Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim
Syukur Alhamdulillah, dengan izin dan rahmat-Nya makalah ini dapat di selesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Al Quran
dengan Dosen : Drs. Agus Halimi, M.Ag. Program Pascasarjana di Universitas Islam
Bandung.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini yang mana telah banyak membimbing dan
mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Sebagai manusia, tentu penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena itu saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini sangat
diharapkan.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat dan semoga setiap aktivitas kita selalu
ada dalam bimbingan dan ridho-Nya Amin.

Bandung, Januari 2013


Penyusun

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB. I.

PENDAHULUAN

1.1

Sejarah Terbentuknya KekhalifahanTurkey Usmani

1.2

Latar Belakang Aspek Kependidikan Turkey Usmani

3
5

BAB.II.

TUJUAN PEMBAHASAN

BAB.III.

PEMBAHASAN

3.1

Periode Klasik Pendidikan Islam di Turkey Usmani

a. Lembaga-Lembaga Pendidikan

b. Metode Pengajaran

c. Berkembangnya Ilmu Arsitektur

3.2

d. Pendirian Perpustakaan dan Upaya Penterjemahan

e. Kemunduran Periode Klasik

Periode Pembaruan Pendidikan Islam di Turkey Usmani

a. Pengiriman Duta-Duta Pendidikan


10
b. Merubah Kurikulum

10

c. Pemisahan Kelembagaan Pengelola Pendidikan


11

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

BAB. IV

KESIMPULAN

12

DAFTAR PUSTAKA

BAB. I
PENDAHULUAN

1.1

Sejarah Terbentuknya KekhalifahanTurkey Usmani


Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan

dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Turki Usmani. Kehancuran Dinasti
Turki

Saljuk

oleh

serangan

bangsa

Mongol

merupakan

awal

dari

terbentuknya Dinasti Turki Usmani.


Berawal dari Negeri Anatolia
Negeri

Anatolia

(Asia

Kecil)

dahulu

sebelum

islam

merupakan

kekhalifahan yang berada dibawah kekuasaan Byzantium (Romawi Timur).


Penaklukan-penaklukan oleh pasukan islam sampai di sebagian wilayah
timur negeri ini, dari ujung Armenia hingga ke puncak gunung Thurus sejak
tahun 50 H, pada masa kekhalifahan Muawiyah , kam muslim belum mampu
menaklukkan konstanttinopel, walaupun telah dilakukan berulang kali usaha
penyerangan.
Setelah perang Maladzikr pada tahun 463 H yang dimenangkan oleh orangorang saljuk dengan kemenangan yang gemilang atas romawi, pengaruh
kemenangan ini terus meluas ke negeri Anatolia.
Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

Anatolia kemudian jatuh ke tangan Mongolia, setelah merebutnya dari Saljuk


Romawi, maka terjadilah peperangan antara Mongolia dan kaum muslimin
dan ini terjadi pada tahun 641 H. setelah kekalahan Mongolia pada perang
Ain Jalut, tahun 658 H berangkatlah Zharir Bibris ke Saljuk Romawi dan
Mongolia.
Bersamaan dengan lemahnya Mongolia , pemerintahan Utsmaniyah
lalu menguasainya pada masa yang berbeda.
Orang-orang Utsmaniyah bernasab pada kabilah Qobi yang berasal dari
kabilah

