ISBM
Hakikat,tokoh,implementasi,eksperimen dan kritik dari masing-masing Teori
belajar
Di susun Oleh :
MELJI SALWANIS
Jurusan Matematika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Borneo Tarakan
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepadaku, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini .
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah Ini tentang Hakikat, tokoh,
implementasi, eksperimen dan kritik dari masing-masing Teori belajar ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Tarakan, 26 september 2016
Melji Salwanis
DAFTAR ISI
MAKALAH............................................................................................... I
KATA PENGANTAR................................................................................... I
DAFTAR ISI............................................................................................. II
BAB I...................................................................................................... 1
PEMBUKA............................................................................................... 1
A.
Pendahuluan..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C.
Tujuan............................................................................................. 2
BAB II..................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A.
TEORI KONSTRUKTIVISTIK..........................................................3
1.
Tokoh-Tokoh Konstruktivistik............................................................3
2.
3.
4.
B.
TEORI KOGNITIF............................................................................7
1.
2.
3.
4.
C.
TEORI HUMANISME......................................................................10
1.
Tokoh-tokoh Humanisme................................................................11
2.
3.
4.
D.
TEORI BEHAVIORISTIK.................................................................15
1.
2.
3.
Implementasi Behavioristik.............................................................18
4.
Eksperimen Behavioristik...............................................................18
5.
Kritik Behavioristik.......................................................................20
E.
2.
3.
4.
A.
Kesimpulan.................................................................................... 24
B.
SARAN......................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... i
BAB I
PEMBUKA
A. Pendahuluan
Teori merupakan serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Beberapa teori Belajar sebagi berikut :
1. Teori Humanisme
2. Teori behavioristik
3. Teori kognitif
4. Teori konstruktivistik
5. Teori kerja otak
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Teori Belajar ?
2. Jelaksan hakikat teori belajar minimal 5 yang kamu ketahui !
3. Jelaskan masing-masing tokoh,implementasi,eksperimen dan kritik
terhadap masing-masing teori !
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu teori belajar
2. Mengetahui apa apa saja teori belajar itu
3. Mengetahui tokoh,implementasi,eksperimen dan kritik terhadap
masing-masing teori
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI KONSTRUKTIVISTIK
1. Tokoh-Tokoh Konstruktivistik
berbasis
masalah
dikembangkan
diatas
pandangan
konstruktivis kognitif (Ibrahim dan Nur, 2004). Pandangan ini banyak didasarkan
teori Piaget. Piaget mengemukakan bahwa pebelajar dalam segala usia secara aktif
terlibat dalam proses perolehan informasi dan membangun pengetahuan mereka
sendiri.
Bagi
Piaget
pengetahuan
adalah
konstruksi
(bentukan)
dari
b. Bruner
Bruner adalah adalah seorang ahli psikologi perkembangan dan psikologi
belajar kognitif. Ia telah mengembangkan suatu model instruksional kognitif yang
sangat berpengaruh yang disebut dengan belajar penemuan. Bruner menganggap
bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh
manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang lebih baik. Berusaha
sendiri untuk pemecahan masalah dan pengetahuan yang menyertainya,
menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna (Dahar, 1998).
c) Teori ini dalam proses pengingatan siswa terlibat secara langsung dengan
aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep
d) Teori ini dalam kemahiran sosial siswa dapat dengan mudah berinteraksi
dengan teman dan guru dalam mebina pengetahuan baru
1. Oleh klarena siswa terlibat secara terus-menerus makan mereka akan
paham, ingat, yakin, dan berinteraksi maka akan timbul semangat dalam
belajar dan membina pengetahuan baru.
Kekurangan Teori Konstruktivistik
1.
2.
3.
dapat
menggunakan
beberapa
metode
belajar,
seperti
B. TEORI KOGNITIF
Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang lebih mengutamakan proses
pembelajarannya dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Teori ini mengatakan
bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon,
melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya
tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga
menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan
seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan
suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan
aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan
proses berpikir yang sangat kompleks.
1. Tokoh-tokoh Teori Kognitivisme
a) Bruner
menerapkan
teori
kognitif
ini
maka
pendidik
dapat
proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar
menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan,
guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari
sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna,
memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan
siswa.
