02 Kel02 Tt3a Anisa Pitaloka
02 Kel02 Tt3a Anisa Pitaloka
NO.PERCOBAAN
: 02
JUDUL
NAMA PRAKTIKAN
: ANISA PITALOKA
: 1. GINTA AULIA H
: 2. SALMAN
KELAS/KELOMPOK
: TT 3A / 2
: 4 SEPTEMBER 2015
: 10 SEPTEMBER 2015
PERCOBAAN 2
GARIS BEBAN DIODA
1. TUJUAN ....................................................................................................
6. ANALISA ....................................................................................................
11
7. KESIMPULAN ............................................................................................
12
8. TUGAS ..........................................................................................................
13
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
PERCOBAAN 02
GARIS BEBAN DIODA
1. TUJUAN
Menggambarkan garis beban dioda dan menunjukkan penggunaannya.
2. DASAR TEORI
Garis Beban Dioda
Garis beban seperti yang sering akan dijumpai pada transistor digunakan untuk
mengetahui nilai sebenarnya dari suatu arus dan tegangan dioda pada suatu rangkaian.
Beban yang diberikan pada rangkaian secara normal mempunyai implikasi pada daerah
kerja dan piranti elektronik. Bila analisis disajikan dalam bentuk grafik. Sebuah garis
dapat digambarkan sebagai karakterisktik diode yang mewakili efek dari beban.
Perpotongan antara karakteristik dan garis beban akan menggambarkan titik operasi dari
system.
Misal dioda dirangkai bias maju seperti gambar berikut :
0=
Vs = VD
3
ID =
Vs0
R
Dari kedua nilai ID tersebut dan nilai VD masing-masing ke dalam kurva dioda maka
dapat ditarik garis yang nantinya akan disebut garis beban. Titik yang berpotongan antara
garis beban dan karakteristik dioda disebut titik Q yang akan menunjukkan nilai
sebenarnya dari arus dioda dan tegangan dioda untuk rangkaian dioda tersebut. Titik
potong antara karakteristik dengan garis beban memberikan harga tegangan dioda VD(q)
dan arus dioda ID(q).
Gambar garis beban dan titik Q seperti pada gambar berikut :
JUMLAH
1
1
1
1
1
1
1
1
Secukupnya
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
4.1. Pembuatan Garis Beban Dioda
1. Membuat garis beban dioda dengan tegangan sumber sebesar 1,5 V dan R sebesar
470 pada kurva karakteristik dioda silikon yang telah dibuat pada percobaan 1.
4
0,68 V
1,75 mA
0,50 V
0,052 mA
Titik Saturasi
0,75 V
11,2 mA
- Pada titik cut off : tidak ada arus dioda (dioda putus) = dioda seperti saklar
terbuka
- Pada titik saturasi : arus dioda maksimum = dioda seperti saklar tertutup
:02
Pelaksanaan
: 4 September 2015
Praktikum
Judul
: 10 September 2015
Laporan
Mata Kuliah
:Laboratorium
Nama Praktikan
: Anisa Pitaloka
Kelas/Kelompo
Elektronika
: TT-3A/02
Ginta Aulia H
k
Tahun
: 2013
Salman
Akademik
(V)
()
Kondisi
Dioda
Terpasang
Lepas
Id(mA)
Kurva Ukur
1,75
0
1,70
0
6
Vd(V)
Kurva Ukur
0,68
1,50
0,63
1,50
Vo(V)
Hitung Ukur
0,79
0
0,86
0
1,5
470
2000
Hubungan
3,19
3,30
1,50
1,50
Singkat
Terpasang
Lepas
Hubungan
1,15
0
1,5
1,10
0
1,35
0,66
3
0
0,60
3
0
2,3
0
3
2,27
0
3
Singkat
(V)
()
1,5
1000
2000
Kondisi
Dioda
Terpasang
Lepas
Hubungan
Singkat
Terpasang
Lepas
Hubungan
Id(mA)
Kurva Ukur
Vd(V)
Kurva Ukur
Vo(V)
Hitung Ukur
1,18
0
1,5
1,1
0
1,35
0,32
1,5
0
0,32
1,5
0
1,2
0
1,5
1,2
0
1,5
1,35
0
1,5
1,21
0
1,35
0,33
3
0
0,34
3
0
2,7
0
3
2,50
0
3
Singkat
\
Gambar 5.1. Kurva Dioda Silikon
6. ANALISA
1.
Bandingkan nilai Id, Vd, Vo, dari hasil pengukuran/kurva dan perhitungan pada dioda
silikon dan dioda germanium !