Ghizz

Turkmaniyah

yang

beragama

islam

dari

negeri

Turkistan.Tatkala terjadi penyerbuan mongolia atas negeri itu, kakek mereka


(Sulaiman) berhijrah ke negeri Romawi, lalu ke syam dab ke irak. Kabilah ini
lalu terpecah-pecah. Satu kelompok lalu kembali ke negeri asalnya. Dan satu
kelompoknya bersama dengan Erthoghul bin Sulaiman.
Nama Kekhalifahan Usmani diambil dari nama putra Erthogrul. Ia
mempunyai seorang putra yang bernama Usman yang lahir pada tahun
1258. Dari nama Usman inilah yang kemudian lahir istilah Kekhalifahan Turki
Usmani atau Kekhalifahan Usmani. Pendiri Kekhalifahan ini adalah bangsa
Turki dari Kabila Oghus. Yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara
Negeri Cina, kemudian pindah ke Turkistan, lalu ke Persia dan Iraq sekitar
abad ke-9 dan 10.
Pada abad ke-13 M, Erthoghul pergi ke Anatolia. Wilayah itu berada
dibawah kekuasaan Sultan Alaudin II (Salajikoh Alaudin Kaiqobad). Erthoghul
membantunya melawan serangan dari Byzantium. Ertoghul menang dan
mendapatkan sebagian wilayah (Asyki Syahr) dari Alaudin dari Byzantium
dan sebagian hartanya mereka melarikan diri ke wilayah Barat sebagai
akibat dari serangan Mongol. mereka mencari tempat perlindungan dari Turki
Saljuk di daratan Tinggi Asia Kecil. Di bawah pimpinan Ertugrul, mereka
mengabdikan diri pada Sultan Alauddin II, Sultan Saljuk yang berperang
melawan Bizantium. Atas jasa baiknya, Sultan Alauddin menghadiahkan
sebidang tanah di Asia Kecil, yang berbatasan dengan Bizantium dan
memilih Syukud sebagai Ibu kotanya. Ertugrul meninggal dunia pada tahun
Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

1289 M. kepemimpinannya dilanjutkan oleh putranya yang bernama Usman


(1281-1324), atas persetujuan Alauddin.
Pada tahun 1300, bangsa Mongol Menyerang Kekhalifahan Saljuk, dan
Dinasti ini terpecah-pecah dalam beberapa Dinasti kecil. Dalam kondisi
kehancuran Saljuk inilah, Usman mengklaim Kemerdekaan secara penuh
atas wilayah yang didudukinya, sekaligus memproklamirkan berdirinya
kekhalifahan Turki Usmani. Dengan demikian, secara tidak langsung mereka
mengakui Usman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padinsyah Ali
Usman. Setelah Usman mengakui dirinya sebagai Raja Besar Keluarga
Usman pada tahun 699 H/1300 M, secara bertahap ia memperluas
wilayahnya. Penyerangan awal dilakukan di sekitar daerah perbatasan
Bizantium dan Brussa (Broessa) dijadikan salah satu daerah yang menjadi
objek taklukan.
Pada tahun 1317 M. wilayah tersebut dapat dikuasainya dan dijadikan
sebagai ibu kota pada tahun 1326 M. Diakhir kehidupannya Usman menunjuk
Orchan (42) anak yang lebih muda dari kedua orang putranya sebagai calon
pengganti memimpin kekhalifahan.
1.2

Latar Belakang Aspek Kependidikan Turkey Usmani

Kemajuan dalam bidang militer, telah mengantarkan imperium Usmani


pada kejayaan yang gemilang. Para pemimpin kekhalifahan Usmani pada
masa-masa pertama, adalah orang-orang yang kuat, sehingga kekhalifahan
dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Karakter keberanian,
ketrampilan,

ketangguhan

dan

kekuatan

mileternya

yang

sanggup

bertempur kapan dan di mana saja. Karena lebih mengutamakan ekspansi


maka Turkey Usmani memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas.
Namun, secara umum pada masa dinasti usmaniyah tidak terlalu
memfokuskan

perhatian

terhadap

ilmu

pengetahuan,

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

sehingga
5

mengakibatkan bidang ilmu pengetahuan kurang begitu menonjol, tidak


seperti Dinasti Islam sebelumnya, akan tetapi ada beberapa titik kemajuan
yang terlihat yaitu pada masa sultan Muhammad al-Fatih.
Fase

perkembangan

pemikiran

pendidikan

Islam

dimulai

dari

kekalahan-kekalahan dalam peperangan yang ketika peperangan dengan


bangsa-bangsa Eropa, hal tersebut memotovasi sultan-sultan Usmaniyah
untuk lebih melihat dan mempelajari perkembangan yang diluar dinasty
Tukey Usmani, yaitu dengan jalan membina hubungan diplomatis dengan
Negara-negara Erofa yaitu terutama Francis yang kemudian melahirkan ide
mendirikan sekolah militer

