Anda di halaman 1dari 33

PEMILIHAN BAHAN

DAN PROSES
Oleh :
Budi Susanto
NPM 2014.21201.03995

1.

Sifat Sifat Material


Sifat Mekanik
Sifat Fisik
Sifat Teknologi
Sifat Listrik
Sifat Magnetis
Sifat Termal
Sifat Optik
Sifat Kimia

I.

Sifat Mekanik
Sifat mekanik material adalah salah satu faktor
terpenting dalam pemilihan bahan pada suatu
perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai
respon atau perilaku material terhadap pembebanan
yang diberikan yaitu gaya, torsi atau keduanya.

Untuk mendapatkan sifat mekanik material, harus dilakukan pengujian


mekanik. Dari pengujian tersebut akan dihasilkan data yang mencirikan
keadaan material tersebut.

Klasifikasi Pembebanan.
Beban statik
Klasifiksi
pembebanan
Beban dinamik

Perbedaan antara keduanya terletak pada waktu


dimana beban statik tidak dipengaruhi waktu
sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh waktu.

Sifat Mekanik Material dipengaruhi oleh:


 Tegangan yaitu gaya yang diserap oleh material selama berdeformasi persatuan luas
 Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas
 Modulus elastisitas yaitu ukuran kekakuan suatu bahan. Makin besar modulus
elastisitas makin kecil regangan elastis yang dihasilkan akibat pemberian tegangan.

 Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material


 Kekuatan tarik yaitu kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran mula
 Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi
plastis

 Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah


 Ketangguhan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah
 Kekerasan yaitu kemampuan material menahan deformasi plastis lokal akibat
penetrasi pada permukaan

II.

Sifat Fisik

Sifat fisik adalah perilaku atau sifat sifat material yang


bukan disebabkan oleh penmgaruh dari luar ( seperti
pengaruh pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus
listrik) lebih mengarah pada struktur material.
 Temperatur cair
Suhu tertinggi material pada saat mencair
 Konduktivitas panas
Kemapuaan material dalam menghantarkan panas
 Panas spesifik/Panas Jenis
Nilai yang digunakan untuk menentukan jumlah panas yang
dibutuhkan untuk proses peleburan material

III.

Sifat Teknologi

Sifat teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau diproses.


Produk dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dengan proses pembentukan,
misalnya dengan pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang
rumit dapat dibuat dengan proses pengecoran.
Sifat mampu las

Sifat mampu cor

Sifat sifat
teknologi
Sifat mampu mesin

Sifat mampu bentuk

IV. Sifat

Listrik

Pada dasanya material atau bahan mempunyai sifat


listrik. Sifat sifat listrik material dibedakan menjadi
3 macam, yaitu :
A.

Konduktor

B.

Isolator

C.

Semikonduktor

A. Konduktor
Zat atau bahan ( padat,cair,gas ) yang dapat menghantarkan
energi listrik atau kalor , Konduktor yang baik adalah yang
memiliki tahanan jenis yang kecil.
Contoh logam bersifat konduktif :
Emas,Perak,Zink,Tembaga,Aluminium,Besi dll.
Contoh penggunaanya :
Panci, setrika, kabel dan solder.
Emas adalah penghantar sangat baik, namun karena mahal, maka secara
ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.

B. Isolator

Bahan yang tidak dapat menghantarkan Energi


(Panas & arus listrik ),Pada isolator semua elektron
terikat pada atomnya dan tidak ada elektron yang
bebas.
Contoh bahan bersifat Isolator:
Hampir semua bahan Non Logam adalah isolator.
Contoh penggunaanya :
Isolator keramik,pembungkus kabel,karet isolasi, plastik dll

Contoh gmbar keramik sebagai isolator

C. Semikonduktor
Bahan/material yang memiliki sifat konduktivitas listrik
diantara konduktor dan isolator. Semikonduktor disebut
juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Contoh logam bersifat Semikondutor:
Silikon, Germanium dan Galium Arsenide.
Contoh penggunaanya :
Pada beberapa peralatan elektronik : transistor,Diode dan IC ( Intregrated Cylicone )

Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang


sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor

V. Sifat Magnetis
Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan dibagi menjadi 3
golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.

