Tugas Hiperkes
Tugas Hiperkes
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO, industri obat-obatan merupakan industri yang berbasis
riset,
secara
promosi
yang
berkesinambungan
membutuhkan
memerlukan
biaya
mahal,
inovasi,
organisasi
memerlukan
dan
sistem
pemasaran yang baik, serta produknya diatur secara ketat, baik pada
tingkat
nasional
maupun
internasional.
Industri
obat
tradisional
kesehatan,
sebelum
pelayanan
kesehatan
formal
dengan
tradisional
merupakan
warisan
budaya
bangsa
berdasarkan
kepada
generasi
penerus
bangsa.
Pengobatan
dan
alternatif
pelayanan
kesehatan
dasar
untuk
memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan beberapa contoh
kasus yang terjadi di masyarakat, obat-obatan sintetis modern atau yang
disebut dengan obat farmasi yang dibuat secara kimiawi ternyata sering
menimbulkan efek samping yang merugikan dan banyak meninggalkan
residu pada tubuh manusia, tingkat keamanan dan keberhasilannya masih
diragukan walaupun sudah melalui pengujian terhadap efektifitas dan
stabilitas produknya. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia berdampak
langsung pada kenaikan harga-harga produk dan biaya hidup semakin
meningkat, sehingga masyarakat mulai harus berpikir untuk dapat lebih
menghemat dalam pengeluaran uang tiap bulannya. Hampir semua
barang mengalami kenaikkan harga, tidak terkecuali harga obat farmasi.
Padahal masyarakat sangat membutuhkan obat untuk menyembuhkan
penyakit yang dideritanya atau hanya menjaga kesehatan dari perubahan
iklim dan cuaca yang tidak menentu. Tingkat kesehatan masyarakat
cenderung menurun sebagai akibat daya beli masyarakat yang rendah
khususnya terhadap obat-obatan. Oleh karena itu banyak masyarakat
yang beralih pada pengobatan tradisional karena pengobatantradisional
lebih murah dan dapat menekan harga, masyarakat lebih percaya karena
faktor pengalaman dan alasan hasil warisan turun-temurun. Pengunaan
bahan alam dalam rangka pemeliharaan kesehatan lebih dekat pada
proses biologis pada tubuh manusia, aman bagi kesehatan, bebas dari
bahan
kimia,
bebas
efek
samping
walaupun
keberhasilan
jamu terbesar. Oleh karena itu industri jamu mempunyai kesempatan bisa
sejajar dengan industri farmasi.
Jumlah
industri
jamu
semakin
berkembang
seiring
dengan
dan
persaingan
dengan
perusahaan
farmasi
yang
dirasa
terlalu
mahal
dengan
efek
samping
yang
cukup
yang
sangat
besar.
Selain
memperbesar
pangsa
pasar,
Industri jamu tidak hanya bersaing dengan industri farmasi nasional saja,
tetapi juga dengan perusahaan asing.
Oleh
karena
ditingkatkan,
itu
berbagai
peningkatan
strategi
daya
harus
saing
industri
dirancang
setiap
jamu
harus
perusahaan-
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan
yang
ingin
dicapai
dalam
penelitian
terhadap
b.
porters diamond.
Merumuskan strategi yang digunakan untuk meningkatkan daya
c.
melalui
peramalan
Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan studi komparatif bagi penelitian lain yang berkaitan
dengan masalah ini.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam
menentukan kinerja perusahaan jamu nasional di Indonesia.
c. Sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia akademis dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini hanya membahas tentang industri jamu, tidak membahas
tentang produk jamu dan kegunaan atau manfaatnya. Peramalan nilai
output yang digunakan adalah data nilai output industri jamu. secara
keseluruhan dari industri besar dan sedang yang telah diolah oleh
Badan Pusat Statistik, tidak dibedakan menurut jenis atau bentuk jamu
maupun kegunaan jamu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Dari tiap komponen daya saing, industri jamu memiliki keunggulan
dan
kelemahan.
Keunggulan
industry
jamu
yang
dapat
persaingan,struktur,
dan
strategi
indsutri,
dan
faktor
jamu
pendukung
dengan
seperti
kerjasama
pemerintah,
dengan
lembaga-lembaga
lembaga
penelitian
dan
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. 2004. Analisis Industri Jamu Di Wilayah Ngunter, Jakarta.
David, Fred. Rr. R. 2002. Manajemen Strategis. Terjemahan. PT Prenhallindo, Jakarta.
Dumairy. 2000. Perekonomian Indonesia. Erlangga, Jakarta.
Hanke, John. E. 2003. Peramalan Bisnis. Edisi Kesepuluh. Prehallindo, Jakarta.
Herba, Edisi Oktober-november.2002. "Karyasari 7 Tahun Mengukir Dunia Herba". Penerbit
yayasan tanaman obat karyasari, Jakarta.