Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Rizky Fauziah

NIM

: 3211412001

Mata Kuliah : PKN rombel 40

REVOLUSI MENTAL
Revolusi Mental pertama kali digunakan Presiden Soekarno tahun 1957 ketika
revolusi nasional sedang berhenti. Gerakan itu ditujukan untuk menggembleng
manusia Indonesia agar menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja,
bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala. Semangat tersebut kini
diimplementasikan sesuai kondisi nyata oleh Presiden Joko Widodo dengan tujuan
lebih memperkokoh kedaulatan, meningkatkan daya saing dan mempererat persatuan
bangsa.
Nilai-nilai esensial itu meliputi etos kemajuan, etika kerja, motivasi
berprestasi, disiplin, taat hukum dan aturan, berpandangan optimistis, produktifinovatif, adaptif, kerja sama dan gotong royong, dan berorientasi pada kebajikan
publik dan kemaslahatan umum.
Revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah &
rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang
diperlukan oleh Bangsa dan Negara

untuk mampu menciptakan ketertiban dan

kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi.


Revolusi mental dapat diartikan juga sebagai gerakan mengubah cara pandang,
pikiran, sikap, dan perilaku setiap orang untuk berorientasi pada kemajuan dan
kemodernan sehingga Indonesia menjadi Bangsa yang besar dan mampu berkompetisi
dengan bangsa-bangsa di dunia.

Konsep Revolusi Mental


REVOLUSI
MENTAL

GERAKAN HIDUP
BARU

CARA
PANDANG

CARA PIKIR

CARA PIKIR

Sebagai suatu bentuk strategi kebudayaan yang memberi arah bagi terciptanya
kemaslahatan hidup berbangsa dan bernegara, basis ideologis revolusi mental
adalah Pancasila, dengan tiga prinsip dasar Trisaksi, yaitu : Berdaulat Secara
Politik, Berdikari dalam Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian Dalam Bidang
Kebudayaan. Itu berarti, upaya perbaikan karakter bangsa melalui revolusi mental
sejak awal telah mempunyai koridor yang jelas.
Tujuan Revolusi Mental
1. Mengubah cara pandang, pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi
pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan
mampu berkompetisi dengan bangsabangsa lain di dunia.
2. Membangkitkan kesadran dan membangun sikap optimistik dalam menatap
masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi
tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan
fondasi tiga pilar Trisakti.
3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi
dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru
yang unggul mengedepankan nilai-nilai integritas, kerja keras dan semangat
gotong royong.

Ada tiga nilai dalam gerakan Revolusi Mental, yaitu:


1. Jujur, dipercaya, berkarakter dan bertanggungjawab.
2. Kerja keras (etos kerja, daya saing, optimis, inovatif dan produktif)
3. Gotong royong (kerjasama, solidaritas, komunal dan berorientasi pada
kemaslahatan)
Strategi internalisasi tiga nilai ini dilakukan melalui jalur birokrasi, lembaga
pendidikan, kelompok masyarakat, sektor swasta, hingga ke seluruh lapisan
masyarakat. Sektor pendidikan misalnya, bagaimana pemerintah akan terus
memperkuat kurikulum untuk membangun integritas, membentuk etos kerja, dan
semangat gotong royong. Atau sektor swasta dengan salah satunya memperkuat
kemitraan antara pengusaha kecil dengan pengusaha besar. Atau mendukung inisiatif
usaha kecil menengah dengan membuka pasar atau sentra yang menjual produk lokal
yang inovatif, kreatif dan dengan harga terjangkau.
8 Prinsip Revolusi Mental
1. Bukan proyek tetapi gerakan sosial : fokus pada perwujudan 6 nilai strategis
instrumental untuk mendorong kemajuan Indonesia.
2. Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan pemerintah.
3. Harus bersifat lintas-sektoral, tidak boleh diserahkan kepada kementerian
tertentu.
4. Bersifat Partisipatoris (Kolaborasi pemerintahan, masyarakat sipil, sektor
privat, akademis).
5. Diawali program pemicu (Value Attack) untuk mengubah prilaku masyarakat
secara konkret dan cepat.
6. Desain program harus ramah pengguna, populer, menjadi bagian dari gaya
hidup, Sistematik-Holitik.
7. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan untuk mengatur kehidupan sosial
bukan untuk moralitas privat.
8. Dapat diukur dampaknya.

Sasaran dari Revolusi Metal, yaitu :


1. Meningkatnya kualitas pendidikan berkarakter.

2. Meningkatnya pemahaman mengenai pluralitas sosial dan keberagaman


3.
4.
5.
6.
7.
8.

budaya.
Meningkatnya budaya dan aktivitas riset dan pengembangan.
Meningkatnya budaya produksi, bukan budaya konsumtif.
Meningkatya wawasan kebangsaan di kalangan anak usia sekolah.
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan agama di sekolah.
Meningkatnya kualitas lulusan-lulusan perguruan tinggi.
Meningkatnya budaya inovasi.

Revolusi Mental yang telah dicanangkan Presiden Jokowi belum dapat dirasakan
nyata sebagai sebuah gerakan yang praktis dan implementatif. Padahal Revolusi
Mental memiliki nilai strategis dan instrumental. Aspek strategis Revolusi Mental
diarahkan untuk kedaulatan, daya saing dan persatuan bangsa yang dilakukan secara
kolektif melibatkan seluruh bangsa dengan memperkuat institusi pemerintahan dan
pranata sosial budaya.
Secara instrumental merupakan upaya bersama membangkitkan kesadaran bahwa
Indonesia memiliki kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi
menjadi bangsa maju dan modern. Dalam praktik, dilakukan dengan mengubah cara
pandang, pikiran, sikap, dan perilaku melalui internalisasi nilai-nilai esensial pada
setiap individu, keluarga, insititusi sosial, masyarakat sampai dengan lembagalembaga negara.

Anda mungkin juga menyukai