Akep Keluarga Dewasa Belum Jadi
Akep Keluarga Dewasa Belum Jadi
Disusun Oleh :
AFRILIA RISNAINI
P27220014003
A. Data Umum
1. Nama KK : Ibu. S
2. Umur KK : 55 Tahun
3. Alamat
: Wonotoro, RT 06/03, Catur, Sambi, Boyolali
4. Pekerjaan : Guru
5. Pendidikan
: S1
Susunan Anggota Keluarga :
Sex
No. Nama
Umur
1
2
3
Ibu I
Bp. A
Sdr A
32 Tahun
32 Tahun
25 Tahun
Pendidikan
(L/P)
P
D3 Anafarma
L
SMA
L
D3 keuangan
An. C
4 Tahun
Genogram
5
5
perbankan
-
Pekerjaan
Hubungan
Apoteker
Karyawan Swasta
Pegawai bank
Anak I
Anak Menantu
Anak III
Cucu
3
2
3
2
2
5
32
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal dalam 1 rumah
6. Tipe Keluarga
Merupakan keluarga Extended Family yang terdiri dari Ayah, Ibu, Anak, dan Cucu.
Tidak pernah ada masalah pada tipe keluarga ini.
7. Suku bangsa
Ibu S berasal dari Suku Jawa. Menurut Ibu S setiap merasa tidak enak badan Ibu S
selalu mengoleskan minyak tawon dan minta kepada anaknya untuk di kerokan.
8. Agama
Seluruh anggota keluarga Ibu S menganut agama Islam. Menurut Bp. S seluruh
anggota keluarganya telah menjalankan sholat lima waktu. Ibu S setiap malam jumat
mengikuti pengajian di Masjid, anak-anak yang lain tidak mengikuti pengajian karena
bekerja.
9. Status Sosial dan Ekonomi keluarga
Penghasilan sehari-hari Ibu S lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari seperti makan, membeli kebutuhan dapur. Untuk biaya lain lain seperti tagihan
air dan listrik dibantu oleh anaknya.
10. Aktivitas Rekreasi keluarga
Biasanya keluarga Ibu S jika mempunyai waktu luang dihabiskan untuk menonton
televisi sebagai hiburan dikala melepas lelah. Dan setiap 1 bulan sekali ibu S
menyempatkan waktu untuk pergi rekreasi bersama anak dan cucunya.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah Tahap Perkembangan Keluarga dengan
anak Dewasa ( Pelepasan ), dengan tugas perkembangan sebagai berikut :
a. Memperluas Keluarga Inti Menjadi Keluarga Besar
b. Mempertahankan Keintiman Pasangan
c. Membantu orang tua suami/Istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan Rumah Tangga
12. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja
yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
Ibu S mengatakan , walaupun anak anak keluarga ibu S sudah dewasa dan bisa
dikatakan mandiri karena sudah dapat membedakan mana yang benar dan salah
namun dalam beberapa hal anak ibu S meminta pendapat dalam menentukan
suatu pilihan.
13. Riwayat Keluarga inti
Menurut ibu S dulu dia menikah dengan Bp. T berpacaran selama 3 bulan, setelah itu
ia merasa sudah saling memahami lalu menikah. Pernikahan mereka pada saat itu
direstui oleh kedua belah pihak keluarga. Namun pada usia perkawinan15 tahun Bp T
meninggal dunia karena sakit kanker getah bening. Bp T meninggal pada usia 43
tahun. Ibu S juga memiliki riwayat asma mulai waktu ia smp. Terakhir kali penyakit
asma itu kambuh yaitu tahun 2012. Mulai dari itu ibu S lebih memperhatikan
kesehatannya yaitu dengan menghindari debu, udara dingin, dan mandi menggunakan
air hangat. Ibu S juga tidak kuat dengan bau rokok jika ibu S mencium bau rokok ia
langsung batuk-batuk. Kemudian pada tahun 2014 ibu S mengalami retak tulang
belakang ruas kelima dari bawah karena jatuh terpeleset saat pulang dari masjid.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Menurut Ibu.S orangtuanya dulu adalah seorang Buruh Tani di desa Babadan, Sambi,
Boyolali sedangkan Orangtua dari Bp T adalah seorang Buruh Tani dan pedagang
yang tinggal di desa Catur, Sambi, Boyolali. Ibu dari Ibu. S meninggal karena sudah
tua. Lalu Ayah dari Ibu S meninggal waktu Ibu S kelas 5 SD karena sakit tulang
(rematik). Sedangkan Ibu dari Bp T meninggal karena sudah tua dan memiliki riwayat
maag kronis, yaitu karena kurang teratur makannya sibuk berdangang. Lalu Ayah dari
Bp T meninggal karena sakit tua dan dulu sempat menjalani operasi hernia dan juga
memiliki riwayat DM.
C. Lingkungan
15. Karakteristik Rumah
Rumah ibu S berukuran 13 m x 9 m = 117 m 2 yang terbagi menjadi 6 ruangan yaitu 1
ruang tamu yang terdapat meja kursi, terdapat 3 kamar tidur, 1 ruang dapur, 2 kamar
mandi dan 1 ruang untuk meletakkan barang-barang. Lantai rumah ubin terdapat
jendela, terdapat 3 pintu masuk. Halaman rumah cukup luas dan bersih serta terdapat
tanaman seperti tanaman bunga, pohon mangga, pohon rambutan, pohon nagka, dan
pohon jambu. Depan jalan masuk rumah Ibu S jika musim hujan licin karena jalannya
terdapat lumut akibat ada air yang menggenang. Sumber air yang digunakan oleh
keluarga ibu S adalah PDAM sebelumnya Ibu S memiliki sumur namun sekarang
sudah beralih ke PDAM . Tipe rumah ibu S adalah permanen. Rumah disapu setiap
hari sudah terdapat genting kaca, pencahayaan baik, keluarga ibu.S mempunyai kloset
jongkok yang terdapat di kamar mandi. Dibelakang rumah terdapat 1 kolam ikan,
sumur yang sudah tidak pernah dipakai dan kandang ayam. Ibu S memiliki resapan
pembuangan air limbah dan juga memiliki tempat pembuangan sampah terpisah
antara sampah organik dan nonorganik.
Denah rumah
jalan Utama
1
2
Rumah
tetangg
a
8
7
6
9
10
Keterangan :
Ruang
1 : Ruang Tamu
6 : Kamar Mandi
2 : Kamar Tidur
7 : WC
3 : Kamar Tidur
8 : Dapur
4 : Kamar Tidur
9 : Kandang Ayam
5: Ruang Makan
10 : Kolam ikan
meninggal bisanya bila ada kegiatan kerja bakti keluarga Ibu S di wakili oleh anak
laki-laki nya kalau tidak bekerja atau anak menantu ibu S jika tidak bekerja.
17. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga ibu.S sudah 33 tahun tinggal di daerah ini. Mereka tidak mau berpindah
tempat lagi. Kendaraan yang dimiliki oleh keluarga ibu.S adalah Sepeda Motor yang
dimiliki setiap anaknya untuk pergi bekerja.
18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Waktu yang sering digunakan untuk berkumpul keluarga adalah setiap malam hari
namun Ibu I tidak pasti karena ditempatnya kerjanya ada shiftnya. Biasanya
digunakan untuk menonton televisi. Untuk perkumpulan keluarga besar masih ada
yaitu kedua keluarga besar dari ibu. S maupun Bp T yang biasanya diadakan setiap
habis lebaran dimana tempat selalu diacak. Untuk keluarga dari Bp T biasanya setiap
6 bulan sekali mengadakan arisan keluarga yang tempatnya selalu diacak. Interaksi
keluarga ibu.S dengan masyarakat sekitar sangat baik, karena setiap sore keluarga
ibu. S selalu diluar rumah untuk bercengkrama dengan warga sekitar rumahnya.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga Ibu S memiliki jaminan kesehatan. Setiap salah satu anggota
keluarga ada yang sakit langsung pergi ke puskesmas. Anggota keluarga semua sehat,
namun 2 tahun yang lalu ibu S pernah jatuh terpeleset di depan rumah saat pulang
dari masjid yang membuat ibu S mengalami retaktulang belakang ruas kelima dari
bawah. Selama kurang lebih satu tahun ibu S menjalani pengobatan dan jika bekerja
ibu S diantar. Sejak itu ibu S lebih hati-hati supaya tidak terjatuh kembali. Dan dulu
Ibu. S juga pernah menderita asma waktu SMP. Penyakit asma tersebut terakhir kali
kambuh yaitu tahun 2012 setelah itu asma Ibu S jarang kambuh karena Ibu S sudah
mulai menjaga kesehatnnya yaitu dengan menghindari debu, udara dingin, dan ketika
mandi pun menggunakan air hangat sampai saat ini. Keluarga ibu S tidak mengetahui
kalau penyakit asma adalah penyakit yang menurun. Untuk anggota keluarganya yang
lain tidak ada yang mengalami penyakit serius.
D. Struktur Keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga ibu S biasanya saling kumpul bersama pada malam hari karena di pagi hari
ibu S bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang, Bp A pun juga pergi bekerja dari
jam 7 pagi sampai jam 4 sore, sedangkan ibu S bekerja sebagai apoteker dan di
tempat kerjanya ada shiftnya. Biasanya jika ibu S masuk pagi An C dititip kan kepada
ibu nya Bp A. Setiap anggota keluarga ibu.S selalu ditanamkan sifat keterbukaan dan
kejujuran sehingga jika ada masalah yang serius atau mengganggu harus segera
diutarakan untuk dicari jalan keluarnya secara bersama demi kebaikan bersama.
Anggota keluarga yang paling dominan dalam membuat keputusan ialah ibu. S selaku
Kepala Keluarga dan orang yang dituakan di keluarga tersebut. Sehingga setiap
keluarga boleh menyatakan pendapat atau usul, namun untuk pengambilan keputusan
tetap oleh ibu.S.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Menurut Ibu S ia lebih dekat dengan Ibu I karena satu rumah. Ibu S tidak begitu dekat
dengan Sdr A karena ia bekerja di Cirebon. Namun Sdr A sering berkomunikasi
dengan Ibu S. Apabila ada masalah biasanya dibicarakan secara bersama-sama.
22. Struktur Peran ( Formal dan Informal )
Ibu. S sebagai kepala keluarga maupun sebagai ibu dari ke tiga anaknya yaitu mencari
nafkah dan mengasuh anak-anaknya. Namun karena sekarang anak-anaknya sudah
bekerja dan ada yang sudah berumah tangga beban itu pun berkurang karena sudah
memiliki penghasilan sendiri, Ditambah lagi anak terakhir ibu S laki-laki yang
otomatis peran kepala keluarga ada padanya. Sekarang beliau juga mengasuh cucunya
jika Ibu I pergi bekerja dan ibu S sudah pulang dari bekerja. Dalam masalah
pekerjaan rumah Ibu S dan Ibu I saling berbagi.
23. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Ibu. S menekankan anaknya sewaktu remaja untuk tidak keluar malam
sehabis Isya, karena beliau khawatir akan bahaya yang ditimbulkan jika sering keluar
malam seperti risiko tindakan kriminal dan risiko terserang penyakit dalam hal ini
yaitu penyakit yang berhubungan dengan paru paru. Karena aturan tersebut, dulu
ketika anak anak Ibu. S masih remaja jarang keluar malam. Keluar malam jika
hanya belajar kelompok atau membeli keperluan yang mendesak, selain itu tidak
diizinkan. Namun setelah semuanya dewasa, Ibu.S membolehkan keluar malam
karena menurutnya anak anaknya sudah dewasa dan sudah bisa menjaga dirinya
sendiri. Selain itu ibu.S mengajarkan anak anaknya untuk selalu mengingat Allah
SWT dengan selalu menyuruh anak laki lakinya untuk Selalu Sholat berjamaah di
Masjid dan membaca Al-Quran dikala malam hari, hal ini dilakukan Ibu. S karena
beliau ingin anaknya selamat di Dunia dan di Akhirat.
E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga Ibu.S sangat menyayangi dan saling mendukung satu sama lain. Apalagi Sdr
A yang bekerja jauh namun mereka tetap menjaga komunikasi.
Menurut ibu I, anaknya sering batuk dan sering di nebu. Anaknya jika sakit di bawa
ke rumah sakit.
Sdr I belum terkaji karena belum pernah bertemu, karena ia bekerja jauh di Cirebon.
F. Stress dan Koping Keluarga
27. Stressor jangka pendek dan Panjang
a. Stressor Jangka Pendek
Ibu S khawatir jika anak yang terakhirnya nanti sudah menikah Ibu S akan
menjadi sendiri. Dan juga ibu S khawatir kalau ia sakit siapa yang akan
merawatnya karena anaknya sibuk bekerja dan ibu S takut merepotkan anaknya.
b. Stressor Jangka Panjang
Permasalahan yang perlu diselesaikan dalam jangka panjang menurut Bp.S tidak
ada.
28. Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Jika keluarga ibu.S memiliki masalah diselesaikan secara bersama sama dan apabila
tidak bisa diselesaikan keluarga hanya bisa pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
G. Pemeriksaan Fisik
Komponen
Ibu S
Ibu I
Kepala
Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tdk
rambut
warna rambut
beruban
tipis,
Bp. A
dan hitam,
rambut gelombang,
ikal
Sdr A
rambut terkaji
An. C
tipis.
tipis.
Konjungtiva
Konjungtiva
Mata
Hidung
- Konjungtiva
Konjungtiva
tidak anemis,
tidak
sclera tidak
sclera
ikterik,
ikterik,
ikterik,
ikterik,
penglihatan
penglihatan
penglihatan baik
penglihatan
baik
baik
Tidak
ada Tidak
anemis, tidak
tidak sclera
anemis,
tidak
tidak
sclera
anemis,
tidak
baik
ada Tidak
ada
Tidak
ada
sinusitis , tidak
ada
ada
polip, ada
polip, ada
polip,
polip,
Telinga
Mulut
penciuman
penciuman
penciuman baik
baik
baik
Pendengaran
Pendengaran
penciuman
baik
Pendengaran
Pendengaran
serumen
serumen
mulut
serumen
bersih, mulut
serumen
bersih, mulut
bersih,
mulut
bersih,
mukosa
mukosa
mukosa lembab,
mukosa
lembab,
lidah lembab,
lembab,
bersih,
gigi bersih,
lengkap.
gigi lengkap.
lengkap.
lidah
bersih,
ada
caries
pada
gigi seri.
Leher
dan Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada
Tidak
ada
tenggorokan kesulitan
kesulitan
kesulitan
kesulitan
menelan,
menelan,
menelan,
menelan,
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
(-), bening
(-), bening
distensi
vena distensi
vena distensi
jugularis (-)
Dada
(-),
vena
jugularis (-)
kelenjar getah
bening
(-),
distensi
vena
jugularis (-)
Simetris ,RR :
20x/menit,
24x/menit,
22x/menit,
28x/menit,
Vesikuler,
Vesikuler,
Vesikuler, tidak
Vesikuler,
tidak
tidak
menggunakan
tidak
menggunakan
menggunakan
otot
menggunakan
otot
bantuan otot
pernafasan.
Abdomen
jugularis (-)
getah
bantuan
bantuan pernafasan.
pernafasan.
otot
bantuan
pernafasan.
Tidak
ada Tidak
Tidak
ada
nyeri
tekan, nyeri
nyeri
tekan,
tidak
ada tidak
tidak
ada
ada keluhan
Ekstremitas
keluhan
keluhan
Berfungsi
Berfungsi
dengan
baik, dengan
Berfungsi
baik,
patella
(+)
(+)
kulit turgor
baik
Kuku
Berfungsi
baik, dengan
(+)
Kulit
keluhan
dengan
baik,
Reflek patella
(+)
matang,
baik
Sawo matang,
turgor
kulit
baik
Pendek, bersih,
terawat,
terawat,
terawat, sianosis
terawat,
sianosis (-)
sianosis (-)
(-)
sianosis (-)
BB
58 kg
57kg
64 kg
14 kg
TB
155 cm
147 cm
172 cm
110 cm
Tekanan
110/70 mmHg
120/80 mmHg
110/70 mmHg
36,5 oC
36,8 oC
36,6 oC
37 oC
darah
Suhu tubuh
DO :
DS :
DO :
dengan
Kriteria
Sifat Masalah
:
Resiko
Kemungkinan
Masalah
dapat
diubah : Sebagian
Potensi
masalah
untuk dicegah :
Cukup
Perhitungan
2/3 x 1
Skor
2/3
1/2 x 2
2/3 x 1
2/3
Menonjolnya
0x1
masalah : masalah
tidak di rasakan
Jumlah
2 1/3
Pembenaran
Kurangnya
pengetahuan
keluarga tehadap penyakit asma
Dampak dari asma yang belum
begitu
dirasakan
terhadap
aktivitas sehari hari
Keluarga mempunyai keinginan
untuk dapat sembuh dari
perasaan sakit sehingga dapat
sembuh seperti semula
Kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang penyakit asma,
tidak perlu segera dilakukan
karena penyakit tidak dirasakan
hanya perlu penjelasan dan
latihan merupakan modal untuk
merawat
keluarga
dengan
riwayat asma.
Kriteria
Sifat Masalah
:
Aktual
Kemungkinan
Masalah
dapat
dicegah : Mudah
Potensi
maslah
untuk dicegah :
Perhitungan
3/3 x 1
Skor
1
2/2 x 2
2/3 x 1
2/3
Pembenaran
Kurangnya informasi keluarga
tentang kecemasan
Dampak dari kecemasan belum
begitu
dirasakan
terhadap
aktivitas sehari hari
Keluarga membutuhkan waktu
untuk mengatasi kecemasan
Cukup
Menonjolnya
1/2 x 1
masalah
:
ada
masalah tapi tidak
perlu
segera
ditangani
Jumlah
4 1/6
Diagnosa
Keperawatan
Kecemasan
berhubungan dengan
perubahan
peran
dalam keluarga.
Tujuan
Umum
Khusus
Kriteria
Setelah dilakukan Setelah 2 kali kunjungan Respon
tidakan
, keluarga mampu:
Verbal
keperawatan dalam
a. mengurangi
waktu 1 minggu ,
kecemasan
keluarga Ibu S
dapat mengurangi
kecemasan
b. Memenuhi peran
yang diharapkan
Respon
Verbal
Evaluasi
Intervensi
Standar
Mengurangi
1. Diskusikan dengan
kecemasan
bisa
keluarga
tentang
dengan olah raga,
cara mengurangi
berdoa,
berpikir
kecemasan
yang positif, curhat 2. Anjurkan keluarga
untuk memilih cara
kepada
keluarga,
mengurangi
mendengarkan
kecemasan
yang
music, jalan-jalan/
paling efektif
rekreasi,
dan
3. Beri
membaca
Reinforcement
positif atas pilihan
yang
diberikan
oleh keluarga
Perubahan peran dari 1. Diskusikan dengan
keluarga
tentang
keluarga inti menjadi
peranan keluarga
keluarga
besar.
2. Anjurkan keluarga
Keluarga
mampu
untuk mengulangi
menerima perubahan
kembali peranan
peran yang ada.
keluarga
3. Beri
Reinforcement
positif
atas
jawaban
yang
diberikan
oleh
keluarga
Resiko kekambuhan
berhubungan dengan
lingkungan
yang
tidak
adekuat,
kurangnya
pengetahuan terhadap
penyakit tersebut
Setelah dilakukan
penyuluhan selama
1 minggu
pengetahuan
Setelah pertemuan 5 x
50
menit,
keluarga Respon
Verbal
mampu:
a. Mengetahui
pengertian asma
keluarga Ibu S
cukup tentang
penyakit asma.
b. Mengetahui
penyebab asma.
Respon
Verbal
Respon
tanda
Verbal
dan gejala asma.
c. Mengetahui
Respon
verbal
d. Mengetahui
cara
mengatasi asma
Respon
Verbal
untuk mengulang
kembali tanda dan
gejala asma.
3. Bersama-sama
keluarga
identifikasi tanda
dan gejala asma
yang
dialami
Cara
anggota keluarga
4. Beri reinforcement
mengatasinya:
positif
atas
Menyiapkan
obatkemampuan
obatan
yang
keluarga
diperlukan.
sediakanlah
selalu 1. Diskusikan dengan
keluarga
obat ini di rumah
bagaimana
cara
dan bawalah setiap
mengatasi asma.
dan
kali
berpergian. 2. Bimbing
motivasi keluarga
Obat-obatan
bagi
untuk memutuskan
penderita asma ada
mengatasi
asma
dua macam.
pada
anggota
1. Obat sebagai
keluarga
yang
controller
atou
tepat.
3.
Beri reinforcement
pengendali
asma.
positif
atas
biasanya diberikan
keputusan
yang
setiap hari sebagai
telah diambil oleh
pencegah
bila
keluarga.
serangan asma sudah
cukup berat.
2. Obat reliever atou
e. Mengetahui
mencegah asma
cara
pereda
serangan
berikan
terjadi
saat
serangan
asma.
Pencegahan:
Hindarkan
alergen
atou
faktor pencetus
1. Keluarga
yang
bisa
bagaimana
cara
membuat alergi.
2.
Gantilah
mencegah asma.
sprei dan gorden 2. Bimbing
dan
seminggu sekali.
motivasi keluarga
3.
Hindarkan
untuk memutuskan
penggunaan
mencegah
asma
karpet
karena
pada
anggota
bisa
menjadi
keluarga
yang
tempat
menempelnya
tepat.
debu.
3. Beri reinforcement
positif
atas
4.
Bersihkan
tempat tidur kita
keputusan
yang
setiap hari agar
telah diambil oleh
tidak berdebu.
keluarga.
5.
Ada
juga
serangan
asma
akibat perubahan
1.
cuaca,
maka
lindungilah
dengan memakan
makanan
yang
bergizi
tinggi
agar
memiliki
daya tahan tubuh
yang
baik
sehingga
sehingga
siap
menghadapi
perubahan cuaca.
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Resiko
kekambuhan TUK 1
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian asma
berhubungan
dengan
2. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian asma
lingkungan yang tidak
3. Memberi Reinforcement positif atas jawaban yang diberikan oleh keluarga
adekuat,
kurangnya
TUK 2
pengetahuan
terhadap
1. Mendiskusikan kepada keluarga penyebab asma
penyakit tersebut
2. Menganjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab asma
24 / 9 / 2016
24/ 9 / 2016
24 / 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25 / 9 / 2016
25 / 9 / 2016
25 / 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25/ 9 / 2016
25/9/2016
TUK 4
1. Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana cara mengatasi asma.
25/9/2016
2. Membimbing dan motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi asma 25/9/2016
pada anggota keluarga yang tepat.
3. Memberi reinforcement positif atas keputusan yang telah diambil oleh 25/9/2016
keluarga
TUK 5
1. Mendiskusikan dengan keluarga bagaimana cara mencegah asma.
25/9/2016
2. Membimbing dan motivasi keluarga untuk memutuskan mencegah asma 25/9/2016
pada anggota keluarga yang tepat.
3. Memberi reinforcement positif atas keputusan yang telah diambil oleh 25/9/2016
keluarga
N. EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No.
1
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi
Perencanaan
Pertahankan Intervensi
TUK 2
Subjektif
Objektif
1 / 10 / 2016
Analisa
Masalah Teratasi
Perencanaan
Pertahankan Intervensi
2
Resiko
kekambuhan
berhubungan
dengan
lingkungan yang tidak
adekuat,
kurangnya
pengetahuan
terhadap
penyakit tersebut
TUK 1
Subjektif
2/10/2016
Objektif
Analisa
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan intervensi
TUK 2
Subjektif
Keluarga mengetahui apa saja yang menyebabkan asma
2/10/2016
Objektif
Keluarga dapat menyebutkan penyebab dari asma
Analisis
Masalah Teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan Intervensi
TUK 3
Subjektif
2/10/2016
Objektif
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan Intervensi
TUK 4
Subjektif
2/10/2016
Objektif
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan Intervensi
TUK 5
Subjektif
2/10/2016
Objektif
Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara mencegah asma
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan Intervensi