A. PENDAHULUAN
------------------------------- ada gambar tentang kehidupan masyarakat yang tertib,
teratur, sejahtera dan damai -------------------------Perkembangan istilah demokrasi sebagai sistem politik negara, merupakan
suatu bentuk tandingan bagi bentuk pemerintahan lama yang bersifat totaliter atau
otokratis dan yang otoriter. Sebagaimana kita ketahui, bahwa pemerintahan
demokrasi dihasilkan oleh ahli-ahli politik/ketatanegaraan sebagai jawaban atau
jalan keluar untuk mengatasi kemelut yang dialami oleh masyarakat selama ini telah
dipaksa menerima nilai-nilai dan sikap dan perilaku budaya yang otoriter
(monarkhi/feodalis). Dalam banyak pengalaman negara yang menerapkan sistem
politik otoriter, rakyat hanya dijadikan obyek pelaksanaan kekuasaan yang pada
akhirnya mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyat banyak.
Dewasa ini, hampir semua negara-negara di dunia menamakan sistem politiknya
dengan negara demokrasi. Namun demikian tidak semua negara mampu
menterjemahkan kata demokrasi yang sejalan dengan kata perlindungan terhadap
hak asasi manusia, menjunjung tinggi hukum, tunduk terhadap kemauan orang
banyak tanpa mengabaikan hak golongan kecil, agar tidak timbul diktatur mayoritas.
Demokrasi sebagai bagian budaya dari sistem politik suatu negara akan menjadi
kuat, jika bersumber pada kehendak rakyat dan bertujuan untuk mencapai
kebaikan atau kemaslahatan bersama.
Kata demokrasi akan selalu berkaitan dengan persoalan perwakilan kehendak
rakyat. Sehingga dalam perkembangannya, ada yang menggantikan istilah
demokrasi dengan republiken atau partisipatori untuk menekankan peranan warga
negara dalam proses pembuatan keputusan dan untuk menyarankan agar peranan
tersebut diperkuat. Dan dalam perkembangannya,
untuk lebih memperkuat
peranan warga negara dalam proses pengambilan keputusan dalam bidang lain,
maka timbul istilah : demokrasi ekonomi, demokrasi kebudayaan dan bahkan
demokrasi menjadi sikap hidup, sehingga akan mencakup segala bidang
kehidupan.
Fokus Kita :
Demokrasi secara sederhana berarti pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Dalam pengertian yang lebih kompleks,
demokrasi berarti suatu sistem pemerintahan yang mengabdi
kepada kepentingan rakyat dengan tanpa memandang partisipasi
mereka dalam kehidupan politik, sementara pengisian jabatanjabatan publik dilakukan dengan dukungan suara rakyat dan mereka
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, kiranya dapat dipahami bahwa di
dalam negara yang menganut sistem politik demokrasi maka negara/pemerintah
senantiasa harus mengingat kehendak dan keinginan rakyat. Jadi, tiap-tiap tindakan
dalam melaksanakan kekuasaan negara tidak bertentangan dengan kehendak dan
kepentingan rakyat, dan sedapat mungkin berusaha memenuhi segala keinginan
rakyat.
Menurut Hans Kelsen, pada dasarnya demokrasi adalah pemerintahan oleh
rakyat dan untuk rakyat. Jadi, dalam perkembangan demokrasi dewasa ini dapat
kita peroleh gambaran sebagai berikut :
a. Yang melakukan kekuasaaan negara demokrasi adalah wakil-wakil yang terpilih,
dimana rakyat yakin bahwa segala kehendak dan kepentingannnya akan
diperhatikan oleh wakil rakyat dalam melaksanakan kekuasaan negara.
b. Cara melaksanakan kekuasaan negara demokrasi ialah senantiasa mengingat
kehendak dan keinginan rakyat.
c. Menyelesaikan setiap konflik secara damai melalui dialog yang terbuka mmelalui
cara kompromi, konsensus, kerjasama dan dukungan, baik memanfaatkan
lembaga maupun sarana komunikasi sosial.
Dalam sistem demokrasi posisi rakyat adalah sederajat dihadapan hukum dan
pemerintahan. Rakyat memiliki kedaulatan yang sama, baik itu kesempatan untuk
memilih atau pun dipilih. Tidak ada pihak lain yang berhak mengatur dirinya selain
dirinya sendiri. Hanya saja, sebagaimana diakui bersama oleh para ilmuwan politik,
bahwa ciri utama sistem demokrasi adalah berlakunya dan bisa tegaknya hukum
dimasyarakat. Jika hukum tidak berlaku, maka yang terjadi bukanlah demokrasi
tetapi anarkhi.
Oleh karena itu, ciri utama dari sistem demokrasi adalah a) adalah tegaknya
hukum dimasyarakat (law enforcement), dan (b) diakuinya hak-hak asasi manusia
(HAM) oleh setiap anggota masyarakat tersebut. Dengan dua pilar ini, maka pola
hubungan yang lainnya akan turut terwarnai sebagai sebuah sistem sosial menuju
sebuah masyarakat yang lebih tertib berdasarkan hukum. Demokrasi dapat
terwujud karena adanya proses yang dinamis dalam kehidupan rakyat yang
berdaulat. Namun motivasi utama yang mendorong proses itu adalah keberanian
moral. Tanpa keberanian moral dalam arti menyelaraskan nilai-nilai moral termasuk
di dalamnya keadilan dan kebenaran, maka proses itu akan tersumbat.
Demokrasi tidak akan efektif dan lestari tanpa substansi yang berujud jiwa,
budaya atau ideologi yang mewarnai pengorganisasian berbagai elemen politik
seperti partai politik, lembaga-lembaga pemerintahan maupun organisasi
kemasyarakatan. Kelestarian demokrasi memerlukan partisipasi rakyat yang
bersepakat mengenai makna dan paham bekerja dan kegunaan demokrasi bagi
kehidupan mereka. Demokrasi yang kuat bersumber pada kehendak rakyat dan
bertujuan untuk mencapai kemaslahatan bersama. Untuk itu, demokrasi selalu
berkaitan dengan persoalan perwakilan kehendak rakyat. Dalam perkembangan
dewasa ini, istilah demokrasi sudah lebih luas yaitu tidak hanya mencakup sistem
politik, tetapi juga sistem ekonomi, kebudayaan dan bahkan telah dijadikan sebagai
sikap hidup sehingga dapat mencakup segala sistem kehidupan.
Fokus Kita :
Demokrasi sebagai sistem pemerintahan oleh sebahagian banyak
orang sering disebut dengan rule by the people, kemudian
diartikan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.4
Artinya bahwa rakyat selaku mayoritas mempunyai suara
menentukan dalam proses perumusan kebijakan pemerintah melaui
Bertolak dari pola pikir tersebut maka tujuan dari demokrasi adalah untuk
memanusiakan dan memasyarakatkan manusia secara fungsional, penuh rasa
kebersamaan, dan tanggung jawab. Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk
menentukan situasi demokratis dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai
berikut :
No
Indikator
1. Kekuasaan
2.
Keadilan
3.
Kesejahteraa
n
4.
Peradaban
Uraian / Keterangan
Pemerintah yang demokratis sangat erat kaitannya dengan
pelaksanaan kekuasaan. Hak warga negara untuk menikmati
kekuasaan dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan
politik/pemerintah harus dihormati.
Keadilan, terutama keadilan hukum harus benar-benar
diupayakan dan perlakuan yang sam didepan hukum, nyata
adanya.
Adanya kesempatan yang sama untuk menikmati hasi-hasil
pembangunan.
