Makalah Sistim Pendidikan Turkey Usmani
Makalah Sistim Pendidikan Turkey Usmani
Bismillahirrahmaanirrahiim
Syukur Alhamdulillah, dengan izin dan rahmat-Nya makalah ini dapat di selesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Al Quran
dengan Dosen : Drs. Agus Halimi, M.Ag. Program Pascasarjana di Universitas Islam
Bandung.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini yang mana telah banyak membimbing dan
mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Sebagai manusia, tentu penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena itu saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini sangat
diharapkan.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat dan semoga setiap aktivitas kita selalu
ada dalam bimbingan dan ridho-Nya Amin.
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB. I.
PENDAHULUAN
1.1
1.2
3
5
BAB.II.
TUJUAN PEMBAHASAN
BAB.III.
PEMBAHASAN
3.1
a. Lembaga-Lembaga Pendidikan
b. Metode Pengajaran
3.2
10
BAB. IV
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1
dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Turki Usmani. Kehancuran Dinasti
Turki
Saljuk
oleh
serangan
bangsa
Mongol
merupakan
awal
dari
Anatolia
(Asia
Kecil)
dahulu
sebelum
islam
merupakan
Ghizz
Turkmaniyah
yang
beragama
islam
dari
negeri
ketangguhan
dan
kekuatan
mileternya
yang
sanggup
perhatian
terhadap
ilmu
pengetahuan,
sehingga
5
perkembangan
pemikiran
pendidikan
Islam
dimulai
dari
BAB. II
TUJUAN PEMBAHASAN
gambaran tentang
gambaran
tentang
model
pendidikan
di
jaman
BAB. III
PEMBAHASAN
dampak
yang baik
dan
meletakkan
dasar-dasar
keamanan
dalam
3.1.
yang
dinamakan
kulliye.
Karena
pembangunannya
tidak
membutuhkan dana yang terlalu besar, pada masa itu hampir di setiap desa
dapat
dijumpai
bangunan
sekolah
dasar
ini.
Yang menarik dari sekolah ini adalah adanya pemisahan ruangan kelas
antara murid laki-laki dan perempuan. Namun, setiap anak Muslim memiliki
hak untuk bersekolah. Pada masa itu, tak ada prosedur pendaftaran karena
sekolah-sekolah dasar ini dikelola dan dijalankan melalui lembaga wakaf.
Sultan Orkhan (1326-1329) adalah sultan pertama yang mendirikan madrasah di
masa kekhalifahan Turki Usmani. Lalu kemudian dilanjutkan oleh sultan-sultan
penerusnya, sehingga pada masa Kekhalifahan Turki Usmani ini banyak berdiri
madrasah dan masjid, terutama di Istambul dan Mesir. Pada masa ini pula banyak
perpustakaan yang berisi kitab-kitab yang tidak sedikit jumlahnya. Setiap orang bebas
membaca dan mempelajari isi kitab-kitab itu. Hal ini membuktikan betapa besarnya
perhatian para penguasa dalam pengembangan pengetahuan waktu itu. Hampir semua
penguasa
Dinasti
Usmaniyah
memiliki
intensitas
yang
cukup
tinggi
dalam
b. Metode Pengajaran
Guru yang boleh mengajar di sekolah dasar adalah mereka yang telah
lulus madrasah. Pada tahap awal, para guru ini mengajarkan anak-anak
muridnya mengenai dasar-dasar ilmu keislaman.
Baru pada tahap berikutnya diajarkan cara membaca Alquran,
menghafal surah-surah Alquran tertentu, dan dilanjutkan dengan ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya seperti dasar aritmatika serta puisi Arab dan Persia
Sistem pengajaran yang dikembangkan pada masa Turki Usmani adalah
menghafal matan-matan meskipun tidak mengerti maksudnya, seperti menghafal matan
al-Jurumiyah, matan Taqrib, matan alfiah dan yang lainnya. Murid-murid setelah
menghafal matan-matan itu barulah mempelajari syarahnya. Model pengajaran seperti
ini masih sering digunakan sampai sekarang, terutama pada pondok-pondok pesantren
klasik.
c. Berkembangnya Ilmu Arsitektur
Pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang
indah-indah, seperti Masjid Jami Sultan Muhammad Fatih, Masjid Agung Sulaiman dan
Masjid Abi Ayyub Al-Ansyari, seluruh masjid ini dihiasi dengan kaligrafi yang indahindah. Salah satu masjid yang indah kaligrafinya adalah mesjid Aya Sopia yang
kaligrafinya menutupi gambar-gambar kristiani sebelumnya
10
Menurut Sultan Ahmad III apabila umat Islam ingin maju, maka harus menjalin
kerja sama dengan Eropa untuk mengejar ketinggalan dengan Barat. Sultan Ahmad III
kemudian
dikenal
sebagai
pelopor
pembaharu
dalam
pendidikan
Islam.
ilmu
pengetahuan
Agama
dengan
mencoba
memasukkan
ilmu
11
berbagai kebijakan di sekolah dan mengawasinya. sistem pendidikan dasar di era Turki
Usmani mulai mengalami perubahan ketika Sultan Mahmud II berkuasa.
Mendirikan sekolah-sekolah pengetahuan umum yang bersebelahan dengan
madrasah tradisional, yaitu: Maktebi Marif (sekolah Pengetahuan umum); dan Makteby
Ulum U-edebiye (sekolah sastra). Pemisahan kedua lembaga pendidikan ini merupakan
awal dikotomi dalam ilmu pengetahuan.
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya Kebudayaan Turki Utsmani merupakan
hasil perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab.
Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengambil ajaran-ajaran beretika dan bertata
krama dalam istana raja-raja. Organisasi birokrasi dan kemiliteran banyak diserap dari
Bizantium. Dan prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan
huruf diambil dari bangsa Arab.
Terobosan lain yang dilakukan Sultan Mahmud II adalah dengan mencoba
mendirikan model-model sekolah barat. Misalnya pada tahun 1827 M. ia mendirikan
sekolah kedokteran dan sekolah teknik, serta pada tahun 1834 mendirikan sekolah
akademi militer. Pembaruan pendidikan yang dilakukan pada masa kerajaan Turki
Usmani ini adalah sebuah terobosan besar, karena pada masa inilah yang pertama
kalinya dikembangkan dua model pendidikan yaitu pendidikan Islam dengan pendidikan
umum.
Reformasi pendidikan sekolah dasar kembali dilakukan Sultan Mahmud II pada
1838. Perubahan itu, antara lain, dibuatnya sistem kelas dan mewajibkan kehadiran
siswa di kelas, membuka sekolah asrama bagi anak-anak yatim, dan mengawasi
kualitas guru. Administrasi sekolah pun mulai dikelola oleh Shaykh al-Islam.
Pada 1845, sistem pendidikan dasar di wilayah Kekhalifahan Turki Usmani
kembali mengalami perubahan. Sekolah-sekolah didata dan ditata ulang. Pemerintahan
Turki Usmani juga mengeluarkan kebijakan yang tidak membolehkan sembarangan
orang menjadi guru.
Mereka yang berhak untuk mengajar di sekolah adalah yang sudah mengantongi
surat izin. Pemerintah juga mulai menerapkan sistem tingkatan kelas dan ujian bagi
para siswa.
12
BAB. IV
KESIMPULAN
lembaga
resmi
(Quran,
Hadits,
akidah,
akhlak,
dan
fiqih),
sementara
sekolah
13
DAFTAR PUSTAKA
14