Praktikum Mikrobiologi VIII
Praktikum Mikrobiologi VIII
KUANTITASI MIKROBIA
Raifa Azizia Mustaqima
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, 70714
ABSTRAK
Berbagai perhitungan menggunakan metode MPN hampir semuanya menunjukkan hasil
positif, sedangkan pada perhitungan menggunakan SPC jumlah koloni juga didapat.
Kesimpulan dari praktikum ini adalah, coliform adalah golongan bakteri yang merupakan
campuran antara bakteri fekal dan bakteri non fekal. Prinsip penentuan angka bakteri
coliform adalah bahwa adanya pertumbuhan bakteri coliform yang ditandai dengan
terbentuknya gas pada tabung Durham, setelah diinkubasikan pada media yang sesuai.
Banyaknya gas dalam tabung durham menunjukkan bahwa pada tabung durham itu
banyak terdapat mikrob, selain itu terjadi kekeruhan pada larutan medium yang
digunakan pada uji penduga dan uji penguat, hal ini terjadi karena disebabkan terjadinya
aktivitas mikrob-mikrob tersebut dan terjadinya proses metabolisme dari mikrob
tersebut.mikrob pathogen seringkali ditularkan melalui air yang tercemar sehingga
menimbulkan penyakit bawaan manusia maupun hewan. Praktikuim ini bertujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui kuantitas mikroba dengan menggunakan metode
tertentu. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Standart Plate
Count (SPC) dan Most Probable Test (MPN). Hasil yang didapat air ledeng dan air sungai
yang dilakukan
April 2016
April 2016
terbentuk gas yang terbentuk disebabkan oleh kuman coliform dan buakn
disebabkan oleh kerja sama beberapa spesies lan sehingga terbentuk gas. Uji
peneguhan menggunakan media BGLB (Brilian Green Lactose Broth) yang
diinokulasikan dengan satu masa ose media yang memperlihatkan hasil positif
pada uji duga (Tryana, 2008).
METODE
Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah air galon, air
comberan, NaCl fisiologis 0,85%, alkohol 70%, medium NA, medium LB, dan
medium BGLB.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet
steril, cawan petri, colony counter, tabung Durham, lampu bunsen, incubator, dan
lup inokulasi.
Hitungan Cawan (Standart Plate Count)
Seri pengenceran disiapkan dalam tabung-tabung reaksi berisi NaCl fisiologis,
sampel dipipet sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam 9 mL NaCl fisiologis
sebagai pengenceran 10-1. Pengenceran dilakukan hingga 10-5, dari pengenceran
10-3, 10-4, dan 10-5 diinokulasikan sebanyak 1 mL ke dalam cawan petri. Medium
NA dituangkan yang bersuhu 45oC ke dalam cawan petri yang berisi suspense
bakteri hasil pengenceran. Dibiarkan hingga memadat dan diinkubasi terbalik
pada suhu 35oC selama 24-48 jam. Hasilnya diamati dan hitungan dengan colony
counter per mL sampel, mulai dari jumlah 25-250 atau 30-300 koloni yang
tumbuh dihitung, jumlahnya dikalikan dengan pengenceran.
Jumlah Perkiraan Terdekat (Most Probable Number)
Uji Penduga (Presumtive Test)
10 mL contoh diinokulasikan ke dalam 5 tabung medium LB seri ganda.
10 mL contoh diinokulasikan ke dalam 5 tabung medium LB seri tunggal.
0,1 mL diinokulasikan ke dalam 5 tabung medium LB seri tunggal. Semua
tabung diinkubasikan pada suhu 35oC selama 24 jam, bila terbentuk asam
dan gas, maka hasilnya dinyatakan positif. Tabung-tabung yang belum
menunjukkan adanya gas diinkubasikan kembali pada suhu 35 oC selama
24 jam lagi. Hasilnya dicatat, dihitung dengan table MPN. Hasil tersebut
menyatakan MPN coliform.
