Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SOSIOLOGI

PENGANGGURAN

DISUSUN OLEH :
EVAN AGUNG WIBISONO ( P174206130 )
RATNANINGTYAS KUSUMASTUTI ( P17420613018 )

PRODI D IV KEPERAWATAN MAGELANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang
mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru. Disetiap negara
memiliki pengangguran yang berbeda antara negara satu dengan negara lainnya.
Jika peningkatan jumlah angkatan kerja disuatu negara tidak diimbangi
dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, maka tingkat pengangguran
dinegara tersebut tinggi, sebaliknya, jika peningkatan jumlah angkatan kerja
diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerjanya, maka tingkat
penangguran rendah.
Kita harus mengetahui tingkat pengangguran dinegara kita yaitu negara
Indonesia. Data tentang tingkat pengangguran RI dapat kita ketahui melalui BPS
(Badan Pusat Statistik).
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya. Ketiadaan pendapatan menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran
dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan
perkapita suatu negara.

B. TUJUAN
Dari penjelasan latar belakang, maka dapat dirumuskan pada konsep makalah
ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui jenis-jenis pengangguran.


Cara mengatasi pengangguran menurut jenis nya.
Sebab-sebab timbulnya pengangguran
dampak pengangguran terhadap keperawatan
pengaruh kebudayaan terhadap pengangguran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pengangguran dan Jenis-Jenis Pengangguran.


1. Definisi Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang
mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru. Disetiap negara
memiliki pengangguran yang berbeda antara negara satu dengan negara lainnya.
Jika peningkatan jumlah angkatan kerja disuatu negara tidak diimbangi
dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, maka tingkat pengangguran
dinegara tersebut tinggi, sebaliknya, jika peningkatan jumlah angkatan kerja
diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerjanya, maka tingkat
penangguran rendah.
2. Pengangguran Menurut Keynes

Pengangguran yang disengaja (Voluntary Unemployment)


Pengangguran yang disengaja adalah pengangguran terjadi karena ada pekerjaan
yang ditawarkan tetapi orang yang menganggur tidak mau menerima pekerjaan
tersebut dengan upah yang berlaku.

Pengangguran yang tidak disengaja (Involuntary Unemployment)


Pengangguran yang terjadi apabila seseorang bersedia menerima pekerjaan dengan
upah yang berlaku tetapi pekerjaannya tidak ada.
B. Jenis-Jenis Pengangguran dan Penyebabnya.
1. Jenis Pengangguran Menurut Faktor Penyebab Terjadinya

Berdasarkan faktor penyebab terjadinya, pengangguran dapat dibagi menjadi


pengangguran Konjungtur (siklis), Struktural, Friksional, dna Musiman.
a. Pengangguran Konjungtur (siklis)
Adalah

pengangguran

yang

berkaitan

dengan

turunnya

kegiatan

perekonomian suatu negara. pada masa kegaiatan ekonomi mengalami


kemunduran, daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, barang menumpuk di
gudang. perusahaan industri mengurangi kapasitas produksi dan mungkin juga
menghentikan kegiatan produksinnya karena barang - barang tidak laku di pasar.
oleh karean itu, kapasitas produksi di kurangi, atau bahkan produksi dihentikan.
Akibatnya, sebagian buruh diberhentikan. pihak lain, pertambahan penduduk
tetap berlangsung dan menghasilkan angkatan kerja baru. dengan demikian, tenaga
kerja banyak yang tidak dapat bekerja. pada masa resesi, tingkat pengangguran
siklis akan semakin meningkat karena dua faktor berikut :
1) jumlah orang yang kehilangan pekerjaan terus meningkat.
2) dibutuhkan waktu yang lama lagi untuk mendapatkan perkerjaan
b. Pengangguran Struktural
Adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan
komposisi perekonomian. perubahan struktur tersebut memerlukan keterampilan
baru agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan baru. sebagai contoh, adanya
peralihan perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri. peralihan tenaga
kerja dari sektor pertanian menjadi tenaga kerja di sektor industri membutuhkan
penyesuaian, sehingga tenaga kerja yang berasal dari sektor pertanian harus lebih
dahulu di didik.
Pengangguran struktural juga dapat terjadikan karena penggunaan alat yang
semakin canggih. banyak aktivitas yang pada awalnya di kerjakan oleh banyak

tenaga kerja, namun dengan ada peralatan canggih bisa di selesaikan hanya oleh
sedikit atau di sektor pertanian mengakibatkan sebagaian buruh tani menganggur.
c. Pengangguran Friksional
Adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam
mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja. kesulitan - kesulitan temporer
ini antara lain adalah waktu yang di perlukan dalam proses pelamaran dan seleksi
oleh pemberi kerja. umumnya pemberi kerja selalu mengharapkan kualitas yang
tinggi dari calon pencari kerja sehingga membutuhkan waktu menentukan dalam
menentukan pilihan. di sisi lain, pelamat biasanya menginginkan perkerjaan yang
dapat memberikan fasilitas terbaik. pelamar juga membutuhkan waktu untuk
memutuskan pilihan.
Pengangguran friksional juga terjadi karena faktor jarak dan kurangnya
informasi. pelamar tidak mengetahui dimana ada lowongan dan pengusaha juga
tidak mengetahui dimana ada tersedia tenaga kerja yang memenuhi syarat. secara
umum, pengangguran friksional tidak dapat dihindari. namun, waktu pengangguran
dapat dipersingkat dengan penyediaan informasi kerja yang lengkap.
d. Pengangguran Musiman
Adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. ada waktu
yang tak terpakai karena tidak ada pekerjaan dari musim yang satu ke musim
lainnya. Contoh nya, di sektor pertanian, umumnya setelah habis panen sampai
musim tanam, petani tidak ada perkerjaan. dalam keadaan ini, petani tersebut
adalah pengangguran musiman
2. Jenis Pengangguran Menurut Lama Waktu Kerjanya

Berdasarkan lama waktu kerja pengagguran dapat dibagi ke dalam tiga


kelompok, yaitu pengangguran terbuka, setengah menganggur, dan pengangguran
terselubung.
a. Pengangguran terbuka (Open Unemployment)
Adalah situasi dimana orang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari
pekerjaan. Pengangguran terbuka bisa disebabkan karena lapangan kerja yang
tidak tersedia, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dengan latar belakang
pendidikan, dan tidak mau bekerja.
b. Setengah menganggur (Under Employment)
Adalah situasi dimana orang bekerja, tapi tenaganya kurang termanfaatkan
diukur dari curahan jam kerja, produktifitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh.
Misalnya, orang yang berkerja sebagai tenaga kerja lepas (freelance) dimana dia
tidak ada kepastian pekerjaan pada waktu tertentu.
c. Pengangguran terselubung
Terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini
disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan
kemampuannya. Dampak ketidakcocokan akan berpengaruh pada produktifitas
kerja dan pengahasilan yang rendah. Misalnya, seorang lulusan D3 keperawatan
bekerja sebagai sekretariatan dengan baik, sehingga menghambat proses kerja yang
ada.
Pengangguran terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyaknya
tenaga kerja yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan melebihi batas
optimalnya. Misalnya, sebuah perusahaan memperkerjakan 10 karyawan dengan
menangani pemasaran. Padahal, hanya dengan memperkerjakan 7 karyawan, tugas
tersebut dapat ditangani dengan baik.

C. Sebab-Sebab Meningkatnya Angka Pengangguran


Angkatan kerja berasal dari keluarga yang berpenghasilan menengah
kebawah kesulitan untuk menyekolahkan atau membiayai anaknya. Persyaratan
yang diminta oleh perusahaan misalnya adalah pendidikan dan keahlian khusus.
Pendidikan dan keahlian khusus tidak dimilikinya karena tidak dapat sekolah
maupun pendidikan yang lain. Hal ini yang biasanya tidak diterima dalam
kesempatan kerja.
1. Pendududk relatif banyak sedangkan kesempatan kerja/lapangan kerja relatif
rendah. Jumlah penduduk yang cukup tinggi tetapi tidak diimbangi dengan
lapangan kerja maka jumlah angkatan kerja tidak semua tertampung dalam
dunia kerja.
2. Pendidikan dan keterampilan yang rendah. Pendidikan dan keterampilan
yang rendah tidak dibutuhkan oleh pihak badan usaha karena dengan
pendidikan yang rendah dan keterampilan yang rendah tidak akan
meningkatkan produktifitas kerja dan hasil produksi.
3. Tekonologi yang semakin maju yang belum berimbangi oleh kemampuan
manusia.Teknologi dan kemampuan yang tinggi begitu cepat tidak
diimbangi ndengan kemampuan manusia untuk menguasai maka banyak
badan usaha yang hanya menerima yang mampu menguasai teknologi
tersebut. Bagi yang tidak menguasai teknologi tersebut akan tersingkir
dalam persaingan kerja.
4. Pengusaha yang selalu ingin mengejar keuntungan dengan cara melakukan
penghematan seperti penerapan rasionalisasi. Pengusaha hanya menerapkan
berfikir rasionalis sehingga tenaga kerja dipaksa untuk bekerja seoptimal
mungkin untuk mengejar target. Apabila tenaga kerja tidak bekerja sesuai
dengan target maka tenaga kerja tersebut tidak diperlukan lagi.
5. Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim. Pekerjaan yang
dipengaruhi musim dapat menimbulkan pengangguran seperti pertanian,

perkebunan. Setelah masa menanam selesai maka banyak tenaga kerja


tinggal menunggu hasilnya. Untuk menunggu hasil mereka kebanyakan
menganggur dan akan bekerja kembali apabila nanti musim panen telah tiba.
6. Ketidakstabilan perokonomian, politik dan keamanan Negara. Kestabilan
perokonomian,

politik

dan

keamanan

Negara

dapat

menimbulkan

pengangguran. Perekonomian yang lesu. Politik yang tidak menentu dan


tidak ada jaminan keamanan menyebabkan para pengusaha akan berfikir
akan melanjutkan usahanya. Dengan keadaan yang tidak menentu akan
menimbulkan kerugian usaha. Untuk menghindari kerugian maka jumlah
produksi dibatasi atau menutup usahanya, tidak memperluas usahanya. Hal
ini akan menimbulkan pengangguran.

D. Cara Mengatasi Pengangguran


1. Cara Mengatasi Pengangguran Secara Umum
Berikut beberapa hal secara umum yang dapat dilakukan sebagai solusi
mengatasi pengangguran di Indonesia. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mendorong majunya pendidikan
Biar bagaimanapun, pendidikan merupakan faktor utama seseorang dalam
memilih dan mendapatkan pekerjaan. Walaupun masih banyak para serjana yang
menjadi pengangguran, namun biasanya apabila seseorang mau bekerja dalam
suatu perusahaan, pendidikan adalah satu hal yang dipersyaratkan.
b. Pengangguran kebanyakan disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang
tidak terampil dan ahli.
Selain berpendidikan, perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah
memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di
negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum

memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Program ini dapat berjalan dengan
baik apabila ada saling kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
masyarakat.
c. Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
Masalah pengangguran menjadi sedikit terpecahkan apabila muncul
keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang
berhasil. Cara ini sebenarnya berpeluang besar dalam mengurangi pengangguran
dalam masyarakat, karena dalam berwirasswasta tidak menuntut pendidikan yang
tinggi. Namun biasanya yang dibutuhkan hanya sedikit modal dan keuletan dalam
menjalannya usahanya.
d. Tingkat pengangguran dialami masyarakat terutama yang berada dipulau
Jawa dapat sedikit teratasi yang apabila masyarakat tersedia untuk ikut
program transmigrasi. Apabila kalau kita melihat masyarakat yang tinggal
di daerah kumuh di kota-kota besar. Kenapa mereka tidak diikutkan
program transmigrasi saja?
Padahal kalau diluar pulau jawa lebih banyak menyediakan lapangan
pekerjaan. Baik peluang berwiraswasta maupun pekerjaan di perusahaan lebih
terbuka lebar. Apalagi bagi anda yang mempunyai pendidikan tinggi, tidaklah
terlalu

sulit

untuk

mencari

pekerjaan

dengan

gaji

yang

besar,

jadi

bertransmigrasilah.
e. Mengintensifkan program keluarga berencana.
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan salah sati negara
dengan populasi penduduk terbanyak didunia. Jadi apabila masalah keluarga
berencana ini tidak dijalankan secara efektif, dapat dipastikan pengangguran di
Indonesia akan semakin bertambah.
f. Mengikuti bisnis online.

