Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENYEHATAN UDARA-A

Pengukuran Kecepatan Aliran Udara

Nama

: I Kadek Ananta Kusuma Edi

NIM

: P07133214010

Kelompok

: I (Satu)

Prodi

: DIV Kesehatan Lingkungan

Semester

: V (Lima)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIV
2016

PRAKTIKUM III
Pengukuran Kecepatan Aliran Udara
Mata Kuliah : Penyehatan Udara-A
Materi

: Pengukuran Kecepatan Aliran Udara

Tanggal

: 28 September 2016

Waktu

: 18.30 WITA

Lokasi

: Laboratorium Mikrobiologi

Kelompok

: I (Satu)

Pembimbing : D.A.A.Posmaningsih, S.KM.,M.Kes.


A. Latar Belakang
Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada
ketinggian dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan
angin merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan
berbeda pada permukaan tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu.
Kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya. Tidak
bisa di pungkiri kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak hal. Menurut standar
baku mutu keputusan mentri kesehatan No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang
persyaratan dan tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran,
kecepatan aliran udara standar berkisar antara 0,15-0,25 m/detik (azizah, 2014).
Kata thermometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur kecepatan
aliran udara dalam ruangan. Pengukuran menggunakan alat ini sebaiknya dilakukan
pada tiga titik yang berbeda dalam suatu ruangan untuk mengetahui apa ada
perbedaan atau tidak pada setiap titik di ruangan tersebut. Menurut departemen
kesehatan RI suhu yang nyaman dalam rumah adalah 180 - 300 C, dengan kelembaban
40% hingga 70%. Adapun cara kerja dari kata thermometer adalah reservoir utama
(bawah) dicelupkan ke dalam air panas, alkohol akan memuai dan akan mengisi
reservoar pembantu (bagian atas lebih kurang setengahnya). Reservoar utama dilap

untuk mengeringkan airnya kemudian dipaparkan pada tempat yang akan diukur.
Karena adanya pendingin maka alkohol menyusut dan turun melalui pipa kapiler.
Turunnya alkohol ini diamati mulai garis yang di tandai dengan (a) sampai (b) dan
hitung waktunya dan hasilnya disebut coaling time (manuabe dalam pedoman
praktikum PU posmaningsih, dkk, 2014).
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksankan pengukuran kecepatan aliran udara
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menyiapkan alat dan bahan pengukuran kecepatan
aliran udara
b. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran kecepatan aliran udara
c. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pengukuran
d. Mahasiswa mampu menyusun laporan
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Kata Thermometer
b. Thermometer ruang
c. Stop watch
d. Gelas
2. Bahan
a. Air panas
b. Alat tulis
D. Cara Kerja
1. Reservoar utama (bawah) dicelupkan dalam air panas, alcohol akan memuai
dan akan mengisi reservoir pembantu (bagian atas lebih kurang setengahnya)
2. Reservoar utama di lap untuk mengeringkan airnya, kemudian dipaparkan
pada tempat yang diukur
3. Karena adanya pendingin maka alcohol akan menyusut dan turun melalui pipa
kapiler

4. Turunnya alcohol ini diamati, mulai garis tanda suhu (a) sampai dengan garis
suhu dibahwah (b) diukur waktunya dengan menggunakan stop watch.
Hasilnya disebut coolingtime (T)
5. Pengukuran dilakukan minimal 3 kali diambil waktu rata-ratanya
6. Cooling power (Daya pendingin = H) didapat dari hasil bagi antara factor (F)
dengan cooling time rata-rata (T). Untuk menentukan kecepatan gerak udara
dapat menggunakan rumus atau table
a. Kecepatan di bawah 1 m/det
2

H
0,20
Td
V =(
)
0,40

Jika H/Td dibawah 0,6

b. Kecepatan diatas 1 m/det


2
H
0,13
Td
V =(
)
0,40

Jika H/Td diatas 0,6

Keterangan
= Suhu Ruang (oC)

V = Kecepatan aliran udara

Tc = Waktu Pendingin

F = Kata Faktor (323)

H = Daya pendingin
E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Tempat
Waktu
Tanggal
Hasil Pengukuran

: Laboratorium Mikrobiologi
: 08.30 WITA
: 28 September 2016
:t
= 26oC
Tc1 = 30 detik
Tc2 = 31 detik
Tc3 = 32 detik
F
= 323
Td = 36,5 t (Normal)

46 t (Sedang)
53 t (Tinggi)
Ditanya : V.?
Jawab :
Tc rata-rata =

Tc 1+Tc 2+Tc 3
3

Tc rata-rata =

30+ 31+ 32
3

Td = 53-t
Td = 53-26

Tc rata-rata = 31 detik
a.

Td = 27

F
Tc
323
H=
31
H=

b.

H 10,41
=
Td
27
H
=0,38 dibawah 0,6
Td

H=10,41

Maka digunakan rumus :

2. Pembahasan
Hasil

2
H
0,20
Td
V =(
)
0,40
2
0,380,20
V =(
)
0,40

0,18
)
0,40
V =(0,45)2
V =(

0,20

pengukuran kecepatan aliran udara di ruangan laboratorium mikrobiologi adalah


0,20m/detik,

menurut

baku

mutu

standar

KEPMENKES

No.1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan dan tata cara penyelenggaraan


kesehatan lingkungan kerja perkantoran, kecepatan aliran udara standar berkisar
antara 0,15-0,25 m/detik. Sesuai dengan keputusan mentri kesehatan tersebut maka
kecepatan aliran udara di laboratorium mikrobiologi memenuhi persyaratan. Apabila
kecepatan aliran udara kurang 0,15 m/detik mengakibatkan ruangan tidak nyaman
karena tidak ada pergerakan udara sebaliknya jika kecepatan aliran udara terlalu
tinggi akan menyebabkan cold draf atau bising di dalam ruangan (Aminda, 2012).
Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan menurut pangestu adalah
(Pangestu, 2014) :

a. letak tempat
angin yang terhirup di daerah katulistiwa bergerak lebih cepat daripada yang
bertiup di daerah non katulistiwa.
b. Tinggi lokasi
semakin tinggi lokasinya semakin kencang juga angin yang bertiup. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghabat laju udara.
c. Waktu angin
Angin akan bergerak lebih cepat pada siang hari dari dari pada malam hari.
F. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan diatas yaitu :
a. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara adalah Kata
thermometer
b. Pengukuran kecepatan aliran udara di Laboratorium Mikrobiologi adalah
sebesar 0,20 m/det
c. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
No.1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan dan tata cara
penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran yaitu kecepatan
aliran udara dalam ruangan harus berkisar antara 0,15 0,25 m/detik jika
dibandingkan dengan hasil pengukuran maka hasil tersebut sudah
memenuhi syarat yang telah ditetapkan
2. Saran
a. Sebelum melakukan praktikum mahasiswa harus memahami langkah kerja
pengukuran kecepatan aliran udara
b. Sebaiknya pengukuran dilakukan secara bergantian agar semua anggota
kelompok pernah mencoba untuk mempraktekkannya.
G. Daftar Pustaka
Azizah, Ronim. 2014. Solusi ventilasi dalam mendukung kenyamanan termal
dalam
ruangan
perkantoran.
Available
http://respository.ucu.ac.id.diakses tanggal 3 oktober 2016
Aminda. 2012. Standar kelembaban udara yang baik bagi kesehatan. Available :
http://brainly.co.id. Diakses 4 oktober 2016

Keputusan

Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
:
1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang
Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

Pangestu , yc. 2014. Tinjauan pustakia kecepatan angin. Available :


http://eprints.undip.ac.id/45586/3/BAB-II.pdf. diakses 5 oktober 2016
Posmaningsih, dkk. 2016. Modul praktikum mata kuliah penyehatan udara.

Denpasar, oktober 2016


Menyetujui
Pembimbing Praktikum

Praktikan

Dewa Ayu Agustini Posmaningsih, S.KM.,M.Kes.


NIP.197608211998032001

I Kadek Ananta Kusuma Edi


NIM : P07133214010

Anda mungkin juga menyukai