Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma Sel Skuamosa
DISUSUN OLEH :
Khairani Putri Utami
(G1B113007)
DOSEN PENGAMPU :
Indah Mawarti S.Kep., Ners, M. Kep.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas limpahan
rahmat serta karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Karsinoma Sel Skuamosa. Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu penulis serta khalayak umum dan
juga makalah ini sebagai tugas yang menunjang pembelajaran pada blok system
integumen. Makalah ini dibuat dengan membaca referensi dari beberapa buku
yang dicari menggunakan google book dengan materi yang terkait.
Dalam hal ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan orang lain.
Jambi,
November 2015
Penulis
Daftar isi
BAB I......................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1
Latar Belakang...............................................................................
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................
1.3
Tujuan Penulisan............................................................................
1.4
Manfaat........................................................................................
BAB II.....................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................
2.1
2.2
Definisi........................................................................................
2.3
Etiologi...........................................................................................
.....................8
2.4.
Patofisiologi..................................................................................
2.5.
Manifestasi klinis............................................................................
2.6.
Penatalaksanaan...........................................................................
2.7
Pencegahan...................................................................................
...................12
2.8.
Asuhan Keperawatan.....................................................................
BAB III..................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................
3.1
Kesimpulan.................................................................................
3.2
Saran.........................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karsinoma adalah kanker yang dimulai di kulit atau jaringan yang
melapisi atau menutupi organ-organ tubuh. Sel skuamosa adalah sel kulit tipis
dan datar yang terlihat di bawah mikroskop seperti sisik ikan. Sel skuamosa
ditemukan dalam jaringan yang membentuk permukaan kulit, lapisan organ
berongga dari tubuh, dan bagian dari saluran pernapasan dan pencernaan.
Karsinoma sel skuamosa adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari selsel abnormal yang timbul di sel skuamosa.
Karsinoma sel skuamosa terutama disebabkan oleh paparan yang terus
menerus antara kulit dengan sinar ultraviolet atau sinar matahari. Karsinoma
sel skuamosa dapat terjadi pada semua area tubuh termasuk selaput lendir dan
alat kelamin, tetapi yang paling umum di daerah yang sering terkena sinar
matahari, seperti tepi telinga, bibir bawah, wajah, kulit kepala, leher, tangan,
lengan dan kaki. Usia diatas 40 tahun, paparan sinar matahari, pengaruh zatzat karsinogenik (tar, arsen, hidrokarbon polisiklik aromatik, parafin),
merokok, trauma kronik dan/atau luka bakar pada kulit, radiasi sinar ion serta
ulkus marjolin adalah berbagai faktor presidposisi yang telah diketahui untuk
terjadinya karsinoma sel skuamosa.
Insidensi pasti karsinoma sel skuamosa (KSS) sampai saat ini belum
terdokumentasi oleh National Cancer Institute, tetapi diperkirakan terjadi
satu kasus tiap 1000 penduduk di Amerika. Karsinoma ini meningkat
insidensinya di daerah yang lebih banyak paparan sinar matahari, bahkan
mencapai 200-300 kasus tiap 100.000 penduduk di Australia.
Mengingat karsinoma sel skuamosa banyak menyerang penduduk yang
sering terpapar sinar matahari dan terkena pajanan sinar ultraviolet, penduduk
Indonesia memiliki resiko besar untuk terkena Karsinoma Sel Skuamosa.
Ditambah lagi dengan faktor-faktor pendukung yang bisa menyebabkan
Karsinoma Sel Skuamosa. Dikarenakan tingginya resiko penduduk Indonesia
untuk terkena Karsinoma Sel Skuamosa, maka dari itu diperlukan
pengetahuan yang baik yang terkait dengan Karsinoma Sel Skuamosa pada
Sel
Skuamosa
klasifikasi,
(KSS)
berupa
manifestasi
definisi,
klinis,
etiologi,
penatalaksaan,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ terbesar tubuh, terdiri dari lapisan sel di
permukaan yang disebut dengan epidermis, dan lapisan jaringan ikat yang
lebih dalam, dikenal sebagai dermis. Berguna untuk:
1. Perlindungan terhadap cedera dan kehilangan cairan, misalnya pada
luka bakar ringan,
2. Pengaturan suhu tubuh melalui kelenjar keringat dan pembuluh
darah,
3. Sensasi melalui saraf kulit dan ujung akhirnya yang bersifat
sensoris, misalnya untuk rasa sakit (Moore, 2002).
