Informasi Obat Standar PCT
Informasi Obat Standar PCT
Pemerian
Kelarutan
Ph
Bobot Jenis
Stabilitas
Inkompatibilitas
:
:
:
:
zink.
: Di wadah yang tertutup rapat dan disimpan di tempat
yang sejuk dan kering.
: Bahan penghancur dalam tablet
: 0,5-5% (Rowe et al, 2009:206).
2. Polyvinylpyrrolidon/PVP
Struktur kimia
Rumus molekul
Pemerian
: (C3H4O2)
: Serbuk putih, agak putih atau tidak berbau, serbuk
Kelarutan
higroskopis.
: Mudah larut dalam suasana asam, sukar larut dalam
pH
Bobot Jenis
Stabilitas
Inkompatibilitas
:
:
:
:
Wadah dan
Penyimpanan
Kegunaan
Konsentrasi
3. Etanol 95%
Struktur kimia
Rumus molekul
Pemerian
: C2H6O
: Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau
khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah.
Mudah menguap meskipun pada suhu rendah dan
Kelarutan
Bobot Jenis
Stabilitas
Inkompatibilitas
Wadah dan
Penyimpanan
4. Laktosa
Struktur kimia
Rumus molekul
: C36H70MgO4
Berat molekul
Pemerian
Kelarutan
: 591,24
: Serbuk hablur,putih,tidak berbau,rasa agak manis.
: larut dalam 6 bagian air,larut dalam 1 bagian air
mendidih,sukar larut dalam etanol (95%)P,praktis
Stabilitas
Inkompatibilitas
terdapat
5. Magnesium Stearat
Struktur kimia
Rumus molekul
Berat molekul
Pemerian
: C36H70MgO4
: 591,24
: Serbuk haus, putih, licin dan mudah melekat pada
Kelarutan
Stabilitas
Inkompatibilitas
6. Talkum
Struktur
Pemerian
: Mg6(S12O5)4(OH)4
: Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat
pada kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih
kelabu.
: Tidak larut dalam hampir semua pelarut.
: Tidak stabil, tahan terhadap pemanasan suhu 160C
Kelarutan
Stabilitas
Inkompatibilitas
Wadah dan Penyimpanan
Kegunaan
Konsentrasi
:
:
:
:
7. Amprotab
Struktur kimia
Rumus molekul
Berat molekul
Pemerian
: (C6H10O5)n
: 50.000-160.000
: Tiap vaidak berbau dan berasa, serbuk berwarna putih
berupa granul-granul kecil berbentuk sferik atau oval
dengan ukuran dan bentuk yang berbeda untuk setiap
Kelarutan
pH
Stabilitas
Inkompatibilitas
Wadah dan
Penyimpanan
Kegunaan
Konsentrasi
:
:
:
:
:
varietas tanaman.
Praktis tidak larut etanol dingin dan dalam air dingin.
5,5-6,5 untuk 2% b/v
Stabil pada pemanasan 110 1800C
Dengan pengoksida kuat.
Dalam wadah tertutup rapat.
Evaluasi keempat yaitu uji densitas atau bobot jenis. Prinsip evaluasi densitas atau bobot
jenis adalah menetapkan densitas atau kerapatan massa granul per satuan volume (g/mL).
Alat yang digunakan yaitu tapped density tester. Bobot granul sebanyak 50 g dituang ke
dalam gelas ukur kemudiaan permukaan diratakan, volume yang terbaca adalah volume
tuang. Bobot ketukan diperoleh melalui ketukan yang terletak di atas dasar lunak, ketukan
tersebut dilakukan sampai diperoleh volume konstan.
a
BJ Nyata
BJ nyata didapat dari bobot jenis sebelum pemampatan (bobot granul), dibagi volume
granul saat dimasukan ke dalam gelas ukur alat uji tanpa memampatan (ml). BJ nyata
mendekati nilai BJ nyata pada alat Tapped Density yaitu 0,40 g/ml.
BJ Mampat
BJ mampat didapat dari bobot jenis setelah pemampatan (g) dibagi volume granul
setelah pemampatan/ketukan 500 kali dan 750 kali (ml). BJ mampat mendekati nilai
c
BJ mampat pada alat Tapped Density yaitu masing-masing 0,48 dan 0,5 g/ml.