Sifat Magnetis

a.Diamagnetik
b.Paramagnetik
c.Ferromagnetik

a.

Diamagnetik
Diamagnetisme

adalah

sifat

suatu

benda

untuk

menciptakan medan magnet ketika dikenai medan


magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik merupakan salah satu bentuk magnet yang
cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor yang
memiliki kekuatan magnet yang kuat.

Ciri ciri bahan Diamagnetik :




Bahan yang resultan medan magnet atomis,


masing masing atom/molekulnya adalah nol.

Jika selenoida dimasukkan pada bahan, induksi


magnetik yang timbul lebih kecil.

Permeabilitas bahan : u < > o.

contoh :
Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.

b. Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan
magnet atomis masing masing atom / molekulnya tidak nol,
tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom dalam
bahan adalah nol (Halliday & Resnick, 1989).

Gerakan atom yang acak menyebabkan resultan medan


magnet atomis msing masing atom saling meniadakan.
Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik
spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar.
Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang
hanya terjadi karena adanya medan magnet eksternal.

Ciri ciri bahan Paramagnetik:




Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing


atom/molekulnya adalah tidak nol

Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing


atom/molekulnya adalah tidak nol

Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi


magnetik yang lebih besar.

Permeabilitas bahan : u > u o.

contoh :
Aluminium, Magnesium, Wolfram, Platina, Kayu

c. Ferromagnetik
Ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan
atomis besar (Halliday & Resnick, 1989).

Medan magnet dari masing masing atom dalam bahan


sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom atom
menyebabkan sebagian besar atom akan mensejajarkan
diri membentuk kelompok-kelompok (domain). domaindomain ini akan mensejajarkan diri searah dengan medan
magnet yang diberikan dari luar. Semakin kuat medan
magnetnya semakin banyak domain-domain yang
mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam
bahan ferromagnetik akan semakin kuat.

Ferro

Ciri ciri bahan Ferromagnetik:




Bahan yang mempunyai resultan medan magnet atomis besar.

Tetap bersifat magnetik (sangat baik sebagai magnet


permanen)

Jika selenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi


magnetik sangat besar (bisa ribuan kali)

Permeabilitas bahan ini : u > uo ( miu > miu nol )

contoh :
Besi,Baja,Besi silikon,Nikel,Kobalt.

VI.

Sifat Termal

Perbedaan suhu antara suatu material dengan lingkungannya


mengakibatkan perpindahan kalor. Kadar kalor yang melalui setiap
unsur material bergantung pada sifat termal material tersebut.
Beberapa sifat termal material adalah:
1. Kalor spesifik dan kapasitas termal
kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu (T) satu satuan massa (m) benda sebesar satu
derajat.
2. Konduktivitas
adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan
panas. Jika suatu beda potensial panas ditempatkan pada ujungujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan
berpindah menghasilkan arus panas.
3. Emisivitas
adalah rasio energi yang diradiasikan oleh material tertentu
dengan energi yang dirasiokan oleh benda hitam (black body)
pada temperatur yang sama.

VII.Sifat

Optik

Sifat optik adalah sifat material yang diklasifikasikan


berdasarkan responnya terhadap cahaya. Respon suatu
material terhadap cahaya datang adalah memantulkan,
menyerap, mentransmisikan dan membiaskan.
Interaksi cahaya dengan padatan
Ketika cahaya diteruskan dari satu medium ke
medium yang lain (contoh udara ke substansi padatan)
beberapa hal terjadi. Beberapa cahaya akan
ditransmisikan melalui medium, sebagian akan di
absorpsi dan media. Intensitas cahaya yang datang
merupakan jumlah dari intensitas cahaya ditransmisikan,
yang di absorpsi dan yang dipantulkan.

VIII.Sifat

kimia

Studi sifat kimia material adalah penting karena banyak


dari material teknik ketika mereka berkontak dengan zatzat lainnya yang dengannya mereka dapat bereaksi,
mengalami kerusakan kimia pada permukaan logam.
Beberapa sifat kimia pada logam adalah ketahanan
terhadap korosi, komposisi kimia dan keasaman serta
alkalinitas. Korosi adalah kerusakan gradual dari material
karena reaksi kimia dengan lingkungannya.

5.1 PERANCANGAN
Penekanan yang diberikan disini adalah pada proses unit, sebuah
istilah yang sering diterapkan pada produksi komponen-komponen
yang kemudian dirangkai ke dalam produk fungsional. Meskipun
perancangan diketahui akan menjadi proses yang berulang, dalam
rancang bangun konkuren setiap langkah tercermin dalam 3 bidang
seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.
Perancangan produk

Perancangan proses
dan Perancangan
peralatan

Bahan bahan dalam Perancangan dan


Manufaktur
Pemilihan bahan

Daftar tindakan-tindakan berikut ini hanya menggambarkan


secara garis besar dan tidak mendalam tentang
perancangan.
1. Menentukan fungsi-fungsi komponen yang harus
dipenuhi dengan memperhatikan kondisi operasi, aspek
keamanan, persyaratan regulator, implikasi liabilitas
produk, kemudahan perawatan, persyaratan pengepakan,
umur layanan dan dampak lingkungan.
2. Menentukan konfigurasi yang akan memenuhi fungsifungsi wajib dan menandai dimensi-dimensi.
3. Analisis perancangan untuk beban dan tegangan, mode
kegagalan yang mungkin dan aspek-aspek keandalan.
4. Memilih bahan yang memenuhi semua kriteria layanan.
5. Mengoptimalkan pilihan bahan dengan
mempertimbangkan bahan-bahan alternatif

6. Menentukan toleransi paling besar yang mungkin dan


kehalusan permukaan paling kasar yang diizinkan untuk
fungsi yang diberikan.
7. Memilih sebuah proses atau urutan proses yang tepat
dengan memperhatikan biaya pemrosesan dan perakitan
serta jumlah komponen yang akan diproduksi.
8. Mengoptimalkan perancangan dengan perbaikan yang
terus menerus untuk langkah 2 sampai 7.
9. Produksi industri telah menghasilkan dan terus
menghasilkan sejumlah besar bahan-bahan limbah.
Pembuangan semakin slit dan ada keinginan untuk
menghemat sumber daya alam yang memang terbatas.
Oleh karena itu, ada usaha untuk mengurangi atau
mendaur ulang bahan.
10. Pada waktu yang berbeda dan ditempat yang berbeda,
beberapa pertimbangan lain menanggung signifikan
utama. Contoh :

a. Energi yang dikonsumsi dalam manufaktur mengubah secara besar-besaran


berbagai bahan (Tabel 5.1). Hal ini selalu merupakan pertimbangan yang
penting, tetapi pada saat energi berkurang dapat menjadi kritis.

b. Beberapa bahan mentah ditemukan hanya di beberapa bagian dunia.


Persediaan bahan-bahan ini dapat menjadi kritis pada masa-masa
pergolakan dan substitusi dapat kemudian membutuhkan pendekatan yang
berbeda untuk perancangan dan manufaktur.

5.2 KELAS-KELAS UTAMA BAHAN-BAHAN


TEKNIK
Manufaktur dalam pengertian yang digunakan disini
ditekankan pada komponen-komponen dan rakitanrakitan yang membuat bahan-bahan mampu membawa
beban atau memenuhi fngsi-fungsi teknis lainnya. Bahanbahan utama dalam manufaktur antara lain :
1. Logam
2. Keramik
3. Plastik
4. Struktur Komposit

5.3 ASPEK-ASPEK LINGKUNGAN


Selama berabad-abad, manusia telah mengeksploitasi sumber
daya alam yang terbatas dari bumi. Eksploitas ini berdampak
pada lingkungan dalam bentuk polusi udara, air, dan tanah.
Dalam beberapa dekade terakhir ini, semakin banyak
peringatan akan konsekuensi yang berbahaya dan hal ini
membawa kepada pendekatan baru baik dalam perancangan
maupun manufaktur yang secara kolektif disebut green
engineering.