BAB. II
TUJUAN PEMBAHASAN

Makalah ini disusun dalam rangka untuk mendapatkan gambaran


berupa informasi sejarah terkait aspek pendidikan di jaman Turkey Usmani .
Secara rinci tujuan penulisannya dapat di jabarkan sebagai berikut:
1. Memperoleh

gambaran tentang

manajemen kependidikan dalam

kehidupan masyarakat di jaman Kekhalifahan Turkey Usmani


2. Memperoleh

gambaran

tentang

model

pendidikan

di

jaman

Kekhalifahan Turkey Usmani


Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

3. Memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi


perkembangan pendidikan di jaman Kekhalifahan Turkey Usmani

BAB. III
PEMBAHASAN

Akibat kegigihan dan ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin


dalam mempertahankan Turki Usmani membawa

dampak

yang baik

sehingga kemajuankemajuan dalam perkembangan wilayah Turki Usmani


dapat di raihnya dengan cepat. Dengan cara atau taktik yang dimainkan oleh
beberapa penguasa Turki seperi Sultan Muhammad yang mengadakan
perbaikan-perbaikan

dan

meletakkan

dasar-dasar

keamanan

dalam

negerinya yang kemudian diteruskan oleh Murad II (1421-1451M)


Sehingga Turki Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa
Muhammad II (1451- 1484 M). Usaha ini di tindak lanjuti oleh raja-raja
berikutnya, sehingga dikembangkan oleh Sultan Sulaiman al-Qonuni. Ia tidak
mengarahkan ekspansinya ke salah satu arah timur dan Barat, tetapi seluruh
wilayah yang berada disekitar Turki Usmani itu, sehingga Sulaiman berhasil
menguasai wilayah Asia kecil.
Kemajuan dan perkembangan wilayah kekhalifahan Usmani yang luas
berlangsung dengan cepat dan diikuti oleh kemajuan-kemajuan dalam
bidang-bidang kehidupan lain yang penting, diantaranya dalam bidang
pendidikan..

3.1.

Periode Klasik Pendidikan Islam di Turkey Usmani

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

Kekhalifahan Turki Usmani sangat gencar melakukan ekspansi guna meluaskan


daerah kekuasaannya. Kekhalifahan Turki Usmani memang dikenal begitu
peduli dengan dunia pendidikan. Pada masa itu, pendidikan sudah dimulai
sejak usia kanak-kanak, yakni menginjak usia lima tahun.
a. Lembaga-Lembaga Pendidikan
Setiap anak mengenyam pendidikan dan pengajaran dasar di sebuah
institusi yang dinamakan sibyan mektepleri (setara dengan tingkat sekolah
dasar saat ini).
Sekolah dasar itu merupakan kelanjutan dari sekolah yang sebelumnya
dikenal dalam Islam sebagai kuttab.
Pada periode klasik, sibyan mektepleri ini umumnya didirikan oleh para
kaum elite, seperti pejabat atau sultan dan dibangun di dalam kompleks
masjid

yang

dinamakan

kulliye.

Karena

pembangunannya

tidak

membutuhkan dana yang terlalu besar, pada masa itu hampir di setiap desa
dapat

dijumpai

bangunan

sekolah

dasar

ini.

Yang menarik dari sekolah ini adalah adanya pemisahan ruangan kelas
antara murid laki-laki dan perempuan. Namun, setiap anak Muslim memiliki
hak untuk bersekolah. Pada masa itu, tak ada prosedur pendaftaran karena
sekolah-sekolah dasar ini dikelola dan dijalankan melalui lembaga wakaf.
Sultan Orkhan (1326-1329) adalah sultan pertama yang mendirikan madrasah di
masa kekhalifahan Turki Usmani. Lalu kemudian dilanjutkan oleh sultan-sultan
penerusnya, sehingga pada masa Kekhalifahan Turki Usmani ini banyak berdiri
madrasah dan masjid, terutama di Istambul dan Mesir. Pada masa ini pula banyak
perpustakaan yang berisi kitab-kitab yang tidak sedikit jumlahnya. Setiap orang bebas
membaca dan mempelajari isi kitab-kitab itu. Hal ini membuktikan betapa besarnya
perhatian para penguasa dalam pengembangan pengetahuan waktu itu. Hampir semua
penguasa

Dinasti

Usmaniyah

memiliki

intensitas

yang

cukup

tinggi

mengembangkan pendidikan dan juga seni arsitektur.

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

dalam

b. Metode Pengajaran
Guru yang boleh mengajar di sekolah dasar adalah mereka yang telah
lulus madrasah. Pada tahap awal, para guru ini mengajarkan anak-anak
muridnya mengenai dasar-dasar ilmu keislaman.
Baru pada tahap berikutnya diajarkan cara membaca Alquran,
menghafal surah-surah Alquran tertentu, dan dilanjutkan dengan ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya seperti dasar aritmatika serta puisi Arab dan Persia
Sistem pengajaran yang dikembangkan pada masa Turki Usmani adalah
menghafal matan-matan meskipun tidak mengerti maksudnya, seperti menghafal matan
al-Jurumiyah, matan Taqrib, matan alfiah dan yang lainnya. Murid-murid setelah
menghafal matan-matan itu barulah mempelajari syarahnya. Model pengajaran seperti
ini masih sering digunakan sampai sekarang, terutama pada pondok-pondok pesantren
klasik.
c. Berkembangnya Ilmu Arsitektur
Pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang
indah-indah, seperti Masjid Jami Sultan Muhammad Fatih, Masjid Agung Sulaiman dan
Masjid Abi Ayyub Al-Ansyari, seluruh masjid ini dihiasi dengan kaligrafi yang indahindah. Salah satu masjid yang indah kaligrafinya adalah mesjid Aya Sopia yang
kaligrafinya menutupi gambar-gambar kristiani sebelumnya

d. Pendirian Perpustakaan dan Upaya Penterjemahan


Setelah Mesir jatuh di bawah kekuasaan Turki Usmani, Sultan Salim yang
menjadi penguasa waktu itu memerintahkan agar kitab-kitab di perpustakaan dan
barang-barang berharga di Mesir dipindahkan ke Istambul, anak-anak Sultan Mamluk,
Ulama, pembesar-pembesar, yang berpengaruh di Mesir dibuang ke Istambul. Dengan
berpindahnya ulama dan kitab-kitab yang ada di Mesir ke Istambul menyebabkan Mesir
Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

mengalami kemunduran dalam ilmu pengetahuan, dan Istambullah menjadi pusat


pendidikan dan pengembangan kebudayaan saat itu.
e. Kemunduran Periode Klasik
Kekhalifahan Turki Usmani mengalami Puncak kejayaan dan keemasan pada
masa pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qanuny (1520-1566 M.). Namun setelah
wafatnya Sultan Sulaiman, kekhalifahan Turki Usmani mengalami kemunduran.
Ekspansi ke Eropa tidak menunjukkan kemajuan yang berarti, peran angkatan
bersenjata tidak lagi untuk menyerang tetapi lebih banyak bertahan. Kekuatan internal
yang semakin lemah bertambah buruk dengan munculnya gangguan dari luar, ketika
pada abad ke-18, Prancis, Inggris, Austria dan Rusia mulai melebarkan pengaruh
mereka ke wilayah-wilayah yang dikuasai oleh kekhalifahan Turki Usmani. Satu persatu
wilayahnya lepas. Aljazair merupakan Negara Arab pertama yang memisahkan diri,
disusul kemudian di dataran arab dan wilayah Afrika Utara masing-masing membentuk
satu blok tersendiri. Kekalahan demi kekalahan yang demi kekalahan yang dialami
kekhalifahan Turki Usmani juga berdampak dengan merosotnya kualitas pendidikan
Islam pada masa itu.
3.2. Periode Pembaruan Pendidikan Islam di Turkey Usmani