Apabila menjalankan dengan serius. Sebenarnya cara ini cukup berhasil


dalam mengurangi pengangguran bahkan mengatasi kemiskinan suatu negara.
Dalam menjalankan bisnis online sangatlah mudah dapat dijalankan semua orang,
karena tidak diperlukan modal yang besar (minimal untuk sewa warnet), tidak usah
memikirkan tempat usaha, dan tidak memerlukan pendidikan yang tinggi. Dengan
penghasilan yang tidak kalah dengan pekerjaan didunia nyata.
Mungkin bagi yang belum pernah mengikuti pasti merasa bingung
bagaimana cara memulai bisnis online. Di jaman sekarang ini tidak ada yang tidak
mungkin. Walaupun tidak dapat mengoperasikan komputer sekalipun juga dapat
menjalankan bisnis ini.
2. Cara Mengatasi Pengangguran Berdasarkan Jenis Penganggurannya
a. Mengatasi Pengangguran Siklis
Untuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan beberapa langkah-langkah
antara lain peningkat daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat dapat
meningkatkan apabila mereka mendapat tambahan penghasilan. Pemerintah harus
membuka proyek yang bersifat umum, seperti membangun jalan, jembatan, irigasi,
dan kegiatan lainnya. Cara lain adalah dengan mengarahkan permintaan
masyarakat untuk membeli barang dan jasa, serta memperluas pasar barang dan
jasa. Pasar yang sudah ada harus terus dipertahankan. Namun diusahakan
membuka peluang lain dalam rangka memasuki pasar yang baru. Misalnya, dengan
membuka pasar diluar negeri yang dapat menambah permintaan.
b. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah
seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk berkarier pada
pekerjaan yang baru, memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak
membutuhkan ke tempat yang membutuhkan, meningkatkan mobilitas tenaga kerja

dan modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersifat padat karya, sehingga
mampu menampung tenaga kerja yang menganggur.
c. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi pada musimmusim tertentu, seperti petani yang menganggur setelah musim tanam.
Pengangguran seperti ini dapat di atasi dengan pemberian informasi yang jelas
tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seseorang agar
memiliki keterampilan untuk dapat bekerja pada masa menunggu musim
tertentu.

E. Dampak Pengangguran Terhadap Keperawatan


Banyaknya pengangguran di dunia ini biasanya disebabkan oleh
kurangnya lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan
para pengangguran. Biasanya kesehatan fisik maupun rohani. Kesehatan fisik
contohnya bisa kelaparan atau kekurangan gizi karena tidak adanya penghasilan
yang tetap. Sedangkan kesehatan rohani contohnya para pengangguran dapat
mengalami depresi yang mengakibatkan gangguan mental bagi para
pengangguran.

F. Pengaruh Kebudayaan terhadap pengangguran


Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara
lain:

1.
2.
3.
4.

Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.


Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern.


Jika tingkat pengangguran tinggi, maka status kesehatan masyarakat menurun.
Situasi ini menimbulkan masalah kesehatan yang berpengaruh pula pada
masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.
Usahakanlah meningkatkan mutu kerja dan menjadi wiraswasta agar tercipta
mutu kerja dan menjadi wiraswasta agar tercipta lapangan kerja sebanyakbanyaknya dan memberantas kemiskinan, kemerosotan, kriminalitas dan
meningkatkan satatus kesehatan di negara kita.

DAFTAR PUSTAKA

Alam S. 2007. Ekonomi 2, Jakarta : Penerbit Essis


www.bps.go.id : Keadaan Ketenaga kerjaan Agustus 2012 (Table Statistik)

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2010/02/pengangguran-macam-sebabdampak-dan.html
http://old.kaskus.co.id/showthread.php?t=15025484 : [Ekonomi] Semua Hal
Tentang Pengangguran (Penulis: ID Kaskus: KetuaBesar/Muhammadnur Fadli)

Anda mungkin juga menyukai