BAB V
PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS
5.1 Metode Simpleks
Metode simpleks ialah suatu cara penyelesaian masalah programa linier
yang diperkenalkan pertama kali oleh Dantzig pada tahun 1947, yakni suatu cara
penyelesaian dengan menggunakan metode Row operation matrix yang
khusus disebut
Langkah
Inisialisasi
Langkah
Iterasi
Tidak
Periksa Aturan
Berhenti
Aturan
Berhenti
Dipenuhi?
Ya
Selesai
Langkah
Inisialisasi
Langkah
Optimalitas
Tidak
Tes
Optimalisasi
Ya
Selesai
x +2y + S1
3x+y+
x+y+
= 1.600
S2
= 2.400
S3 = 1.000
x , y , S 1 , S2 , S 3 0
Agar constraint ini dapat disusun menjadi suatu matrix dengan fungsi objectivenya, maka fungsi objective diubah menjadi bentuk :
Z 1.000 x 1.500 y + 0. S1 + 0. S2 + 0. S3 = 0
Dengan demikian soal programa linier ini dapat disusun dalam bentuk matrix :
0
0
Z
1
2
1 0 0 x 1600
3
1
0 1 0 y 2400
x
1
1
0 0 1 S1 1000
1000 1500 0 0 0 S 2 0
S3
S1
S2
S3
Nilai
S1
1600
S2
2400
S3
1000
- 1000
- 1500
Tabel ini disusun dari matrix koefisien dan faktor konstan dari ruas kanan
sebagai argumentasi matrix dan tabel ini dalam metode Simpleks merupakan
bentuk baku (standard form).
Tabel ini merupakan bentuk baku (standar form) dan tahap awal dari
proses penyelesaian programa linier, dan disebut : Initial Basic Feasible Solution.
Pada tahap awal ini slack variabel S1 , S2 , dan S3 merupakan basic
variabel (dapat dilihat dari entry pada baris dan kolom S1 , S2 , dan S3 , yang
masing-masing mempunyai entry 1 dan entry lainnya adalah nol yang
membentuk Identity Matrix).
Kedua
Ketiga
pada tiap
1600 : 2 = 800
Baris II
2400 : 1 = 2400
Baris III
1000 : 1 = 1000
Catatan
Z
0/2 = 0
S1
S2
S3
Nilai
1/2 = 1/2
0/2 = 0
0/2 = 0
1600/2 = 800
Kemudian dilakukan row operation dengan baris pivot yang baru sebagai poros,
proses ini disebut sebagai proses pivoting, yakni sampai semua entry yang
terletak di atas dan di bawah entry 1 pada kolom pivot menjadi 0.
Pada contoh 1) hal ini dilaksanakan sebagai berikut :
Tabel I .a :
Basic
Variabel
S1
S2
S3
Nilai
S1
1/2
1/2
800
S2
2400
S3
1000
- 1000
- 1500
Nilai
S1
S2
S3
800
S2
1600
S3
200
- 250
750
1,2 jt
Langkah selanjutnya kita kembali ke proses semula mulai dari langkah pertama
sampai keempat.
Z
0x2 = 0
(1/2)x2 = 0x2
1
S1
= -(1/2)x2
= -1
S2
0x2
S3
= 1x2 = 2
Nilai
200x2 = 400
Tabel IIa :
Basic
Variabel
S1
S2
S3
Nilai
800
S2
1600
-1
400
- 250
750
1,2 jt
Dari tabel II : kolom pivot ialah kolom x sedangkan baris pivot ialah baris ketiga,
sehingga basic variabel S3 akan digantikan oleh entering variabel x dan setelah
melalui proses pivoting, kita sampai pada tabel III, dengan cara :
-
Baris ketiga tabel III = baris ketiga tabel II dibagi pivot (atau dikalikan 2)
Baris pertama tabel III = baris pertama tabel II dikurangi ( 1 x baris ketiga
tabel II)
Baris kedua tabel III = baris kedua tabel II dikurangi (5 x baris ketiga tabel II)
Baris keempat tabel III = baris keempat tabel II + (500 kali baris ketiga tabel
II)
Tabel III :
Basic
Variabel
S1
S2
S3
Nilai
-1
600
S2
-5
600
-1
400
500
500
1,3 jt
Karena pada tabel III ini semua entry pada baris dari fungsi objective yakni entry
di kolom x, y, S1 , S2 , dan S3 tidak ada lagi yang negatif, maka tabel ini
merupakan tahap akhir penyelesaian soal yang telah meningkatkan fungsi
objective sehingga mencapai Laba Maksimum.
Dari tabel ini dapat kita hitung bahwa :
1. Z = 1,3 juta 500 S1 500 S3
Ini berarti bahwa laba maksimum = Rp. 1,3 juta yang hanya mungkin dicapai
kalau : S1 = S3 = 0
2. y = 600 S1 + S3
S2 = 600 2 S1 + 5 S3
x = 400 + S1 2 S3
Namun karena S1 = S3 = 0, maka laba maksimum ini dicapai kalau :
y = 600 kg produk B
S2 = 600 ini adalah sisa kapasitas jam pengolahan yang tidak terpakai pada
mesin II
x = 400 kg produk A
Dari penyelesaian soal ini dapat dilihat bahwa :
Laba maksimum = 1000 (400) + 1500 (600) = Rp. 1.300.000,- jumlah ini cocok
dengan entry baris keempat kolom nilai tabel III.
Bandingkan hasil dari metode Simplek ini dengan metode Grafik !
Bagaimana hasilnya ?
x1
2x2 12
3x1 + 2x2 = 18
x1 , x2 0
Karena pembatas ketiga bertanda ( =), maka untuk mendapatkan solusi basis
awalnya kita harus menambahkan variabel artifisial sehingga diperoleh bentuk :
Maksimumkan : z = 3x1 + 2x2 + 0S1 + 0S2 - MA1
Berdasarkan pembatas :
x1
+ S1
2x2
3x1 + 2x2
=4
+ S2
= 12
+ A1 = 18
x1 , x2 , S1, S2 , A1 0
Untuk memasukkan model diatas ke dalam bentuk tabel, maka terlebih dahulu
substitusikan A1 dengan cara :
A1 = 18 - 3x1 - 2x2
Kemudian masukkan ke dalam persamaan z sebagai berikut :
z = 3x1 + 2x2 + 0S1 + 0S2 M(18 - 3x1 - 2x2)
atau :
z = (3M + 3) x1 + (2M + 5) x2 + 0S1 + 0S2 - 18M
z - (3M + 3) x1 - (2M + 5) x2 - 0S1 - 0S2 = - 18 M
Hal ini dilakukan dengan maksud agar dalam pembuatan tabel simpleks
awalnya,
sudah
secara
otomatis
dipaksa
berharga
nol.
Selanjutnya
Iterasi
Basis
x1
x2
S1
S2
A1
Solusi
S1
S2
12
A1
18
(-3M-3)
(-2M-5)
- 18 M
x1
S2
12
A1
-3
(-2M-5)
(3M+3)
-6M +12
x1
S2
-1
x2
- 3/2
1/2
-9/2
(M+5/2)
27
x1
- 1/3
1/3
S1
1/3
- 1/3
x2
1/2
3/2
(M+1)
36
Contoh lainnya :
Minimumkan : z = 3x1 + 5x2
Berdasarkan pembatas :
4
x1
2x2 = 12
3x1 + 2x2 18
x1 , x2 0
Bentuk standar :
z = 3x1 + 2x2 + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2
x1
+ S1
=4
2x2
3x1 + 2x2
+ A1
= 12
- S2
+ A2 = 18
x1 , x2 , S1, S2 , A1 , A2 0
(perhatikan bahwa penalty M bertanda positip).
Substitusi :
A1 = 12 - 2x2
A2 = 18 - 3x1 - 2x2 + S2
Sehingga didapat :
z = 3x1 + 2x2 + 0S1 + 0S2 + M(12 - 2x2) + M(18 - 3x1 - 2x2 + S2)
Atau :
z = (-3M+3) x1 + (-4M+5) x2 + 0S1 + MS2 + 30M
z - (-3M+3) x1 - (-4M+5) x2 - 0S1 - MS2 = 30M
Iterasi
Basis
x1
x2
S1
S2
A1
A2
Solusi
S1
A1
12
A2
-1
18
(3M-3)
(4M-5)
-M
30M
S1
x2
1/2
A2
-1
-1
(3M-3)
-M
(-2M+5/2)
6M+30
S1
1/3
1/3
-1/3
x2
1/2
x1
-1/3
-1/3
1/3
-1
(-M+3/2)
(-M+1)
36
Gunakan solusi basis optimum dari fase 1 sebagai solusi awal bagi persoalan
semula. Dalam hal ini ubahlah bentuk fungsi tujuan fase 1 dengan
mengembalikannya pada fungsi tujuan persoalan semula. Pemecahan persoalan
dilakukan dengan cara simpleks biasa.
Contoh 1 :
Maksimumkan : z = 3x1 + 5x2
Berdasarkan pembatas :
4
x1
2x2 12
3x1 + 2x2 = 18
x1, x2 0
Bentuk standar :
Maksimumkan : z = 3x1 + 5x2 + 0S1 + 0S2 - MA1
x1
+ S1
2x2
=4
+ S2
3x1 + 2x2
= 12
+ A1 = 18
Berdasarkan pembatas :
x1
+ S1
2x2
3x1 + 2x2
=4
+ S2
= 12
+ A1 = 18
Iterasi
Basis
x1
x2
S1
S2
A1
Solusi
S1
S2
12
A1
18
18
x1
S2
12
A1
-3
-3
x1
S2
-1
x2
- 3/2
-1
Fase 2 :
Dari tabel optimum pada fase 1 di atas dapat dituliskan persamaan-persamaan
berikut :
x1
= 4 x1 = 4 S1
+ S1
3 S1 + S 2 = 6
= 3 x2 = 3 + 3/2 S1
x2 - 3/2 S1
S1
=4
3 S 1 + S2 = 6
x2 - 3/2 S1
=3
Iterasi
Basis
x1
x2
S1
S2
Solusi
x1
S2
x2
- 3/2
- 9/2
27
x1
- 1/3
S1
1/3
x2
1/2
3/2
36
x1
2x2 = 12
3x1 + 2x2 18
x1, x2 0
Bentuk standar :
Minimumkan : z = 3x1 + 5x2 + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2
x1
+ S1
=4
2x2
3x1 + 2x2
+ A1
- S2
= 12
+ A2 = 18
Diperoleh persamaan-persamaan :
A1 = 12 - 2x2
A2 = 18 - 3x1 - 2x2 + S2
Fase 1 :
Minimumkan : a = A1 + A2
a = 12 - 2x2 + 18 - 3x1 - 2x2 + S2
Atau : a + 3x1 + 4x2 - S2 = 30
Iterasi
Basis
x1
x2
S1
S2
A1
A2
Solusi
S1
A1
12
A2
-1
18
-1
30
S1
x2
1/2
A2
-1
-1
-1
-2
S1
1/3
1/3
- 1/3
x2
1/2
x1
- 1/3
- 1/3
1/3
-1
-1
Fase 2:
S1 + 1/3 S2 = 2
x2
x1
=6
= 2 x1 = 2 + 1/3 S2
1/3 S2
Basis
x1
x2
S1
S2
Solusi
S1
1/3
x2
x1
- 1/3
-1
36
LATIHAN SOAL :
1. Joni Teknik adalah sebuah perusahaan yang khusus membuat roda gigi
kendaraan bermotor. Perusahaan ini mempunyai 3 orang pekerja. Karena
lama (pengalaman) keterampilan ketiga pekerja tersebut berbeda-beda,
maka upah per jam mereka juga berbeda, yaitu :
Kang Warnadi
Kang Dasir
Kang Sukir
Warnadi
Dasir
Sukir
Bubut
Gerinda
3. Selesaikan :
Minimumkan : z = x1 + 6x2 + 2x3
Dengan constraint :
2
x1 + 2x2
x1 + x2 + 3x3 12
x1 , x2 , x3 0
4. Selesaikan :
Maksimumkan : z = 6x1 + 2x2 + 5x3
Dengan constraint :
2x1 + 3x2 + x3 10
+ 2x3 8
x1
x1 + 2x2 + 5x3 19
x1 , x2 , x3 0
5. Selesaikan :
Maksimumkan : z = 2x1 - 4x2 + 5x3 - 6x4
Dengan constraint :
x1 + 4x2 - 2x3 + 8x4 2
-x1 + 2x2 + 3x3 + 4x4 1
x1 , x2 , x3 ,x4 0
6. Selesaikan :
Maksimumkan : z = x1 + 2x2 - x3 + 4x4
Dengan constraint :
x1 + 2x2 - 3x3 + x4 = 4
x1 + 2x2 + x3 + 2x4 = 4
x1 , x2 , x3 ,x4 0
7. Suatu pabrik tiap hari memproduksi 3 jenis barang I, II dan III yang masingmasing menggunakan 2 macam bahan baku A dan B. Tiap unit barang I
menggunakan 2 unit bahan A dan 1 unit bahan B, tiap unit barang II
menggunakan 1 unit bahan A dan 3 unit bahan B. Sedangkan barang jenis III
menggunakan 3 unit bahan A dan 2 unit bahan B. Bahan baku A hanya dapat
tersedia paling banyak 1000 unit, sedangkan untuk menjaga mutu produk,
bahan baku B yang cukup murah harganya harus digunakan sekurangkurangnya 900 unit tiap hari.
Laba tiap unit barang ini masing-masing untuk jenis I = Rp. 1.300,- , jenis II =
Rp. 300,- dan jenis III = Rp. 1.100,-
Sesuai dengan kapasitas mesin dalam pabrik ini maka jumlah ketiga jenis
barang yang dapat dihasilkan tiap hari paling banyak sejumlah 550 unit.
Berdasarkan data ini pabrik ingin menghitung profit maksimum tiap hari,
karena itu Saudara diminta :
a. Susunlah fungsi objective dengan constraintnya.
b. Susunlah tabel awal dari persoalan ini dengan menggunakan metode
simpleks.
c. Selesaikan tabel ini dan hitunglah produk tiap jenis dan profit maksimum
yang dicapai.
8. Gunakan metode simpleks dan metode dua fase untuk memecahkan
persoalan berikut :
a. Maksimumkan : z = x1 + x2
Dengan constraint :
x1 + 5x2
2 x1 + 2x2 4
x1 , x2 0
b. Maksimumkan : z = 3x1 + 4x2
Dengan constraint :
2 x1 + x2
2 x1 + 3x2 9
x1 , x2 0
c. Minimumkan : z = x1 + 2x2
Dengan constraint :
x1 + 3x2
2 x1 + x2
11
9
x1 , x2 0
d. Maksimumkan : z = -x1 - x2
Dengan constraint :
x1 + 2x2 5000
5x1 + 3x2 12000
x1 , x2 0
x1 + x2 + x3 = 7
2x1 - 5x2 + x3 10
x1 , x2 , x3 0
a. Maksimumkan
b. Minimumkan
c. Maksimumkan
d. Minimumkan
10. Suatu pabrik memproduksi 2 jenis barang A dan B. Tiap jenis barang
diproses dalam pabrik melalui 3 bagian yang membutuhkan waktu (jam)
pengolahan sebagai berikut :
Barang A
Barang B
II
12
III A
10
III B
12
: 120 jam
Bagian II
: 240 jam
Bagian III A
: 170 jam
Bagian III B
: 180 jam
Dan kontribusi laba untuk tiap unit barang A dan B masing-masing Rp.
10.000,- dan Rp. 8.000,- maka tentukan jumlah barang A dan B yang harus
diproduksi agar pabrik ini dapat mencapai laba maksimum. Selesaikan dengan
metode grafik kemudian gunakan metode simpleks.