Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Dewasa ( Pelepasan )

Disusun Oleh :
AFRILIA RISNAINI
P27220014003

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA


JURUSAN DIII KEPERAWATAN
2015/2016

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ibu.S


Di Desa Catur, Sambi, Boyolali

A. Data Umum
1. Nama KK : Ibu. S
2. Umur KK : 55 Tahun
3. Alamat
: Wonotoro, RT 06/03, Catur, Sambi, Boyolali
4. Pekerjaan : Guru
5. Pendidikan
: S1
Susunan Anggota Keluarga :
Sex

No. Nama

Umur

1
2
3

Ibu I
Bp. A
Sdr A

32 Tahun
32 Tahun
25 Tahun

Pendidikan
(L/P)
P
D3 Anafarma
L
SMA
L
D3 keuangan

An. C

4 Tahun

Genogram

5
5

perbankan
-

Pekerjaan

Hubungan

Apoteker
Karyawan Swasta
Pegawai bank

Anak I
Anak Menantu
Anak III

Cucu

3
2

3
2

2
5

32

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal dalam 1 rumah

6. Tipe Keluarga
Merupakan keluarga Extended Family yang terdiri dari Ayah, Ibu, Anak, dan Cucu.
Tidak pernah ada masalah pada tipe keluarga ini.
7. Suku bangsa
Ibu S berasal dari Suku Jawa. Menurut Ibu S setiap merasa tidak enak badan Ibu S
selalu mengoleskan minyak tawon dan minta kepada anaknya untuk di kerokan.
8. Agama
Seluruh anggota keluarga Ibu S menganut agama Islam. Menurut Bp. S seluruh
anggota keluarganya telah menjalankan sholat lima waktu. Ibu S setiap malam jumat
mengikuti pengajian di Masjid, anak-anak yang lain tidak mengikuti pengajian karena
bekerja.
9. Status Sosial dan Ekonomi keluarga
Penghasilan sehari-hari Ibu S lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari seperti makan, membeli kebutuhan dapur. Untuk biaya lain lain seperti tagihan
air dan listrik dibantu oleh anaknya.
10. Aktivitas Rekreasi keluarga

Biasanya keluarga Ibu S jika mempunyai waktu luang dihabiskan untuk menonton
televisi sebagai hiburan dikala melepas lelah. Dan setiap 1 bulan sekali ibu S
menyempatkan waktu untuk pergi rekreasi bersama anak dan cucunya.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah Tahap Perkembangan Keluarga dengan
anak Dewasa ( Pelepasan ), dengan tugas perkembangan sebagai berikut :
a. Memperluas Keluarga Inti Menjadi Keluarga Besar
b. Mempertahankan Keintiman Pasangan
c. Membantu orang tua suami/Istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan Rumah Tangga
12. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja
yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
Ibu S mengatakan , walaupun anak anak keluarga ibu S sudah dewasa dan bisa
dikatakan mandiri karena sudah dapat membedakan mana yang benar dan salah
namun dalam beberapa hal anak ibu S meminta pendapat dalam menentukan
suatu pilihan.
13. Riwayat Keluarga inti
Menurut ibu S dulu dia menikah dengan Bp. T berpacaran selama 3 bulan, setelah itu
ia merasa sudah saling memahami lalu menikah. Pernikahan mereka pada saat itu
direstui oleh kedua belah pihak keluarga. Namun pada usia perkawinan15 tahun Bp T
meninggal dunia karena sakit kanker getah bening. Bp T meninggal pada usia 43
tahun. Ibu S juga memiliki riwayat asma mulai waktu ia smp. Terakhir kali penyakit
asma itu kambuh yaitu tahun 2012. Mulai dari itu ibu S lebih memperhatikan
kesehatannya yaitu dengan menghindari debu, udara dingin, dan mandi menggunakan
air hangat. Ibu S juga tidak kuat dengan bau rokok jika ibu S mencium bau rokok ia
langsung batuk-batuk. Kemudian pada tahun 2014 ibu S mengalami retak tulang
belakang ruas kelima dari bawah karena jatuh terpeleset saat pulang dari masjid.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Menurut Ibu.S orangtuanya dulu adalah seorang Buruh Tani di desa Babadan, Sambi,
Boyolali sedangkan Orangtua dari Bp T adalah seorang Buruh Tani dan pedagang
yang tinggal di desa Catur, Sambi, Boyolali. Ibu dari Ibu. S meninggal karena sudah
tua. Lalu Ayah dari Ibu S meninggal waktu Ibu S kelas 5 SD karena sakit tulang

