Prak 8 Kuantitasi Mikrob
Prak 8 Kuantitasi Mikrob
Mei 2016
KUANTITASI MIKROB
Akhmad Ramadhan
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, 70714
ABSTRAK
JCKK 143)
Mei 2016
Perhitungan bakteri hidup dilakukan dengan cara seri pengenceran. Cara ini
secara luas digunakan untuk menghitung bakteri hidup dalam berbagai cairan
seperti air, susu, biakan cair dan sebagainya. Serentetan pengenceran dibuat untuk
kemudian ditanam dalam medium pembiakan bulyon agar dan setelah inkubasi
jumlah koloni dihitung. Setelah dikonversi sesuai dengan pengencerannya, akan
diketahui jumlah bakteri per milliliter. Karena pengenceran dikerjakan secara lipat
ganda atau secara desimal, maka angka yang diperoleh hanya angka perkiraan,
yang biasa disebut Most Probable Number atau MPN (Irianto, 2006).
Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikrob di
dalam sampel yang berbentuk cair, meskipun dapat juga digunakan untuk sampel
yang berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspense 1:10 dari sampel
tersebut. Kelompok jasad renik yang dapat dihitung dengan metode MPN juga
bervariasi tergantung dari medium yang digunakan untuk pertumbuhan. Tiga
pengujian itu diantaranya adalah uji penduga (Presumtive Test), uji penegas
(Confirmed Test), dan uji pelengkap (Completed Test). Output metode MPN
adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit)
atau unit pembentuk koloni dalam sampel. Prinsip untama dari metode MPN
adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan
konsentrasi mikroorganisme yang pas dan jika ditanam dalam tabung
menghasilkan frekuensi pertumbuhan tabung positif. Semakin besar jumlah
sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan) maka
semakin sering tabung positif yang muncul (Dwidjoseputro, 2005).
Metode MPN digunakan untuk menghitung jumlah bakteri koliform
contohnya Escherichia coli.Prinsip dari metode ini yaitu apabila sel bakteri yang
masih hidup ditumbuhkan pada media agar, maka sel tersebut akan berkembang
biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa
menggunakan mikroskop. TPC dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode
tuang dan permukaan (Dwidjoseputro, 2005).
Prinsip tujuan pengujian air minum ialah untuk mengetahui ada tidaknya
mikroorganisme patogen. Akan tetapi dalam praktek jarang sekali ditemukan
Shigella, Salmonella dan Vibrio dari contoh air yang diselidiki. Kemungkinan hal
ini disebabkan air yang diselidiki itu hanya beberapa tetes kecil dari persediaan air
di tempat pengambilan sampel. Oleh karena itu pengujian air didasarkan atas ada
tidaknya bakteri dari golongan kolon saja. Bakteri kolon terdiri atas berbagai
bakteri yang merupakan penghuni biasa dari usus tebal manusia atau hewan yang
sehat maupun yang sakit, misalnya E.coli dan Aerobacter aerogenes. Kehadiran
bakteri kolon di dalam suatu contoh air menunjukkan adanya pencemaran yang
berasal dari kotoran manusia atau hewan, dan hal ini dianggap identik dengan
adanya bakteri patogen. Kemurnian air sudah cukup terjamin jika lulus dalam testtest metode MPN. Namun seringkali masih dilakukan pengujian dengan
menggunakan cara penjumlahan pada lempengan (Standard Plate Count). Jika
jumlah yang ditemukan pada masing-masing lempengan kurang daripada standar
yang telah ditetapkan, maka air dianggap murni (Dwidjoseputro, 2005).
Metode Standart Plate Count merupakan salah satu jenis metode yang
digunakan untuk menghitung jumlah populasi mikrob. Metode ini dilakuakan
dengan cara menghitung secara langsung jumlah populasi mikrob, pada suatu
JCKK 143)
Mei 2016
bahan, pada suatu saat tertentu tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu.
Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak langsung.
Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji
konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap
pertama, keberadaan coliformmasih dalam tingkat probabilitas rendah, masih
dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel.
Beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif, sehingga
diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran adanya coliform
dengan bantuan medium selektif diferensial (Pelczar, 2008).
Bakteri coliformadalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam
saluran pencernaan manusia. Bakteri coliformadalah bakteri indikator keberadaan
bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fecal adalah
bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fecal
menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi
positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh
lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain
(Irianto,2006).
METODE
Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalahair galon, air
comberan, NaCl fisiologis 0,85%, alkohol 70%, medium NA, medium LB, dan
medium BGLB.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalahtabung reaksi, pipet
steril, cawan petri, colony counter, tabung Durham, lampu bunsen, incubator, dan
lup inokulasi.
