Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa


karena telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Pengantar teknik industri ini sebagai
bagian dari proses pembelajaran di kampus yang berjudul
Sejarah Industri dan Dampak yang ditimbulkan oleh Industri.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk
menambah pengetahuan khususnya pengantar Teknik Industri
serta memahami sejarah dan perkembangan teknik industri.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi
kepada mahasiswa prodi teknik industri sebagai materi
pembelajaran awal.
Dan tentunya kami menyadari makalah ini masih sangat
jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen kami minta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di
masa yang akan datang.

Daftar isi
Kata pengantar......................................................
Daftar isi................................................................
Bab I pendahuluan................................................
1.1 Latar belakang.............................................
1.2 Rumusan masalah .......................................
1.3 Tujuan penelitian ........................................
Bab II pembahasan...............................................
2.1 Industri.........................................................
2.2 Sejarah industri............................................
2.3 Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
......................................................................
2.4 Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri
......................................................................
2.6 Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi
......................................................................
2.7 Dampak adanya industri..............................
Bab III penutup.....................................................
3.1 Kesimpulan .................................................
3.2 Saran ...........................................................
Daftar pustaka ......................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan dan
ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan
alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan
distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya
dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha
mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan
bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan
yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri
semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi,
budaya, dan politik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi fokus permasalahan dalam makalah
yang akan di bahas ini dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.
Apa pengertian Industri?
2.
Masalah pencemaran lingkungan akibat limbah yang di
timbulkan??
3.
Bagaimana cara menangulangi limbah?

1.3 Tujuan Penulisan.


Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Dapat mengetahuai apa Itu Industri
2.
Dampak-dampak yang di timbulkan Industri
3.
Mengetahui Sejarah perkembangan Industri.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 INDUSTRI
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi
menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses
produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung
maupun
tidak
langsung,
kemudian
diolah,
sehingga
menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.
Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan
perindustrian.
Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai
kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian
industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan
manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan
komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas
maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap
negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat
perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah,
makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks
pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan
atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada
dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria
yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar,
modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor
tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara juga turut menentukan keanekaragaman industri
negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan
masyarakat
yang
harus
dipenuhi,
maka
semakin
beranekaragam jenis industrinya.

2.2 SEJARAH INDUSTRI

Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah


mata pencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik
hasil bumi, pemburu dan nelayan di zaman purba, manusia
tinggal menetap, membangun rumah dan mengolah tanah
dengan bertani dan berkebun serta beternak. Kebutuhan
mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat
pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat
bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat
untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang dan
juru timbul sebagai sumber alat-alat dan barang-barang yang
diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan dan
pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan.
Untuk menjadi pengrajin dan tukang yang baik diadakan pola
pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan
dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda
(perhimpunan tukang dan juru sebagai cikal bakal berbagai
asosiasi sekarang).
Pertambangan besi dan baja mengalami kemajuan pesat
pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan
bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas maju pesat pula.
Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai
dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan
pada pembuatan dan perdagangan barang secara besarbesaran dan massal pada akhir abad 18 dan awal abad 19.
Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille dan Manchester) dan
kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik
mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan
pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri
kimia dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.
Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrikpabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan tenaga
buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan
dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak
itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.

2.3 Klasifikasi Industri Berdasarkan Cara Pengorganisasian


1.

Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal


relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10
orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih
sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala
lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan
ringan.

2.

Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri:


modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih
terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap,
dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional).
Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan
anak-anak.
3.
Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal
sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi
teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil,
pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya:
industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri
transportasi, dan industri persenjataan.

2.4 Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja.


1.

Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan


tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki
modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota
keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala
rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya:
industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan
industri makanan ringan.
2. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah
sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki
modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari
lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara.
Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri
pengolahan rotan.
3. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja
sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah
memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki
keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki
kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi,
industri bordir, dan industri keramik.
4. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih
dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar
yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham,
tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus.

2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Industri


a.

Proses produksi.
Produksi dalam arti ekonomi mempunyai pengertian
semua kegiatan yang meningkatkan nilai kegunaan atau

b.

c.

d.

e.

faedah (utility) suatu benda. Ini dapat berupa kegiatan yang


meningkatkan kegunaan dengan mengubah bentuk atau
menghasilkan barang baru (utility of form). Dapat pula
meningkatnya kegunaan suatu benda itu karena adanya
kegiatan yang mengakibatkan dapat berpindahnya pemilikan
suatu benda dari tangan seseorang ketangan orang lain.
Bahan Baku.
Menurut Ahyani bahan baku atau bahan mentah
merupakan bahan yang digunakan untuk keperluan proses
produksi. Hal-hal yang berkaitan dengan bahan baku selama
satu periode.
Modal.
Modal adalah sesutu yang sangat dibutuhkan di dalam
sebuah perusaan, salah satu yang utama di dalam perusahaan
adalah ini. modal itu banyak macam macamnya .modal adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu
usaha perusahaan. modal juga dapat dari dalam perusahan
atau yang penambahan dari pihak pemilik perusaan dan juga
dari pihak lain . modal sangat besar mempengaruhi dalam
jalanya suatu hidupnya perusahaan. penentuan modal yang
baik di dalam perusahaan dapat mempengaruhi jalanya
kesuksesan perusahaan.
Pemasaran.
Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan
komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitanya dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat
manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan
sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222)
berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan
(engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua
dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan
satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita
tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri
dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam
interaksinya satu terhadap lainnya
Teknologi berkaitan erat dengan peralatan dan cara-cara yang
digunakan dalam proses produksi suatu industri. Proses

produksi pada pembuatan pakaian jadi di Desa Tembok Kidul


yaitu dengan setrika, mesin jahit, mesin obras.
f.
Tenaga kerja.
Tenaga kerja adalah kekuatan dan atau suatu kemampuan
yang dimiliki oleh suatu manusia untuk melakukan kerja. Kerja
merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dilakukan untuk
memenuhi suatu kebutuhan hidup. Dalam pengertian kerja ini
adalah kerja fisik dan non fisik, yang hasilnya dapat berupa
benda material maupun non material. Tenaga kerja adalah
kekuatan dan atau suatu kemampuan yang dimiliki oleh suatu
manusia untuk melakukan kerja. Kerja merupakan suatu
kegiatan yang secara sadar dilakukan untuk memenuhi suatu
kebutuhan hidup. Dalam pengertian kerja ini adalah kerja fisik
dan non fisik, yang hasilnya dapat berupa benda material
maupun non material.

2.6 Peranan Sektor Industri Dalam Pembangunan Ekonomi


Industrialisasi sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat
yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu.
Dengan kata lain, pembangunan industri itu merupakan suatu
fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat, bukan
merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya sekedar
mencapai fisik saja.
Industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk
meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuannya
memanfaatkan secara optimal sumber daya alam dan sumber
daya lainya. Hal ini berarti pula sebagai suatu usaha untuk
meningkatkan produktivitas tenaga manusia disertai usaha
untuk meluaskan ruang lingkup kegiatan manusia. Dengan
demikian dapat diusahakan secara vertikal semakin besarnya
nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus secara
horizontal semakin luasnya lapangan kerja produktif bagi
penduduk yang semakin bertambah.
Banyak pendapat muncul bahwa industri itu mempunyai
peranan penting sebagai sektor pemimpin (leading sector).
Sektor pemimpin ini maksudnya adalah dengan adanya
pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat
pembangunan sektor-sektor lainya seperti sektor pertanian dan
sektor jasa. Pertumbuhan industri yang pesat akan merangsang
pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan bahanbahan baku bagi industri. Sektor jasa pun berkembang dengan

adanya industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya lembagalembaga keuangan, lembaga-lembaga pemasaran/periklanan,


dan sebagainya, yang kesemuanya itu nanti akan mendukung
lajunya pertumbuhan industri.
Seperti diungkapkan sebelumnya, berarti keadaan
menyebabkan meluasnya peluang kerja yang pada akhirnya
akan meningkatkan pendapatan dan permintaan masyarakat
(daya beli). Kenaikan pendapatan dan peningkatan permintaan
(daya beli) tersebut menunjukkan bahwa perekonomian itu
tumbuh sehat.

