Kepada Yth,
Ibu /bpk /saudara/i
Di_
Tempat
Assalamu alaikum Wr Wb,
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, tepatnya pada bulan Rabiul
Awwal, kami yang tergabung dalam Persatuan Remaja Islam Masjid Jami
Almaunah ( PRISMA ALMAUNAH), ingin bermaksud mengumpulkan dana dari para
dermawan untuk berjalannya acara yang akan kami adakan. Namun karena keterbatasan
kami dalam hal finansial, maka kami sangat mengharapkan uluran tangan dari Bapak/Ibu
untuk memberikan bantuan demi suksesnya kegiatan ini. Acara tersebut insyallah akan
dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal
Waktu
Tempat
Penceramah
Acara
Adapun segala sesuatunya tidak luput dari biaya, kami sangat membutuhkan dana. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan bantuan dari Bapak, Ibu Saudara/i serta Donatur.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya kami
ucapkan banyak-banyak terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr Wb,
LEMBAR PENGESAHAN
Cibinong, 14 Januari 2012
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Asnawi
Susilawati
Menyetujui
Ketua Rt 02
PANITIA KEGIATAN
TEMA KEGIATAN
PANITIA KEGIATAN
PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1433 H
PRISMA ALMAUNAH
Kelahiran seorang manusia sebetulnya merupakan perkara yang biasa saja. Bagaimana
tidak? Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap menit dunia ini tidak henti-hentinya
menyambut kelahiran bayi-bayi manusia yang baru. Karena perkara yang biasa-biasa saja,
tidak terasa bahwa dunia ini telah dihuni lebih dari 6 miliar jiwa. Karena itulah, barangkali,
Nabi kita, Rasulullah Muhammad Saw tidak menjadikan hari kelahirannya sebagai hari yang
istimewa, atau sebagai hari yang setiap tahunnya harus diperingati. Keluarga beliau, baik
pada masa Jahiliah maupun pada masa Islam, juga tidak pernah memperingatinya, padahal
beliau adalah orang yang sangat dicintai oleh keluarganya. Mengapa? Sebab, dalam tradisi
masyarakat Arab, baik pada zaman Jahiliah maupun zaman Islam, peringatan atas hari
kelahiran seseorang tidak pernah dikenal.
Bagaimana dengan para sahabat beliau? Kita tahu, tidak ada seorang pun yang cintanya
kepada Nabi Muhammad Saw melebihi kecintaan para sahabat kepada beliau. Dengan kata
lain, di dunia ini, para sahabatlah yang paling mencintai Nabi Muhammad Saw. Namun
demikian, peringatan atas kelahiran (maulid) Nabi Muhammad Saw juga tidak pernah
dilakukan para sahabat beliau itu, meskipun dengan alasan untuk mengagungkan beliau.
Wajar jika dalam Sirah Nabi Saw dan dalam sejarah otentik sangat sulit ditemukan fragmen
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, baik yang dilakukan oleh Nabi Saw sendiri maupun
oleh para sahabat beliau.
Realitas tersebut, paling tidak, menunjukkan bahwa para sahabat sendiri tidak terlalu
`memandang penting momentum hari dan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw,
sebagaimana orang-orang Kristen memandang penting hari dan tahun kelahiran Isa alMasih, yang kemudian mereka peringati sebagai Hari Natal. Itu membuktikan bahwa para
sahabat bukanlah orang-orang yang biasa mengkultuskan Nabi Muhammad Saw,
sebagaimana orang-orang Nasrani mengkultuskan Isa as. Hal itu karena mereka tentu
sangat memahami benar sabda Nabi Muhammad Saw sendiri yang pernah menyatakan:
Janganlah kalian mengkultuskan aku sebagaimana orang-orang Nasrani mengkultuskan
putra Maryam (Isa as.), karena sesungguhnya aku hanya sekadar seorang hamba-Nya. [HR.
Bukhari dan Ahmad]. Memang, sebagaimana manusia lainnya, secara fisik atau lahiriah,
tidak ada yang istimewa pada diri Muhammad SAW sebagai manusia, selain beliau adalah
seorang Arab dari keturunan yang dimuliakan di tengah-tengah kaumnya. Wajarlah jika Allah
SWT, melalui lisan beliau sendiri, berfirman: Katakanlah, Sungguh, aku ini manusia biasa
seperti kalian (Qs. Fushshilat: 6).
Lalu mengapa setiap tahun kaum Muslim saat ini begitu antusias memperingati Maulid Nabi
Muhammad Saw; sesuatu yang bahkan tidak dilakukan oleh Nabi Saw sendiri dan para
sahabat beliau? Berbagai jawaban atau alasan dari mereka yang memperingati Maulid Nabi
Muhammad Saw biasanya bermuara pada kesimpulan, bahwa Muhammad Saw memang
manusia biasa, tetapi beliau adalah manusia teragung, karena beliau adalah nabi dan rasul
yang telah diberi wahyu; beliau adalah pembawa risalah sekaligus penebar rahmat bagi
seluruh alam. Karena itu, kelahirannya sangat layak diperingati. Peringatan Maulid Nabi
Muhammad Saw sendiri tidak lain merupakan sebuah sikap pengagungan dan
penghormatan (tazhman wa takrman) terhadap beliau dalam kapasitasnya sebagai nabi
dan rasul; sebagai pembawa risalah sekaligus penebar rahmat bagi seluruh alam.
Kelahiran Nabi Muhammad Saw tentu tidaklah bermakna apa-apa seandainya beliau tidak
diangkat sebagai nabi dan rasul Allah, yang bertugas untuk menyampaikan wahyu-Nya
kepada umat manusia agar mereka mau diatur dengan aturan apa saja yang telah
diwahyukan-Nya kepada Nabi-Nya itu. Karena itu, Peringatan Maulid Nabi Saw pun tidak
akan bermakna apa-apa selain sebagai aktivitas ritual dan rutinitas belaka jika kaum Muslim
tidak mau diatur oleh wahyu Allah, yakni al-Quran dan as-Sunnah, yang telah dibawa oleh
Nabi Muhammad Saw ketengah-tengah mereka. Padahal, Allah SWT telah berfirman: Apa
saja yang diberikan Rasul kepada kalian, terimalah; apa saja yang dilarangnya atas kalian,
tinggalkanlah. (Qs. al-Hasyr: 7). Lebih dari itu, pengagungan dan penghormatan kepada
Rasulullah Muhammad Saw, yang antara lain diekspresikan dengan Peringatan
Maulid Nabi Saw, sejatinya merupakan perwujudan kecintaan kepada Allah, karena
Muhammad Saw adalah kekasih-Nya. Jika memang demikian kenyataannya maka kaum
Muslim wajib mengikuti sekaligus meneladani Nabi Muhammad Saw dalam seluruh aspek
kehidupannya, bukan sekadar dalam aspek ibadah ritual dan akhlaknya saja. Allah SWT
berfirman: Katakanlah, Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku. (Qs. AliImran: 31). Dalam ayat di atas, frasa fattabin (ikutilah aku) bermakna umum, karena
memang tidak ada indikasi adanya pengkhususan (takhshsh), pembatasan (taqyd), atau
penekanan (tahsyr) hanya pada aspek-aspek tertentu yang dipraktikkan Nabi Saw.
Disamping itu, Allah SWT juga berfirman: Sesungguhnya engkau berada di atas khuluq
yang agung (Qs. al-Qalam: 4). Di dalam tafsirnya, Imam Jalalin menyatakan bahwa kata
khuluq dalam ayat di atas bermakna dn (agama, jalan hidup) (Lihat: Jalalain, Tafsr Jallain,
jilid. 1, hal. 758). Dengan demikian, ayat di atas bisa dimaknai: Sesungguhnya engkau
berada di atas agama/jalan hidup yang agung. Tegasnya, menurut Imam Ibn Katsir, dengan
mengutip pendapat Ibn Abbas, ayat itu bermakna: Sesungguhnya engkau berada di atas
agama/jalan hidup yang agung, yakni Islam (Ibn Katsir, Tafsr Ibn Katsr, jld. 4, hal. 403). Ibn
Katsir lalu mengaitkan ayat ini dengan sebuah hadis yang meriwayatkan bahwa Aisyah istri
Nabi Saw pernah ditanya oleh Saad bin Hisyam mengenai akhlak Nabi Saw Aisyah lalu
menjawab: Sesungguhnya akhlaknya adalah al-Quran. [HR. Ahmad].
Dengan demikian, berdasarkan ayat al-Quran dan hadis penuturan Aisyah di atas, dapat
disimpulkan bahwa meneladani Nabi Muhammad Saw hakikatnya adalah dengan cara
mengamalkan seluruh isi al-Quran, yang tidak hanya menyangkut ibadah ritual dan akhlak
saja, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Artinya, kaum Muslim dituntut
untuk mengikuti dan meneladani Nabi Muhammad Saw dalam seluruh perilakunya: mulai
dari akidah dan ibadahnya, makanan/minuman, pakaian, dan akhlaknya; hingga berbagai
muamalah yang dilakukannya seperti dalam bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan,
hukum, dan pemerintahan. Sebab, Rasulullah Saw sendiri tidak hanya mengajari kita
bagaimana mengucapkan syahadat serta melaksanakan shalat, shaum, zakat, dan haji
secara benar, tetapi juga mengajarkan bagaimana mencari nafkah, melakukan transaksi
ekonomi, menjalani kehidupan sosial, menjalankan pendidikan, melaksanakan aktivitas
politik (pengaturan masyarakat), menerapkan sanksi-sanksi hukum (`uqbat) bagi pelaku
kriminal, dan mengatur pemerintahan/negara secara baik dan benar.
NAMA KEGIATAN
TEMA KEGIATAN
Men jalin Ukhuwah Islamiyah, dan mewujudkan Masyakrakat dengan Akhlakul
karimah
TUJUAN KEGIATAN
: Sabtu
Tanggal
Tempat
SUSUNAN PANITIA
ANGGARAN DANA
Sumber pendanaan yang direncanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Sumber Dana
1. Masyarakat Sekitar
2. Instansi Pemerintahan
3. Badan Usaha Swasta
4. Para Donatur
2. Pengeluaran Dana
Terdapat dalam lampiran 2
PENUTUP
Demikianlah Proyek Proposal ini kami sampaikan, sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan
kegiatan ini. Semoga apa yang telah kami lakukan ini seiring dengan ridho Allah SWT dan
menjadi investasi akhirat di hari Pembalasan nanti.
Akhirnya semuanya dari Allah dan hanya kepada Allah lah kami serahkan semua urusan ini
seraya memohon taufiq, hidayah dan inayah-Nya demi terselenggaranya kegiatan ini.
Mohon maaf dan Terima kasih. Jazakumullah ahsanal jaza..
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1433 H
PERSATUAN REMAJA ISLAM MASJID JAMI ALMAUNAH (PRISMA)
I. Penasehat
Ust. H Kosim Mulyana S.Ag
II. PANITIA PELAKSANA
Ketua
: Asnawi
Sekretaris
: Susilawati
: Maslahul Ihsan
6. Peralatan
Koordinator : Mahfudin
Anggota
Alfa orcian marta
Riyansyah
Zulkarnaen
Lukman
: Pandu
1. Humas
Koordinator : Asmawi
Anggota
7. Keamanan
: Herul
Nana
Koordinator : Zaenal
Anggota
: Aldi P.P
Mulyana
1. PDDK
Suryadi
: Adam
Sheila
Fitri
1. Konsumsi
Koordinator : Ayu A.P
Anggota
Dea
Rayani
Deni
Siti aisyah
: Mulyadi
Lampiran 2
RINCIAN DANA KEGIATAN
PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1433 H
PERSATUAN REMAJA ISLAM MASJID JAMI ALMAUNAH (PRISMA)
Sekretaris
Foto copy
Rp 10.000,-
Stempel
Rp 15.000,-
Proposal
Rp 70.000,-
Map kertas
7 buah
Rp 10.000,-
Map plastik
3 buah
Rp 15.000,-
Dll
Rp. 100.000,-
Jumlah
Rp. 220.000,-
Penceramah
Rp. 800.000,-
Marawis
Rp. 300.000,-
Qori
Rp. 200.000,-
Acara
Jumlah
Rp. 1.300.000,-
Peralatan
Sound system
Rp. 500.000,-
Panggung
Rp. 550.000,-
Jumlah
Rp. 1.050.000,-
Pudekdok
Dekorasi
Rp. 150.000,-
Spanduk
2 buah
Rp. 350.000,-
Baliho
1 buah
Rp. 250.000,-
Dokumentasi
Rp. 200.000,-
Id card
Rp. 150.000,-
Dll
Rp. 100.000,-
Jumlah
Rp. 1.200.000,-
Konsumsi
Konsumsi Jamuan
Rp. 500.000,-
Konsumsi Panitia
Rp. 200.000,-
Parsel
Rp. 150.000,-
Rp. 1.400.000,-
Jumlah
Rp. 2.250.000,-
Humas
Transportasi
Rp. 200.000,-
Jumlah
Rp. 200.000,-
Rp. 300.000,-
Jumlah Total
Rp.
No
Nama
Jumlah
Paraf
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42