(rematik). Sedangkan Ibu dari Bp T meninggal karena sudah tua dan memiliki riwayat
maag kronis, yaitu karena kurang teratur makannya sibuk berdangang. Lalu Ayah dari
Bp T meninggal karena sakit tua dan dulu sempat menjalani operasi hernia dan juga
memiliki riwayat DM.
C. Lingkungan
15. Karakteristik Rumah
Rumah ibu S berukuran 13 m x 9 m = 117 m 2 yang terbagi menjadi 6 ruangan yaitu 1
ruang tamu yang terdapat meja kursi, terdapat 3 kamar tidur, 1 ruang dapur, 2 kamar
mandi dan 1 ruang untuk meletakkan barang-barang. Lantai rumah ubin terdapat
jendela, terdapat 3 pintu masuk. Halaman rumah cukup luas dan bersih serta terdapat
tanaman seperti tanaman bunga, pohon mangga, pohon rambutan, pohon nagka, dan
pohon jambu. Depan jalan masuk rumah Ibu S jika musim hujan licin karena jalannya
terdapat lumut akibat ada air yang menggenang. Sumber air yang digunakan oleh
keluarga ibu S adalah PDAM sebelumnya Ibu S memiliki sumur namun sekarang
sudah beralih ke PDAM . Tipe rumah ibu S adalah permanen. Rumah disapu setiap
hari sudah terdapat genting kaca, pencahayaan baik, keluarga ibu.S mempunyai kloset
jongkok yang terdapat di kamar mandi. Dibelakang rumah terdapat 1 kolam ikan,
sumur yang sudah tidak pernah dipakai dan kandang ayam. Ibu S memiliki resapan
pembuangan air limbah dan juga memiliki tempat pembuangan sampah terpisah
antara sampah organik dan nonorganik.
Denah rumah
jalan Utama
1
2

Rumah
tetangg
a

8
7

6
9

10

Keterangan :
Ruang
1 : Ruang Tamu

6 : Kamar Mandi

2 : Kamar Tidur

7 : WC

3 : Kamar Tidur

8 : Dapur

4 : Kamar Tidur

9 : Kandang Ayam

5: Ruang Makan

10 : Kolam ikan

16. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Rumah keluarga ibu.S terletak paling utara di sebelah timur jalan utama. Jarak rumah
ibu.S dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga ibu.S dengan tetangga terjalin
dengan baik. Di RT 06 RW 03 sering diadakan pengajian dan arisan setiap
minggunya. Keluarga ibu.S aktif mengikuti kegiatan yang ada di RW seperti
pengajian, arisan,

dan berbagai kegiatan lainnya. Karena suami ibu S sudah

meninggal bisanya bila ada kegiatan kerja bakti keluarga Ibu S di wakili oleh anak
laki-laki nya kalau tidak bekerja atau anak menantu ibu S jika tidak bekerja.
17. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga ibu.S sudah 33 tahun tinggal di daerah ini. Mereka tidak mau berpindah
tempat lagi. Kendaraan yang dimiliki oleh keluarga ibu.S adalah Sepeda Motor yang
dimiliki setiap anaknya untuk pergi bekerja.
18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Waktu yang sering digunakan untuk berkumpul keluarga adalah setiap malam hari
namun Ibu I tidak pasti karena ditempatnya kerjanya ada shiftnya. Biasanya