5.4 DAUR ULANG


Bahan-bahan selalu didaur ulang, jika bukan untuk sesuatu yang lain, pasti
karena hal ini membuat hemat. Lokasi pembuangan sampah sulit
ditemukan dan biaya pembuangan meningkat. Perundang-undangan lokal
dan nasional mengatur ketentuan-ketentuan untuk metode pembuangan.
5.4.1 Logam
Logam dapat didaur ulang tanpa menurunkan sifatnya, meskipun rute daur
ulang sangat bergantung pada kualitas skrap. Untuk tujuan kita, ada
beberapa peringkat dengan sifat-sifat yang jelas berbeda:
1. Skrap baru dihasilkan dalam proses manufaktur itu sendiri. Skrap baru
ini benar-benar dijaga terpisah dan dapat menggantikan logam murni.
2. Skrap terpisah terdiri atas skrap-skrap hasil dari pemroses selanjutnya.
3. Skrap campuran terdiri atas skrap-skrap hasil dari unit pemroses
selanjutnya yang gagal menjaga logam-logam paduan terpisah sepenuhnya.
Meliputi bengkel mesin pres yang mencampurkan pelat lembaran tanpa
pelapis dengan yang berpelapis.
4. Skrap lama adalah dari unsur-unsur yang dibuang dengan komposisi
tidak diketahui.

5.4.2 Keramik
Keramik yang telah dibakar dapat dihancurkan dan
digunakan dalam jumlah terbatas sebagai penambah
bahan-bahan awal. Kaca diproduksi melalui tahap
peleburan, akibatnya kaca dapat dan secara ekstensif
didaur ulang. Skrap habis pakai konsumen, terutama
wadah yang bukan returnable (dapat dikembalikan), bisa
untuk menggantikan bahan mentah dan dapat menghemat
sampai 3% energi untuk setiap 10% skrap. Akan tetapi,
hal ini benar-benar melibatkan usaha substansial untuk
menyortir berdasarkan warna dan kontaminankontaminan harus dihilangkan dengan teknik-teknik yang
sama dengan yang digunakan ntuk mineral.

5.4.3 Plastik
Pendaur-ulangan plastik telah berkembang pesat, tetapi masih jauh
dibelakang logam. Pemisahan berbagai jenis plastik adalah sangat
penting dan akan menentukan proses:
1. Daur Ulang Primer
Skrap termoplastik ditempat sendiri bisa digiling halus dan
ditambahkan kedalam bahan-bahan baru (masih asli) untuk
pemroses.
2. Daur Ulang Sekunder
Mencakup pemisahan mekanis berdasar jenis polimer, diikuti
dengan penggilingan, pencucian, dan kembali ke aplikasi semula.
3. Daur Ulang Tersier
Plastik yang diproduksi berdasar polimerasasi dapat memburuk
secara termal atau kimia dan bisa digunakan sebagai persediaan
bahan isian atau sebagai bahan bakar.
4. Daur Ulang Kwarter
Hal ini bukan daur ulang yang sebenarnya: skrap dibakar untuk
mendapatkan muatan energinya.

5.4.4 Komposit
Komposisi memunculkan beberapa tantangan besar. Komposit
matrik polimer dapat didaur ulang sampai beberapa tahap.
Dalam hal ini, komponen-komponen yang terbuat dari hasil
penggabungan cetakan pelat dapat dicacah dan digiling;
serbuk yang baik ditambahkan pada bahan murni. Perbaikan
tersier akan menghasilkan monomer yang dapat digunakan
sebagai persediaan bahan isian.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai