Disusun oleh :
Kelas 3E
Kelompok 2
Adya Maharani
Devita Fransisca
Hendra
Lutfhi Naufal Najib
Nur Fahmawati
Sellafiana Sunu Pratiwi
Windasari
146920
146974
147039
147082
147128
147180
147220
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Laboratorium
Dalam pengertian secara umum laboratorium adalah suatu fasilitas kerja dan
sarana pendidikan untuk melakukan kegiatan praktek percobaan atau eksperimen
serta menguji konsep-konsep ilmu pengetahuan secara terkontrol. Laboratorium
juga merupakan ruangan yang di rancang sesuai dengan kebutuhan untuk
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat. Desain dan tata letak ruang laboratorium
hendaknya memastikan kompabilitas dengan kegiatan produksi lain yang
mungkin dilakukan didalam saranap roduksi dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas
umum bagi personil dan bahan atau produk atau sebagai tempat penyimpanan
bahan atau prouduk selain yang sedang diproses.
Laboratorium
kimia
adalah
laboratorium
yang
digunakan
untuk
dengan empat dinding); antara lain untuk melokalisasi tumpahan bahan kimia
berbahaya (bila terjadi kecelakaan), dan mencegah personil dari luar memasuki
daerah dimana sedang dilakukan aktivitas yang berbahaya;
Memiliki peralatan khusus untuk menjamin keamanan, seperti pintu-
Lantai
Lantai harus tidak dapat ditembus oleh tumpahan bahan, penutup lantai
dijadikan satu dengan dinding (missal dengan perekat, las panas vinil flooring,
dan slab baja dengan lapisan epoksi;
Lantai pada lokasi penyimpanan bahan korosif harus dari bahan yang
kedap cairan.
Bak cuci tangan
Rak penyimpanan bahan kimia tidak boleh berada di atas bak cuci;
Lebar antara suatu alat yang berdiri di lantai dengan meja lab
minimum 5 feet (150 cm), untuk memberikan ruang kerja; Dalam laboratorium
pendidikan lebarnya 6 feet (180 cm);
Ruang antara meja lab dengan lemari/ peralatan harus cukup luas
untuk memudahkan pembersihan dan pemeliharaan/ perbaikan peralatan;
Dilengkapi grounding
Lemari asam, APAR, Emergency shower, eye wash, kotak P3K, pintu darurat,
telepon darurat
Yang terpenting dari ruang laboratorium yaitu harus bersih dan tidak licin.
Bersih dari segala sampah. Idealnya, laboratorium adalah tempat dimana Anda
bekerja dengan bahan kimia. Diharapkan kertas dan peralatan tulis menulis tidak
berada di ruang laboratorium atau dekat dengan meja kerja laboratorium.
Seyogyanya ruang tulis menulis itu berada di ruangan lain. Selain itu, yang perlu
diperhatikan adalah seluruh saluran listrik dibumikan, grounded. Selain
membahayakan personil, tentunya hal ini juga menjadi sumber nyala bagi bahan
kimia yang berbahaya. Penerangan di laboratorium juga perlu mendapat perhatian
khusus. Tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap. Yang perlu diperhatikan
lagi, bahwa panas yang keluar dari lampu penerangan dapat pula menjadi sumber
api bagi bahan kimia. Seyogyanya pula, perlu dipilih nilai iluminasi dari lampu
yang rendah dan dilengkapi penutup lampu. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah keamanan di lemari asam, emergency shower, alat pemadam api ringan
(APAR), pembasuh mata, kotak P3K, pintu darurat dan telepon darurat yang akan
kita bahas satu persatu pada slide selanjutnya.