digunakan untuk menonton televisi. Untuk perkumpulan keluarga besar masih ada
yaitu kedua keluarga besar dari ibu. S maupun Bp T yang biasanya diadakan setiap
habis lebaran dimana tempat selalu diacak. Untuk keluarga dari Bp T biasanya setiap
6 bulan sekali mengadakan arisan keluarga yang tempatnya selalu diacak. Interaksi
keluarga ibu.S dengan masyarakat sekitar sangat baik, karena setiap sore keluarga
ibu. S selalu diluar rumah untuk bercengkrama dengan warga sekitar rumahnya.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga Ibu S memiliki jaminan kesehatan. Setiap salah satu anggota
keluarga ada yang sakit langsung pergi ke puskesmas. Anggota keluarga semua sehat,
namun 2 tahun yang lalu ibu S pernah jatuh terpeleset di depan rumah saat pulang
dari masjid yang membuat ibu S mengalami retaktulang belakang ruas kelima dari
bawah. Selama kurang lebih satu tahun ibu S menjalani pengobatan dan jika bekerja
ibu S diantar. Sejak itu ibu S lebih hati-hati supaya tidak terjatuh kembali. Dan dulu
Ibu. S juga pernah menderita asma waktu SMP. Penyakit asma tersebut terakhir kali
kambuh yaitu tahun 2012 setelah itu asma Ibu S jarang kambuh karena Ibu S sudah
mulai menjaga kesehatnnya yaitu dengan menghindari debu, udara dingin, dan ketika
mandi pun menggunakan air hangat sampai saat ini. Keluarga ibu S tidak mengetahui
kalau penyakit asma adalah penyakit yang menurun. Untuk anggota keluarganya yang
lain tidak ada yang mengalami penyakit serius.
D. Struktur Keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga ibu S biasanya saling kumpul bersama pada malam hari karena di pagi hari
ibu S bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang, Bp A pun juga pergi bekerja dari
jam 7 pagi sampai jam 4 sore, sedangkan ibu S bekerja sebagai apoteker dan di
tempat kerjanya ada shiftnya. Biasanya jika ibu S masuk pagi An C dititip kan kepada
ibu nya Bp A. Setiap anggota keluarga ibu.S selalu ditanamkan sifat keterbukaan dan
kejujuran sehingga jika ada masalah yang serius atau mengganggu harus segera
diutarakan untuk dicari jalan keluarnya secara bersama demi kebaikan bersama.
Anggota keluarga yang paling dominan dalam membuat keputusan ialah ibu. S selaku
Kepala Keluarga dan orang yang dituakan di keluarga tersebut. Sehingga setiap

keluarga boleh menyatakan pendapat atau usul, namun untuk pengambilan keputusan
tetap oleh ibu.S.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Menurut Ibu S ia lebih dekat dengan Ibu I karena satu rumah. Ibu S tidak begitu dekat
dengan Sdr A karena ia bekerja di Cirebon. Namun Sdr A sering berkomunikasi
dengan Ibu S. Apabila ada masalah biasanya dibicarakan secara bersama-sama.
22. Struktur Peran ( Formal dan Informal )
Ibu. S sebagai kepala keluarga maupun sebagai ibu dari ke tiga anaknya yaitu mencari
nafkah dan mengasuh anak-anaknya. Namun karena sekarang anak-anaknya sudah
bekerja dan ada yang sudah berumah tangga beban itu pun berkurang karena sudah
memiliki penghasilan sendiri, Ditambah lagi anak terakhir ibu S laki-laki yang
otomatis peran kepala keluarga ada padanya. Sekarang beliau juga mengasuh cucunya
jika Ibu I pergi bekerja dan ibu S sudah pulang dari bekerja. Dalam masalah
pekerjaan rumah Ibu S dan Ibu I saling berbagi.
23. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Ibu. S menekankan anaknya sewaktu remaja untuk tidak keluar malam
sehabis Isya, karena beliau khawatir akan bahaya yang ditimbulkan jika sering keluar
malam seperti risiko tindakan kriminal dan risiko terserang penyakit dalam hal ini
yaitu penyakit yang berhubungan dengan paru paru. Karena aturan tersebut, dulu
ketika anak anak Ibu. S masih remaja jarang keluar malam. Keluar malam jika
hanya belajar kelompok atau membeli keperluan yang mendesak, selain itu tidak
diizinkan. Namun setelah semuanya dewasa, Ibu.S membolehkan keluar malam
karena menurutnya anak anaknya sudah dewasa dan sudah bisa menjaga dirinya
sendiri. Selain itu ibu.S mengajarkan anak anaknya untuk selalu mengingat Allah
SWT dengan selalu menyuruh anak laki lakinya untuk Selalu Sholat berjamaah di
Masjid dan membaca Al-Quran dikala malam hari, hal ini dilakukan Ibu. S karena
beliau ingin anaknya selamat di Dunia dan di Akhirat.
E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga Ibu.S sangat menyayangi dan saling mendukung satu sama lain. Apalagi Sdr
A yang bekerja jauh namun mereka tetap menjaga komunikasi.

25. Fungsi Sosial


Menurut ibu S selama di Masyarakat, keluarganya tidak pernah melanggar norma
yang ada di Masyarakat seperti mencuri, main Judi ataupun melakukan perbuatan
onar di desa. Untuk interaksi sendiri, keluarga tidak pernah mengalami kesulitan
berinteraksi maupun bersosialisasi dengan warga sekitar. Ibu I juga sering mengobrol
dengan tetangga sekaligus menyuapi An. C. Namun Ibu S jarang melakukannya lebih
baik mengasuh cucunya di rumah. Tapi Ibu selalu mengikuti arisan setiap satu bulan
sekali dan pengajian setiap malam jumat di Masjid. Bp. A jarang keluar rumah karena
ia bekerja sampai malam dan juga sudah lelah.
26. Fungsi Perawatan Keluarga
Menurut Ibu I, ibu nya dulu memiliki asma jadi Ibu I mengetahui apa yang membuat
asma ibu S kambuh. Ibu I biasanya memasakkan air hangat untuk mandi ibu S untuk
mencegah agar asma ibu S tidak kambuh. Selain itu Ibu I mengetahui jika ibu S
menghindari debu dan asap rokok. Jika Ibu S terkena debu dan asap rokok Ibu S
langsung batuk-batuk. karena itu asma Ibu S jarang kambuh. Menurut ibu S
sebelumnya tidak ada penyuluhan secara lengkap tentang masalah kesehatan yang di
alami. Ibu S hanya mendapat anjuran dari dokter supaya asmanya tidak kambuh yaitu
dengan sering mandi menggunakan air hangat, menghindari debu dan asap rokok.
Ibu S mengatakan kadang lupa menaruh barang yang baru diletakkan, sehingga jika
mau memakai lagi bingug mencarinya. Ibu S mengatakan mungkin karena factor usia
yang sudah tua sehingga mudah lupa. Ibu I membenarkan apa yang dikatakan Ibu S
sekarang sering lupa menaruh dompet, bingung mencarinya kalau sudah ketemu ia
tertawa. Ibu S juga sekarang ini merasa mudah lelah. Biasanya ibu S mengobatinya
dengan banyak minum air putih dan banyak istirahat.
Bapak A mengatakan dari sejak muda mempunyai kebiasaan merokok, sehari bisa
mengahabiskan 1 bungkus rokok. Kebiasaan tersebut sampai saat ini masih berlanjut.
Bapak A mengatakan susah sekali menghilangkan kebiasaan merokok, namun
menurut ia sekarang jumlah yang dia hisap sudah berkurang. Biasanya bapak A
merokok setelah makan, karena kalau tidak merokok bibir terasa tidak enak. Bapak A
biasanya merokok di luar rumah karena Ibu S tidak tahan dengan asap rokok dan juga
ada anaknya yang berumur 4 tahun.

Menurut ibu I, anaknya sering batuk dan sering di nebu. Anaknya jika sakit di bawa
ke rumah sakit.
Sdr I belum terkaji karena belum pernah bertemu, karena ia bekerja jauh di Cirebon.
F. Stress dan Koping Keluarga
27. Stressor jangka pendek dan Panjang
a. Stressor Jangka Pendek
Ibu S khawatir jika anak yang terakhirnya nanti sudah menikah Ibu S akan
menjadi sendiri. Dan juga ibu S khawatir kalau ia sakit siapa yang akan
merawatnya karena anaknya sibuk bekerja dan ibu S takut merepotkan anaknya.
b. Stressor Jangka Panjang
Permasalahan yang perlu diselesaikan dalam jangka panjang menurut Bp.S tidak
ada.
28. Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Jika keluarga ibu.S memiliki masalah diselesaikan secara bersama sama dan apabila
tidak bisa diselesaikan keluarga hanya bisa pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
G. Pemeriksaan Fisik
Komponen

Ibu S

Ibu I

Kepala

Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tdk

Tidak ada luka,

rambut

warna rambut

sudah warna rambut warna

beruban
tipis,

Bp. A

dan hitam,
rambut gelombang,

ikal

Sdr A
rambut terkaji

An. C

hitam, lurus dan

hitam, ikal dan

tipis.

tipis.

Konjungtiva

Konjungtiva

tebal dan ada


kerontokan.

