Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PROTEKSI LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BERSIH

UNIVERSITAS ANDALAS

PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MASALAH KESEHATAN


LINGKUNGAN
Oleh :

Kelompok II:
Felina Febrama

1311211079

Indah Purnama Sari

1311211117

Wahyuni Rizki Putri

1311211125

Diajukan untuk Melengkapi Nilai Tugas pada Mata Kuliah Proteksi


Lingkungan dan Produksi Bersih

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridha-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Paradigma Kesehatan Lingkungan dan Masalah
Kesehatan Lingkungan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Proteksi Lingkungan dan Produksi Bersih.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah Proteksi
Lingkungan dan Produksi Bersih, Bapak Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, MPd, MSi serta
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang disebabkan
oleh kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Padang,

September 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................................4
BAB 2 : PEMBAHASAN.............................................................................................5
2.1 Paradigma Kesehatan Lingkungan.....................................................................5
2.2 Masalah Kesehatan Lingkungan.......................................................................10
BAB 3 : PENUTUP....................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................16
3.2 Saran.................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (SOAL)

4
BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Paradigma berasal dari bahasa Yunani yang sering digunakan dalam konteks ilmiah.
Sekarang istilah ini sudah lazim digunakan dalam pengertian model, teori, presepsi, asumsi
atau kerangka acuan. Intinya, paradigma adalah cara kita melihat dunia, tidak secara harfiah
melainkan berkenaan dengan mempresepsikan, mengerti, atau menafsirkan, sedangkan
kesehatan lingkungan merupakan interaksi antara sekelompok manusia atau masyarakat
dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan pada masyarakat. Jadi, paradigma kesehatan lingkungan yaitu pandangan
atau acuan manusia terhadap perubahan komponen lingkungan hidup yang menimbulkan
gangguan kesehatan pada manusia.
Salah satu faktor dalam lingkungan yang menyebabkan aspek-aspek kesehatan
manusia terganggu dan munculnya penyakit adalah tingkat pendidikan masyarakat di suatu
daerah tempat mereka tinggal. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi respon masyarakat
terhadap lingkungan sekitarnya. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat
makalah tentang paradigma dan epidemiologi kesehatan lingkungan. Sebab sebagai unsur
utama suatu negara, kita perlu melakukan pembelajaran dan penambahan ilmu
pengetahuan agar terwujud kesehatan lingkungan yang diharapkan, serta menjadikan
masyarakat lebih sadar dalam perwujudan kesehatan dan lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya, yaitu:
1. Apa definisi dari paradigma kesehatan lingkungan?
2. Apa saja masalah-masalah kesehatan lingkungan yang terjadi di Indonesia/ Kota
Padang?
3. Apa faktor-faktor penyebab dari masalah kesehatan lingkungan?
4. Bagaimana dampak dan upaya penanggulangan dari masalah kesehatan lingkungan?

5
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari paradigma kesehatan lingkungan.
2. Memahami masalah-masalah kesehatan lingkungan yang terjadi di Indonesia/ Kota
Padang.
3. Mempelajari faktor-faktor penyebab dari masalah kesehatan lingkungan.
4. Memahami dampak dan upaya penanggulangan dari masalah kesehatan lingkungan.

6
BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1 Paradigma Kesehatan Lingkungan


2.1.1 Pengertian Paradigma
Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan,
memaknai, menyikapi, serta memilih tindakan atas fenomena yang ada. Paradigma
merupakan suatu diagram atau kerangka berfikir yang menjelaskan suatu fenomena.
Mengandung berbagai konsep yang terkait dengan fokus keilmuannya. (Konsep Dasar
Keperawatan. Oleh Ns. Asmadi, S.Kep) dalam Hudaya, Isna. (2010). Beberapa pengertian
dari Paradigma:

Paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang mengukur


teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu
diselidiki. (Depkes RI, 1980)

Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari
setiap kenyataan. (Fegurson)
Menurut Thomas Kuhn (1979) paradigma sebagai model, pola atau pandangan dunia

yang dilandasi pada dua karakteristik yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukkan
keberadaannya terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam
kelompoknya.
2.1.2 Pengertian Kesehatan
Menurut WHO (World Heath Organisatin) definisi sehat merupakan suatu keadaan
kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan
hanya

bebas

dari

penyakit

atau

dan

bukan

kecacatan (Health is a state of complete physical,

mental, and social well being and not merely the absence of diseases or infirmity).
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 Tahun 1960, Bab I Pasal 2
adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Dan menurut UU No. 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa : Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

7
2.1.3 Pengertian Lingkungan
Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976), lingkungan adalah tempat pemukiman dengan
segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang
secara langsung maupun tidak dapat diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun
kesehatan dari organisme itu.
2.1.4 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia), kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
2.1.5 Pengertian Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik. Cara pandang ini menekankan pada melihat masalah
kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih
diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Dengan diterapkannya paradigma ini,
diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan
mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan
yang bersifat promotif dan preventif. (Hudaya, Isna. 2010)
Menurut Kamus Populer Kesehatan Lingkungan (2002), paradigma sehat atau cara
pandang atau pola piker pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, menyeluruh, bahwa
masalah kesehatan dipengaruhi banyak faktor dan multidimensional yang upayanya lebih
diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan yang lebih dikenal
dengan preventif dan promotif.
2.1.6 Definisi Paradigma Kesehatan Lingkungan
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan
komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan

8
pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya
(Chandra, 2007).
Salah satu aplikasi pemahaman ekosistem manusia dalam proses kejadian penyakit
atau patogenesis penyakit, patogenesis penyakit dipelajari oleh bidang kesehatan lingkungan.
Ilmu kesehatan lingkungan mempelajari hubungan interaktif antara komponen lingkungan
yang memliki potensi bahaya penyakit dengan berbagai variabel kependudukan seperti
perilaku, pendidikan dan umur. Dalam hubungan interaksi tersebut, faktor komponen
lingkungan seringkali mengandung atau memiliki potensial timbuilnya penyakit. Hubungan
interaktif manusia serta perilakunya dengan kompenen lingkungan yang memiliki potensi
bahaya penyakit dikenal sebagai proses kejadian penyakit atau patogenesis penyakit. Dengan
mempelajari patogenesis penyakit, kita dapat menentukan pada simpul mana kita bisa
melakukan pencegahan.

Mengacu kepada gambaran skematik tersebut di atas, maka patogenesis penyakit dapat
diuraikan ke dalam 5 (lima) simpul, yakni :
1. Simpul 1 : sumber penyakit
Sumber penyakit adalah titik mengeluarkan agent penyakit. Agent penyakit adalah
komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit melalui kontak secar
langsung atau melalui media perantara (yang juga kompenen lingkungan).
Berbagai agent penyakit yang baru maupun lama dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu:
a.Mikroba, seperti virus, amuba, jamur, bakteri, parasit, dan lain-lain.
b.Kelompok fisik, misalnya kekuatan radiasi, energi kebisingan, kekuatan cahaya.

9
c.Kelompok bahan kimia toksik, misalnya pestisida, Merkuri, Cadmium, CO, H 2S dan lainlain.
Sumber penyakit adalah titik yang secara konstan maupun kadang-kadang
mengeluarkan satu atau lebih berbagai komponen lingkungan hidup tersebut di atas.
2. Simpul 2: media transmisi penyakit
Ada lima komponen lingkungan yang lazim kita kenal sebagai media transmisi
penyakit, yaitu air, udara, tanah/pangan, binatang/serangga, manusia/langsung. Media
transmisi tidak akan memiliki potensi penyakit jika di dalamnya tidak mengandung bibit
penyakit atau agent penyakit.
3. Simpul 3: perilaku pemajanan (behavioural exposure)
Agent penyakit dengan atau tanpa menumpang komponen lingkungan lain, masuk ke
dalam tubuh melalui satu proses yang kita kenal dengan hubungan interaktif. Hubungan
interaktif antara komponen lingkungan dengna penduduk berikut perilakunya, dapat diukur
dalam konsep yang disebut sebagai perilaku pemajanan atau behavioural exposure. Perilaku
pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan yang
mengandung potensi bahaya penyakit (agent penyakit). Masing-masing agent penyakit yang
masuk ke dalam tubuh dengan cara-cara yang khas.
Ada 3 jalan masuk kedalam tubuh manusia, yakni :
a.Sistem pernafasan
b.Sistem pencernaan
c.Masuk melalui permukaan kulit
4. Simpul 4: kejadian penyakit
Kejadian penyakit merupakan outcome hubungan interaktif penduduk dengan
lingkungan yang memiliki potensi bahaya gangguan kesehatan. Seseorang dikatakan sakit
kalau salah satu maupun bersama mengalami kelainan dibandingkan dengan rata-rata
penduduk lainnya.
5. Simpul 5: variabel suprasistem
Kejadian penyakit masih dipengaruhi oleh kelompok variabel simpul 5, yakni variabel
iklim, topografi, temporal, dan suprasistem lainnya, yakni keputusan politik berupa kebijakan
makro yang bisa mempengaruhi semua simpul (Achmadi, 2008).

10

Simpul 1 : Sumber penyakit


Sumber penyakit adalah titik yang secara konstan mengeluarkan atau meng
emisikan agents penyakit. Agents penyakit adalah komponen lingkungan yang dapat
menimbulkan gangguan penyakit melalui kontak secara langsung atau melalui media
perantara (yang juga komponen lingkungan).
Simpul 2 : Media transmisi penyakit
Media

transmisi

penyakit

antara

lain

melalui

udara,

air,

tanah/pangan,

binatang/serangga, dan manusia/langsung. Media transmisi tidak akan memiliki potensi


penyakit kalau didalamnya tidak mengandung bibit penyakit atau agent penyakit.
Simpul 3: Perilaku pemajanan (Behavioural Exposure)
Perilaku pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia dengan komponen
lingkungan yang mengandung potensi bahaya penyakit. Agent penyakit dengan atau tanpa
menumpang komponen lingkungan lain, masuk kedalam tubuh melalui satu proses yang kita
kenal sebagai proses hubungan interaktif.
Simpul 4 : Penyakit
Penyakit merupakan out come hubungan interaktif antara penduduk dengan
lingkungan yang memiliki potensi bahaya gangguan kesehatan. Bisa kelainan bentuk,
kelainan fungsi,kelainan genetik, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun sosial.

11

2.2 Masalah Kesehatan Lingkungan


2.2.1 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan :
1) Penyediaan air minum
2) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan sampah padat
4) Pengendalian vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana
alam dan perpindahan penduduk.
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8:
1) Penyehatan air dan udara
2) Pengamanan limbah padat/sampah
3) Pengamanan limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
7) Pengamanan vektor penyakit
8) Penyehatan dan pengamanan lainnya misalnya: pasca bencana.

12
2.2.2 Masalah- Masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia/Padang
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat-syarat
kualitas air bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Syarat fisik: tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.
b.Syarat kimia: kadar besi; maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, kesadahan (maks 500
mg/l).
c. Syarat mikrobiologis: koliform tinja/total koliform (maksimum 0 per 100 ml air).
2. Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai
berikut :
a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi.
b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau
sumur.
c. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan.
d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain.
e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar; atau, bila memang benar-benar diperlukan,
harus dibatasi seminimal mungkin.
f. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.
g. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
3. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu: pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang
cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu: privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah.
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan
tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya

13
makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang
cukup.
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan
luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak
mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh
tergelincir.
4. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik harus memperhatikan faktor-faktor/unsur :
a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah
penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tingkat sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.
b. Penyimpanan sampah.
c. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.
d. Pengangkutan.
e. Pembuangan.
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui
hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.
5. Serangga dan Binatang Pengganggu
Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut
sebagai vektor misalnya: pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk
penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex
sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut
diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat
tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk
Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air
untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan
pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat
menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan

14
bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan
Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.
6. Makanan dan Minuman
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa
boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa
boga, rumah makan/restoran, dan hotel). Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman
tempat pengelolaan makanan meliputi :
a. Persyaratan lokasi dan bangunan;
b. Persyaratan fasilitas sanitasi;
c. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan;
d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi;
e. Persyaratan pengolahan makanan;
f. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi;
g. Persyaratan peralatan yang digunakan.
7. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran
udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air
pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung
umum, bis kereta api, dan lainnya. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan
yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang
berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya
merupakan salah satu faktor risiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita.
Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis
data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan
adanya perbedaan risiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok risiko tinggi penduduk
kota dibanding pedesaan. Besar risiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan
ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang.
Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata
membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata,
terganggunya jadwal penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

15
Masalah lingkungan hidup utama di Kota Padang, yaitu:
1. Banjir, longsor dan abrasi pantai.
2. Pencemaran air.
3. Pencemaran limbah padat.
4. Degradasi pesisir pantai dan laut.
5. Lahan kritis dan alih fungsi lahan.
2.2.3 Faktor- Faktor Penyebab Masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia
Faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Kerusakan Lingkungan Hidup Faktor Alam
Bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Salah satunya adalah gelombang tsunami
yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias. Peristiwa alam lainnya yang
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain : Letusan gunung berapi, Gempa
bumi, dan Angin topan. Peristiwa-peristiwa alam tersebut yang menimbulkan kerusakan pada
lingkunga hidup.
b. Kerusakan Lingkungan Hidup Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam
menentukan kelestarian lingkungan hidup. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya.
Manusia merupakan salah satu kategori faktor yang menimbulakan kerusakan lingkungan
hidup. Bentuk kerusakan yang di timbulkan oleh manusia adalah:
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industri.
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.

16
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Penyebab lain dari masalah kesehatan lingkungan di Indonesia:
1. Pertambahan dan kepadatan penduduk.
2. Keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar penduduk.
3. Belum memadainya pelaksanaan fungsi manajemen.
2.2.4 Dampak Masalah Kesehatan Lingkungan
Dampak pada lingkungan:
Kehancuran alam.
Iklim mulai tidak stabil.
Peningkatan permukaan laut.
Suhu global cenderung meningkat.
Gangguan ekologis.
Terjadinya bencana alam.
Dampak sosial dan politik:
Munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian.
Gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal.
2.2.5 Upaya Mengatasi Kerusakan Kesehatan Lingkungan
Agar kehidupan yang seimbang dan berjalan dengan baik bisa dirasakan hingga
kemudian hari, maka kita perlu mengupayakan pelestarian lingkungan hidup dengan
maksimal. Caranya yaitu dengan:
Menghindari berbagai perilaku yang dapat mencemari lingkungan.
Membuang sampah pada tempatnya atau mendaur ulang bahan-bahan sampah yang dapat
dijadikan berbagai jenis barang berguna.
Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor untuk mencegah polusi dan pencemaran
udara.
Melakukan penghijauan di berbagai tempat dan pusat kota.

17
Menanamkan sikap peduli dan prihatin terhadap kondisi lingkungan hidup sekitar pada
keluarga supaya lebih menghargai dan mencintai lingkungannya.
Melaksanakan kegiatan lintas sektor untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
Membuat peraturan yang tegas dan melakukan pengawasan terhadap peraturan tersebut.

BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan lingkungan adalah kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Dan upaya perlindungan,
pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada
tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat. Paradigma kesehatan lingkungan
yaitu pandangan atau acuan manusia terhadap perubahan komponen lingkungan hidup yang
menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia.
Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia antara lain: air bersih, pembuangan
kotoran/tinja, kesehatan pemukiman, pembuangan sampah, serangga dan binatang
pengganggu, makanan dan minuman, dan pencemaran lingkungan. Faktor-faktor penyebab
dari masalah kesehatan lingkungan dibedakan menjadi dua yaitu: kerusakan lingkungan hidup
oleh alam dan kerusakan lingkungan hidup oleh manusia.
Dampak masalah kesehatan lingkungan antara lain: kehancuran alam, iklim mulai
tidak stabil, peningkatan permukaan laut, suhu global cenderung meningkat, gangguan
ekologis, dan terjadinya bencana alam. Cara/upaya penanggulangan kerusakan kesehatan
lingkungan yaitu dengan: menghindari berbagai perilaku yang dapat mencemari lingkungan,
membuang sampah pada tempatnya atau mendaur ulang bahan-bahan sampah yang dapat
dijadikan berbagai jenis barang berguna, mengurangi pemakaian kendaraan bermotor untuk
mencegah polusi dan pencemaran udara, melakukan penghijauan di berbagai tempat dan pusat
kota, menanamkan sikap peduli dan prihatin terhadap kondisi lingkungan hidup sekitar pada
keluarga supaya lebih menghargai dan mencintai lingkungannya, melaksanakan kegiatan

18
lintas sektor untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan, serta membuat peraturan yang
tegas dan melakukan pengawasan terhadap peraturan tersebut.
3.2 Saran
Saran dari penulis agar makalah ini dapat dipahami dan dilaksanakan/ diaplikasikan
sebagaimana mestinya agar dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Mukono, HJ. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University
Press
Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Azwar. 1983. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara
Sampoerno, Does. 1999. Paradigma Sehat, Seminar Reformasi Pembangunan Kesehatan
Yang Berwawasan Paradigma Sehat. Semarang: Universitas Diponegoro
Depkes RI. Undang undang Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992. Jakarta: Depkes RI

19

LAMPIRAN (SOAL)
1. Apa yang dimaksud dengan paradigma, kecuali
a. Hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang mengukur teori itu berhubungan
satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki.
b. Rancangan yang tersusun dalam pikiran.
c. Pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan.
d.

Suatu cara

pandang mendasar atau cara kita

melihat, memikirkan, memaknai,

menyikapi, serta memilih tindakan atas fenomena yang ada.


2. Yang termasuk ke dalam variabel suprasistem adalah
a. Perilaku
b. Gizi
c. Budaya
d. Iklim
3. Komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit melalui kontak
secara langsung atau melalui media perantara (yang juga komponen lingkungan)
disebut
a. Sumber penyakit
b. Media transmisi penyakit
c. Behavioural Exposure
d. Penyakit
4. Salah satu masalah kesehatan lingkungan yang terjadi di Indonesia adalah
a. Keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar penduduk
b. Reboisasi

20
c. Pembuangan sampah
d. Pelapukan
5. Salah satu faktor penyebab masalah kesehatan lingkungan adalah
a. Faktor alam
b. Faktor budaya
c. Faktor internal
d. Faktor ekonomi

44

33

6.
Perhatikan gambar di atas, berdasarkan teori simpul nomor 4 merupakan
a. Penduduk
b. Komponen lingkungan
c. Sehat/ Sakit
d. Sumber penyakit
7. Dampak dari masalah kesehatan lingkungan yang terjadi adalah
a. Gangguan ekologis
b. Peningkatan permukaan laut
c. Suhu global cenderung meningkat
d. Semua benar
8. Upaya yang dapat dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup adalah
a.Melaksanakan kegiatan lintas sektor untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
b.Menanamkan sikap peduli dan prihatin terhadap kondisi lingkungan hidup sekitar pada
keluarga supaya lebih menghargai dan mencintai lingkungannya.
c. Menghindari berbagai perilaku yang dapat mencemari lingkungan.

21
d. Semua benar
9. Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan
meliputi, kecuali
a. Persyaratan administrasi
b. Persyaratan peralatan yang digunakan
c. Persyaratan pengolahan makanan
d. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
10. Cara pandang manusia dalam pola pikir mengatur keseimbangan lingkungan dengan
kesehatan di masyarakat merupakan pengertian dari
a. Paradigma sosial
b. Paradigma kesehatan
c. Paradigma politik
d. Paradigma kehidupan

Anda mungkin juga menyukai