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis),
sebagai lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis),
dan jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau
subkatis). Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut : pelindung
atau proteksi, peraba atau penerima rangsangan, pengatur panas atau
termoregulasi, pengeluaran (ekskresi), sebagai tempat penyimpanan seperti
nutrisi dan sebagai alat absorbsi.
2.2 Definisi
Karsinoma sel skuamosa adalah pertumbuhan yang tidak terkendali
dari sel-sel abnormal yang timbul di sel skuamosa. Sel skuamosa ditemukan
dalam jaringan yang membentuk permukaan kulit, lapisan organ berongga
dari tubuh, dan bagian dari saluran pernapasan dan pencernaan.
Karsinoma sel skuamosa merupakan salah satu jenis kanker yang
berasal dari lapisan tengah epidermis. Jenis kanker ini menyusup ke jaringan
di bawah kulit (dermis). Kulit yang terkena tampak coklat-kemerahan dan
bersisik atau berkerompeng dan mendatar, kadang menyerupai bercak pada
psoriasis, dermatitis atau infeksi jamur (Price Sylvia, 2005).
2.3. Etiologi
Kanker kulit ini paling sering terjadi pada orang berkulit putih yang
telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di bawah sinar matahari. Tetapi
orang-orang dari semua warna kulit mempunyai resiko yang sama untuk
terkena karsinoma sel skuamosa (SCC). Resiko terkena SCC meningkat jika
Anda memiliki faktor risiko berikut:
Ciri-ciri fisik Anda
-
pakaian.
Digunakan tanning bed atau sunlamps.
7
bertahun-tahun.
Meminum obat yang menekan sistem kekebalan tubuh .
Terinfeksi human papillomavirus (HPV).
Overexposure atau jangka panjang paparan sinar x, seperti pasien yang
Penyebab
Kebanyakan SCC disebabkan oleh ultraviolet (UV) sinar dari matahari
atau tanning bed. Penyebab lainnya:
- Paparan jangka panjang untuk bahan kimia penyebab kanker, seperti
ketika seseorang merokok tembakau, terkena tar, minuman dari
pasokan air yang mengandung arsenik, atau menggunakan beberapa
-
2.4.
bertahun-tahun.
- Beberapa jenis human papillomavirus (HPV).
Patofisiologi
Karsinoma sel skuamosa dapat tumbuh de novo, tetapi lebih sering suatu
proses evolusi yang mirip dengan yang tampak pada serviks uteri. Perubahan
pra-kanker dalam mulut menjelma sebagai dua bentuk klinik. Bercak putih,
datar yang tidak diketahui penyebabnya selain yang ada hubungan dengan
pemakaian tembakau dan tidak hilang bila dikerok, disebut leukoplakia.
Bercak-bercak merah yang tidak ada hubungan dengan rangsang radang
disebut eritroplakia. (Corwin, 2000)
8
Manifestasi klinis
Kanker kulit jenis ini, sering menyerang pada kulit yang terpapar sinar
matahari selama bertahun-tahun. Wajah, telinga, bibir, punggung tangan,
lengan, dan kaki tempat umum untuk karsinoma sel skuamosa
Tanda meliputi:
-
Sebuah benjolan atau benjolan pada kulit yang dapat terasa kasar.
Sebagian benjolan atau benjolan tumbuh, mungkin menjadi berbentuk
Bowen).
Dalam kasus yang jarang terjadi, karsinoma sel skuamosa dimulai di
bawah kuku, yang dapat tumbuh dan merusak kuku.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis:
Evaluasi yang cermat terhadap gejala dan simptom sangat penting,
termasuk didalamnya biopsi danfollow- up yang rutin. Pembedahan
dilakukan dengan biopsi insisi menggunakan skapel bila lesi berukuran 5
mm. Teknik ini cepat, tidak banyak merobek jaringan dan hanya diangkat
sedikit sampling. Apabila ukuran tumor kecil, dapat dilakukan biopsi insisi
ataupun eksisi, apabila sulit membedakan antara displasia dengan karsinoma,
dianjurkan menggunakan biopsi insisi. (Suzanne, 2004)
Jika hasil biopsi tersebut menunjukkan sel karsinoma skuamosa (terdapat
invasi sel displasia ke jaringan ikat), klinisi dapat merencanakan terapi
kanker. Terapi yang potensial diantaranya pembedahan atupun terapi radiasi.
