DAN PROSES
Oleh :
Budi Susanto
NPM 2014.21201.03995
1.
I.
Sifat Mekanik
Sifat mekanik material adalah salah satu faktor
terpenting dalam pemilihan bahan pada suatu
perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai
respon atau perilaku material terhadap pembebanan
yang diberikan yaitu gaya, torsi atau keduanya.
Klasifikasi Pembebanan.
Beban statik
Klasifiksi
pembebanan
Beban dinamik
II.
Sifat Fisik
III.
Sifat Teknologi
Sifat sifat
teknologi
Sifat mampu mesin
IV. Sifat
Listrik
Konduktor
B.
Isolator
C.
Semikonduktor
A. Konduktor
Zat atau bahan ( padat,cair,gas ) yang dapat menghantarkan
energi listrik atau kalor , Konduktor yang baik adalah yang
memiliki tahanan jenis yang kecil.
Contoh logam bersifat konduktif :
Emas,Perak,Zink,Tembaga,Aluminium,Besi dll.
Contoh penggunaanya :
Panci, setrika, kabel dan solder.
Emas adalah penghantar sangat baik, namun karena mahal, maka secara
ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
B. Isolator
C. Semikonduktor
Bahan/material yang memiliki sifat konduktivitas listrik
diantara konduktor dan isolator. Semikonduktor disebut
juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Contoh logam bersifat Semikondutor:
Silikon, Germanium dan Galium Arsenide.
Contoh penggunaanya :
Pada beberapa peralatan elektronik : transistor,Diode dan IC ( Intregrated Cylicone )
V. Sifat Magnetis
Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan dibagi menjadi 3
golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.
Sifat Magnetis
a.Diamagnetik
b.Paramagnetik
c.Ferromagnetik
a.
Diamagnetik
Diamagnetisme
adalah
sifat
suatu
benda
untuk
contoh :
Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
b. Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan
magnet atomis masing masing atom / molekulnya tidak nol,
tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom dalam
bahan adalah nol (Halliday & Resnick, 1989).
contoh :
Aluminium, Magnesium, Wolfram, Platina, Kayu
c. Ferromagnetik
Ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan
atomis besar (Halliday & Resnick, 1989).
Ferro
contoh :
Besi,Baja,Besi silikon,Nikel,Kobalt.
VI.
Sifat Termal
VII.Sifat
Optik
VIII.Sifat
kimia
5.1 PERANCANGAN
Penekanan yang diberikan disini adalah pada proses unit, sebuah
istilah yang sering diterapkan pada produksi komponen-komponen
yang kemudian dirangkai ke dalam produk fungsional. Meskipun
perancangan diketahui akan menjadi proses yang berulang, dalam
rancang bangun konkuren setiap langkah tercermin dalam 3 bidang
seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.
Perancangan produk
Perancangan proses
dan Perancangan
peralatan
5.4.2 Keramik
Keramik yang telah dibakar dapat dihancurkan dan
digunakan dalam jumlah terbatas sebagai penambah
bahan-bahan awal. Kaca diproduksi melalui tahap
peleburan, akibatnya kaca dapat dan secara ekstensif
didaur ulang. Skrap habis pakai konsumen, terutama
wadah yang bukan returnable (dapat dikembalikan), bisa
untuk menggantikan bahan mentah dan dapat menghemat
sampai 3% energi untuk setiap 10% skrap. Akan tetapi,
hal ini benar-benar melibatkan usaha substansial untuk
menyortir berdasarkan warna dan kontaminankontaminan harus dihilangkan dengan teknik-teknik yang
sama dengan yang digunakan ntuk mineral.
5.4.3 Plastik
Pendaur-ulangan plastik telah berkembang pesat, tetapi masih jauh
dibelakang logam. Pemisahan berbagai jenis plastik adalah sangat
penting dan akan menentukan proses:
1. Daur Ulang Primer
Skrap termoplastik ditempat sendiri bisa digiling halus dan
ditambahkan kedalam bahan-bahan baru (masih asli) untuk
pemroses.
2. Daur Ulang Sekunder
Mencakup pemisahan mekanis berdasar jenis polimer, diikuti
dengan penggilingan, pencucian, dan kembali ke aplikasi semula.
3. Daur Ulang Tersier
Plastik yang diproduksi berdasar polimerasasi dapat memburuk
secara termal atau kimia dan bisa digunakan sebagai persediaan
bahan isian atau sebagai bahan bakar.
4. Daur Ulang Kwarter
Hal ini bukan daur ulang yang sebenarnya: skrap dibakar untuk
mendapatkan muatan energinya.
5.4.4 Komposit
Komposisi memunculkan beberapa tantangan besar. Komposit
matrik polimer dapat didaur ulang sampai beberapa tahap.
Dalam hal ini, komponen-komponen yang terbuat dari hasil
penggabungan cetakan pelat dapat dicacah dan digiling;
serbuk yang baik ditambahkan pada bahan murni. Perbaikan
tersier akan menghasilkan monomer yang dapat digunakan
sebagai persediaan bahan isian.
TERIMA KASIH