Hitungan Cawan (Standart Plate Count)
Seri pengenceran disiapkan dalam tabung-tabung reaksi berisi NaCl
fisiologis, sampel dipipet sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam 9 mL NaCl
fisiologis sebagai pengenceran 10-1. Pengenceran dilakukan hingga 10-5, dari
pengenceran 10-3, 10-4, dan 10-5 diinokulasikan sebanyak 1 mL ke dalam cawan
petri. Medium NA dituangkan yang bersuhu 45 oC ke dalam cawan petri yang
berisi suspense bakteri hasil pengenceran. Dibiarkan hingga memadat dan
diinkubasi terbalik pada suhu 35oC selama 24-48 jam. Hasilnya diamati dan
hitungan dengan colony counter per mL sampel, mulai dari jumlah 25-250 atau
30-300 koloni yang tumbuh dihitung, jumlahnya dikalikan dengan pengenceran.
Jumlah Perkiraan Terdekat (Most Probable Number)
Uji Penduga (Presumtive Test)
10 mL contoh diinokulasikan ke dalam 5 tabung medium LB seri ganda.
10 mL contoh diinokulasikan ke dalam 5 tabung medium LB seri tunggal. 0,1 mL
diinokulasikan ke dalam 5 tabung medium LB seri tunggal. Semua tabung
diinkubasikan pada suhu 35oC selama 24 jam, bila terbentuk asam dan gas, maka
JCKK 143)
Mei 2016
JCKK 143)
Mei 2016
yaitu ditumbuhi mikrob setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Metode
MPN ini untuk mengetahui keberadaan bakteri koliform. Sejumlah bakteri
koliform merupakan bakteri dari famili Enterobacteriaceae (Sarah et al., 2013).
Pengamatan tabung yang positif dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan
pada larutan medium yang digunakan dan terbentuknya gas didalam tabung
durham untuk mikrob pembentuk gas. Metode perhitungan ini dilakukan dalam 2
tahap pengujian yaitu uji penduga (presumtive test) dan uji penguat (confirm test).
Dalam Metode Standar untuk pemeriksaan air dan air Limbah anggota
kelompok coliform yang digambarkan sebagai:
1.
2.
Pengenceran
Keterangan
Jumlah Koloni
Tanah
10-3
29
Ditemukan koloni
10-3 D
Kontaminasi
10-4
Ditemukan koloni
10-4D
15
Ditemukan koloni
10-5
15
Ditemukan koloni
10-5 D
Ditemukan koloni
Air galon
Media LB
DS 10 ml
Jumlah
Tabung
Positif
MPN Indeks
(MPN/100 ml)
>1100/100 ml
JCKK 143)
Air Comberan
Mei 2016
SS 1,0 ml
SS 0,1 ml
DS 10 ml
SS 1,0 ml
SS 0,1 ml
1100/100 ml
Media BGLB
Jumlah Tabung
Positif
Air Galon
DS 10 ml
SS 1,0 ml
SS 0,1 ml
DS 10 ml
SS 1,0 ml
SS 0,1 ml
Air Comberan
MPN Indeks
(MPN/100 ml)
>1100/100 ml
1100/100 ml
Air Galon
Air Comberan
Kode Sampel
Keterangan
DS 10 ml
Positif
SS 1,0 ml
Positif
SS 0,1 ml
Positif
DS 10 ml
Positif
SS 1,0 ml
Positif
SS 0,1 ml
Negatif
JCKK 143)
Mei 2016
KESIMPULAN
Metode MPN merupakan salah satu jenis metode yang digunakan untuk
menghitung jumlah populasi mikrob dengan memakai cawan Petri. Perlakuan
yang diberikan adalah terlebih dahulu mengadakan pengenceran dan inkubasi.
Pengamatan tabung yang positif dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan
atau terbentuknya gas di dalam tabung durham untuk mikrob pembentuk
gas.Dilakukan dengan 2 seri (tahap) pengujian yaitu uji penduga (Presumtive test),
dan uji penguat (Confirm test). Sampel air sungai menunjukkan hasil positif pada
semua tahap uji. Bakteri semua sampel air sungai diduga ialah bakteri E. coli.
DAFTAR PUSTAKA
Benjamin, T.T., E.H. Izuka, M.O. Sikirat, A.M Toyin, A. K Omobowale, O.
Olowabunmi, & A. Oluwadun. 2012. Enumeration of Microorganism in
Dried cassava Powder (Garri) a Comparative Study of Four Methods. New
York Science Journal. 5 (1) : 63-66.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Hadioetomo, R.S. 2006. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Irianto, K. 2006. Mikroiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung : CV.
Yrama Widya.
Purwa, N., Junianto, & T. Herawati. 2012.Karakteristik Bakteri Caviar Nilem
Dalam Perendaman Campuran Asam Asetat Dengan Larutan Garam Pada
Penyimpanan Suhu Rendah (5-10oC). Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3
(4) : 171-175.
Pelczar, M. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sarah, R.E., Apriliana, T.U Soleha, & E. Warganegara. 2013.Most Probable
Number (MPN) Test of Coliform Bacteria in Household Drinking Water
Sources at Sukabumi Subdistrict Bandar Lampung. Jurnal Mikrobiologi. 2
(1) : 56-63.
Sengupta, C.& R. Saha. 2013. Understanding coliforms.International Journal of
Advanced Research. 1 (4) : 16-25.
JCKK 143)
Mei 2016
LAMPIRAN
(bagian lampiran berisi gambar hasil praktikum)