Kadang kemoterapi digunakan sebagai tambahan, namun beberapa tumor
kurang responsif terhadap kemoterapi. Pemilihan terapi tergantung dari
stadium kanker, stadium dini (kecil dan terlokalisasi), stadium lanjut (besar
dan menyebar). Evaluasi menggunakan teknik pencitraaan yang lebih baik
kualitasnya seperti MR (magnetic resonance) dan CT (computed tomography)
sangat dibutuhkan. Teknik terbaru yaitu menggunakan PET (positron
emission tomography), bisa menentukan metastase ke kelenjar limfe. Teknik
10
ini berguna bagi klinisi untuk membedakan batas dan rencana terapi, juga
menentukan prognosisnya. (Suzanne, 2004)
Follow-up berkala perlu dilakukan pada lesi prekanker, bahkan bila lesi
tersebut menghilang, dan bila terus berlanjut perlu dilakukan pembedahan.
Pada tepi lesi yang secara klinis dan mikroskopis terlihat normal, bisa
menjadi permasalahan dan bisa terjadi rekurensi. (Suzanne, 2004)
Penggunaan teknik laser sangat berguna pada terapi kanker dan dapat
mengontrol leukoplakia. Pencegahan menggunakan analog vitamin A
(retinoid) dan antioksidan lain (beta karoten, vitamin C, E) kurang efektif,
berdasarkan teori, antioksidan tersebut dapat membantu menjaga sel-sel tubuh
dari radikal bebas, yang merupakan promotor terjadinya mutagenesis
kromosom dan karsinogenesis. Yang menjadi permasalahan pada penggunaan
antioksidan ini adalah toksisitasnya dan rekurensinya ketika antioksidan ini
tidak dilanjutkan. Efektifitas antioksidan tergantung pada dosis, regimen dan
individu pasien. (Suzanne, 2004)
Dapat pula dengan pendekatan nutrisional dengan diet kaya buah-buahan
dan sayur-sayuran, karena banyak mengandung antioksidan dan protein
supresor-sel yang membantu mengurangi
2.7.
perawat adalah:
Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
Pemberian analgetik yang tepat
Meredakan ansietas
Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah
Pencegahan
Siapapun yang telah memiliki satu tumor sel skuamosa memiliki
11
hitam-UV.
Gunakan spektrum yang luas (UVA / UVB) sunscreen dengan SPF 15
atau lebih tinggi setiap hari. Untuk menambah aktivitas luar ruangan,
gunakan, spektrum yang luas (UVA / UVB) sunscreen tahan air dengan
2.8.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Anamnesa
Identitas pasien
Pekerjaan yang rinci dan alamat tempat tinggal. Tumor kulit ganas
dapat terjadi pada semua usia
2. Keluhan utama
12
jaringan sekitarnya
bagaimana
- Konsistensi : mudah berdarah atau tidak, keras dsb
7. Pemeriksaan Penunjang
- Persiapan tambahan untuk operasi dengan narcosis
- Pemeriksaan dengan indikasi, misalnya : foto tulang (tumor mendekat
-
ke tulang)
Biopsy insisi/eksisi (tergantung besar kecilnya tumor, bila besar insisi
ganas
Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan lesi pada kulit
Ansietas berhubungan degan krisis situasi (karsinoma).
Resiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka.
13
Diagnosa
Tujuan/ Kriteria
Intervensi
Rasional
Hasil
-
Nyeri akut
Tujuan : Dalam
berhubungan dengan
waktu 1 x 24 jam
terputusnya jaringan
nyeri berkurang/
hilang atau
beradaptasi
- Kriteria hasil :
a. Secara subyektif melaporkan
berkurang atau dapat
diadaptasi
b. Dapat mengidentifikasi
Mandiri
Mandiri
dan non-invasi
keperawatan
3. Atur posisi fisiologi
-
mengurangi nyeri
3. Posisi fisiologi akan meningkatkan
asupan O2 ke jaringan yang mengalami
iskemia
14
4. Istirahatkan pasien
5. Manajemen lingkungan :
lingkungan tenang dan batsi
pengunjung
6. Ajarkan tehnik distraksi dan
relaksasi
7. Lakukan manajemen sentuhan
8. Tingkatkan pengetahuan tentang :
sebab nyeri dan menghubungkan
berlangsung
9. Kolaborasi pemberian analgesic
Kerusakan
Tujuan : Dalam 5x 24
integritas
jaringan kulit
membaik secara
berhubungan
optimal
Kriteria hasil :
a. Pertumbuhan jaringan
meningkat
b. Keadaan luka membaik
c. Pengeluaran pus pada luka
tidak ada lagi
d. Luka menutup
Mandiri
17
Ansietas
berhubungan
waktu 1x 24 jam
degan krisis
situasi
(karsinoma).
Tujuan : Dalam
kecemasan berkurang
Criteria hasil :
a. Pasien mengatakan
Mandiri
kecemasan berkurang
b. Mengenal perasaannya, dapat
mengidentifikasi penyebab
Mandiri
perilaku merusak
2. Mulai melakukan tindakan untuk
mempengaruhinya, kooperatif
penuh istirahat
3. Tingkatan control sensasi pasien
4. Orientasikan pasien terhadap
prosedur rutin dan aktivitas yang
gelisah
2. Mengurangi rangsangan eksternal yang
tidak perlu
3. Control sensai pasien (dan dalam
menurunkan ketakutan) dengan cara
memberikan informasi tentang keadaan
psien, menekankan pada penghargaaan
terhadap sumber-sumber koping
(pertahanan diri) yang pasif, membantu
latihan relaksasi dan tehnik-tehnik
pengalihan serta memberikan respon
18
diharapkan
5. Berikan kesempatan kepada pasien
untuk mengucapkan ansientasnya
6. Berikan privasi untuk pasien dan
orang terdekat
7. Kolaborasi :
-
Resiko infeksi
Tujuan : Setelah
Mandiri
berhubungan
dilakukan tindakan
dengan luka
keperawatan 2x 24
pasien lain
terbuka
menurunkan kecemasan
- Mandiri
1. Bertujuan untuk mengurangi pajanan
dari lingkungan luar yang
menyebabkan infeksi
-
19
diminimalkan dan
-
dihilangkan
Kriteria Hasil :
menyebabkan infeksi
-
pasien
-
4. Pertahankanlingkungan aseptic
infeksi
-
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Kulit merupakan salah satu organic terbesar dari tubuh dimana
kulit membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Struktur kulit terdiri dari
tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis), sebagai lapisan yang paling luar,
kulit jangat (dermis, korium atau kutis), dan jaringan penyambung di bawah
kulit (tela subkutanea, hipodermis atau subkatis). Kulit mempunyai berbagai
fungsi yaitu sebagai berikut : Pelindung atau proteksi, Peraba atau Penerima
rangsangan, Pengatur panas atau thermoregulas, Pengeluaran (ekskresi),
Sebagai
Tempat
Penyimpanan,
Sebagai
Alat
Absorbsi,
Penunjang
penampilan.
-
yang sering terpapar sinar matahari dan terkena pajanan sinar ultraviolet,
penduduk Indonesia memiliki resiko besar untuk terkena Karsinoma Sel
Skuamosa. Ditambah lagi dengan faktor-faktor pendukung yang bisa
menyebabkan Karsinoma Sel Skuamosa. Dikarenakan tingginya resiko
penduduk Indonesia untuk terkena Karsinoma Sel Skuamosa, maka dari itu
21
di terik matahari, sebaiknya menggunakan alat proteksi diri dan cream yang
mengandung SPF . Hal ini untuk mengurangi resiko terjadinya karsinoma sel
skuamosa yang banyak terjadi terutama jika terus menerus terpapar sinar
matahari.
-
Daftar Pustaka
Djuanda, A., & Mochtar. (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta:
22
Wilkinson, J., & Ahern, N. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. (E.
Wahyuningsih, Ed.) (9th ed.). Jakarta: EGC.
23