Pada percobaan ini, perbedaan nilai Id, Vd, dan Vo antara kurva/perhitungan dan
pengukuran pada dioda silikon dan germanium tidak jauh berbeda karena hanya ada
sedikit selisih pada angka. Sebagai contoh, Id dan Vd pada pengukuran dioda silikon
saat tegangan 1,5 Volt dan resistor sebesar 470 bernilai 1,70 mA dan 0.63V
sedangkan pada perhitungan kurva, yang didapat dengan menghubungkan titik pada
saat Id=0 yaitu (1.5, 0) dan pada saat Vd=0 yaitu (0,3.19) di karakteristik dioda
silikon akan terdapat titik potong atau titik kerja dioda (Qd) seperti yang terlihat pada
Gambar 5.1 sehingga dapat ditarik harga tegangan kerja dioda Vd(q) sebesar 0.68 Volt
dan harga arus kerja dioda Id(q) sebesar 1,75 mA. Sehingga hanya ada selisih kecil
antara kedua angka tersebut yaitu sebesar 0,5. Dan akan didapat pula arus, tegangan
dioda saat keadaan lepas dan hubung singkat. Selanjutnya dapat dibandingkan hasil
kurva dan perhitungan pada Tabel 1 dan Tabel 2 pada Hasil Percobaan. Sebagai
contoh pada tabel 1 dengan perhitungan menggunakan rumus: Id = (Vs-Vd)/R didapat
nilai Id = (1,5-0,7)/470 = 1,70 mA, hasilnya tidak jauh berbeda dengan kurva begitu
juga nilai Vd. Pada nilai Vo antara perhitungan yang didapat dengan rumus Vo = IdxR
dan pengukuran juga tidak jauh berbeda atau bahkan bisa tepat/ sama sebagai contoh
pada saat tegangan sumber 1,5 volt dan resistor 1000 pada dioda germanium didapat
hasil perhitungan sebesar 1,2 volt sedangkan pada pengukuran didapat nilai 1,2 volt.
2. Buatlah persentase perbedaan hasil pengukuran dan perhitungan nilai Id, Vd, Vo, lalu
jelaskan kenapa terjadi perbedaan !
Untuk mengetahui prosentase perbedaan antara hasil perhitungan dan pengukuran,
praktikan menggunakan rumus:
Prosentase perbedaan/kesalahan =
hitungukur
X 100
h itung
10
Prosentase Id =
1,7 mA1,7 mA
X 100 =0
1,7 mA
Prosentase Vd=
0,7V 0,63 V
X 100 =10
0,7 V
Prosentase Vo=
0,79V 0,86 V
X 100 =21
0,86 V
Dari hasil prosentase perbedaan tersebut terlihat bahwa perbedaan antara perhitungan
dan pengukuran sangat kecil bahkan pada nilai Id didapat prosentase perbedaan
sebesar 0% atau tidak ada perbedaan. Ini menandakan bahwa komponen dioda masih
bekerja dalam keadaan yang baik. Tetapi pada nilai Vo terdapat perbedaan yang cukup
besar yaitu sebesar 20%, hal ini dapat disebabkan oleh ketidaktelitian membaca
multimeter atau faktor acak lainnya.
7. KESIMPULAN
Garis beban dioda dibentuk oleh 2 titik nilai, yaitu Id (arus yang melewati dioda
dalam rangkaian) dan Vd (tegangan jatuh dioda dalam rangkaian).
Perpotongan antara garis beban dengan kurva karakteristik dioda disebut titik operasi
atau titik kerja (Qpoint).
Titik potong antara karakteristik dengan garis beban memberikan harga tegangan
dioda sebenarnya VD(q) dan arus dioda sebenarnya ID(q).
Nilai Id, Vd, dan Vo pada saat pengukuran seharusnya hanya terdapat sedikit
perbedaan atau sama dengan nilai pada kurva/perhitungan.
11
8. TUGAS
1. Selain pada dioda, dimana lagi kita menggunakan garis beban ? Jelaskan jawaban
saudara !
2. Apa sebenarnya fungsi dari garis beban dioda ?
Jawaban:
1
Selain pada dioda, garis beban juga digunakan pada transistor. Karena transistor dan
dioda terdiri dari bahan semi konduktor. Titik kerja suatu transistor dalam rangkaian
penguat selalu terletak pada garis beban. Garis beban dc dibuat berdasarkan
tanggapan rangkaian terhadap tegangan dc (tegangan catu daya), dan garis beban ac
diperoleh karena tanggapan rangkaian terhadap sinyal ac. Dengan adanya garis beban
dc dan ac pada kurva karakteristik, maka kondisi kerja transistor dapat diketahui dan
penerapan sinyal ac pada penguat dapat dianalisis dengan mudah. Dengan kata lain
bila hambatan pada Basis bervariasi mulai dari nol sampai takterhingga maka akan
menyebabkan arus Basis (IB) menjadi berubah sehingga arus Kolector (IC) dan VCE
pun akan bervariasi pada daerah masing-masing.
2 Garis beban berfungsi untuk mengetahui nilai sebenarnya dari suatu arus dan
tegangan dioda pada suatu rangkaian dengan mudah (Id(q) dan Vd(q), dan
perpotongan antara garis beban dengan kurva karakteristik disebut Q Point atau titik
kerja dioda. Garis beban mencakup setiap kemungkinan titik operasi rangkaian. Garis
beban juga dapat menunjukkan nilai arus dan tegangan pada saat keadaan dioda lepas
dan dihubung singkat.
12
LAMPIRAN
13
14
15
16
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Susanti, Anna. 2006. Laboratorium Elektronika Semester III. Depok: Politeknik Negeri
Jakarta
Agus. Rangkaian Dioda . http://harytec.blogspot.com/2009/12/rangkaiandioda.html. (08 September 2015).
19