2.7 Dampak Adanya Industri.


A. Dampak Positif.

a. Menambah penghasilan penduduk, yang akan meningkatkan


kemakmuran.
b. Menghasilkan aneka barang yang diperlukan masyarakat
banyak.
c. Memperbesar kegunaan bahan mentah. Jadi, semakin banyak
bahan mentah yang diolah dalam perindustrian sendiri maka
semakin besra pula manfaat yang diperoleh.
d. Memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e. Industri perkebunan dapat memberi hasil tambahan bagi para
petani.
f. Merangsang masyrakat untuk meningkatkan pengetahuan
industri.
g. Memperluas kegiatan ekonomi manusia, sehingga tidak
semata-mata bergantung pada lingkungan.
B. Dampak Negatif

a. Lahan pertanian menjadi semakin berkurang jumlahnya.


b. Tanah permukaan (top soil) yang merupakan bagian yang subur
menjadi hilang.
c. Cara hidup masyarakat berubah.
d. Lingkungan tercemar.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Saat ini adalah masa-masa sulit bagi bangsa kita untuk
melepaskan dari keterpurukan ekonomi. Globalisasi semakin
membuka kebebasan negara asing dalam memperluas
jangkauan ekonominya di Indonesia, sehingga bila bangsa kita
tidak tanggap dan merespon positif, maka justru akan
memperparah situasi ekonomi dan industri dalam negeri.
Sejauh ini pengembangan sektor industri makin marak, itu
sebenarnya tuntutan globalisasi itu sendiri. Di Indonesia, kotakota industri mulai berkembang dan menghasilkan barangbarang produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri
pula di Indonesia yang sebagian sahamnya adalah ahasil
investasi asing, bahkan ada juga perusahaan dan industri yang
secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia. Mereka
(investor), hanya akan menuai keuntungan dari modal yang
ditanamkan.
Sehingga,
disini
dijelaskan
bahwa
yang
menjalankan dan pengelolaan industri itu ditangani pihak
pribumi, mengapa bisa demikian? Karena bila melihat dari
sudut pandang terhadap keuangan negara atau swasta dalam
negeri
lemah,
yaitu
dalam
arti
kekurangan
biaya
pengembangan untuk industri (defisit).
Sebagai contoh saja, industri otomotif sepertai Astra,
Indomobil, New Armada. Pada dasarnya perusahaanperusahaan itu hanya merakit dan kemudian menjualnya ke
masyarakat. Berarti hal itu dapat dikatakan bukan hasil karya
anak negeri, melainkan modal asing yang ada di Indonesia.
Untuk itulah, seharusnya bangsa ini lebih dalam untuk
meningkatkan sumber daya manusianya. Dengan demikian
dapat disimpulkan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah
sarana
dalam
mengembangkan
SDM
termasuk
menumbuhkembangkan
industrialisasi
dan
menjalankan
perekonomian bangsa dengan baik.

3.2 Saran
Saran dari Saya untuk perusahaan baik perusahaan yang
memproduksi plastic dan yang lainnya yang menimbulkan
limbah di harapkan mempergunakan AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan) sebelum memproduksi barang, agar
lingkungan tetap kondusip.

DAFTAR PUSTAKA
http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/03/makalah-industrialisasi-diindonesia.html
http://cak-unyil.blogspot.com/2012/10/makalah-klasifikasi-industri.html
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/9/jhptump-a-hedwinpram-401-2babii.pdf
http://seftiean.wordpress.com/2010/10/03/klasifikasi-industri/
http://dsc02736.blogspot.com/2011/03/makalah-pengetahuan-bahanklasifikasi.html

Anda mungkin juga menyukai