C. TEORI HUMANISME
Pengertian Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia. Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan
untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Pendekatan ini melihat
kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal
yang positif. Menurut maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhankebutuhan hidupnya.
1. Tokoh-tokoh Humanisme
a) Arthur Combs
Untuk mengerti tingkah laku manusia, yang penting adalah mengerti
bagaimana dunia ini dilihat dari sudut pandangnya. Pernyataan ini adalah
salah satu dari pandangan humanistik mengenai perasaan, persepsi,
kepercayaan, dan tujuan tingkah laku inner (dari dalam) yang membuat orang
berbeda dengan orang lain. untuk mengerti orang lain, yang terpentng adalah
melihat dunia sebagai yang dia lihat, dan untuk menentukan bagaimana orang
berpikir, merasa tentang dia atau dunianya. (Djiwandono, 2002: 182)
b) Kolb
Pandangan Kolb tentang belajar dikenal dengan Belajar Empat Tahap
yaitu:
1. Tahap pandangan konkret
11
Pada tahap ini seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa
atau suatu kejadian sebagaimana adanya namun belum memilki kesadaran
tentang hakikat dari peristiwa tersebut,
3. Tahap konseptualisasi
Pada tahap ini seseorang mulai berupaya untuk membuat abstraksi,
mengembangkan suatu teori, konsep, atau hukum dan prosedur tentang
sesuatu yang menjadi objek perhatiannya dan cara berpikirnya
menggunakan induktif.
12
3)
4) Kecurangan-kecurangan
yang
semakin
menjadi
tradisiDalam
Kelebihan
1)
Dengan belajar aktif dan mengenali diri maka kreatifitas ang sesuai
dengan karakternya akan muncul dengan sendirinya. Dengan begitu akan
muncul keragaman karya. Jika berlanjut kepada nilai jual misalnya maka
itu juga akan menambah pemasukan atau paling tidak ada perasaan senang
karena karyanya dihargai.
2)
Semakin
canggihnya
teknologi
perkembangan belajarnya
13
maka
akan
semakin
maju
3)
Dengan peserta didik yang melinbatkan dirinya dalam proses belajar itu
juga akan mengurangi tugas guru karena guru hanylah failisator peserta
didik. Guru tidak lagi memberikan ceramah yang panjang, cukup dengan
memberikan pengarahan-pengarahan.
4)
makna
didik. Guru
14
individualistis
Teori humanistik ini dikritik karena sukar digunakan dalam
konteks yang lebih praktis. Teori ini dianggap lebih dekat dengan
D. TEORI BEHAVIORISTIK
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan).
Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam
hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika
ia dapat menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya.
Menurut teori ini hal yang paling penting adalah input (masukan) yang
berupa stimulus dan output (keluaran) yang berupa respon. Menurut toeri ini, apa
yang tejadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan
15
karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah
stimulus dan respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan
apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur.
Teori ini lebih mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu
hal yang penting untuk melihat terjadinya perubahan tungkah laku tersebut.
Faktor lain yang juga dianggap penting adalah faktor penguatan. Penguatan
adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan
diitambahkan maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan
dikurangi maka responpun akan dikuatkan. Jadi, penguatan merupakan suatu
bentuk stimulus yang penting diberikan (ditambahkan) atau dihilangkan
(dikurangi) untuk memungkinkan terjadinya respon.
1. Tokoh-tokoh behavioristik diantaranya:
a) Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan
respon. Dan perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan
belajar yang berwujud konkrit yaitu dapat diamati atau berwujud tidak
konkrit yaitu tidak dapat diamati. Teori ini juga disebut sebagai aliran
koneksionisme (connectinism).
b) Menurut Watson, belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan
respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk
tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Dengan kata lain,
meskipun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri
seseorang selama proses belajar, namun ia menganggap hal-hal tersebut
sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap mengakui bahwa
perubahan-perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting,
namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar
atau belum karena tidak dapat diamati.
belajarpun
hampir
selalu
dikaitkan
dengan
kebutuhan
17
4. Eksperimen Behavioristik
Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
18
19
1)
dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama
terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa
didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh
reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang
meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun
tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam
classical conditioning.
d.