Di Barat telah terjadi kebangkitan intelektual yang memberikan kontribusi besar


bagi Eropa. Semangat rasionalisme akibat dari adanya informasi pengetahuan yang
mereka dapat, telah membuat Negara-negara Barat menjadi kuat, baik militer, ekonomi
maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adanya kekalahan-kekalahan yang dialami oleh kerajaan Turki Usmani
menyebabkan sultan Ahmad III sangat prihatin sembari melakukan introspeksi. Dari
itulah tumbuh sikap baru dari dalam dalam Kerajaan Turki Usmani untuk bersikap lebih
arif terhadap keberadaan barat. Barat tidak lagi dianggap sebagai musuh yang harus
dijauhi.

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

10

Menurut Sultan Ahmad III apabila umat Islam ingin maju, maka harus menjalin
kerja sama dengan Eropa untuk mengejar ketinggalan dengan Barat. Sultan Ahmad III
kemudian

dikenal

sebagai

pelopor

pembaharu

dalam

pendidikan

Islam.

a. Pengiriman Duta-Duta Pendidikan


Langkah pertama yang diambil oleh Sultan Ahmad III adalah dengan pengiriman
duta-duta ke Eropa untuk mengamati keunggulan barat. Selanjutnya hasil penelitian
tersebut disampaikan kepada Sultan. Sebagai implikasi dari adanya penelitian tersebut
muncullah ide dari Sultan untuk mendirikan Sekolah Teknik Militer.
Selain itu Turki juga mengembangkan ilmu pengetahuan dengan cara mendirikan
percetakan di Istambul pada tahun 1727 M. sebagai cara mempermudah akses bukubuku pengetahuan, mencetak buku-buku ilmu kedokteran, ilmu kalam, ilmu pasti,
astronomi, sejarah, kitab hadis, fiqih dan tafsir. Upaya ini terus dilakukan oleh Sultan
Ahmad III hingga wafatya.
b. Merubah Kurikulum
Sultan Mahmud II yang naik tahta menggantikan Ahmad III masih tetap
melakukan pembaruan-pembaruan sistem pendidikan. Pembaruan yang dilakukannya
adalah dengan memperbaiki sistem Pendidikan Madrasah yang pada saat itu hanya
mengajarkan

ilmu

pengetahuan

Agama

dengan

mencoba

memasukkan

ilmu

pengetahuan umum. Namun pekerjaan ini sangat sukar dilakukan, perpaduan


kurikulum ini sangat sulit untuk diterapkan , maka akhirnya madrasah tradisional
dibiarkan berjalan dan kemudian menjadi tanggung jawab ulama.
c. Pemisahan Pengelolaan Lembaga Pendidikan
Era baru dalam bidang pendidikan dimulai tahun 1847 bersamaan dengan
dibentuknya kementerian sekolah umum. Kementerian itu bertugas untuk menerapkan

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

11

berbagai kebijakan di sekolah dan mengawasinya. sistem pendidikan dasar di era Turki
Usmani mulai mengalami perubahan ketika Sultan Mahmud II berkuasa.
Mendirikan sekolah-sekolah pengetahuan umum yang bersebelahan dengan
madrasah tradisional, yaitu: Maktebi Marif (sekolah Pengetahuan umum); dan Makteby
Ulum U-edebiye (sekolah sastra). Pemisahan kedua lembaga pendidikan ini merupakan
awal dikotomi dalam ilmu pengetahuan.
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya Kebudayaan Turki Utsmani merupakan
hasil perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab.
Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengambil ajaran-ajaran beretika dan bertata
krama dalam istana raja-raja. Organisasi birokrasi dan kemiliteran banyak diserap dari
Bizantium. Dan prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan
huruf diambil dari bangsa Arab.
Terobosan lain yang dilakukan Sultan Mahmud II adalah dengan mencoba
mendirikan model-model sekolah barat. Misalnya pada tahun 1827 M. ia mendirikan
sekolah kedokteran dan sekolah teknik, serta pada tahun 1834 mendirikan sekolah
akademi militer. Pembaruan pendidikan yang dilakukan pada masa kerajaan Turki
Usmani ini adalah sebuah terobosan besar, karena pada masa inilah yang pertama
kalinya dikembangkan dua model pendidikan yaitu pendidikan Islam dengan pendidikan
umum.
Reformasi pendidikan sekolah dasar kembali dilakukan Sultan Mahmud II pada
1838. Perubahan itu, antara lain, dibuatnya sistem kelas dan mewajibkan kehadiran
siswa di kelas, membuka sekolah asrama bagi anak-anak yatim, dan mengawasi
kualitas guru. Administrasi sekolah pun mulai dikelola oleh Shaykh al-Islam.
Pada 1845, sistem pendidikan dasar di wilayah Kekhalifahan Turki Usmani
kembali mengalami perubahan. Sekolah-sekolah didata dan ditata ulang. Pemerintahan
Turki Usmani juga mengeluarkan kebijakan yang tidak membolehkan sembarangan
orang menjadi guru.
Mereka yang berhak untuk mengajar di sekolah adalah yang sudah mengantongi
surat izin. Pemerintah juga mulai menerapkan sistem tingkatan kelas dan ujian bagi
para siswa.

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

12

BAB. IV
KESIMPULAN

Sampai abad XVI, sistem madrasah menjadi model utama pendidikan


dalam Islam. Sejak Islam bersentuhan dengan tradisi Eropa, yang saat itu
mulai menerapkan model pengajaran klasikal di berbagai universitas,
madrasah juga banyak terpengaruh. Hal ini banyak terjadi ketika kekuasaan
Turki Usmani berkembang. Medrese dan mekteb di wilayah-wilayah Turki
sampai Asia Tengah mendapat pengayaan dengan model klasikal yang tidak
ada ketika masih mengacu pada konsep awal. Meskipun secara materi ilmu
tetap meneruskan apa yang telah diajarkan pada era sebelumnya, namun
secara metode lebih banyak pengayaan. Beberapa madrasah juga mulai
terpisah dengan bangunan utama masjid. Di samping ada universitas
(jamiah) sebagai fase tertinggi dari sistem madrasah, konsep madrasah
awal sebagaimana disebutkan di atas juga diselenggarakan untuk tingkat
lebih rendah.
Dengan adanya pengaruh langsung dari model pendidikan Eropa,
ketika era kolonialisasi Eropa ke wilayah Asia dan Afrika, madrasah
merupakan lembaga-lembaga pendidikan yang terpisah dari masjid. Hal ini
terjadi karena model pendidikan Eropa yang klasikal dan memisahkan antara
ilmu agama (teologi gereja) yang diselenggarakan oleh seminari atau gereja
sendiri, dan ilmu

umum yang diselenggarakan oleh

lembaga

resmi

(pemerintah atau swasta) dengan model sekolah sampai universitas.


Madrasah dipandang sebagai model pengajaran formal dari ilmu-ilmu agama
saja

(Quran,

Hadits,

akidah,

akhlak,

dan

fiqih),

sementara

sekolah

mengajarkan ilmu-ilmu umum di luar ilmu agama.

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

13

DAFTAR PUSTAKA

Ed. Samsul nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta. 2007


Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, bumi aksara, jakarta, bulan
bintang,1997.
Mughni A. syafiq, Sejarah Kebudayaan Islam Di Turki, Logos Wacana Ilmu,
Jakarta 1997

Makalah Mata Kuliah S2PI | Program Pasca Sarjana Unisba

14

Anda mungkin juga menyukai