Mata

Hidung

- Konjungtiva

Konjungtiva

tidak anemis,

tidak

sclera tidak

sclera

ikterik,

ikterik,

ikterik,

ikterik,

penglihatan

penglihatan

penglihatan baik

penglihatan

baik

baik

Tidak

ada Tidak

anemis, tidak
tidak sclera

anemis,
tidak

tidak
sclera

anemis,
tidak

baik
ada Tidak

ada

Tidak

ada

sinusitis , tidak sinusitis , tidak sinusitis , tidak

sinusitis , tidak

ada

ada

polip, ada

polip, ada

polip,

polip,

Telinga

Mulut

penciuman

penciuman

penciuman baik

baik

baik

Pendengaran

Pendengaran

penciuman
baik

Pendengaran

Pendengaran

baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada

baik, tidak ada

serumen

serumen

mulut

serumen
bersih, mulut

serumen
bersih, mulut

bersih,

mulut

bersih,

mukosa

mukosa

mukosa lembab,

mukosa

lembab,

lidah lembab,

lidah lidah bersih, gigi

lembab,

bersih,

gigi bersih,

lengkap.

gigi lengkap.

lengkap.

lidah

bersih,

ada

caries

pada

gigi seri.
Leher

dan Tidak

ada Tidak

ada Tidak

ada

Tidak

ada

tenggorokan kesulitan

kesulitan

kesulitan

kesulitan

menelan,

menelan,

menelan,

menelan,

pembesaran

pembesaran

pembesaran

pembesaran

kelenjar getah kelenjar getah kelenjar


bening

(-), bening

(-), bening

distensi

vena distensi

vena distensi

jugularis (-)
Dada

(-),
vena

jugularis (-)

kelenjar getah
bening

(-),

distensi

vena

jugularis (-)

Simetris ,RR : Simetris ,RR : Simetris ,RR :

Simetris ,RR :

20x/menit,

24x/menit,

22x/menit,

28x/menit,

Vesikuler,

Vesikuler,

Vesikuler, tidak

Vesikuler,

tidak

tidak

menggunakan

tidak

menggunakan

menggunakan

otot

menggunakan

otot

bantuan otot

pernafasan.

Abdomen

jugularis (-)

getah

bantuan

bantuan pernafasan.

pernafasan.

otot

bantuan

pernafasan.

Tidak

ada Tidak

ada Tidak ada nyeri

Tidak

ada

nyeri

tekan, nyeri

tekan, tekan, tidak ada

nyeri

tekan,

tidak

ada tidak

tidak

ada

ada keluhan

Ekstremitas

keluhan

keluhan

Berfungsi

Berfungsi

dengan

baik, dengan

Berfungsi
baik,

Reflek patella Reflek patella Reflek

patella

(+)

(+)

Sawo matang, Sawo matang, Sawo


turgor

kulit turgor

baik
Kuku

Berfungsi
baik, dengan

(+)
Kulit

keluhan
dengan

baik,

Reflek patella
(+)

matang,

kulit turgor kulit baik

baik

Sawo matang,
turgor

kulit

baik

Pendek, bersih, Pendek, bersih, Pendek, bersih,

Pendek, bersih,

terawat,

terawat,

terawat, sianosis

terawat,

sianosis (-)

sianosis (-)

(-)

sianosis (-)

BB

58 kg

57kg

64 kg

14 kg

TB

155 cm

147 cm

172 cm

110 cm

Tekanan

110/70 mmHg

120/80 mmHg

110/70 mmHg

36,5 oC

36,8 oC

36,6 oC

37 oC

darah
Suhu tubuh

H. Harapan Keluarga terhadap Petugas Kesehatan


Harapan keluarga Bp.S terhadap perawat agar supaya keluarganya bisa hidup dengan
sehat dan lebih harmonis satu dengan yang lain.
I. Analisa Data
Data Fokus
Diagnosa Keperawatan
DS :
Ibu S mengatakan ia memiliki Resiko kekambuhan berhubungan dengan
lingkungan yang tidak adekuat, kurangnya
riwayat asma sejak SMP
Ibu S mengatakan asmanya sudah pengetahuan terhadap penyakit tersebut
tidak kambuh terakhir kali kambuh
4 tahun yang
Ibu S mengatakan tidak kuat dengan

asap rokok jika ada bau rokok ibu S


langsung batuk-batuk
Keluarga Ibu S tidak mengetahui
kalau penyakit asma adalah penyakit
menurun.
Kecemasan
berhubungan
perubahan peran dalam keluarga

DO :

Dada Simetris ,RR : 20x/menit,


Vesikuler, tidak menggunakan otot
bantuan pernafasan.

