Anda di halaman 1dari 4

Proses Manajemen Strategi (Overview)

Suatu perusahaan dikatakan sukses dan berhasil jika memiliki kelebihan dari pesaingpesaingnya untuk menarik minat pasar, yaitu pelanggan, dan dapat mempertahankan
kelangsungan kesuksesannya tersebut dari tekanan kompetisi pasar. Keberhasilan yang
diperoleh sebuah perusahaan sangat tergantung dari strategi-strategi yang diterapkan oleh
perusahaan tersebut.
Banyak pakar mencoba mendefinisikan strategi secara tepat. Barney (2002, 6)
menyatakan bahwa, Strategy is defined as a firms theory about how to compete
successfully. Sementara itu, Porter (1996, 23) mendefinisikan strategi sebagai sebuah kreasi
dari posisi yang unik dan berharga, meliputi sekumpulan aktivitas yang berbeda. Strategi
dapat didefinisikan sebagai sekelompok keputusan dan tindakan yang dihasilkan melalui
formulasi dan implementasi rencana-rencana yang telah dibentuk untuk mencapai tujuan
perusahaan (Pearce & Robinson, 1994, 3). Pendapat yang senada dengan pernyataan tersebut
dikemukaan oleh Hitt, Ireland & Hoskisson (2005, 7) yang mendefinisikan strategi sebagai
berikut: Strategy is an integrated and coordinated set of commitments and actions design to
exploit core competencies and gain a competitive advantage. Berdasarkan berbagai definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan pola tindakan yang terintegrasi dan
terkoordinasi dipilih oleh manajemen perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi
yang kemudian diterjemahkan ke dalam serangkaian rencana strategis yang disebut action
plan yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh manajer departemen dan karyawan di
dalam organisasi.
Fred R. David (2001, 5) mendefinisikan manajemen strategi sebagai seni dan
pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. Dalam hal ini fokus
manajemen strategi terletak pada memadukan manajemen pemasaran, keuangan/akunting,

produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistim informasi komputer untuk


mencapai keberhasilan organisasi.
Proses manajemen strategi pada prinsipnya terdiri atas tiga tahap utama, yaitu 1)
perumusan strategi, 2) implementasi strategi, dan 3) evaluasi strategi. (David, 2001, 5).
Perumusan strategi termasuk pengembangan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman
eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan
jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk
dilaksanakan. Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis baru apa yang perlu
dimasuki, bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah
memperluas operasi atau diversifikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah
akan melakukan merger atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari
pengambilalihan perusahaan pesaing. Hasil dari tahap perumusan strategi ini disebut sebagai
rencana strategi.
Tahapan berikutnya adalah implementasi strategi. Proses manajemen strategi tidak
begitu saja berakhir ketika perusahaan menetapkan strategi yang akan digunakan. Untuk itu,
harus ada penerjemahan strategi ke dalam serangkaian tindakan strategik. Implementasi
strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, melengkapi kebijakan,
memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan
dapat dilaksanakan.
Noble dalam Ikavalko dan Aaltonen (2001, 10) mendefinisikan implementasi strategi
sebagai komunikasi, interpretasi, adopsi dan pengesahan perencanaan strategik. Implementasi
strategi termasuk pengembangan budaya untuk mendukung strategi, menciptakan struktur
organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran,
mengembangkan dan memanfaatkan sistim informasi dan menghubungkan kompensasi
karyawan dengan kinerja organisasi. (David, 2001, 5).

Implementasi strategi acapkali disebut sebagai tahapan eksekusi dari manajemen


strategik. Mengimplementasikan strategi berarti memobilisasi manajer dan karyawan untuk
melaksanakan strategi yang telah diformulasikan ke dalam serangkaian aksi. Tahapan ini
seringkali disebut sebagai tahapan yang tersulit karena membutuhkan kedisiplinan,
komitmen, dan pengorbanan dari personel. Menurut Ikavalko dan Aaltonen (2001, 14)
masalah dalam implementasi strategi dapat meliputi peraturan manajemen yang lemah,
kurangnya komunikasi, rendahnya komitmen pada strategi, kesalahpahaman akan strategi,
sistem organisasi dan sumber daya yang tidak selaras, lemahnya koordinasi dan tanggung
jawab, kapabilatas yang belum mumpuni, dan ketidakmampuan untuk membuat strategi
sebagai bagian sehari-hari. Fokus dalam studi kasus ini adalah tahapan implementasi strategi
ini.
Tahapan terakhir dari proses manajemen strategik adalah evaluasi strategi. Evaluasi
atau kontrol strategik merupakan salah satu fungsi manajemen yang menempati posisi kritis
dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Menurut Anthony dan Govindarajan
( 2001, 6 ) : Management control is the process by which managers influence other
members of the organization to implement the organizations strategies.
Evaluasi strategik berhubungan dengan melacak sebuah strategi setelah
diimplementasikan, mendeteksi masalah atau perubahan dalam premise yang terkait dan
membuat tambahan yang diperlukan. (Pearce & Robinson, 1994, 3).
Evaluasi merupakan suatu tahapan utama yang berguna bagi manajer untuk mengetahui
apakah strategi yang dipilih itu terlaksana dengan tepat dan mencapai tujuan yang
diharapkan. Tiga kegiatan fundamental dari evaluasi strategi (David, 2001, 5) adalah;
mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi perusahaan saat ini;
mengukur kinerja, yaitu membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang

didapatkan; dan melakukan tindakan koreksi untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan
perencanaan.

Aktivitas perumusan, implementasi dan evaluasi strategi berlangsung pada 3 tingkatan


hirarki di dalam organisasi, yaitu korporasi, divisi atau strategic business unit (SBU), dan
fungsional. (David, 2001, 6). Melalui peningkatan komunikasi dan interaksi antar karyawan
dan manajer lintas tingkatan hirarki, manajemen strategi membantu fungsi perusahaan
sebagai tim bersaing.

Anda mungkin juga menyukai