganggap

bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh
manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang lebih baik. Berusaha
sendiri untuk pemecahan masalah dan pengetahuan yang menyertainya,
menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna (Dahar, 1998).

Bruner menyarankan agar pebelajar hendaknya belajar melalui partisipasi


secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip agar mereka dianjurkan
untuk memperopleh pengetahuan. Perlunya pembelajar penemuan didasarkan
pada keyakinan bahwa pembelajaran sebenarnya melalui penemuan pribadi.

Demikianlah uraian mengenai tokoh-tokoh pembelajaran konstruktivisme.


Semoga dapat menambah wawasan kita mengenai tokoh-tokoh dunia dalam
bidang pendidikan dan tentunya semoga dapat bermanfaat.
c. Tasker
Tasker Tasker (1992: 30) mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar
konstruktivisme sebagai berikut. Pertama adalah peran aktif siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna. Kedua adalah pentingya membuat
kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna. Ketiga adalah
mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima

2. Kelebihandan Kekurangan Teori Konstruktivistik


Kelebihan Teori Konstruktivistik
a) Teori ini dalam proses berfikir membina pengetahuan baru, membantu
siswa untuk mencari ide, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan
b) Teori ini dalam proses pemahaman murid terlibat secara langsung dalam
membina pengetahuan baru

c) Teori ini dalam proses pengingatan siswa terlibat secara langsung dengan
aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep
d) Teori ini dalam kemahiran sosial siswa dapat dengan mudah berinteraksi
dengan teman dan guru dalam mebina pengetahuan baru
1. Oleh klarena siswa terlibat secara terus-menerus makan mereka akan
paham, ingat, yakin, dan berinteraksi maka akan timbul semangat dalam
belajar dan membina pengetahuan baru.
Kekurangan Teori Konstruktivistik

1.

Siswa membuat pengetahuan dengan ide mereka masing-masing, oleh


karena itu pendapat siswa berbeda dengan pendapat para ahli

2.

Teori ini menanamkan supaya siswa membangun pengetahuannya sendiri,


hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama. Apalagi untuk siswa yang malas

3.

Kondisi disetiap sekolah pun mempengaruhi keaktifan siswa dalam


membangun pengetahuan yang baru dan keaktifan siswa.

3. Implementasi Teori Konstruktivistik


Implementasi Teori Belajar Konstruktivistik dalam proses belajar
pembelajaran

dapat

menggunakan

beberapa

metode

belajar,

seperti

penjelasan/ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, bermain peran. Pada teknik


penjelasan/ceramah, guru menjelaskan tentang suatu materi pelajaran kepada
siswa agar siswa mengetahui apa yang akan dipelajarinya. Pada teknik tanya
jawab, sebelum kegiatan inti dalam suatu pembelajaran berlangsung, guru dan
siswa dapat melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan materi yang akan
diajarkan. Hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
6

terhadap materi tersebut dengan memanfaatkan pengetahuan awal (dasar) yang


dimilikinya. Pada teknik diskusi, siswa mendiskusikan dengan siswa lainnya dan
guru mengenai materi pelajaran tersebut. Metode penugasan merupakan suatu
cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa.
Penggunaan metode ini memerlukan pemberian tugas dengan baik, baik ruang
lingkup maupun bahannya. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual
maupun kelompok. Metode pemberian tugas ini juga dapat dipergunakan untuk
mendukung metode pembelajaran yang lainnya.

4. Kritik Teori Konstruktivistik Piaget


Teori Piaget tidak luput dari kritik. Kritik yang muncul berkaitan dengan:
estimasi terhadap kompetensi anak di level perkembangan yang berbeda-beda,
tentang tahap-tahap perkembangan, tentang pelatihan anak untuk melakukan
penalaran pada level yang lebih tinggi, dan tentang kultur pendidikan. (Santrock.
2014: 58-59)

B. TEORI KOGNITIF
Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang lebih mengutamakan proses
pembelajarannya dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Teori ini mengatakan
bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon,
melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya
tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga
menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan
seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan
suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan
aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan
proses berpikir yang sangat kompleks.
1. Tokoh-tokoh Teori Kognitivisme
a) Bruner

Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh


kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dalam teorinya, free discovery
learning ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya. Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang dapat
ditingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai
dengan tahap perkembangan orang tersebut.
b) Ausubel
Menurut Ausubel, belajar seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna
bagi siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan
pengtahuan yang telah dimiliki siswa dalam bentuk strukur kognitif. Teori ini
banyak memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa perolehan dan retensi
pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki
siswa.
Hakikat belajar menurut teori kognitif merupakan suatu aktivitas belajar yang
berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perceptual, dan proses internal.
Atau dengan kata lain, belajar merupakan persepsi dan pemahaman, yang tidak
selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati atau diukur. Dengan asumsi
bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata
dalam bentuk struktur kognitif yang dimilkinya. Proses belajar akan berjalan
dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur
kognitif tang telah dimiliki seseorang.

2. Kekurangan Dan Kelebihan Teori Kognitivisme


a. Kelebihan Dari Metode Pembelajaran Kognitif
a) Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih
menekankan pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan
pengetahuan yang dimiliki pada setiap individu.

b) Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan


dasar-dasar dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan
kelanjutannya deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu
memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah
diberikan.
c) Dengan

menerapkan

teori

kognitif

ini

maka

pendidik

dapat

memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat


semua materi-materi yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif
salah satunya menekankan pada daya ingat peserta didik untuk selalu
mengingat akan materi-materi yang telah diberikan.
d) Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan
satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka
dari itu dalam metode belajar kognitif peserta didik harus lebih bisa
mengkreasikan hal-hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang
yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
e) Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak
diterapkan pada pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan
b. Kelemahan Dari Metode Pembelajaran Kognitif
Selain meninjau dari segi kelebihan teori kognitif, berikut adalah beberapa
kelemahan dari metode pembelajaran kognitif:
a) Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan
ingatan peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta
didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu menganggap
semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan
tidak dibeda-bedakan.
b) Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik
dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara
peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing
peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.

c) Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka


dipastikan peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang
diberikan .
d) Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa
adanya metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam
praktek kegiatan atau materi.
e) Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan
kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah
diterimanya.

3. Implementasi Teori Kognitivisme

a) Keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan


b) Untuk meningkatkan minat dan meningkatkan retensi belajar perlu
mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki
siswa.
c) Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu
dari sederhana ke kompleks.
d) Perbedaan individu pada siswa perlu diperhatikan karena faktor ini sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar.

4. Kritik Terhadap Teori Kognitivisme


a) Teori kognitif lebih dekat kepada psikologi daripada kepada teori belajar,
sehingga aplikasinya dalam proses belajar mengajar tidaklah mudah.
b) Sukar dipraktekkan secara murni sebab seringkali kita tidak mungkin
memahami struktur kognitif yang ada dalam benak setiap siswa.
Aplikasi teori belajar kognitivisme dalam pembelajaran, guru harus
memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam
10

proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar
menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan,
guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari
sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna,
memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan
siswa.

C. TEORI HUMANISME
Pengertian Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia. Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan
untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Pendekatan ini melihat
kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal
yang positif. Menurut maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhankebutuhan hidupnya.
1. Tokoh-tokoh Humanisme
a) Arthur Combs
Untuk mengerti tingkah laku manusia, yang penting adalah mengerti
bagaimana dunia ini dilihat dari sudut pandangnya. Pernyataan ini adalah
salah satu dari pandangan humanistik mengenai perasaan, persepsi,
kepercayaan, dan tujuan tingkah laku inner (dari dalam) yang membuat orang
berbeda dengan orang lain. untuk mengerti orang lain, yang terpentng adalah
melihat dunia sebagai yang dia lihat, dan untuk menentukan bagaimana orang
berpikir, merasa tentang dia atau dunianya. (Djiwandono, 2002: 182)
b) Kolb
Pandangan Kolb tentang belajar dikenal dengan Belajar Empat Tahap
yaitu:
1. Tahap pandangan konkret

11

Pada tahap ini seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa
atau suatu kejadian sebagaimana adanya namun belum memilki kesadaran
tentang hakikat dari peristiwa tersebut,

2. Tahap pemgamatan aktif dan reflektif


Tahap ini seseorang semakin lama akan semakin mampu melakukan
observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya dan lebih
berkembang.

3. Tahap konseptualisasi
Pada tahap ini seseorang mulai berupaya untuk membuat abstraksi,
mengembangkan suatu teori, konsep, atau hukum dan prosedur tentang
sesuatu yang menjadi objek perhatiannya dan cara berpikirnya
menggunakan induktif.

4. Tahap eksperimentasi aktif


Pada tahap ini seseorang sudah mampu mengaplikasikan konsep-konsep,
teori-teori atau aturan-aturan ke dalam situasi nyata dan cara berpikirnya
menggunakan deduktif.

2. Kelemahan Dan kelebihan Humanisme


Kekurangan
1) Pemahaman yang kurang jelas dapat menghambat pembelajaranGuru
biasanya tidak memberikan informasi yang lengkap sehingga peserta
didik yang kurang referensi akan kesulitan untuk belajar.

12

2) Kebebasan yang diberikan akan cenderung disalahgunakanMisal saja


guru menugaskan peserta didik untuk berdiskusi sesuai kelompok,
pasti ada beberapa peserta didik yang mengandalkan teman atau tidak
mau bekerja sama.

3)

Pemusatan pikiran akan berkurangDalam hal ini guru tidak


sepenuhnya mengawasi karena system belajar yang seperti ini adalah
siswa yang berperan aktif menggali potensi, sehingga peserta didik
akan memanfaatkan keadaan yang ada. Misal dalam mencari referensi
menggunakan internet peserta didik malah bermain game atau
mengaktifkan akun sosial media. Secara otomatis pemusatan pikiran
dalam belajar akan terganggu.

4) Kecurangan-kecurangan

yang

semakin

menjadi

tradisiDalam

pembuatan tugas peserta didik yang malas akan berinisiatif mengcopy


pekerjaan temannya. Ini akan mengurangi kepercayaan guru maupun
temannya.

Kelebihan
1)

Tumbuhnya kreatifitas peserta didik

Dengan belajar aktif dan mengenali diri maka kreatifitas ang sesuai
dengan karakternya akan muncul dengan sendirinya. Dengan begitu akan
muncul keragaman karya. Jika berlanjut kepada nilai jual misalnya maka
itu juga akan menambah pemasukan atau paling tidak ada perasaan senang
karena karyanya dihargai.

2)

Semakin

canggihnya

teknologi

perkembangan belajarnya

13

maka

akan

semakin

maju

Canggihnya teknologi ternyata mampu membangun motivasi dalam diri


peserta didik untuk belajar. Hal inilah yang membuat pikirannya terasah
untuk menemukan pengetahuan baru.

3)

Tugas guru berkurang

Dengan peserta didik yang melinbatkan dirinya dalam proses belajar itu
juga akan mengurangi tugas guru karena guru hanylah failisator peserta
didik. Guru tidak lagi memberikan ceramah yang panjang, cukup dengan
memberikan pengarahan-pengarahan.

4)

Mendekatkan satu dengan yang lainnya

Bimbingan guru kepada peserta didik akan mempererat hubungan antar


keduanya. Seringnya berkomunikasi akan menciptakan suasana yang
nyaman karena peserta didik tidak merasa takut atau tertekan. Begitupun
antar peserta didik. Berdiskusi atau belajar kelompok akan membuat
persahabatan semakin erat, memahami satu sama lain, menghargai
perbedaan dan menumbuhkan rasa tolong menolong.

3. Implikasi Teori Belajar Humanistik


Penerapan teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama
proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan.
Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi
para peserta didik sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran
mengenai

makna

belajar dalam kehidupan peserta

didik. Guru

memfasilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan mendampingi


peserta didik untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Peserta didik berperan sebagai pelaku utama (stundent center) yang
memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan peserta didik

14

memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan


meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.Psikologi humanistik
memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator.
4. kritik dari teori humanistik tetap mempunyai beberapa argumentasi:
a) Teori humanistik terlalu optimistik secara naif dan gagal untuk
memberikan pendekatan pada sisi buruk dari sifat alamiah manusia
b) Teori humanistik, seperti halnya teori psikodinamik, tidak bisa
diuji dengan mudah
c) Banyak konsep dalam psikologi humanistik, seperti misalnya orang
yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya, ini masih buram
dan subjektif. Beberapa kritisi menyangkal bahwa konsep ini bisa
saja mencerminkan nilai dan idealisme Maslow sendiri.
d) Psikologi humanistik mengalami pembiasan terhadap nilai
e)

individualistis
Teori humanistik ini dikritik karena sukar digunakan dalam
konteks yang lebih praktis. Teori ini dianggap lebih dekat dengan

dunia filsafat daripada dunia pendidikan.


f) Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran, guru lebih
mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan
pengalaman serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses belajar.

D. TEORI BEHAVIORISTIK
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan).
Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam
hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika
ia dapat menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya.
Menurut teori ini hal yang paling penting adalah input (masukan) yang
berupa stimulus dan output (keluaran) yang berupa respon. Menurut toeri ini, apa
yang tejadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan

15

karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah
stimulus dan respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan
apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur.
Teori ini lebih mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu
hal yang penting untuk melihat terjadinya perubahan tungkah laku tersebut.
Faktor lain yang juga dianggap penting adalah faktor penguatan. Penguatan
adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan
diitambahkan maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan
dikurangi maka responpun akan dikuatkan. Jadi, penguatan merupakan suatu
bentuk stimulus yang penting diberikan (ditambahkan) atau dihilangkan
(dikurangi) untuk memungkinkan terjadinya respon.
1. Tokoh-tokoh behavioristik diantaranya:
a) Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan
respon. Dan perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan
belajar yang berwujud konkrit yaitu dapat diamati atau berwujud tidak
konkrit yaitu tidak dapat diamati. Teori ini juga disebut sebagai aliran
koneksionisme (connectinism).
b) Menurut Watson, belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan
respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk
tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Dengan kata lain,
meskipun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri
seseorang selama proses belajar, namun ia menganggap hal-hal tersebut
sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap mengakui bahwa
perubahan-perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting,
namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar
atau belum karena tidak dapat diamati.

c) Clark Hull juga menggunakan variable hubangan antara stimulus dan


respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun ia sangat
terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Baginya, seperti teori
evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori ini mengatakan bahwa
16

kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan


menempati posisi sentral dalam seluruh bagian manusia, sehingga stimulus
dalam

belajarpun

hampir

selalu

dikaitkan

dengan

kebutuhan

biologis,walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacammacam bentuknya.


d) Demikian juga Edwin, ia juga menggunakan variabel stimulus dan respon.
Namun ia mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan
dengan kebutuhan atau pemuasan biologis sebagaimana Clark Hull. Ia
juga mengemukakan, agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan
bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang
berhubungan dengan respon tersebut.
e) Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Skinner tentang belajar mampu
mengungguli konsep-konsep lain yang dikemukakan oleh para tokoh
sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana,
namun dapat menunjukkan konsepnya tentang belajar secara lebih
komprehensif. Menurutnya, hubungan antara stimulus dan respon yang
terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan
menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang
digambarkan oleh para tokoh sebelumnya.
2. Kekurangan Dan Kelebihan Behavioristik
Kekurangan
a) Pembelajaran peserta didik hanya perpusat pada guru
Peserta didik hanya mendapatkan pembelajaran berdasarkan apa yang
diberikan guru. Mereka tidak diajarkan untuk berkreasi sesuai dengan
perkembangannya. Peserta didik cenderung pasif dan bosan.
b) Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru
Pembelajaran seperti bisa dikatakan pembelajaran model kuno karena
menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang
efektif. Penggunaan hukuman biasanya sebagai salah satu cara untuk
mendisiplinkan.
c) Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi

17

Karena menurut teori ini belajar merupakan proses pembentukan yang


membawa peserta didik untuk mencapai target tertentu. Apabila teori ini
diterapkan terus menerus tanpa ada cara belajar lain, maka bisa dipastikan
mereka akan tertekan, tidak menyukai guru dan bahkan malas belajar.
Kelebihan
a) Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek
dan pembiasaan
Dengan bimbingan yang diberikan secara terus menerus akan membuat
peserta didik paham sehingga mereka bisa menerapkannya dengan baik.