Keluarga Ibu S ada yang merokok

DS :

Ibu S mengatakan khawatir jika


anak yang terakhirnya nanti sudah
menikah Ibu S akan menjadi sendiri.
Dan juga ibu S khawatir kalau ia
sakit siapa yang akan merawatnya
karena anaknya sibuk bekerja dan
ibu S takut merepotkan anaknya.

DO :

dengan

Ibu S terlihat khawatir dan sedih

J. Prioritas Masalah berdasarkan Skoring


Resiko kekambuhan berhubungan dengan lingkungan yang tidak adekuat, kurangnya
pengetahuan terhadap penyakit tersebut
No.
1
2

Kriteria
Sifat Masalah
:
Resiko
Kemungkinan
Masalah
dapat
diubah : Sebagian
Potensi
masalah
untuk dicegah :
Cukup

Perhitungan
2/3 x 1

Skor
2/3

1/2 x 2

2/3 x 1

2/3

Menonjolnya
0x1
masalah : masalah
tidak di rasakan

Jumlah

2 1/3

Pembenaran
Kurangnya
pengetahuan
keluarga tehadap penyakit asma
Dampak dari asma yang belum
begitu
dirasakan
terhadap
aktivitas sehari hari
Keluarga mempunyai keinginan
untuk dapat sembuh dari
perasaan sakit sehingga dapat
sembuh seperti semula
Kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang penyakit asma,
tidak perlu segera dilakukan
karena penyakit tidak dirasakan
hanya perlu penjelasan dan
latihan merupakan modal untuk
merawat
keluarga
dengan
riwayat asma.

Kecemasan berhubungan dengan perubahan peran dalam keluarga


No.
1
2

Kriteria
Sifat Masalah
:
Aktual
Kemungkinan
Masalah
dapat
dicegah : Mudah
Potensi
maslah
untuk dicegah :

Perhitungan
3/3 x 1

Skor
1

2/2 x 2

2/3 x 1

2/3

Pembenaran
Kurangnya informasi keluarga
tentang kecemasan
Dampak dari kecemasan belum
begitu
dirasakan
terhadap
aktivitas sehari hari
Keluarga membutuhkan waktu
untuk mengatasi kecemasan

Cukup
Menonjolnya
1/2 x 1
masalah
:
ada
masalah tapi tidak
perlu
segera
ditangani
Jumlah

Kurangnya informasi keluarga


tentang kecemasan, keluarga
hanya membutuhkan waktu
untuk mengatasinya.

4 1/6

K. Diagnosa Keperawatan Keluarga berdasarkan Skoring


1. Kecemasan berhubungan dengan perubahan peran dalam keluarga. Skore : 4 1/6
2. Resiko kekambuhan berhubungan dengan lingkungan yang tidak adekuat, kurangnya
pengetahuan terhadap penyakit tersebut . Skore : 2 1/3

L. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No.
1

Diagnosa
Keperawatan
Kecemasan
berhubungan dengan
perubahan
peran
dalam keluarga.

Tujuan
Umum
Khusus
Kriteria
Setelah dilakukan Setelah 2 kali kunjungan Respon
tidakan
, keluarga mampu:
Verbal
keperawatan dalam
a. mengurangi
waktu 1 minggu ,
kecemasan
keluarga Ibu S
dapat mengurangi
kecemasan

b. Memenuhi peran

yang diharapkan

Respon
Verbal

Evaluasi
Intervensi
Standar
Mengurangi
1. Diskusikan dengan
kecemasan
bisa
keluarga
tentang
dengan olah raga,
cara mengurangi
berdoa,
berpikir
kecemasan
yang positif, curhat 2. Anjurkan keluarga
untuk memilih cara
kepada
keluarga,
mengurangi
mendengarkan
kecemasan
yang
music, jalan-jalan/
paling efektif
rekreasi,
dan
3. Beri
membaca
Reinforcement
positif atas pilihan
yang
diberikan
oleh keluarga
Perubahan peran dari 1. Diskusikan dengan
keluarga
tentang
keluarga inti menjadi
peranan keluarga
keluarga
besar.
2. Anjurkan keluarga
Keluarga
mampu
untuk mengulangi
menerima perubahan
kembali peranan
peran yang ada.
keluarga
3. Beri
Reinforcement
positif
atas
jawaban
yang
diberikan
oleh
keluarga