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah
teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar
lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang
Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond),
melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan
dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini,
bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi
melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini
juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan
punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana
yang perlu dilakukan.
Dari beberapa tokoh teori behavioristik Skinner merupaka tokoh yang paling
besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori behavioristik.
20
5. Kritik Behavioristik
Pandangan behavioristik sering mendapat kritikan sebagai pandangan
yang merendahkan derajat manusia karena pandangan ini mengingkari
kemampuan yang amat penting pada manusia, seperti kemampuan menetapkan
tujuan, memecahkan masalah, dan kemampuan memilih.
Selanjutnya Skinner membantah kritik ini sebab semua perwujudan
tingkah laku manusia, berkembangannya tidak berbeda dengan tingkah laku yang
lain. Manusia adalah binatang yang bermoral karena berkat pengaruh
lingkungannya atau berkat hasil belajar. Pendekatan pandangan behavioristik
adalah pendekatan ilmiah. Semua kemampuan tingkah laku manusia harus dapat
didekati dan dianalisis secara ilmiah.
21
menyokong imaginasi. Para pelajar tidak bebas berfikir dan tidak mampu dan
tidak berani melahirkan ide-ide baru apalagi ide-ide yang amat bertentangan oleh
individu-individu yang berfikiran konvensional.
1. Tokoh teori Kerja otak
Edward de Bono
Dalam buku Berpikir Lateral oleh : Edward de Bono, berpikir lateral adalah
cara berpikir yang berusaha mencari solusi untuk masalah terselesaikan melalui
metode yang tidak umum, atau sebuah cara yang biasanya akan diabaikan oleh
pemikiran logis. Mirip dengan de Bono, teori Irving Orisinalitas Maltzman
seharusnya bahwa orisinalitas seseorang dapat diperkuat melalui latihan dalam
membangun hasil yang unik.
a) Kelebihan Neuroscience:
pada
22
2. Siswa pemikirannya konvensional (fikiran yang berasaskan pendapatpendapat lama yang telah kukuh dan diterima ramai sebelum ini)
3. Guru kurang membantu siswa (apabila guru kurang memahami teori
belajar yang berbeda pada masing-masing siswa) menemukan keinginan
belajar, dan kurang mendukung siswa mencapai apa yang mereka
inginkan.
Penerapan lainnya adalah dengan cara kita sebagai manusia harus meningkatkan
atau memaksimalkan kinerja otak untuk mengasah otak atau dengan meningkatkan
konsetrasi otak. Semakin sering di asah, otak kita akan cenderung lebih tangkap dalam
23
meneria informasi. Dengan begitu akan memudahkan kita menerima segala proses
pembelajaran jika otak kita siap untuk menerima pemikiran dari luar dan juga untuk
mamancarkan pemikiran kepada otak orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai
suatu peristiwa atau kejadian, azas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu
kesenian atau ilmu pengetahuan, dan pendapat/cara/aturan untuk melakukan
sesuatu.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
24
Teori Humanisme
Teori Behavioristik
Teori Kognitif
Teori Konstruktivistik
Teori Kerja otak
B. SARAN
Semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi semua kalangan,
serta dapat memahami dan benar-benar dapat mengaplikasikannya di
dunia pendidikan.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://afidburhanuddin.wordpress.com
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/11/teori-belajar-danpembeajaran.html
http://tugas-makalah.blogspot.co.id/2012/06/teori-belajar.html
http://ervirahmadani22a.blogspot.co.id/2013/12/teori-teoribelajar-kontruktivisme.html
http://al-muzhoffar.blogspot.co.id/2011/04/teori-behaviorismedan-konstruktivisme.html
http://wullankhairah.blogspot.co.id/2012/11/teoribehavioristik.html
http://alfanhisbullahserupa4.blogspot.co.id/2015/05/normal-0false-false-false-en-us-x-none.html
http://dkv.binus.ac.id/2012/05/16/berpikir-lateral-edward-debono/