BJ Sejati
BJ sejati didapat dari bobot jenis granul sesungguhnya, yakni bobot granul (g)
dibagi volume granul dimana tidak termasuk pori-pori granul dan rongga antar granul
(ml). BJ sejati diukur menggunakan piknometer. Menggunakan paraffin cair. Berat
jenis suatu zat dapat dihitung yaitu mengukur secara langsung berat zat dalam
piknometer (dengan menimbang) dan volume zat (ditentukan dengan piknometer).
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan rungan
yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air.
Ketelitian metode piknometer akan bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan
bertambahnya volume piknometer (Voight, 1984). BJ sejati yang didapat yaitu 1,234
g.
Kadar Pemampatan
Persentase pemampatan granul setelah pengetukan, yakni persentase dari
selisih antara volume granul sebelum dengan setelah pemampatan/ketukan 500 kali
(ml) dibagi volume granul sebelum pemampatan (ml). Kadar pemampatan 500
ketukan yaitu 14,75%, sedangkan kadar pemampatan 750 kali ketukan yaitu 18,03%.
Semua kadar pemampatan memenuhi syarat karena keduanya tidak > 20 %. Granul
% Kompresibilitas
Persentase dari kemampuan granul untuk dikompres menjadi sediaan tablet.
Penentuan kompresibilitas digunakan untuk menghasilkan tablet yang baik.
Kompresibilitas dapat dilihat dari harga indeks Carr yang sangat bergantung pada
kerapatan nyata maupun kerapatan mampat dari granul yaitu dengan cara kerapatan
mampat dikurangi kerapatan nyata, lalu dibagi dengan kerapatan mampat.
Kompresibilitas granul dinyatakan dalam persen.
Indeks Carr = Kerapatan mampat - Kerapatan nyata x 100%
tablet.
Penambahan adhesif dan binder
Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini
menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan
baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat. Penambahan zat
adhesif dapat meningkatkan kompresibilitas karena adanya peningkatan gaya
tarik menarik antar molekul yang berbeda jenis. Sehingga antara zat yang satu
dengan zat yang lainnya dapat saling mengikat.
Granul yang didapat tidak memenuhi semua persyaratan evaluasi, hal
ini dapat disebabkan karena belum terbentuk granul yang sempurna dan proses
pencampuran yang belum homogen.
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan untuk hancurnya tablet dalam
medium yang sesuai sehingga tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas kassa alat
pengujian. Waktu hancur tablet akan mempengaruhi efektivitas zat aktif dalam tablet
itu sendiri. Semakin lama waktu hancurnya, maka efek yang diinginkan akan semakin
lama didapat. Begitu pula apabila waktu hancur singkat, maka kemungkinan zat aktif
dapat memberi efek juga akan semakin kecil.
Untuk uji waktu hancur digunakan alat disintegration tester yang berbentuk
keranjang mempunyai 6 tube plastik yang terbuka dibagian atas sementara dibagian
bawah dilapisi dengan ayakan/screen no10 mesh Tablet yang akan diuji (sebanyak 6
tablet) dimasukkan dalam tiap tube ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan
keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu 37 C Penggunaan penutup
dimaksudkan agar tablet tetap terjaga dalam keranjang dan tidak keluar dari tube saat
dinaik turunkan Proses pencelupan naik turun ini merupakan simulasi dari gerakan
peristaltik saluran cerna. Sedangkan volume medium 800 ml dengan suhu 37 0 C
dipilih untuk menyerupai volume cairan tubuh manusia dan suhu tubuhnya
Dalam monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan simulasi larutan
gastric (Ansel, 2008) Namun pada pengujian ini media yang digunakan adalah
aquadest dengan pertimbangan bahwa sebagian besar cairan tubuh manusia adalah air
DAPUS
Ansel, C Howard. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. 2013. Farmakologi
dan Terapi Edisi 5. Balai Penertit FK UI, Jakarta, hal 237.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi ke Empat. Jakarta : Dirjen
POM
Rowe, C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipients.
Sixth Edition. Chicago: Pharmaceutical Press. (hal : 7, 206, 359, 404, 582, 685, 728).
Voigt, R., 1984. Buku Ajar Teknologi Farmasi Edisi V. diterjemahkan oleh Soewandhi, S.
N. Yogyakarta : UGM press.