Terjaminnya hak individu oleh pengadilan dalam abad ke-20 (setelah PD II)
terjadi perubahan konsepsi tentang demokrasi sebagai akibat/ekses industrialisasi,
sosialisme, dan pengaruh kapitalisme. Henry B. Mayo mengatakan bahwa sistem
politik yang demokratis ialah apabila kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil rakyat melalui pemilihan umum yang bebas dan
kebersamaan politik. Bahwa rule of the law meliputi sebagai berikut :
a. Jaminan hak individu secara konstitusional, termasuk prosedurnya.
b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memilih.
c. Pemilihan umum yang bebas dan kebersamaan politik.
d. Kebebasan mengemukakan pendapat.
e. Kebebasan berserikat dan berposisi.
f. Pendidikan politik/ kewarganegaraan (civil education).
Disamping perumusan rule of the law juga muncul rumusan demokrasi politik,
yang nilainya dikemukakan oleh Henry B. Mayo sebagai berikut :
a. Menyelesaikan setiap konflik secaradamai melalui dialog yang terbuka mmelalui
cara kompromi, konsensus, kerjasama dan dukungan, baik memanfaatkan
lembaga maupun sarana komunikasi sosial.
b. Menjamin perubahan sosial secara damai terkendali melalui cara penyesuaian
kebijaksanaan dan pembinaan oleh pemerintah.
c. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur, damai, dan terbuka,
artinya tidak boleh atas dasar keturunan, paksaan, coup detat, atau tirani
minoritas.
d. Membatasi tindak kekerasan terhadap kaum minoritas.
e. Mengakui keanekaragaman sikap secara wajar hingga batas toleransi persatuan
bangsa.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
Nilai-nilai demokrasi harus diselenggarakan dalam kehidupan bernegara.
Penyelenggaranya adalah lembaga negara. Adapun nilai-nilai demokrasi berjalan
sesuai dengan ide dasarnya, sehingga lembaga negara yang akan
melaksanakannya harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Pemerintah yang bertanggung jawab, bersih dan berdedikasi tinggi.
b. DPR (parlemen) yang mewakili semua golongan dan kepentingan, yang dipilih
melalui pemilihan umum yang bebas, rahasia, dan atas dasar sekurangkurangnya dua calon untuk setiap kursi.
c. Organisasi politik sistem dwipartai atau multipartai serta organisasi massa yang
diinginkan masyarakat sebagai hubungan sosial.
d. Pers yang bebas dan terbuka untuk umum.
e. Lembaga peradilan yang independen agar lebih menjamin hak asasi manusia
secara adil.
f. Menjamin perubahan sosial secara damai terkendali melalui cara penyesuaian
kebijaksanaan dan pembinaan oleh pemerintah. Menyelenggarakan pergantian
pemimpin secara teratur, damai, dan terbuka, artinya tidak boleh atas dasar
keturunan, paksaan, coup detat, atau tirani minoritas.
g. Membatasi tindak kekerasan terhadap kaum minoritas.
h. Mengakui keanekaragaman sikap secara wajar hingga batas toleransi persatuan
bangsa.
i. Menjamin tegaknya keadilan.
3. Macam-macam Demokrasi
Terdapat bermacam-macam demokrasi yang sudah menjadi bagian dari
pemerintahan negara-negara di seluruh dunia. Keanekaragaman ini dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang dan yang pada umumnya berlaku.
Bentuk
Demokrasi
Demokrasi
Liberal
2.
Demokrasi
Terpimpin
3.
Demokrasi Sosial
4.
Demokrasi
Partisipasi
Demokrasi
Konstitusional
5.
Uraian / Keterangan
Yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh undang-undang
dan pemilihan umum bebas yang diselenggarakan dalam
waktu yang ajeg. Banyak negara-negara di Afrika
mencoba menerapkan model ini, tetapi hanya sedikit
yang bisa bertahan.
Para pemimpin percaya bahwa tindakan mereka
dipercayai rakyat, tetapi menolak persaingan dalam
pemilihan umum untuk menduduki kekuasaan.
Yaitu menaruh kepedulian pada keadaan sosial dan
egalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh
kepercayaan politik.
Yaitu menekankan hubungan timbal balik antara
penguasa dan yang dikuasai.
Yaitu menekankan pada proteksi khusus bagi kelompokkelompok budaya dan menekankan kerja sama yang
8
yang
mewakili
bagian
budaya
10
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan
Tokoh
Uraian Singkat
2.
2. Pengertian demokrasi menurut Abraham Lincoln, dikatakan bahwa demokrasi
adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berikan
penjelasan singkatnya !
a. Dari
rakyat : .............................................................................................................
......................
..........................................................................................................................
..................................
11
b. Untuk
rakyat : .............................................................................................................
..................
...........................................................................................................................
.................................
3. Macam-macam demokrasi antara lain dapat dilihat atas dasar yang menjadi titik
perhatiannya. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini!
Demokrasi Formal
Demokrasi Material
.............................................................
.................
.............................................................
.................
.............................................................
.................
.............................................................
.................
.............................................................
.................
.............................................................
.................
.............................................................
.................
.............................................................
.................
Perbedaan
.............................................................
................
.............................................................
.................
.............................................................
................
.............................................................
.................
.............................................................
................
.............................................................
.................
.............................................................
................
.............................................................
.................
12
4. Ciri-Ciri Demokrasi
Dalam negara dengan sistem politik demokrasi, pada umumnya ditandai dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Adanya pembatasan terhadap tindakan pemerintah untuk memberikan
perlindungan bagi individu dan kelompok, baik dalam penyelenggaraan
pergantian pimpinan secara berkala, tertib damai dan melalui alat-alat
perwakilan rakyat yang efektif. Pembatasan ini tidak berarti bahwa tidak adanya
campur tangan pemerintah dalam beberapa segi kehidupan, sepanjang undangundang memberikan wewenang untuk itu.
b. Prasarana pendapat umum baik pers, televisi, dan radio harus diberi
kesempatan untuk mencari berita secara bebas dalam merumuskan pendapat
mereka. Karena kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, berserikat dan
berkumpul, merupakan hak-hak politik dan sipil yang sangat mendasar.
c. Sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan, lebih mengutamakan
musyawarah dari pada paksaan dalam menyelesaikan perselisihan, sikap
menerima legitimasi dari sistem pemerintahan.
Fokus Kita :
Esensi ciri-ciri empiris demokrasi, adalah bahwa demokrasi
senantiasa berkaitan erat dengan pertanggungjawaban (account
ability), kompetisi, keterlibatan, dan tinggi rendahnya kadar untuk
menikmati hak-hak dasar, seperti hak untuk berekspresi, berserikat,
Dalam pandangan Bingham Powel, Jr yang mengkaji demokrasi secara
empirik, deskriptif, institusional dan prosedural berdasarkan political performance,
menegaskan tentang ciri-ciri demokrasi sebagai berikut :
a. Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tersebut
mewakili keinginan rakyatnya, artinya klaim pemerintah untuk patuh pada aturan
hukum didasarkan pada penekanan bahwa apa yang dilakukan merupakan
kehendak rakyat.
b. Pengaturan yang mengorganisasikan perundingan (bargaining) untuk
memperoleh legitimasi dilaksanakan melalui pemilihan umum yang kompetitif.
Pemilihan dipilih dengan interval yang teratur, dan pemilih dapat memilih di
antara beberapa alternatif calon. Dalam praktiknya, paling tidak terdapat dua
partai politik yang mempunyai kesempatan untuk menang sehingga pilihan
tersebut benar-benar bermakna.
c. Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam proses pemilihan, baik
sebagai pemilih maupun sebagai calon untuk menduduki jabatan penting.
d. Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa.
e. Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar, seperti kebebasan
berbicara, berkumpul, berorganisasi, dan kebebasan pers. Baik partai politik
yang lama maupun yang baru dapat berusaha untuk memperoleh dukungan.
Dalam bukunya Introduction to Democratic Theory Pandangan Henry B. Mayo
memberikan ciri-ciri demokrasi dari sejumlah nilai (values), yaitu :
a. menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga;
b. menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah ;
13
14
5. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Mewujudkan sistem politik yang demokratis di dalam suatu negara, bukanlah
sesuatu yang mudah. Demokrasi tidak dirancang demi efisiensi dan pembangunan,
akan tetapi demi pertanggungjawaban sebuah pemerintahan demokrasi untuk
memperoleh dukungan publik. Untuk memperoleh dukungan publik dengan baik,
maka setiap bangsa dalam satu kesatuan sistem politik negara, harus mampu
menata pemerintahan yang berpijak pada sejarah dan kebudayaan sendiri dengan
berpedoman kepada prinsip-prinsip dasar demokrasi yang diakui secara universal.
15
Menurut Melvin I. Urofsky ada 11 (sebelas) prinsip demokrasi yang dikenali dan
diyakini sebagai kunci untuk memahami bagaimana demokrasi bertumbuh kembang
sebagai berikut :
a. Prinsip pemerintahan berdasarkan konstitusi,
b. Pemilihan umum yang demokratis,
c. Federalisme pemerintahan negara bagian dan lokal,
d. Pembuatan undang-undang,
e. Sistem peradilan yang independen,
f. Kekuasaan lembaga kepresidenan,
g. Peran media yang bebas,
h. Peran kelompok-kelompok kepentingan,
i. Hak masyarakat untuk tahu,
j. Melindungu hak-hak minoritas, dan
k. Kontrol sipil atas militer.
Fokus Kita :
Berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi yang umum berlaku, dapat
diperoleh cakupan prinsip-prinsip sebagai berikut :
Demokrasi sebagai sumber utama dari semua kewenangan adalah
rakyat.
Harus adanya pembagian kekuasaan sehingga tak ada satu bagian
pun dari pemerintahan yang bisa menjadi begitu kuat yang akan
menindas keinginan rakyat.
Hak-hak individu dan minoritas harus dihargai, dan mayoritas tidak
Prinsip-prinsip dasar demokrasi secara univerasal, memberi ketegasan bahwa
yang disebut pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang
menempatkan kewenangan tertinggi berada di tangan rakyat, kekuasaan
pemerintah harus dibatasi, dan hak-hak individu harus dilindungi. Namun demikian,
dalam praktiknya di banyak negara masih banyak kelemahan dan ketidaksesuain
dengan prinsip-prinsip demokrasi sebagaimana dikemukakan Melvin tersebut.
Penerapan prinsip-prinsip demokrasi di masing-masing negara bersifat kondisional,
artinya harus disesuaikan dengan situasi negara dan kondisi masyarakat yang
bersangkutan.
Sementara Lyman Tower Sargent, berpendapat ada beberapa unsur/prinsipprinsip yang secara umum dianggap penting dalam demokrasi, antara lain yaitu :
a. keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik,
b. tingkat persamaan tertentu di antara warga negara,
c. tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para
warga negara
d. suatu sistem perwakilan, dan
e. suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.
Dalam negara demokrasi, warga negara seharusnya terlibat antara lain dalam
pembuatan keputusan keputusan politik, baik langsung maupun melalui wakil
pilihan mereka. Keterlibatan tersebut baik melalui partisipasi aktif dalam partai
politik, kelompok penekan, atau menghadiri rapat-rapat politik dan mampu
mengatakan sesuatu tentang kebijaksanaan politik, terutama hal-hal yang
dikerjakan atas nama publik.
Dalam sistem demokrasi perwakilan, keterlibatan warga negara diusahakan
dapat mendorong aparatur negara agar bersikap responsif terhadap tuntutan
16
sebagian besar warga negara. Ada dua pendekatan tentang keterlibatan warga
negara yang telah dikembangkan yakni teori elitis dan partisipatori :
No Pendekatan
Uraian / Keterangan
1. Teori Elitis
Menegaskan bahwa demokrasi adalah suatu metode
pembuatan keputusan yang mengokohkan efisiensi dalam
administrasi dan pembuatan kebijaksanaan namun menuntut
adanya kualitas ketanggapan pihak penguasa dan kaum elit
terhadap pendapat umum.
2. Teori
Menegaskan bahwa demokrasi menuntut adanya tingkat
Partisipatori keterlibatan yang lebih tinggi, karena sangat diperlukan untuk
mendatangkan keuntungan seperti ini- kita harus menegakkan
kembali demokrasi langsung.
Keterlibatan warga negara dalam sistem demokrasi, terutama merupakan suatu
langkah untuk mengendalikan tindakan-tindakan para pemimpin politik.
Argumentasi teori elistis berpusat pada efisiensi dan ketidak mampuan para pemilih
untuk menetapkan keputusan yang memadai. Dalam pandangan ini, warga negara
yang memberikan suaranya, hanyalah suatu mekanisme untuk menengahi
persaingan dan kompetisi antar elit. Bahwa selama persaingan itu bersifat jujur,
tidak satupun kelompok tunggal/elit dapat melakukan dominasi. Para penguasa
dapat selalu dikontrol agar tidak menyalahgunakan kekuasaannya oleh mayarakat
melalui berbagai perwakilan kelompok kepentingan.
Dalam teori dan praktik politik demokrasi, masalah lain yang tidak kalah
pentingnya adalah tingkat persamaan. Beberapa negara baik yang menerapkan
sistem politik demokratis maupun bukan, selalu berupaya mencapai tingkat
persamaan yang lebih besar. Berkenaan dengan masalah tingkat persamaan di
dalam masyarakat, terdapat 5 (lima) ide yang terpisah atau merupakan kombinasi
sebagai berikut : persamaan politik, persamaan di muka hukum, persamaan
kesempatan, persamaan ekonomi, dan persamaan sosial atau persamaan hak.
a. Persamaan politik, yaitu mencakup dua hal yang terpisah :
Persamaan hak suara, merupakan persamaan yang antara lain menuntut
hal-hal sebagai berikut :
1) setiap individu harus mempunyai akses yang mudah dan pantas ke
tempat pemilihan;
2) setiap orang harus bebas untuk menentukan pilihannya sesuai dengan
keinginannya;
3) setiap suara harus diberi nilai yang sama pada saat perhitungan.
Kondisi ini jarang terpenuhi karena ada pembedaan terhadap para penjahat
dan terhukum, tapi memberikan harapan dengan ukuran dan kriteria yang
dapat memilih tanpa diskriminasi terutama terhadap hak pilih kaum wanita.
iklim yang kondusif agar masyarakat sebagai suatu kesatuan memainkan peranan
langsung dalam pembuatan keputusan politik.
Tujuan utama sistem perwakilan dalam negara demokrasi adalah menyediakan
sarana bagi para warga negara agar terbiasa melakukan kontrol tertentu terhadap
pembuatan keputusan politik pada saat mereka tidak dapat secara langsung
membuat keputusan itu sendiri. Hal ini didasari pemikiran, bahwa wakil rakyat
tidak dapat mengabdi seumur hidupnya, maka diciptakanlah sarana lain berupa
sistem pemilihan yang dilakukan secara periodik. Sistem pemilihan merupakan
salah satu ciri utama sistem demokrasi.
Sumber : Arifin Rahman dalam Sistem Politik Indonesia
1998.
6. Demokratisasi
Istilah demokratisasi yang muncul ke permukaan sejak tahun 1970-an, akhirakhir ini menjadi menarik setelah terjadi transisi demokrasi yaitu dengan adanya
perubahan perilaku para elit politik. Disebutkan oleh ODonnell dan Schmitter
bahwa sikap para elit, perhitungan-perhitungan dan kesepakatan-kesepakatan
yang telah dibuatnya umumnya menentukan apakah pembukaan kesempatan (bagi
demokrasi) akan terjadi atau tidak. Dalam pelaksanaan demokratisasi, bahwa
kendala struktural sangat memegang peranan penting walaupun bukan menjadi
tumpuan. Banyak asumsi dan pendapat ahli bahwa budaya demokrasi banyak yang
hancur karena antara lain faktor-faktor sosial atau ekonomi pada tingkat makro.
Akan tetapi yang lebih menentukan adalah karena lemahnya para elit dalam
mengendalikan kepemimpian.
Kondisi ideal sebuah negara demokrasi, tentu saja banyak dicita-citakan oleh
masyarakat yang menginginkan kedamaian dan kesejahteraan hidup. Tetapi untuk
menuju ke arah hal tersebut, bukanlah sesuatu yang mudah. Proses dalam menuju
kondisi-kondisi demokrasi inilah yang disebut dengan demokratisasi.
Demokratisasi dapat menjadi jalan untuk keluar dari otoritarianisme, karena proses
ini akan mengembalikan hak-hak rakyat yang antara lain untuk berpartisipasi dalam
kegiatan politik, ekonomi, sosial kebudayaan dan sebagainya.
Demokratisasi, merupakan proses pendemokrasian segenap rakyat untuk turut
serta dalam pemerintahan melalui wakil-wakilnya. Atau turut serta dalam berbagai
bidang kegiatan (masyarakat/negara) baik langsung atau tidak langsung, dengan
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi
warga negara.
Fokus Kita :
Menurut Diamond bahwa di seluruh dunia sedang berkembang
yang paling banyak menyumbang pada pengembang demokrasi adalah
gaya kepemimpinan yang fleksibel, akomodatif, dan konsepsual.
Konseptualisasi yang muncul dari pengalaman transisi demokrasi,
nampak menonjolkan dua karakteristik sebagai berikut :
1. pendefinisian yang menekankan dimensi prosedural yaitu demokrasi
yang mempersoalkan tata cara memerintah.
2. eksplanasi atau penjelasan terhadap keberhasilan demokratisasi
yang menekankan peranan agen sebagai determinan pokok. Yaitu
demokratisasi hanya akan terjadi kalau ada aktor politik yang
19
2.
Persamaan
Suara
3.
Pemahaman
Yang Jelas
4.
Pengawasa
n Agenda
5.
Pencakupan
Orang
Dewasa
Uraian / Keterangan
Sebelum sebuah kebijakan digunakan oleh asosiasi (negara),
seluruh anggota harus mempunyai kesempatan yang sama
dan berpartisipasi efektif, agar pandangan mereka diketahui
oleh anggota-anggota lainnya sebagaimana seharusnya
kebijakan itu dibuat.
Bila sebuah keputusan tentang kebijakan dibuat, maka setiap
anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif
untuk memberikan suara dan seluruh suara harus dihitung
sama.
Dalam batas waktu yang rasional, setiap anggota harus
mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk
mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif yang relevan dan
konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.
Setiap anggota harus mempunyai kesempatan eksklusif untuk
memutuskan bagaimana dan apa permasalahan yang dibahas
dalam agenda.
Semua, atau paling tidak sebagian besar orang dewasa yang
menjadi penduduk tetap seharusnya
memiliki hak
kewarganegaraan penuh yang ditunjukkan oleh empat kriteria
sebelumnya.
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,
buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
Rumuskan kembali tentang pemahaman ciri-ciri dan prinsip-prinsip
demokrasi !
Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan bernegara
dalam sistem politik demokrasi, legitimasi pemerintah sebagai
dukungan rakyat banyak sangat penting !
Berikan penjelasan pentingnya keterlibatan warga negara dalam
pembuatan keputusan politik, di dalam suatu negara !
Jelaskan yang dimaksud dengan demokratisasi pada negara yang
menerapkan sistem politik demokrasi !
Berikan penjelasan singkat perbedaan antara ciri-ciri demokrasi
dengan prinsip-prinsip demokrasi !
Kompas,
21
Franz
Magnis
Suseno
Substansi
Indikator
..suatu
ruang
(realm) Mempunyai
kekuasaan
yang
partisipasi
masyarakat,
memancar dari dalam dirinya,
dalam
perkum-pulanberupa rasionalitas yang akan
perkumpulan
sukarela
menuntun anggota masyarakat
(voluntary
association),
kearah kebaikan umum (Locke,
media massa, perkumpulan
Rosseau, Adam Smith).
profesi, serikat buruh tani, Memiliki potensi untuk bisa
gereja atau perkumpulanmengatur dirinya sendiri secara
perkumpulan keagamaan..
rasional dan mengandung unsur
(civil society).
kebebasan (Gramsci).
Terdiri dari organisasi-organisasi
yang melayani kepentingan umum,
atau memiliki rasionalitas dan
mampu mengatur dirinya sendiri
secara bebas.
Civil
Society
diterjemahkan
menjadi
masyarakat
madani,
mengandung tiga hal, yaitu:
agama, peradaban dan perkotaan.
..wilayah-wilayah
Keberadaannya didekati secara
kehidupan
sosial
yang
faktual dan bukannya dengan
terorganisasi dan bercirikan
pendekatan normatif.
antara lain, kesuka-relaan Terorganisasi,
Sukarela,
(voluntary),
keswasemSwasembada,
Swadaya,
dan
badaan (self generating),
Mandiri.
dan keswadayaan (self Terikat dengan norma-norma atau
supporting),
kemandirian
nilai-nilai hukum yang diikuti
tinggi berhadapan dengan
warganya.
22
Nurcholis
Madjid
Riswandha
Imawan
Adi Suryadi
Culla
Fahmi
Huwaydi
Ernest
Gellner
United
States
Agency for
International
Developmen
t (USAID)
berbagai
kontrol
yang
berbagai corak di luar struktur
bersifat
fakultatif,
yang
negara.
meng-ekspresikan
kehadiran
rakyat,
yang
mana hal itu mengakibatkan
didirikannya
berbagai macam lembaga
swasta dalam masyarakat,
untuk
mengimbangi
(melawan)
terhadap
lembaga kekuasaan.
Civil society: ..masyarakat Tidak mengenal hierarki politik,
yang terdiri atas institusi
ekonomi, ideologi yang tidak
non-pemerintah
yang
mentolerir adanya saingan.
otonom dan cukup kuat Visi plural dalam mendefinisikan
untuk dapat mengimbangi
kebenaran
dan
menentukan
negara
ukuran kebenaran.
Terdapat desentralisasi dalam
segenap aspek kehidupan.
Terciptanya tatanan masyarakat
yang harmonis, yang bebas dari
eksploitasi dan penindasan.
Terciptanya tatanan sosial yang
tidak memerlukan penguatan yang
bersifat memaksa.
Fungsi pemerintah hanya sebagai
penjaga perdamaian di antara
berbagai kepentingan besar.
Merupakan istilah pada
masyarakat sipil yang dapat
diterima
baik
dalam
menjelaskan bidang nonpemerintahan, dan bukan
untuk mencari profit (laba),
serta bersifat mandiri bagi
masyarakat yang bersangkutan".
perspektif dominasi struktur yang dikembangkan negara, sebagai wacana satusatunya yang berhak hidup dan berkembang, mengabaikan adanya kekuatan
masyarakat madani.
Satu titik yang kemudian bisa kita temukan dalam setiap definisi konsep
masyarakat madani, -- seperti yang dikemukakan beberapa ahli di muka -- adalah
pembahasannya selalu bergandengan dengan eksistensi negara. Baik itu dalam
statement mengimbangi, bermitra atau mengungguli negara. Namun yang pasti,
masyarakat madani akan ada meskipun dalam negara otoriter. Inilah poin utama yang
akan ditemukan dalam setiap pembahsan masyarakat madani.
Sementara itu konsep masyarakat madani yang diabstraksikan para ahli
memiliki indikator sebagai identitas karakter yang dimiliki untuk bisa mengidentifikasi
ada-tidaknya perkembangan masyarakat madani.
Pertama : Sifat partisipatif, yaitu masyarakat madani tidak akan menyerahkan
seluruh nasibnya pada negara, tetapi mereka menyadari bahwa yang akan
dominan menentukan masa depan mereka haruslah berasal dari diri
sendiri. Simulus dan negara bukanlah penentu aktivitas dan programprogram kemajuan masyarakat ke depan, tetapi harus kekuatan
masyarakatlah yang mewarnainya, sehingga apapun konsekuensi dari
setiap kebijakan, program aksi atas nama negara selalu terdapat warna
keinginan masyarakat madani di dalamnya. Dalam tataran praktis
masyarakat madani bisa terlihat dalam setiap proses politik di berbagai
bidang, yang akan dikeluarkan negara.
Kedua : Otonom, yaitu selain sebagai masyarakat pertisipatif, masyarakat madani
juga memiliki karakter mandiri, yaitu dalam mengembangkan dirinya tidak
tergantung dan menunggu bantuan negara. Masyarakat terbiasa dengan
inisiatifnya mampu berinovasi, sekaligus independen secara politik dan
ekonomi. Meskipun mengakui pluralisme, masyarakat konsisten
memanfaatkannya. Begitu pula secara ekonomi, masyarakat madani relatif
mandiri dengan mengembangkan aktivitasnya, dengan menghasilkan dan
membiayai sendiri.
Ketiga : Tidak bebas nilai, yaitu seluruh komponen masyarakat madani memiliki
keterikatan terhadap nilai-nilai, yang merupakan kesepakatan hasil
musyawarah demokratis (bukan sekedar konsensus). Setiap anggota
masyarakat, dalam melakukan aktivitasnya tidak terlepas dari nilai, yang
akan memagari agar manifestasi kreativitas dan inovasinya berada dalam
koridor kebaikan dan tidak merugikan komponen masyarakat lainnya
serta berimplikasi positif. Nilai yang dianut bisa bersumber dari agama dan
digali dari tradisi yang kondusif.
Keempat : Merupakan bagian dari sitem dengan struktur non-dominatif (plural),
yaitu meskipun eksistensinya yang partisipatif dan otonom terhadap
kekuatan negara, namun masyarakat madani adalah bagian dari
komponen-komponen negara. Di luar masyarakat madani, diakui
keberadaan negara dan unsur-unsur masyarakat lainnya. Namun
masyarakat madani mengakuinya, dengan syarat kekuatan-kekuatan yang
berada di luar dirinya tidak mengembangkan interaksi dominatif, seperti
tetap memegang prinsip kompetisi, non-privilege, dan tidak memaksa, yang
intinya mengakui pluralisme sebagai satu dinamika yang dimaknai dan
ditangai secara tepat.
25
Fokus Kita :
Masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan
masyarakat yang berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan
negara, memiliki ruang publik (public sphere) dalam mengemukakan
pendapat, adanya lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat
menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik.
Paradigma dengan pemilihan terma masyarakat ini dilatarbelakangi oleh konsep
kata ilahi, kota peradaban atau masyarakat kota. Disisi lain, pemaknaan Masyarakat
Madani ini juga dilandasi oleh konsep tentang AlMujtama Al Madani yang
diperkenalkan oleh Prof. Naquib al-Attas, seorang ahli sejarah dan peradaban
Islam dari Malaysia dan salah satu pendiri dari Institute for Islamic Though and
Civilization (ISTAC), yang secara defenitif masyarakat madani merupakan konsep
masyarakat ideal yang mengandung dua komponen besar yakni masyarakat kota
dan masyarakat yang beradab. Pendapat umum dan para ahli dalam memberikan
batasan-batasan tentang masyarakat madani adalah sebagai berikut :
a. Dato Seri Anwar Ibrahim
Masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki sistem sosial yang subur
yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat. Masyarakat mendorong
daya usaha serta inisiatif individu baik dari segi pemikiran, seni, pelaksanaan
pemerintah mengikuti undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu
menjadikan keterdugaan atau predict-ability serta ketulusan atau transparency
sistem.
b. Nurcholish Madjid, M. Dawan Rahardjo, dan Azyumardi Azra
Pada prinsipnya masyarakat madani adalah sebuah tatanan komunitas
masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan berkeadaban serta
menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukkan).
26
c. Zbigniew Rau (Dengan latar belakang kajian kawasan Eropa Timur dan Uni
Soviet).
Masyarakat madani merupakan suatu masyarakat yang berkembang dari
sejarah, yang mengandalkan ruang dimana individu dan perkumpulan tempat
mereka bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang
mereka yakini. Ruang ini timbul diantara hubungan-hubungan yang menyangkut
kewajiban mereka terhadap negara dan bebas dari pengaruh keluarga serta
kekuasaan negara yang diekspresikan dalam bentuk individualisme, pasar
(market) dan pluralisme.
d. Han Sung-joo (Dengan latar belakang kasus Korea Selatan).
Masyarakat madani merupakan sebuah kerangka hukum yang melindungi dan
menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbatas dari
negara, suatu ruang publik yang mampu mengartikulasikan isu-isu politik,
gerakan warga negara yang mampu mengendalikan diri dan independen, yang
secara bersama-sama mengakui norma-norma dan budaya yang menjadi
identitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan terdapat
kelompok inti dalam civil society ini.
Konsep Han ini, mengandung 4 (empat) ciri dan prasyarat bagi terbentuknya
masyarakat madani, yakni Pertama, diakui dan dilindunginya hak-hak individu
dan kemerdekaan berserikat serta mandiri dari negara. Kedua
,
adanya
ruang publik yang memberikan kebebasan bagi siapapun dalam
mengartikulasikan isu-isu politik. Ketiga, terdapatnya gerakan-gerakan
kemasyarakatan yang berdasar pada nilai-nilai budaya tertentu. Keempat,
terdapat kelompok inti diantara kelompok pertengahan yang mengakar dalam
masyarakat yang menggerakkan masyarakat dan melakukan modernisasi sosial
ekonomi.
e. Kim Sunhyuk (Dalam konteks Korea Selatan).
Masyarakat madani adalah suatu satuan yang terdiri dari kelompok-kelompok
yang secara mandiri menghimpun dirinya dan gerakan-gerakan dalam
masyarakat yang secara relatif otonom dari negara, yang merupakan satuansatuan dasar dari (re) produksi dan masyarakat politik yang mampu melakukan
kegiatan politik dalam suatu ruang publik, guna menyatakan kepedulian mereka
dan memajukan kepentingan-kepentingan mereka menurut prinsip-prinsip
pluralisme dan pengelolaan yang mandiri.
Menurut Kim, pada adanya organisasi-organisasi kemasyarakatan yang relatif
memposisikan secara otonom dari pengaruh dan kekuasaan negara. Eksistensi
organisasi-organisasi ini mensyaratkan adanya ruang publik (public sphere)
yang memungkinkan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu.
27
2.
3.
4.
5.
Keadilan
Sosial
(Social
Justice)
Fokus Kita :
Masyarakat madani (civil society), merupakan wujud masyarakat
yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang
mandiri, berkeadilan
sosial, dan sejahtera. Masyarakat madani
mencerminkan tingkat kemampuan dan kemajuan masyarakat yang
tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam menghadapi berbagai
Bentuk nyata masyarakat madani secara sederhana dapat kita lihat yaitu dengan
berkembangnya budaya gotong royong di berbagai daerah di Indonesia. Budaya
gotong royong mampu mendorong anggota masyarakat untuk terlibat dalam
kegiatan bersama secara partisipatif. Hasil kegiatan tersebut, diarahkan pada
pemberdayaan masyarakat yang secara tradisional juga terdapat mekanisme
pengaturan sosial yang dikembangkan secara turun temurun. Misalnya, dalam
menentukan nilai bersama, norma, sanksi sosial yang diberlakukan dalam
masyarakat tersebut.
Kita juga dapat melihat bagaimana masyarakat mampu mengembangkan
musyawarah dan toleransi dengan berdasarkan nilai-nilai tradisional. Mereka juga
telah mampu mengembangkan budaya kebebasan berpendapat, menghormati
perbedaan dan menghargai keberagaman.
Masing-masing masyarakat di Indonesia dengan keberagaman etnik, bahasa,
agama dan adat istiadat, mereka telah memiliki mekanisme dan pengaturan sosial
yang berbeda-beda. Namun demikian seluruh aktivitas tersebut dilakukan secara
mandiri dan mendorong partisipasi dalam kebersamaan. Bentuk-bentuk masyarakat
partisipatif yang demikian inilah yang harus kita kembangkan agar kehidupan yang
demokratis dapat ditopang oleh masyarakat madani.
Beberapa prasyarat guna menuju masyarakat madani setelah tumbuh dan
berkembangkan demokratisasi, dapat dilihat pada bagan berikut ini.
30
SISTEM
POLITIK
NEGARA
Memilliki kemampuan
meme-nuhi kebutuhan
pokok sendiri (mampu
mengatasi
ketergantungan) agar tidak
menimbul-kan
kerawanan, terutama
bidang ekonomi.
DEMOKRASI
DEMOKRATISA
SI
MASYARAKAT
MADANI
(CIVIL
SOCIETY)
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan
Fokus Kita :
Realitas demokrasi sebagai sebagai sistem juga belum mampu
menjamin keadilan distributif, karena akibat hakikat politik yang
memang memberikan peluang arena persaingan. Esensinya adalah
bagaimana mengatur/membuat distribusi tersebut lebih adil melalui
Sebagai sebuah gagasan negara demokrasi yang memenuhi persyaratanpersayaratan ideal-universal, negara Indonesia telah mencoba untuk
menerapkannya. Sejak awal kemerdekaan negara Indonesia, berbagai hal
berkenaan dengan hubungan negara dan masyarakat telah diatur di dalam UUD
1945. Para founding fathers (pendiri negara) berkeinginan kuat agar sistem politik
Indonesia mampu mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap tumpah
32
33
Fokus Kita :
Musyawarah mufakat, merupakan salah satu sarana untuk
mengambil keputusan dalam kehidupan bersama di tengah-tengah
masyarakat yang sesuai dengan Pancasila. Supaya hal ini dapat
terlaksana dengan baik, perlulah kita bersikap saling menghormati
dan menghargai dengan tetap mengingat kepentingan masyarakat,
bangsa dan negara. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan sistem
2.
Aspek
Material
3.
Aspek
Normatif,
(Kaidah),
4.
Aspek
Optatif
5.
Aspek
Organisasi
6.
Aspek
Kejiwaan/
Semangat
Uraian / Keterangan
Bahwa paham demokrasi menunjukkan cara partisipasi
rakyat dalam menyelenggarakan pemerintah, yakni dengan
mempergunakan
demokrasi
perwakilan
(indirect
democracy).
Rakyat
berpartisipasi
dalam
pemerintahan/penyelenggara
negara
melalui
wakilwakilnya yang duduk menjadi anggota Badan Perwakilan
Rakyat.
Paham demokrasi yang memberikan penegasan dan
pengakuan bahwa manusia sebagai makhluk tuhan
mempunyai moral dan martabat yang sama. Manusia
bukan merupakan obyek melainkan subyek. Oleh sebab itu
manusia Indonesia mempunyai kesamaan derajat, baik itu
dimuka hukum (equality before the law) maupun dalam
memperoleh kesempatan (equility for the opportunity).
Adanya pengakuan terhadap rakyat dan martabat manusia
sebagai makhluk tuhan membawa konsekuensi adanya
pengakuan terhadap hak asasi dan kewajiban asasi.
Bahwa paham demokrasi yang berdasarkan pada normanorma persatuan dan solideritas serta keadilan. Persatuan
dan solideritas berarti menghendaki adanya saling
keterbukaan antara warga negara dengan penguasa,
sedangkan keadilan berarti mementingkan keseimbangan
antara pemenuhan hak dan kewajiban asasi manusia.
Yaitu bahwa paham demokrasi yang menitik beratkan
pada tujuan atau keinginan untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera dalam negara hukum kesejahteraan.
Yaitu menggambarkan perwujudan demokrasi dalam
organisasi pemerintahan atau lembaga-lembaga negara
dan organisasi kekuatan sosial politik serta organisasi
kemasyarakatan dalam masyarakat negara.
Pada aspek ini menekankan bahwa dalam demokrasi
Pancasila dibutuhkan warga negara yang berkepribadian,
berbudi pekerti luhur, bersikap rasional dan tekun dalam
pengambdian.
35
negara integralistik, sangat fasistik dan tidak masuk akal dan orang tidak
mungkin memperjuangkan demokrasi memperjuangkan demokrasi kalau
masih berpegang pada konsep integralistik.
3. Amir Santoso, berkeyakinan bahwa di dalam masyarakat yang belum
memiliki sistem ekonomi yang demokratik, sistem hukum yang demokratik,
dan budaya politik demokratik, belum akan tercipta sistem politik yang
demokratik.
4. Peter Tanner, bahwa Indonesia jangan dulu didorong untuk demokratisasi
sekarang ini, melainkan nanti 25 tahun yang akan datang. Kalau
demokratisasi dijalankan sekarang, seluruh proses kemajuan ekonomi yang
sudah dicapai selama ini akan berantakan. Jadi, biarlah keadaannya seperti
sekarang ini.
5. Sutjipto Wirosardjono, yang perlu diwaspadai aalah bahwa yang
sesungguhnya memegang kendali kehidupan politik kita bukanlah the formal
player atau kekuatan-kekuatan formal politik yang ada undang-undangnya,
tetapi the real player atau kekuatan-kekuatan riil yang mempunyai leverage
yang jauh lebih besar dari kekuatan-kekuatan politik formal itu. Walaupun
kekuatan politik formal itu memainkan peran, dia semata-mata akan dipakai
sebagai kendaraan yang ditumpangi oleh the real palyer tadi.
Demokrasi Indonesia merupakan demokrasi yang khas dengan ciri pokok
mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Rumusan formal demokrasi Pancasila
mendasarkan diri pada kerakyatan namun tidak hanya berarti kedaulatan rakyat,
melainkan mencakup demokrasi politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan.
Demokrasi diwujudkan dalam suatu proses musyawarah untuk mencapai
mufakat. Dalam prinsip ini terkandung kegotong-royongan. Demokrasi juga
diwujudkan dalam sistem perwakilan. Kesimpulannya, demokrasi Pancasila
adalah suatu sistem politik yang sedang diperjuangkan melalui proses
demokratisasi, yakni meuju kondisi ideal yang mengacu kepada nilai-nilai
Pancasila.
4
Penugasan Praktik
Kewarganegaraan
Carilah
sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,
buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
Rumuskan kembali bagaimana bangsa Indonesia memilih sistem
politik kenegaraannya dengan demokrasi Pancasila !
Berikan penjelasan hubungan antara nilai-nilai budaya bangsa
dengan konsepsi demokrasi Pancasila di Indonesia !
Berikan penjelasan kembali mengapa aspek material dan formal
penting dalam implementasi demokrasi Pancasila !
Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh implementasi prinsip
Pancasila
tentang
Keseimbangan
antaraORBA,
hak dan
5. demokrasi
Pelaksanaan
Demokrasi
di Indonesia
Masa ORLA,
dan
kewajiban!
Orde Reformasi
Identifikasikan
kembali
prinsip
Pemerintah
berdasarkan
Pelaksanaan! demokrasi di Indonesia dalam perjalanannya mengalami pasang
konstitusi
surut, hal itu ditandai dengan perubahan bentuk demokrasi yang pernah
38
Negara Indonesia adalah salah satu negara merdeka yang lahir setelah Perang
Dunia II (17 Agustus 1945). Meskipun sebagai sebuah negara muda, tetapi negara
Indonesia sudah memiliki perangkat-perangkat kenegaraan yang memadai. Saat
itu, kita sudah memiliki UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Pancasila sebagai
dasar negara, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, Bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan, Bendera Merah Putih sebagai sebagai bendera
nasional dan Presiden-Wakil Presiden Soekarno-Hatta. Perangkat ini kemudian
dilengkapi pula dengan adanya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada
tanggal 29 Agustus 1945.
Fungsi KNIP semula dalah sebagai pembantu presiden, selanjutnya kemudian
beralih menjadi DPR/MPR. Perjalanan berikutnya, pemerintah mengeluarkan
peraturan tentang pembentukan partai politik. Sebagai realisasinya, maka pada
November 1945, kabinet presidensial yang dipimpin presiden diganti oleh kabinet
parlementer yang dipimpin oleh seorang perdana mentri. Sultan Syahrir diangkat
sebagai perdana mentri dalam kabinet parlementer ini.
Dengan demikian, kabinet presidensil berlaku dari Agustus - November 1945,
sedangkan kabinet parlementer dari November 1945 - Desember 1948. Pasca
agresi militer Belanda II (19 Desember 1945), negara Indonesia terpecah belah dan
mudah diadu domba dengan dibentuknya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
yang menerapkan sistem politik demokrasi liberal. Kedaulatan rakyat diserahkan
kepada sistem multi partai sehingga muncul banyak partai di masyarakat.
Akibatnya, suara rakyat terpecah-pecah ke dalam banyak partai dengan efek
negatif adalah adanya sikap politik yang saling menjatuhkan antara partai satu
dengan partai yang lainnya. Hal demikian adalah sangat mungkin, mengingat pada
masa itu tidak ada satupun partai besar yang memiliki suara lebih dari 50%
sehingga umur kabinet di masa demokrasi liberal tidak berusia panjang.
Peristiwa jatuh bangunnya kabinet dapat dilihat dalam data berikut ini :
a. Kabinet Natsir (6 September 1950 27 April 1951)
b. Merupakan kabinet pertama yang memrintah pada masa demokrasi liberal.
Natsir berasal dari Masyumi.
c. Kabinet Soekiman-Soewiryo (27 April 1951 3 April 1952)
d. Kabinet ini dipimpin oleh Soekiman-Soewiryo dan merupakan kabinet koalisi
Masyumi PNI.
e. Kabinet Wilopo (3 April 1952 3 Juni 1953)
f. Kabinet ini merintis sistem zaken kabinet, bahwa kabinet yang dibentuk terdiri
dari para ahli dibidangnya masing-masing.
g. Kabinet Ali Sastrowijoyo I (31 Juli 1953 12 Agustus 1955)
h. Merupakan kabinet terakhir sebelum pemilihan umum, kabinet ini didukung oleh
PNI NU sedangkan Masyumi menjadi oposisi.
i. Kabinet Bahanudin Harahap dari Masyumi (12 Agustus 1955 3 Maret 1959).
j. Kabinet Ali II (20 Maret 19955 14 Maret 1957), kabinet koalisi PNI, Masyumi,
dan NU.
39
Sistem Distrik
Sistem distrik merupakan sistem pemilu yang paling tua dan didasarkan kepada
kesatuan goegrafis, dimana satu kesatuan geografis mempunyai satu wakil di
parlemen. Sistem distrik sering dipakai dalam negara yang mempunyai sistem
dwi partai, seperti Inggris serta bekas jajahannya (India dan Malaysia) dan
Amerika. Namun, sistem distrik juga dapat dilaksanakan pada satu negara yang
menganut sistem multi partai, seperti di Malaysia. Disini sistem distrik secara
alamiah mendorong partai-partai untuk berkoalisi, mulai dari menghadapi
pemilu.
Sistem distrik mempunyai beberapa keuntungan, yaitu sebagai berikut :
1) Karena kecilnya distrik, maka wakil yang terpilih dapat dikenal oleh penduduk
distrik itu, hubungannya dengan penduduk distrik lebih erat. wakil tersebut
lebih condong untuk memperjuangkan kepentingan distrik. Wakil tersebut
lebih independen terhadap partainya karena rakyat lebih memberikan
42
Sistem Proporsional
Sistem perwakilan proporsional adalah presentasi kursi di DPR dibagi
kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya
dalam pemilihan umum, khusus di daerah pemilihan. Jadi, jumlah kursi yang
diperoleh satu golongan atau partai adalah sesuai dengan jumlah suara yang
diperolehnya dalam masyarakat. Untuk keperluan itu kini ditentukan satu
pertimbangan, misalnya 1 (satu) orang wakil : 400.000 penduduk. Sistem
proporsional ini sering dikombinasikan dengan beberapa prosedur lain, seperti
sistem daftar (list system), dimana partai mengajukan daftar calon dan sipemilih
memilih satu partai dengan semua calon yang diajukan oleh partai itu untuk
bermacam-macam kursi yang sedang diperebutkan.
Sistem proporsional memiliki beberapa keuntungan, yaitu sebagai berikut :
1) Sistem proporsional dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih egalitarian,
karena asas one man one vote dilaksanakan secara penuh tanpa ada suara
yang hilang.
2) Sistem ini dianggap representatif, karena jumlah kursi partai dalam parlemen
sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dari masyarakat dalam
pemilu.
Sistem Gabungan
Sistem gabungan merupakan sistem yang menggabungkan sistem distrik
dengan proporsional. Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa
daerah pemilihan. Sisa suara pemilih tidak hilang, melainkan diperhitungkan
dengan jumlah kursi yang belum dibagi. Sistem gabungan ini diterapkan di
Indonesia sejak pemilu tahun 1977 dalam memilih anggota DPR, DPRD I, dan
DPRD II. Sistem ini disebut juga sistem proporsional berdasarkan stelsel daftar.
44
2. Pada masa berlakunya demokrasi liberal antara tahun 1950 s.d. 1959, hal-hal
yang menonjol adalah tumbuh suburnya partai-partai politik dan ketidak stabilan
pemerintahan, berikan penjelasan dengan singkat !
a. Tumbuh
suburnya
partai-partai
politik : ..................................................................................
..............................................................................................................................
..................................
..............................................................................................................................
..................................
..............................................................................................................................
..................................
b. Ketidak
stabilan
pemerintahan : .................................................................................................
..............................................................................................................................
..................................
..............................................................................................................................
..................................
..............................................................................................................................
..................................
3. Selama Pemerintahan orde lama pernah diberlakukan demokrasi liberal dan
demokrasi terpimpin. Jelaskan maksudnya !
Demokrasi Liberal
Demokrasi Terpimpin
................................................................
..............
................................................................
..............
................................................................
..............
................................................................
..............
.............................................................
.................
.............................................................
.................
.............................................................
.................
.............................................................
.................
Persamaan
................................................................
...............................................................
45
.............
.................
................................................................
.............
...............................................................
.................
................................................................
.............
...............................................................
.................
................................................................
.............
...............................................................
.................
46
47
a)
b)
c)
d)
e)
1) Tanggal 5 April 2004, Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi,
DPRD Kabupaten,
2) Tanggal 1 5 Juli 2004, Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden
(putaran pertama),
3) Tanggal 20 September 2004, Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil
Presiden (putaran kedua apabila dalam putaran pertama jumlah suara yang
didapat tidak memenuhi ketentuan). Yang dimaksud dengan ketentuan
adalah, jika calon Presiden dan Wakil Presiden belum memperoleh jumlah
suara di atas 50 % dengan minimal 20% suara terbesar di lebih 16 provinsi.
1. Daerah Pemilihan dan Jumlah Kursi Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten / Kota dan DPD.
1) Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota, masing-masing ditetapkan Daerah Pemihan sebagai
berikut :
a) Daerah Pemilihan anggota DPR adalah provinsi atau bagian-bagian
provinsi;
b) Daerah pemilihan anggota DPRD provinsi adalah kabupaten/kota atau
gabungan kabupaten / kota sebagai daerah pemilihan;
c) Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten / kota adalah kecamatan
atau gabungan kecamatan sebagai daerah pemilihan.
2) Penetapan daerah pemilihan anggota DPRR, DPRD provinsi dan DPRD
kabupaten / kota ditentukan oleh KPU dengan ketentuan setiap daerah
pemilihan mendapatkan alokasi kursi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)
kursi.
3) Jumlah kursi DPR ditetapkan sebanyak 550.
4) Jumlah kursi anggota DPR untuk setiap provinsi ditetapkan berdasarkan
jumlah penduduk dengan memperhatikan perimbangan yang wajar. Yang
dimaksud dengan perimbangan yang wajar dalam ayat ini adalah :
a) Alokasi provinsi dihitung berdasarkan tingkat kepadatan penduduk
dengan kuota setiap kursi maksimal 425.000 untuk daerah yang tingkat
kepadatan penduduknya tinggi dan kuota setiap kursi minimum 325.000
untuk daerah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah.
b) Jumlah kursi pada setiap provinsi dialokasikan tidak kurang dari jumlah
kursi provinsi sesuai pada pemilu tahun 1999.
c) Provinsi baru hasil pemekaran setelah pemilu 1999 memperoleh alokasi
sekurang-kurangnnya 3 (tiga) kursi.
5) Tata cara perhitungan jumlah kursi anggota DPR untuk setiap provinsi
ditetapkan oleh KPU.
52
54
Setiap manusia diberikan fitrah hak asasi dari Tuhan YME berupa hak hidup,
hak kebebasan dan hak untuk memiliki sesuatu. Penerapan hak-hak tersebut
bukanlah sesuatu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan bermasyarakat,
ada batas-batas yang harus dihormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki
orang lain sebagai batasan norma yang berlaku dan dipatuhi. Untuk itu, dalam
upaya mewujudkan tatanan kehidupan sehari-hari yang bertanggung jawab
terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain, perlu diwujudkan perilaku yang
mampu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dengan sebaikbaiknya.
3. Membudayakan sikap bijak dan adil
Salah satu perbuatan mulia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain adalah mampu bersikap bijak
dan adil. Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah perbuatan yang
benar-benar dilakukan penuh dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami
apa yang dilakukan orang lain dan proporsional (tidak berat sebelah). Perlu bagi
kita di dalam masyarakat untuk senantiasa mengembangkan budaya bijak dan
adil dalam kerangka untuk mewujudkan kehidupan yang saling menghormati
harkat dan martabat orang lain, tidak diskrimanatif, terbuka dan menjaga
persatuan dan keutuhan lingkungan masyarakat sekitar.
4. Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan
Pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat, merupakan salah satu
nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sejak lama telah dipraktikkan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat,
terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan kearifan untuk untuk
memutuskan. Untuk itu, sebelum suatu keputusan di terapkan selalu didahului
dengan dialog dan mau mendengar dari berbagai pihak, juga selalu diupayakan
untuk memahami terlebih dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan
dengan musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang mampu
memuaskan banyak pihak, sehingga dapat terhindar dari konflik-konflik vertikal
maupun horizontal.
5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sikap hidup untuk
lebih mengutamakan kepentingan orang lain/umum dari kepentingan pribadi
sangat penting untuk ditumbuhkan. Kesadaran setiap warga negara untuk
mengutamakan persatuan dan kesatuan sebagai wujud rasa cinta dan bangga
terhadap bangsa dan negara. Kita harus mau berfikir cerdas dan bekerja keras
untuk kepentingan kemajuan bangsa dan negara melalui berbagai bidang
kehidupan yang dapat kita lakukan. Makna penting dalam memahami sikap
mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu berbuat
tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan negara, betapapun yang kita
lakukan dari hal-hal yang terkecil sampai dengan yang besar dalam berbagai
status dan profesi.
55
KESIMPULAN
d. pemerintahan
yang
memperhatikan
kesejahteraan
dan keadilan rakyat.
e. pemerintahan yang mewujudkan
kesejahteraan rakyat disegala
bidang.
4. Faham demokrasi Pancasila, secara
essensial menjamin bahwa .
a. rakyat mempunyai hak sama
untuk menentukan dirinya sendiri
b. persamaan dalam hukum dan
pemerintahan
c. asas
kekeluargaan
dan
musyawarah mufakat diantara
masyarakat
d. ketertiban dalam bidang hukum
e. pelaksanaan pemilu yang jujur
dan adil
5. Tokoh yang berpendapat bahwa
Demokrasi Pancasila bersumber dari
kepribadian dan falsasfah hidup
bangsa Indonesia adalah .
a. Prof. Dardji Darmodihardjo
b. Soerjono Soekanto
c. Prof. S. Pamudji
d. Prof. Dr. Soepomo
e. Koentjaraningrat
57
B. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan penjelasan sesuai pendapat anda yang dimaksud dengan budaya
demokrasi !
2. Beri penjelasan dan alasan, mengapa dalam negara yang menerapkan budaya
demokrasi harus memberikan jaminan hukum dan perlindungan hak asasi
manusia !
3. Jelaskan bagaimana suatu perubahan dalam budaya politik suatu negara dapat
disebut dengan demokratisasi !
4. Uraikanlah secara singkat, bagaimana suatu proses demokrasi dapat dikatakan
menuju masyarakat madani Civil Society !
5. Beri penjelasan, apakah masyarakat madani telah menjadi bagian dalam
kehidupan kenegaraan ? Jelaskan pendapat Anda !
6. Jelaskan bentuk-bnetuk demokrasi dalam sistem pemerintahan negara !
7. Uraikan faktor-faktor penghambat bagi terciptanya demokratisasi di Indonesia,
teruturama pada masa orde baru !
8. Beri penjelasan dan alasan, bagaimana hubungan antara pelaskanaan pemilu
dengan demokrasi di dalam suatu negara !
9. Tuliskan, perbedaan mendasar penerapan demokrasi di era orde baru dan era
reformasi !
10. Bandingkan pelaksanaan pemilihan umum tahun 1999 dengan pemilu tahun
2004 !
58
11. Berikan 3 (tiga) contoh perilaku yang mendukung tegaknya prinsip demokrasi di
Indonesia !
C. Studi Kasus
Tagihan Tugas :
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai
dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya demokrasi di
Indonesia tanpa demokrat dalam pelaksanaan sistem politik di Indonesia !
3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa budaya demokrasi di Indonesia
belum menyentuh pada cita-cita ideal kesejahteraan, dan keadilan sosial !
4. Tentukan langkah-langkah nyata bagaimana agar pelaksanaan demokrasi di
Indonesia mampu memberikan otoritas kepada pemimpinan negara dalam
mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial !
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna mewujudkan
demokrasi yang sebangun dengan cita-cita ideal di Indonesia, jika anda :
a. Sebagai ketua organisasi pemuda !
b. Sebagai ketua suatu partai politik !
c. Sebagai pejabat kepala pemerintahan (presiden) !
59
Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang tentang konsepsi dan
rumusan tentang Masyarakat Madani (berikut gambar-gambar pendukungnya)
yang berkaitan dengan cita-cita ideal negara demokrasi Indonesia !
1.
2.
Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik)
sekitar wujud masyarakat madani (civil society) dalam pemikiran anda !
3.
60