Resiko kekambuhan
berhubungan dengan
lingkungan
yang
tidak
adekuat,
kurangnya
pengetahuan terhadap
penyakit tersebut

Setelah dilakukan
penyuluhan selama
1 minggu
pengetahuan

Setelah pertemuan 5 x
50
menit,
keluarga Respon
Verbal
mampu:
a. Mengetahui
pengertian asma

keluarga Ibu S
cukup tentang
penyakit asma.

b. Mengetahui

penyebab asma.

Respon
Verbal

Respon
tanda
Verbal
dan gejala asma.

c. Mengetahui

Asma adalah jenis 1. Diskusikan dengan


penyakit
jangka
keluarga
tentang
panjang atau kronis
pengertian asma
2.
Anjurkan keluarga
pada
saluran
untuk
pernapasan
yang
mengungkapkan
ditandai
dengan
kembali pengertian
peradangan
dan
asma
penyempitan saluran
3. Beri Reinforcement
napas
yang
positif atas jawaban
menimbulkan sesak
yang diberikan oleh
atau sulit bernapas
keluarga
Ada beberapa hal
1. Diskusikan kepada
yang
kerap
keluarga penyebab
memicunya, seperti
asma
asap rokok, debu, 2. Anjurkan keluarga
bulu
binatang,
untuk
aktivitas fisik, udara
menyebutkan
dingin, infeksi virus,
kembali penyebab
atau bahkan terpapar
asma
zat kimia.
3. Beri
Reinforcement
Positif
terhadap
Keluarga

Selain sulit bernapas,


penderita asma juga
bisa
mengalami 1. Diskusikan
gejala lain seperti
mengenai
tanda
nyeri dada, batukdan gejala dari
batuk, dan mengi.
asma
Asma bisa diderita 2. Motivasi keluarga

Respon
verbal

d. Mengetahui

cara

mengatasi asma

Respon
Verbal

oleh semua golongan


usia, baik muda atau
tua.

untuk mengulang
kembali tanda dan
gejala asma.
3. Bersama-sama
keluarga
identifikasi tanda
dan gejala asma
yang
dialami
Cara
anggota keluarga
4. Beri reinforcement
mengatasinya:
positif
atas
Menyiapkan
obatkemampuan
obatan
yang
keluarga
diperlukan.
sediakanlah
selalu 1. Diskusikan dengan
keluarga
obat ini di rumah
bagaimana
cara
dan bawalah setiap
mengatasi asma.
dan
kali
berpergian. 2. Bimbing
motivasi keluarga
Obat-obatan
bagi
untuk memutuskan
penderita asma ada
mengatasi
asma
dua macam.
pada
anggota
1. Obat sebagai
keluarga
yang
controller
atou
tepat.
3.
Beri reinforcement
pengendali
asma.
positif
atas
biasanya diberikan
keputusan
yang
setiap hari sebagai
telah diambil oleh
pencegah
bila
keluarga.
serangan asma sudah

cukup berat.
2. Obat reliever atou
e. Mengetahui

mencegah asma

cara

pereda

serangan

asma. Obat ini hanya


di

berikan

terjadi

saat

serangan

asma.
Pencegahan:
Hindarkan
alergen
atou
faktor pencetus
1. Keluarga
yang
bisa
bagaimana
cara
membuat alergi.
2.
Gantilah
mencegah asma.
sprei dan gorden 2. Bimbing
dan
seminggu sekali.
motivasi keluarga
3.
Hindarkan
untuk memutuskan
penggunaan
mencegah
asma
karpet
karena
pada
anggota
bisa
menjadi
keluarga
yang
tempat
menempelnya
tepat.
debu.
3. Beri reinforcement
positif
atas
4.
Bersihkan
tempat tidur kita
keputusan
yang
setiap hari agar
telah diambil oleh
tidak berdebu.
keluarga.
5.
Ada
juga
serangan
asma
akibat perubahan
1.

cuaca,
maka
lindungilah
dengan memakan
makanan
yang
bergizi
tinggi
agar
memiliki
daya tahan tubuh
yang
baik
sehingga
sehingga
siap
menghadapi
perubahan cuaca.

M. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


No.
1

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Kecemasan berhubungan TUK 1


1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara mengurangi kecemasan
24 / 9 / 2016
dengan perubahan peran
2. Menganjurkan keluarga untuk memilih cara mengurangi kecemasan yang 24 / 9 / 2016
dalam keluarga.
paling efektif
24/ 9 / 2016
3. Memberikan Reinforcement positif atas pilihan yang diberikan oleh keluarga
TUK 2
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang peranan keluarga
2. Menganjurkan keluarga untuk mengulangi kembali peranan keluarga
3. Memberi Reinforcement positif atas jawaban yang diberikan oleh keluarga

Waktu dan Paraf


Perawat

Resiko
kekambuhan TUK 1
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian asma
berhubungan
dengan
2. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian asma
lingkungan yang tidak
3. Memberi Reinforcement positif atas jawaban yang diberikan oleh keluarga
adekuat,
kurangnya
TUK 2
pengetahuan
terhadap
1. Mendiskusikan kepada keluarga penyebab asma
penyakit tersebut
2. Menganjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab asma

24 / 9 / 2016
24/ 9 / 2016
24 / 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25 / 9 / 2016
25 / 9 / 2016
25 / 9 / 2016
25/ 9 / 2016

3. Memberi Reinforcement Positif terhadap Keluarga


TUK 3
1. Mendiskusikan mengenai tanda dan gejala dari asma
2. Memberi motivasi pada keluarga untuk mengulang kembali tanda dan gejala
asma.
3. Mengidentifikasi bersama-sama keluarga tanda dan gejala asma yang
dialami anggota keluarga
4. Memberi reinforcement positif atas kemampuan keluarga

25/ 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25/9/2016

TUK 4
1. Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana cara mengatasi asma.
25/9/2016
2. Membimbing dan motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi asma 25/9/2016
pada anggota keluarga yang tepat.
3. Memberi reinforcement positif atas keputusan yang telah diambil oleh 25/9/2016
keluarga
TUK 5
1. Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana cara mencegah asma.
25/9/2016
2. Membimbing dan motivasi keluarga untuk memutuskan mencegah asma 25/9/2016
pada anggota keluarga yang tepat.
3. Memberi reinforcement positif atas keputusan yang telah diambil oleh 25/9/2016
keluarga
N. EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No.
1

Diagnosa Keperawatan

Evaluasi

Kecemasan berhubungan TUK 1


dengan perubahan peran Subjektif
Ibu S megetahui cara mengurangi kecemasan
dalam keluarga.
Objektif
Ibu S dapat mengungkapkan kembali cara mengurangi kecemasan
Analisa
Masalah Teratasi

Waktu dan Paraf


Perawat
1 / 10 / 2016

Perencanaan
Pertahankan Intervensi
TUK 2
Subjektif
Objektif

1 / 10 / 2016

Ibu S mengerti perubahan peranan dalam keluarga

Ibu S dapat mengungkapkan kembali tentang peranan keluarga

Analisa
Masalah Teratasi
Perencanaan
Pertahankan Intervensi
2

Resiko
kekambuhan
berhubungan
dengan
lingkungan yang tidak
adekuat,
kurangnya
pengetahuan
terhadap
penyakit tersebut

TUK 1
Subjektif

2/10/2016

Keluarga mengerti tentang apa itu asma


Keluarga akan selalu memantau kondisi kesehatan Ibu.S dirumah

Ibu S tidak merasa sesak, dan batuk

Objektif
Analisa
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan intervensi
TUK 2
Subjektif
Keluarga mengetahui apa saja yang menyebabkan asma

2/10/2016

Objektif
Keluarga dapat menyebutkan penyebab dari asma
Analisis
Masalah Teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan Intervensi
TUK 3
Subjektif

2/10/2016

Keluarga mengerti tanda dan gejala dari asma


Keluarga akan terus memantau kondisi Ibu S

Objektif

Keluarga dapat mengungkapkan kembali tanda dan gejala dari asma.

Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan Intervensi

TUK 4
Subjektif

2/10/2016

Keluarga dapat memahami cara mengatasi asma

Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara mengatasi asma

Objektif
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan Intervensi
TUK 5
Subjektif

2/10/2016

Keluarga dapat mengetahui cara mencegah asma

Objektif
Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara mencegah asma
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai