Sri Rahayu 25
Sri Rahayu 25
Disusun Oleh :
SRI RAHAYU
P27220014105
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Sunarsih Rahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Isu dan Trend
Keperawatan Anak yaitu BULLIYING. Tujuan penulis menyusun makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Anak Program Studi DIII
Keperawatan tahun 2016.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Widodo,MN selaku Ketua Jurusan Keperawatan
2. Ibu Sunarsih Rahayu, M.Kep dan Sri Mulyanti, MKep selaku dosen
Pengampu Mata Kuliah Keperawatan Anak
Harapan dari penulisan Isu keperawatan anak ini adalah supaya
bertambahnya wawasan dan pengetahuan penulis. Selain itu, kami berharap dapat
menjadi pembelajaran untuk lebih memahami bagaimana cara mengasuh anak
dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa kiranya dalam penyusunan Isu Keperawatan
Anak ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis mohon maaf apabila ada kekeliruan ataupun kekurangan dalam proses
penulisan . Penulis juga memohon saran serta kritik yang membangun demi
perbaikan dan keberhasilan penulisan berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Marak terjadi kasus bullying di antara anak-anak serta kebanyakan terjadi
justr u di lingkungan sekolah. Bullying dapat mengubah kegiatan di sekolah
yang
awalnya
menyenangkan,
belajar
sambil
berteman,
menjadi
menakutkan bahkan mimpi buruk bagi mereka. Sadar atau tidak bahwa
sebenarnya bullying telah membawa cita rasa buruk pada kesan kehidupan
sekolah.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia bullying ialah intimidasi. Bentuk
tindakan intimidasi seperti menggangu, menyakiti, melecehkan yang
dilakukan sengaja atau tidak sengaja, terencana, secara terus menerus
terhadap seseorang atau sekelompok orang.
Padahal perlu diketahui, perlindungan anak sudah diatur dalam Pasal 54 UU
No. 23 Tahun 2002 isinya : Anak di dalam dan dilingkungan sekolah wajib
dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola
sekolah atau teman - temannya di dalam sekolah yang bersangkutan atau
lembaga pendidikan lainnya.
Apabila dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) yang selalu diagungagungkan dalam setiap gerakan protes, bahwa pelaku bullying juga
sebenarnya melanggar HAM. Hak korban untuk hidup aman secara fisik
maupun psikis, hak untuk tumbuh sehat secara jiwa dan raga, hak untuk
berdiri sederajat dengan orang lain, hak untuk berpendapat dan hak-hak
lainnya. Semuanya dilanggar secara terang-terangan.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
C.
Tujuan Masalah
Dalam makalah ini penulis membatasi pembahasan materi dengan rincian :
a. Definisi bullying.
b. Alasan pelaku melakukan bullying.
c. Dampak bagi korban bullying.
d. Cara pencegahan dan penanganan tindakan bullying.
e. Peran perawat terhadap anak yang mengalami bullying.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Bullying
Terdapat banyak definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi
dalam konteks lain (tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual). Namun
di sini penulis akan membatasi konteksnya dalam school bullying atau
bullying
di
sekolah.
Riauskina,
Djuwita,
dan
Soesetio
(2005)
(put-downs),
mencela/mengejek,
mengintimidasi,
tindakan
melihat
dengan
sinis,
menjulurkan
lidah,
bully dilakukan oleh anak usia sekolah, perlu dicatat bahwa salah satu
karakteristik anak usia sekolah adalah adanya egosentrisme (segala sesuatu
terpusat pada dirinya) yang masih dominan. Sehingga ketika suatu kejadian
menimpa dirinya, anak masih menganggap bahwa semua itu adalah karena
dirinya.
Dalam skema kognitif korban yang diteliti oleh Riauskina dkk.,
korban mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena :
1. Tradisi
2. Balas dendam karena dia dulu diperlakukan sama (menurut korban lakilaki)
3. Ingin menunjukkan kekuasaan
4. Marah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
5. Mendapatkan kepuasan (menurut korban perempuan)
6. Iri hati (menurut korban perempuan)
Adapun korban juga mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban
bullying karena :
1. Penampilan menyolok
2. Tidak berperilaku dengan sesuai
3. Perilaku dianggap tidak sopan
4. Tradisi
Faktor lain yang menyebabkan seorang anak menjadi pelaku
bullying adalah keluarga. Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga
yang bermasalah.
berlebihan atau situasi rumah yang penuh stres, agresi dan permusuhan.
dampak psikologis
ini adalah
dengan tuntas.
Cari penyebab pelaku melakukan hal tersebut. Penyebab menjadi
penentu penanganan. Anak yang menjadi pelaku karena rasa rendah
diri tentu akan ditangani secara berbeda dengan pelaku yang
1. Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan
keperawatan kepada individu, keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai
dengan masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana
sampai yang kompleks. Contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan
adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi
makan, membantu pasien melakukan ambulasi dini.
a. Sebagai Advocat keluarga
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk
memebantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari
berbagai pemberi pelayanan daninfo rmasi
Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran
syndrome.
Perawat
berkolaborasi
dengan
dokter
untuk
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1 Bullying adalah tindakan secara agresif baik secara fisik maupun psikis
yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang secara terus menerus
pada seseorang atau sekelompok orang yang lebih lemah.
2 Kategori bullying adalah sebagai berikut :
a Kontak fisik langsung
b Kontak verbal langsung
c Perilaku non-verbal langsung
d Perilaku non-verbal tidak langsung
e Pelecehan seksual
3 Bullying sangat merugikan terutama bagi korban karena dapat
memberikan luka fisik dan psikis yang menyebabkan korban menjadi
pribadi yang rendah diri bahkan menjadi pelaku bully yang baru.
B.
Saran
Dari uraian di atas, beberapa rekomendasi dan saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1
Amrih,
Dian
Pitoyo.
2008.
STOP
BULLYING!.
(online
http://www.pitoyo.com/mod.php?
mod=publisher&op=viewarticle&artid=331. diakses pada 21 maret 2016)
Catshade. 2007. Bullying dalam Dunia Pendidikan (bagian 2b): Pelaku Juga
Adalah Korban.http://popsy.wordpress.com/2007/07/28/%E2%80%9Cbul
lying%E2%80%9D-dalam-dunia-pendidikan-bagian-2b-pelaku-jugaadalah %E2%80%9
Ckorban%E2%80%9D/. diakses pada 21 maret 2016.
Ohandi,
Max
Andre.
2012.
Bullying
di
Sekolah.
(online
http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/02/bullying-di-sekolah/.
pada 21 maret 2016 pukul 14.03 WIB)
diakses