b) Materi yang diberikan sangat detail


Hal ini adalah proses memasukkan stimulus yang yang dianggap tepat.
Dengan banyaknya pengetahuan yang diberikan, diharapkan peserta didik
memahami dan mampu mengikuti setiap pembelajarannya.

c) Membangun konsentrasi pikiran


Dalam teori ini adanya penguatan dan hukuman dirasa perlu. Penguatan
ini akan membantu mengaktifkan siswa untuk memperkuat munculnya
respon. Hukuman yang diberikan adalah yang sifatnya membangun
sehingga peserta didik mampu berkonsentrai dengan baik.
3. Implementasi Behavioristik
Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan
sebagai aktivitas mimetic yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali
pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan
dari bagian-bagian keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada
hasil, dan evaluasi menuntut satu jawaban yang benar. Jawaban yang benar
menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.
a.

4. Eksperimen Behavioristik
Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.

18

Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan


hukum-hukum belajar, diantaranya:
1. Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat.
Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka
semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
2. Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa
kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar
(conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang
mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
3. Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan
Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan
semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.

b. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov


Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan
hukum-hukum belajar, diantaranya :
1. Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut.
Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya
berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan
meningkat.
2. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut.
Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu
didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya
akan menurun.

c. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner


Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya
terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :

19

1)

Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi

dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan


meningkat.
2)

Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant

telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus


penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
3)

Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud

dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama
terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa
didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh
reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang
meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun
tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam
classical conditioning.

d.

Social Learning menurut Albert Bandura

Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah
teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar
lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang
Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond),
melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan
dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini,
bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi
melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini
juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan
punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana
yang perlu dilakukan.
Dari beberapa tokoh teori behavioristik Skinner merupaka tokoh yang paling
besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori behavioristik.

20

5. Kritik Behavioristik
Pandangan behavioristik sering mendapat kritikan sebagai pandangan
yang merendahkan derajat manusia karena pandangan ini mengingkari
kemampuan yang amat penting pada manusia, seperti kemampuan menetapkan
tujuan, memecahkan masalah, dan kemampuan memilih.
Selanjutnya Skinner membantah kritik ini sebab semua perwujudan
tingkah laku manusia, berkembangannya tidak berbeda dengan tingkah laku yang
lain. Manusia adalah binatang yang bermoral karena berkat pengaruh
lingkungannya atau berkat hasil belajar. Pendekatan pandangan behavioristik
adalah pendekatan ilmiah. Semua kemampuan tingkah laku manusia harus dapat
didekati dan dianalisis secara ilmiah.

E. TEORI KERJA OTAK


Otak manusia anugerah luar biasa. Albert Einstein adalah orang yang
mampu memaksimalkan fungsi otak kanan dan kiri dengan optimal. Sukses
ilmuwan bukan saja hanya mengandalkan rasional, logika, dan kerja maksimal
otak kiri mereka. Tapi otak kanan jua berandil banyak dalam besar dan suksesnya
mereka.
Selama ini kita beranggapan bahwa otak kiri adalah otak yang bersifat
logika, dan otak kanan berkaitan erat dengan kreativitas. Hasil penelitian terakhir
membuktikan bahwa pandangan ini salah. Otak kiri dapat menjadi otak yang
kreatif. Hal ini dibukttikan dengan hasil karya Dr. Edward De Bono yang
mencetuskan Lateral Thinking (Berfikir Lateral) pada tahun 1970.
Jika dilihat dari sisi pendidikan, kebanyakan sistem pendidikan di dunia
lebih menjurus kepada aliran pemikiran otak kiri. Para pelajar di seluruh dunia
dilatih untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan logika,
rasional. Ringkasnya, corak pemikiran otak kiri imaginasi menyokong logika dan
rasional, sedangkan dalam gaya pemikiran otak kanan, logika dan rasional akan

21

menyokong imaginasi. Para pelajar tidak bebas berfikir dan tidak mampu dan
tidak berani melahirkan ide-ide baru apalagi ide-ide yang amat bertentangan oleh
individu-individu yang berfikiran konvensional.
1. Tokoh teori Kerja otak
Edward de Bono
Dalam buku Berpikir Lateral oleh : Edward de Bono, berpikir lateral adalah
cara berpikir yang berusaha mencari solusi untuk masalah terselesaikan melalui
metode yang tidak umum, atau sebuah cara yang biasanya akan diabaikan oleh
pemikiran logis. Mirip dengan de Bono, teori Irving Orisinalitas Maltzman
seharusnya bahwa orisinalitas seseorang dapat diperkuat melalui latihan dalam
membangun hasil yang unik.

2. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Kerja otak

a) Kelebihan Neuroscience:

1. Teori ini mendukung siswa mencapai apa yang di inginkan sesuai

pada

kemampuan kerja otaknya.


2. Guru sebagai pengubah keberhasilan siswa.
3. Siswa dapat memaksimalkan fungsi kerja otak mereka.
b) Kelemahan Neuroscience:

1. Sebagian besar pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada aspek


kognitif atau intelektualnya saja dan yang berkembang hanya otak belahan
kiri.

22

2. Siswa pemikirannya konvensional (fikiran yang berasaskan pendapatpendapat lama yang telah kukuh dan diterima ramai sebelum ini)
3. Guru kurang membantu siswa (apabila guru kurang memahami teori
belajar yang berbeda pada masing-masing siswa) menemukan keinginan
belajar, dan kurang mendukung siswa mencapai apa yang mereka
inginkan.

3. Implementasi Teori Kerja otak


Belajar merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa
dengan stimulus dari lingkungan. Untuk dikatakan berhasilnya proses pembelajaran,
maka cara kerja otak tersebut menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar tersebut terdiri
dari:
1. Informasi verbal: kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan atau tertulis.
2. Keterampilan intelektual: kecakapan yang berfungsi untuk berhubunga
dengan lingkungan hidup.
3. Strategi kognitif: Kemampuan menyalurkan dan mengarahkan akivitas
kognitifnya sendiri.
4. Keterampilan motorik: kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani.
5. Sikap: kemampuan menerima atau menolak obyek berdasakan penilaian
terhadap obyek tesebut.

Penerapan lainnya adalah dengan cara kita sebagai manusia harus meningkatkan
atau memaksimalkan kinerja otak untuk mengasah otak atau dengan meningkatkan
konsetrasi otak. Semakin sering di asah, otak kita akan cenderung lebih tangkap dalam

23

meneria informasi. Dengan begitu akan memudahkan kita menerima segala proses
pembelajaran jika otak kita siap untuk menerima pemikiran dari luar dan juga untuk
mamancarkan pemikiran kepada otak orang lain.

4. Eksperimen Kerja Otak


Hasil penelitian terakhir dengan menggunakan teknologi pemindai PET (positron
emission tomography) menunjukkan bahwa bila seseorang merasa tertekan atau stres,
maka yang akan lebih aktif adalah otak kanannya. Sedangkan bila seseorang merasa
gembira dan optimis akan masa depan dan hidupnya, maka otak kiri akan lebih aktif.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai
suatu peristiwa atau kejadian, azas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu
kesenian atau ilmu pengetahuan, dan pendapat/cara/aturan untuk melakukan
sesuatu.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

24

Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan


hewan belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren
pembelajaran.
Beberapa teori Belajar sebagi berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Teori Humanisme
Teori Behavioristik
Teori Kognitif
Teori Konstruktivistik
Teori Kerja otak

B. SARAN
Semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi semua kalangan,
serta dapat memahami dan benar-benar dapat mengaplikasikannya di
dunia pendidikan.

25

DAFTAR PUSTAKA

https://afidburhanuddin.wordpress.com
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/11/teori-belajar-danpembeajaran.html
http://tugas-makalah.blogspot.co.id/2012/06/teori-belajar.html
http://ervirahmadani22a.blogspot.co.id/2013/12/teori-teoribelajar-kontruktivisme.html
http://al-muzhoffar.blogspot.co.id/2011/04/teori-behaviorismedan-konstruktivisme.html
http://wullankhairah.blogspot.co.id/2012/11/teoribehavioristik.html
http://alfanhisbullahserupa4.blogspot.co.id/2015/05/normal-0false-false-false-en-us-x-none.html
http://dkv.binus.ac.id/2012/05/16/berpikir-lateral-edward-debono/

Anda mungkin juga menyukai