Lomba
Lari
Cepat
Para sahabat terbiasa melakukan perlombaan lari cepat, dan Nabi saw mengizinkannya (sunnah
taqririyah). Rasulullah sendiri mengadakan pertandingan dengan istrinya guna memberikan
kesegaran, dan beliau juga mengajarkan kepada sahabat-sahabatnya sebagaimana diceritakan
oleh Siti Aisyah radhiyallahuanhu: Rasulullah bertanding dengan saya dan saya menang. Ketika
saya berhenti sehingga badan saya menjadi gemuk, Rasulullah saw bertanding lagi dengan saya
dan beliau menang. Lalu beliau bersabda : Kemenangan ini untuk kemenangan itu. (HR. Ahmad
dan
Abu
Daud).
2.
Gulat
Rasulullah pernah bergulat dengan seorang laki-laki bernama Rukanah yang terkenal
kekuatannya, dan permainan ini dilakukannya selama beberapa kali. Dalam satu hadits riwayat
Abu Daud dijelaskan, Sesungguhnya Rasulullah gulat dengan Rukanah yang terkenal
kekuatannya itu, kemudian ia berkata; Domba lawan domba. Kemudian Rasulullah bergulat dan
beliau bersabda : Berjanjilah denganku untuk (melakukan gulat) lagi di lain waktu. Kemudian
Rasulullah bergulat seraya bersabda: Berjanjilah denganku, lalu Rasulullah saw bergulat untuk
ketiga kalinya. Kemudian orang itu bertanya; apa yang harus saya katakan kepada keluargaku?
Rasulullah saw menjawab: Katakan domba telah dimakan oleh serigala, dan seekor dombapun
lari. Kemudian apa pula yang saya katakan untuk yang ketiga? Rasulullah saw menjawab :
Kami tidak dapat mengalahkan kamu untuk bergulat karena itu ambillah hadiahmu. (HR. Abu
Daud).
3.
Memanah
Di antara hiburan yang dibenarkan oleh syara adalah memanah. Pada suatu saat Rasulullah SAW
Bermain
Anggar
Dalam hal ini Rasulullah memperkenankan orang-orang Habasyah (Ethiopia) bermain anggar di
dalam masjid Nabawi dan beliau pun membolehkan pula kepada Aisyah untuk menyaksikan
permainan itu. Ketika Umar bin Khattab bermaksud melarang orang-orang Habasyah yang
sedang bermain anggar, lalu Nabi saw mencegah sikap Umar itu. Sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahuanhu, ia berkata : Ketika orang-orang Habasyah
sedang bermain anggar di hadapan Nabi , tiba-tiba Umar masuk kemudian mengambil kerikil
dan melemparkannya kepada mereka. kemudian Rasulullah berkata kepada Umar : Biarkanlah
mereka
itu,
wahai
Umar.
(HR.
Bukhari
dan
Muslim).
Ini merupakan suatu kelapangan dari Rasulullah dengan mengizinkan permainan seperti ini
dilakukan di masjidnya yang mulia, karena permainan semacam ini dimaksudkan sebagai
permainan yang bermotif latihan dan bukan sekadar permainan dan hiburan belaka.
5.
Pacuan
Kuda
Hadits-hadits Nabi yang memberikan motivasi terhadap permainan pacuan kuda cukup banyak.
Salah satunya adalah hadits riwayat Muslim yang berbunyi : Sesungguhnya Rasulullah pernah
mengadakan pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemenangnya. (HR. Muslim). 6.
6.
Berburu
Hiburan atau permainan yang bermanfaat yang juga dibenarkan oleh Islam adalah berburu.
Berburu itu hakikatnya adalah hiburan, olah raga sekaligus bekerja, baik dengan menggunakan
alat seperti tombak, panah maupun menggunakan anjing buruan. Aktivitas semacam ini
diperbolehkan baik dalam al-Quran maupun hadits Nabi.
Islam adalah agama yang sempurna lagi menyeluruh, yang meliputi semua aspek kehidupan
manusia. Sebagaimana firman Allah Subhanah wa Taala:
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam itu menjadi agama bagimu (QS. al-Maidah: 3)
Islam menghasung pemeluknya untuk menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun
jasmani. Islam menunjukkan keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagai modal besar di dalam
beramal saleh dan beraktivitas di dalam urusan agama dan urusan dunia seorang muslim. Allah
Subhanah wa Taala berfirman: