Anda di halaman 1dari 5

5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam Tinjauan Pustaka ini, Penulis menggunakan
berbagai buku-buku referensi dari perpustakaan UNAI,
khususnya para tokoh Advent yang dapat di gunakan untuk
mencari kebenaran atau bukti-bukti yang sesuai dengan judul
penelitian yaitu Hubungan seks di luar nikah oleh kaum
muda-mudi atau remaja di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
Remaja melakukan hubungan seksual, ada sekitar 90%
melakukannya dengan pacarnya. Dengan demikian factor pemicu
utamanya adalah kedekatan intim sebelum waktunya. Berikutnya
adalah pengaruh media yang memberikan contoh salah soal
pacaran dini (SD,SMP,SMA). Sementara itu, orang tua tidak
memberi batasan yang tegas dan/atau memenuhi kebutuhan akan
rasa intim. faktor lainnya adalah maraknya industry
pornografi yang menyebabkan para remaja banyak melakukan
hubungan seks.1
Andik Wijaya memberikan komentarnya bahwa hubungan
seks diluar nikah terjadi oleh karena kedekatan intim
sebelum waktunya, pengaruh media, orang tua tidak
memperhatikan, dan maraknya industry pornografi. Hal-hal

1Andik

Wijaya, Tabloid Reformata Edisi 135 (Medan: Yayasan


Pelayanan Media Antiokhia YAPAMA, 2011), Hal 19.
5

inilah yang membuat para orang muda mengambil keputusan


untuk melakukan hubungan seks diluar nikah.
setelah 20 tahun memikirkan secara serius tentang hal
ini, saya menyakinii hal ini di bawah ini akan menjadi cara
yang efektif dalam mencegah perilaku seksual yang tidak
kudus. Mazmur 119:9, setiap orang muda harus didik dalam
kebenaran Firman Tuhan. Melihat perkembangan semacam itu,
kini banyak gereja mencoba merangkul pemuda dan remaja lewat
seminar-seminar yang membahas persoalan hubungan
berpasangan. Gereja sebagai rumah kedua setelah keluarga
memang semestinya memberikan pembinaan yang tepat dalam
persoalan ini. Paling utama adalah mengerti kebutuhan dasar
remaja dengan menjangkau kesekolah-sekolah lewat komsel dan
persekutuan yang benar dan setiap anak muda untuk komit
memiliki hubungan intim dengan Tuhan.1
Andik Wijaya memberikan saran kepada Gereja agar
mengambil peran untuk mendidik orang muda dalam kebenaran
dengan merangkul mereka dan remaja lewat seminar, memberikan
pembinaan serta mengerti kebutuhan dasar orang muda atau
remaja lewat komsel dan persekutuan ibadah yang benar
sehingga mereka memiliki hubungan intim dengan Tuhan.
masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada
remaja makin meningkat dan menjadi masalah. Terdapat dua
factor yang mendasari perilaku seks pada remaja, pertama,
harapan untuk kawin dalam usia relative muda (20 Tahun) dan
kedua, makin derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan
ransangan seksual remaja terutama remaja didaerah pekotaan
yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah
dimana pada akhirnya memberikan dampak pada terjadinya
penyakit hubungan seks dan kehamilan diluar perkawinan pada
remaja.2
1Ibid,

2Ida

19.

Bagus Gde Manuaba, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan &


Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan (Jakarta: Buku

Menurut Ida Bagus Gde Manuaba terdapat dua factor yang


mendasari seks perilaku seks pada remaja, yaitu harapan
untuk kawin di usia

relative muda (20 Tahun)dan makin

derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan ransangan


seksual remaja sehingga dampaknya terjadinya penyakit
hubungan seks dan kehamilan diluar perkawinan.
kaum muda tidak lagi melihat seks sebagai suatu
siklus reproduksi manusia yang sakral, tetapi hanya sebagai
sebuah rekreasi. Mereka tidak perlu khwatir pada kehamilan
diluar nikah karena telah tersedia ala-alat kontrasepsi yang
dihasilkan kemajuan teknologi. perubahan-perubahan seperti
jelas mengangu keseimbangan sosial dalam masayarakat yang
menjunjung tinggi norma kesusilaan dan nilai-nilai luhur
perkawinan.1
Kurn Maryati dan juju suryawati memberikan
pendapatnya bahwa kaum muda atau remaja melakukan seks
diluar nikah karena telah tersedia alat-alat kontrasepsi
yang di hasilkan kemajuan teknologi sehingga mereka tidak
perlu takut terjadi kehamilan.
dokumen tentang pendidikan Kristen dalam konsili
Vatikan II menghimbau supaya kaum muda di beri pendidikan
seks yang positif dan bijaksana. Maksudnya, mereka perlu di
perkenalkan dengang etika seksual dalam dunia pendidikan
demi kemajuan mereka. Tentu, perwujudan pendidikan tentang
seks ini perlu melibatkan kehadiran kaum awam dan masyarakat
sipil. Sekolah-sekolah sebaiknya menjadikan pendidikan
tentang seks sebagai pelajaran wajib yang membantu anak-anak
Kedokteran EGC,1998), 26.

1Kurn Maryati dan juju suryawati, Sosialogi Esis (Jakarta:

Erlangga, 2001), 141.

didik untuk mengambil sikap dan langkah yang tepat tentang


dunia seksualitas.1
William chang, memberikan himbauan kepada dunia
pendidikan agar menjadikan pendidikan tentang seks sebagai
pelajaran wajib untuk menambah pengetahuan kaum muda agar
dapat mengambil sikap dan langkah Yang tepat.
fenomena ini tak dapat di pungkiri sebagai akibat
dari pergaulan bebas yang tidak jelas bata-batasnya, yang
kebanyakan di gandrungi oleh kaum muda atau malah anak bau
kencur, karena pergaulan bebas pada gilirannya dapat
mengarah ke kubangan free sex.2
M. Iqbal Al-haeami memberikan pendapat akibat dari
free sex adalah oleh karena pergaulan bebas kaum muda tidak
jelas batas-batasnya.
Rangkuman
Setelah penulis mengetahui pandangan para pakar maka dapat
dirangkumkan bahwa hubungan seks luar nikah terjadi karena;
kedekatan intim sebelum waktunya, pengaruh media, orang tua
tidak memperhatikan, dan maraknya industry pornografi, telah
tersedia alat-alat kontrasepsi yang di hasilkan kemajuan
teknologi sehingga mereka tidak perlu takut terjadi

1 William Chang, Bioetika (Yogyakarta:


2009), 55.

2M.

Kanisius,

Iqbal Al-Haeami, Married By Accident (Tanggerang:


Qultum Media Pesona Depok Estate,2004 ), 1.

kehamilan, pergaulan bebas kaum muda tidak jelas batasbatasnya, harapan untuk kawin di usia relat
ive muda (20 Tahun)dan makin derasnya arus informasi yang
dapat menimbulkan ransangan seksual remaja.

Anda mungkin juga menyukai