Jalan keluar
cm). Jalan utama (main aisle) untuk ke luar emergensi minimum 36 inch (90 cm);
Gang dan jalan utama harus bebas hambatan, tidak boleh menyimpan
daerah/ lokasi yang lebih berbahaya, tetapi sebaliknya harus menjauhi daerah
tersebut
Penerangan
Kamar gelap, kamar tissue culture, kamar dingin dan kamar panas
harus dihindarkan dari cahaya alami;
Tempat ini tidak boleh diisi dengan barang-barang lain seperti pakaian,
tas dan alat-alat lain.
hood).
Letaknya jauh dari pintu masuk utama dan dari jalan mondar-mandir
orang, tetapi dekat dengan pintu keluar.
percikan pada dinding. Dinding harus dicat dengan cat yang dapat dicuci, keras
dan tidak berpori. Dinding dan lantai dari kayu tidak diperbolehkan karena dapat
mengabsorpsi bahan kimia berbahaya. Hal tersebut terutama untuk laboratorium
biologi dan radioaktif;
Jarak antara meja lab dengan lemari dan peralatan harus cukup lebar,
agar mudah dibersihkan. Permukaan furniture harus licin dan tidak berpori-pori.
Ruang istirahat
Dalam mendesain laboratorium harus direncakan fasilitas-fasilitas
antara lain untuk penyimpanan makanan, ruang diskusi, dan tempat shalat.
Listrik
Pipa saluran limbah cair harus terpisah dengan pipa saluran air buangan domestic;
Pipa saluran air pendingin harus berbeda dengan pipa saluran air minum.
Pintu masuk dan keluar Laboratorium
Daun pintu harus membuka kearah luar, karena bilamana daun pintu
membuka kearah dalam akan menyumbat orang-orang yang panic yang sedang
berusaha keluar laboratorium;
Dimensi pintu: (a) Pintu masuk utama: 42 inch (105 cm) X 84 inch
(210 cm), agar peralatan dapat masuk dengan mudah; (b) Pintu keluar: 36 inch (90
cm) X 80 inch (200 cm) rekomendasi the American National Institute;
Pintu yang tidak tembus pandang perlu dipasang panel kaca kira-kira 9
sqft, dan tingginya cukup agar orang berkursi roda dapat melihat melaluinya;
Pegangan pintu harus berbentuk pengungkit bukan knob, agar mudah
digenggam
Lokasi Furniture
Inventarisasikan aktivitas-aktivitas utama yang akan dilakukan, dan
(tidak ada bagian meja lab yang menempel ke dinding),, dan (2) Tipe
semenanjung (salah satu lebar meja menempel ke dinding), Bahan meja harus dari
material yang kokoh/kuat yang telah melalui finishing, serta mudah direparasi.
Bilamana peralatan/instrument ditempatkan harus stabil. Meja lab didesain agar
lutut orang yang bekerja sambil duduk dapat masuk ke bawah meja lab. Bila perlu
ada tempat kerja untuk orang cacat, termasuk penyediaan bahan dan tempat cuci
tangan;
Pertama, meja kerja dilengkapi dengan bibir meja yang fungsinya adalah menahan
tumpahan cairan kimia ke lantai dan mengenai analis, dan memudahkan analis
mengalokasi tumpahan cairan kimia dan menetralisirnya sebelum dibuang ke
penampungan limbah sementara. Saluran pembuangan disini adalah saluran
penampung tumpahan sementara, bukan saluran air. Aliran listrik harus dibumikan
atau grounded untuk mencegah dari timbulnya bahaya ledakan atau kebakaran.
Untuk mencegah adanya loncatan listrik ketika mencolok instrumen yang
membutuhkan arus listrik maka saklar on-off perlu dipasang. Sumber listrik
cadangan pun diperlukan untuk keadaan yang tidak diprediksikan (misal: listrik
padam) agar hasil eksperimen atau kerja analis tidak terganggu.
Jarak antar meja lab dengan meja lab/peralatan minimum 5 ft (150
cm), sebagian menjadi tempat kerja dan sebagian menjadi gang yang arahnya
menuju keluar atau ke jalan utama. Bilamana terjadi bahaya yang diikuti dengan
uap/ asap tebal, orang dapat merangkak dan otomatis menuju keluar.
