Anda di halaman 1dari 2

Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia, Motivator Indonesia

Terbaik

Kalau ngomong soal rezeki, maka yang terbayang di pikiran kebanyakan


orang adalah selalu tentang uang, uang banyak berarti rezeki lancar,
uang sedikit berarti rezeki seret. Kalau banyak uang, maka bahagia, tidak
banyak uang maka muram. Apakah uang adalah penentu segalanya? Itu
salah, tapi tidak juga sepenuhnya benar. Uang adalah sebuah benda,
kegunaan benda itu bisa mendatangkan manfaat bagi pemiliknya, apabila
digunakan dengan cara yang tepat, dan untuk hal-hal yang tepat sesuai
kebutuhan.

Sebagai contoh, punya uang banyak, terus ingin beli mobil, di belilah
mobil Lamborgini yang harganya milyaran rupiah, apakah ini perbuatan
yang benar? Kita tidak boleh menilai orang dengan salah dan benar,
semua tergantung dari niat orang yang punya mobil. Kalau niatnya Cuma
ingin pamer kekayaan, tentu ini tidak baik, karena kekayaan bukan untuk
di pamerkan, tetapi untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri, keluarga,
sanak saudara, baru kemudian untuk orang lain. Bagaimana kalau niatnya
untuk memotivasi orang lain agar lebih bersemangat bekerja suapaya
bisa seperti dirinya? Bagaimanapun juga berlebih-lebihan dalam satu hal
tidak akan mendatangkan kebaikan yang besar. (Motivator Indonesia)

Kembali kita ke kata rezeki tadi, rezeki tidak hanya semata-mata soal
uang. Punya kesehatan yang bagus, itu adalah rezeki, punya keluarga
yang harmonis, itu adalah rezeki, punya rumah sederhana yang di
dalamnya diisi oleh anak-anak yang soleh, itu juga rezeki, punya istri lebih
dari satu yang ini baru ditabokin istri. Hehe..

Apa yang kita usahakan tidak terlepas dari kuasa Allah, kita kaya adalah
karena diizinkan kaya oleh-Nya. Tentu saja melalui usaha yang kita
lakukan. Pengen kaya tapi tidak mau usaha, kalau seperti ini kalau tidak
pelihara tuyul ujung-ujungnya pergi ke kanjeng Dimas untuk
menggandakan uang. Hehe.. Tidak ada cara untuk sukses yang instan,
semua harus melalui proses yang panjang dan melelahkan. Orang yang
suksesnya cepat sekali, maka biasanya jatuhnya juga cepat.

Orang yang sukses tidak akan bermanfaat, kalau tidak mendatangkan


kebaikan untuk orang lain, yaitu dengan cara banyak membantu
meringankan kesusahan orang lain. Jadilah orang yang kehadirannya
membahagiakan orang lain, walaupun bukan orang yang kaya, tetapi
dengan senyum dan wajah yang bersinar ketika bertemu orang lain, maka
sudah cukup meringankan beban orang yang lagi punya bermasalah.
Akhir kata, jadilah orang yang bermanfaat untuk sesama. Demikian dari
saya. ~Rispi Rianto
Motivator Indonesia

Anda mungkin juga menyukai