Uji Penguat (Confirm Test)
Tahap I
1 ose biakan diinokulasikan dari setiap tabung uji penduga yang positif,
masing-masing ke dalam 2 seri tabung berisi medium BGLB. Satu seri
BGLB diinkubasikan yang telah diinokulasikan pada suhu 35oC dan satu
yang lainnya pada suhu 45oC. Hasil pengamatan dicatat, dihitung dengan
tabel MPN. Hasil tersebut menyatakan MPN coli fecal.
Tahap II
Medium endo agar yang telah dituang disiapkan ke dalam cawan petri
steril. Satu ose biakan dari tabung BGLB diambil yang menunjukkan
reaksi positif. Diinokulasikan ke dalam medium endo agar dengan cara
3
April 2016
Pengenceran
Keterangan
Jumlah Koloni
Tanah
10-3
29
Ditemukan koloni
10-3 D
Kontaminasi
10-4
Ditemukan koloni
10-4 D
15
Ditemukan koloni
10-5
15
Ditemukan koloni
10-5 D
Ditemukan koloni
Air galon
Air Comberan
Media LB
Jumlah
Tabung
Positif
DS 10 ml
SS 1,0 ml
SS 0,1 ml
DS 10 ml
SS 1,0 ml
SS 0,1 ml
MPN Indeks
(MPN/100 ml)
>1100/100 ml
1100/100 ml
Media BGLB
Jumlah Tabung
Positif
MPN Indeks
(MPN/100 ml)
April 2016
Air Galon
Air Comberan
DS 10 ml
SS 1,0 ml
SS 0,1 ml
DS 10 ml
SS 1,0 ml
SS 0,1 ml
>1100/100 ml
1100/100 ml
Air Galon
Air Comberan
Kode Sampel
Keterangan
DS 10 ml
Positif
SS 1,0 ml
Positif
SS 0,1 ml
Positif
DS 10 ml
Positif
SS 1,0 ml
Positif
SS 0,1 ml
Negatif
Keterangan Positif yang dimaksud adalah ketika warna koloninya hijau metalik
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengenal metode metode perhitungan
populasi mikrob. Praktikum kali ini menggunakan metode tidak langsung atau
jumlah perhitungan jumlah terkecil yaitu Most Porbable Number (MPN) dan
Standart Plate Count (SPC), dengan menggunakan air ledeng dan air sungai. MPN
adalah suatu metode enumerasi mikroorganisme yang menggunakan data dari
hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung
yang ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah
sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan
kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau
massa sampel.
Pengamatan tabung yang positif dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan pada larutan medium yang digunakan dan terbentuknya gelembung/gas
di dalam tabung Durham untuk mikrob pembentuk gas. Metode penghitungan
April 2016
dengan MPN (Most Probable Number) dilakukan dengan 3 seri (tahap) pengujian
yaitu uji Penduga (Presumtive test), uji penguat (Confirm test) dan uji Pelengkap
(Complete Test). Banyaknya gas dalam tabung Durham menunjukkan bahwa pada
tabung Durham itu banyak terdapat mikrob, selain itu terjadi kekeruhan pada
larutan medium yang digunakan pada uji penduga dan uji penguat, hal ini terjadi
karena disebabkan terjadinya aktivitas mikrob-mikrob tersebut dan terjadinya
proses metabolisme dari mikrob tersebut. Hasil positif ini ditunjukkan dengan
melihat isi dari tabung Durham yang ada pada tabung reaksi, apabila tabung
Durham berisi gas lebih dari atau sama dengan setengah dari tabung Durham
berarti hasil yang didapat adalah positif sedangkan jika gas kurang dari setengah
tabung Durham berarti hasilnya negatif.
Berdasarkan hasil pengamatan pada Uji Hitungan Cawan (Standart Plate
Count), pada air ledeng tidak ditemukan koloni atau bakteri coliform. Hal ini
menunjukkan bahwa air ledeng aman untuk dikonsumsi. Tidak terdapatnya bakteri
coliform pada air ledeng bisa dipengaruhi oleh faktor suhu atau temperatur. Suhu
yang tinggi dapat membunuh bakteri coliform, selain itu juga bisa disebabkan
dalam air ledeng mengandung kaforit sehingga menyebabkan bakteri coliform
tidak dapat hidup.