Jalan utama dan gang harus bebas hambatan (tidak menyimpan barang
dijangkau.
Tinggi permukaan meja lab untuk bekerja sambil duduk 30 -32 inch
( 75- 80 cm) dan untuk bekerja sambil berdiri 35 -37 inch . Untuk orang Indonesia
perlu dikoreksi.
PEMBAHASAN
1. Profil Laboratorium
Laboratorium petroleum, khususnya di PT Intertek, menyediakan jasa
pelayanan industri, pengujian skala laboratorium, inspeksicargo, riset dan
pengembangan (R&D), analisis material, asset integrity management, kontrol sifat
korosi, keamanan dan lainnya. Kegiatan pengujian di laboratorium petroleum PT
Intertek, diantaranya:
liqour,
air,
air
permukaan
dan
air
limbah,
air
salin,
1.
2.
produk gas seperti natural gas, LNG, LPG, Biogas, coal gas, coal bed methane
(CBM), compressed natural gas (CNG) dan bahan bakar gas (BBG) untuk
kendaraan bermotor.
produk minyak mentah (crude oil) dan condensate (light crude oil).
produk bahan bakar minyak (BBM) seperti Bensin (RON 88, RON 92, RON 95),
Avtur, Avgas, Solar (Gasoil), Marine Fuel Oil (MFO), Industrial Fuel Oil (IFO),
Industrial Diesel Oil (IDO), Bioethanol Fuel, Biodiesel Fuel dan produk
3.
Onsite Analisis
Analisis onsite terhadap produk-produk gas, seperti pengujian H 2S,
Moiture Content/Water Content by Dew Point, Mercury analysis dan lain-lain
terhadap produk gas alam (natural gas), compressed natural gas (CNG), liquid
natural gas (LNG) dan bahan bakar gas kendaraan bermotor (BBG).
4.
Analisis produk bahan bakar gas seperti natural gas natural gas, LPG, coal
gas, coal bed methane (CBM), compressed natural gas (CNG) dan bahan bakar
gas (BBG) untuk kendaraan bermotor dengan parameter uji hydrocarbon
composition, nitrogen, carbon dioksida, hydrogen, oksigen, gas gravity, heating
value, compressibility factor, wobbe index, metals, chloride dan lain-lain.
5.
6.
7.
Analisis minyak pelumas (lubricating oil) dan bahan dasar pelumas (base
oil).
produk pelumas (lubricating oil) untuk turbine, kendaraan bermotor, hydraulic
lube oil, gear box lube oil, minyak trafo, minyak rem, pelumas conveyor, bahan
dasar pelumas (base oil) dan produk pelumas lainnya dengan parameter uji
viscosity grade, API Gravity, specific gravity , density, kinematic viscosity,
viscosity index, pour point, flash point, fire point, total base number (TBN), total
acid number (TAN), metals contaminant, additive metals, water content, sulfur
content, copperstrip corrosion, foaming, sediment content, carbon residue, color
ASTM, ash content, sulphated ash, dielectric strength, noack evaporation loss,
rust prevention test dan lain-lain.
8.
9.
Gambar Desain dan Tata Letak pada Laboratorium Petroleum yang Diambil dari
PT Intertek
Ruang Preparasi
Ruang Timbang
Tempat APAR
Ruang Asam
Ruang Instrument
Ruang Asam
Laboratorium
Tempat Washtaffle
Tempat Preparasi
KESIMPULAN
Laboratorium petroleum di PT Intertek sudah menerapkan desain laboratorium
yang sesuai dengan standar dengan memerhatikan semua komponen berdasarkan
komoditi yang ditangani oleh laboratorium tersebut. Tata ruang dan tata letak
didesain sedemikian rupa sehingga laboratorium tersebut terjamin akan kesehatan
dan keselamatan kerja para personilnya.