Uji penduga menggunakan medium Lactose Broth double strength dan
single strength. Hasil yang diperoleh pada uji penduga, air sungai menunjukkan
hasil positif karena ada gas yang terbentuk lebih dari setengah tabung Durham
pada kesembilan kode sampel. berdasarkan hasil, ditemukan bakteri coliform pada
air sungai, hal ini berdasarkan adanya gas yang terbentuk pada tabung Durham,
dengan nilai MPN pada air sungai sebesar 2400 sel/100 mL. Hasil positif pada uji
penduga selanjutnya akan dilakukan uji penguat tahap I, semua hasil air sungai
yang positif akan diinokulasikan pada medium BGLB (Brilliant Green Lactose
Broth). Tujuan dari uji penguat ini adalah untuk melihat terbentuknya asam dan
gas setelah diinkubasi selama 2x24 jam. Berdasarkan hasil yang didapat, tabung
yang berisi air sungai menghasilkan asam dan gas.
Uji penguat tahap II dilakukan setelah uji penguat tahap I, satu ose biakan
dari tabung BGLB yang menunjukkan reaksi positif diinokulasikan ke dalam
medium endo agar dengan cara digoreskan di atas permukaannya, kemudian
diinkubasi terbalik selama 2x24 jam, hasil akan dinyatakan positif apabila
terbentuk bakteri berwarna hijau metalik. Hasil yang diperoleh yaitu air sungai
dengan sampel Double Strength (DS) 10 mL Terdapat koloni bakteri yang
berwarna hijau metalik begitu juga dengan air sungai sampel Single Strength (SS)
1 mL menunjukkan hasil positif terdapat koloni bakteri yang ditunjukkan dengan
warna hijau metalik, sedangkan air sungai dengan sampel Single Strength (SS) 0,1
mL menunjukkan hasil negatif mengandung bakteri karena tidak berwarna hijau
metalik.
Bakteri E.coli yang ditemukan pada air sungai menandakan air sungai
tersebut merupakan tempat habitat yang sangat baik untuk E. coli karena nutrisi
untuk bakteri E. coli sangat terpenuhi. Hal ini membuktikan air sungai tersebut
tidak cocok dipakai oleh masyarakat untuk konsumsi sehari-hari. Dari hasil yang
diperoleh dapat diketahui bahwa jenis bakteri yang ditemukan pada air sungai
Intansari adalah beragam dan dengan bentuk yang beragam pula, walaupun
berasal dari koloni bakteri yang sama, namun tidak memastikan bahwa bentuknya
akan selalu sama pula. Untuk hasil yang diperoleh kali ini, bakteri yang
April 2016
April 2016
Isolated Water Pools from Six Caves in Nothern Alabama and Northwestern
Georgia. Journal of Cave and Karst Studies. 73(2):75-82.
Dwijoseputro, D. 2005. Dasar Dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan.
Mansauda, K.L.R., Fatimawali, & N. Kojong. 2014. Analisis Cemaran Bakteri
Coliform pada Saus Tomat Jajanan Bakso Tusuk yang Beredar di Manado.
Jurnal Ilmiah Farmasi. 3(2): 37-44.
Natsir, N.A. 2014. Analisis Kandungan MPN Coliform Fecal pada Sumur Galian
dan Sumur Bor di RT. 01 Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota
Ambon. Jurnal Fikratuna. 6(1): 57-65.
Nobel, R.T., D.F. Moore, M.K. Leecaster, C.D. McGee, & S.B. Weisberg. 2011.
Comparison of Total Caliform, Fecal Coliform, and Enterococcus Bacterial
Indicator Response For Ocean Recretional Water Quality Testing. Morhead
City.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 2008. Dasar Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI
Press.
Subandi. 2009. Mikrobiologi Dasar. Bandung: Gunung Jati Press.
Suriawiria. 2005. Mikrobiologi Dasar dalalm Praktek. Jakarta. PT.Gramedia.
Suwito, W. & Andriani. 2012. Teknologi Penanganan Susu Yang Baik Dengan
Mencermati Profil Mikroba Susu Sapi Di Berbagai Daerah J. Pascapanen
9(1): 35 44.
Tryana, S.T. 2008. Dasar Dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan.
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press.
JCKK 143)
April 2016