Anda di halaman 1dari 52

MAKALAH SEMINAR KEPERAWATAN ANAK

DENGAN GANGGUAN NUTRISI


KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
PADA AN. N USIA TODLER (15 BULAN 16 HARI)
DI POLI TUMBUH KEMBANG RSUP Dr KARIADI SEMARANG

OLEH :
AINUL MAUNAH

G6B 008 002

EDIATI ROESDA A

G6B 008 014

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XIII


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Nutrisi yang adekuat merupakan suatu hal yang sangat diperlukan tubuh dalam
kaitannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
akan sangat membantu seseorang untuk mempertahankan kondisi tubuh dalam mencegah
terjadinya suatu penyakit, mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi yang normal serta
menghindari proses infeksi. Masalah nutrisi dan perkembangan mempunyai hubungan
yang cukup erat, dengan adanya masalah pada nutrisi akan berpengaruh pada
perkembangan otak anak, karena untuk berkembang sel-sel membutuhkan nutrisi.
Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari
konsepsi sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khas untuk setiap anak.
Proses tersebut merupakan proses interaksi yang terus menerus serta rumit antara faktor
genetik dan faktor lingkungan bio-fisiko-psikososial tersebut. Penilaian tumbuh kembang
anak perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kembang seorang anak berjalan
normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan
menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila diberikan lingkungan bio-fisikopsikososial yang adekuat.
Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak telah dibuat. Pertumbuhan anak diperhitungkan
setidaknya untuk menilai asupan nutrisi yang menunjang pertumbuhan anak, demikian
pula dengan skrining untuk mengetahui penyakit-penyakit yang potensial dapat
mengakibatkan

gangguan

perkembangan

anak.

Karena

deteksi

dini

kelainan

perkembangan sangat berguna, agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilakukan


lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin.
Adanya gangguan pada nutrisi anak yang tentunya dapat mempengaruhi
keterlambatan pada pertumbuhan dan perkembangan anak akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya apalagi dimasa todler adalah suatu masa
peralihan dimana anak mulai aktif pada usia ini. Untuk itu penulis mencoba mendalami
masalah nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan anak usia todler.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Mampu mengelola dan melakukan deteksi dini gangguan nutrisi, pertumbuhan dan
perkembangan pada anak usia toddler.

Tujuan Khusus
Dengan memberikan Asuhan Keperawatan pada anak usia toddler dengan gangguan
nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan diharapkan Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar gangguan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan pada
anak usia todler
b. Melakukan pengkajian yang lengkap pada anak usia toddler yang mengalami
gangguan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan
c. Menganalisa hasil pengkajian dan merumuskan masalah keperawatan sesuai etiologi
pada gangguan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan anak usia todller
d. Menentukan perencanaan dari diagnosa keperawatan pada gangguan nutrisi,
pertumbuhan dan perkembangan anak usia todller
e. Memberikan intervensi yang tepat untuk menyelesaikan masalah keperawatan yang
muncul pada gangguan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan anak usia todller
f. Melakukan evaluasi pada intervensi yang diimplementasikan pada gangguan nutrisi,
pertumbuhan dan perkembangan anak usia todller

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
1. Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
system tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan (www.wikipedia.org).

2. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh, dalam
arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel
tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel. Jadi, pertumbuhan lebih ditekankan
pada pertambahan ukuran fisik seseorang, yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang
bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala
(dr. Kusnandi Rusmil dkk, 2006).

3. Perkembangan
Perkembangan adalah kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi.
Jadi perkembangan lebih ditekankan pada pertambahan kematangan fungsi dari
masing-masing bagian tubuh, seperti berfungsinya jantung untuk memompa darah,
kemampuan untuk bernafas, kemampuan untuk terungkap, duduk, berjalan, berbicara,
serta kematangan emosi dan sosial anak (dr. Kusnandi Rusmil dkk, 2006).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang

a. Faktor dalam (internal)


1. Genetika

Faktor genetis akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan


tulang, alat seksual, serta saraf sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai
hasil akhir proses tumbuh kembang yaitu :

a. Perbedaan ras, etnis atau bangsa


Tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang Indonesia atau bangsa
lainnya, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan.

b. Keluarga
Ada keluarga, yang mempunyai tubuh gemik atau perawakan pendek.

c. Umur
Masa pranatal, masa bayi dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami
pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.

d. Jenis kelamin
Wanita akan mengalami masa pra pubertas lebih dahulu dibanding laki-laki.

e. Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misal : sindrom down.

2. Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal, yaitu saat janin berumur 4
bulan. Pada masa itu terjadi pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh
kelenjar pituitari. Kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang
berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi dan otak.

b. Faktor lingkungan (eksternal)

1. Faktor pra natal (selama kehamilan)


a. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama
selama trimester akhir kehamilan.

b. Mekanis
Posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan
kongenital.

c. Toksin, zat kimia, radiasi


d. Kelainan endokrin
e. Infeksi torch atau penyakit menular seksual
f. Kelainan imunologi
g. Psikologis ibu
2. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstrasi atau forceps dapat menyebabkan
trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.

3. Faktor pasca natal


Seperti halnya pada masa pranatal, pascanatal yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak adalah gizi, penyakit kronis atau kalainan kongenital, lingkungan
fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosial ekonomi, lingkungan pengasuhan,
stimulasi dan obatan-obatan.

Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang

1. Asuh (kebutuhan fisik)


Yang termasuk kebutuhan asuh adalah :

a. Nutrisi yang mencukupi dan seimbang


b. Perawatan kesehatan dasar (imunisasi, kontrol ke puskesmas atau posyandu
secara berkala, diperiksakan segera bila sakit)

c. Pakaian
d. Perumahan
e. Higiene diri dan lingkungan
f. Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)
2. Asih
a. Kasih sayang orang tua
b. Rasa aman
c. Harga diri
d. Dukungan atau dorongan
e. Mandiri
f. Rasa memiliki
g. Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan dan pengalaman
3. Asah (kebutuhan stimulasi)

Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan
atau bermain. Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi
yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang
mendapatkan stimulasi. Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa
pranatal dan setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya sendiri mungkin.
Asah merupakan kebutuhan anak untuk perkembangan mental psikososial anak yang
dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan.

B. STRUKTUR DAN FUNGSI NUTRISI


Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air.
a. Karbohidrat
Sebagai sumber kalori yang dibutuhkan tubuh, 60 70% dari total kalori. Fungsi
utama lemak adalah untuk membentuk gula darah untuk kebutuhan tubuh dan otak
serta membentuk glikogen sebagai cadangan energi. Karbohidrat juga sangat penting
untuk metabolisme lemak, dan mencegah pertumbuhan bakteri dalam gastrointestinal
yang mana prosesnya dengan bantuan Vitamin K dan vitamin B12. Sumber
karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.
b. Protein
Protein terdiri dari unsur carbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Protein berfungsi
untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, juga bisa
menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses absorpsi,
metabolisme dan katabolisme) dan anti bodi. Sumber protein : daging sapi, ayam,
ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacang-kacangan.
c. Lemak
Lemak terdiri dari unsur karbon, hydrogen dan oksigen Lemak sangat diperlukan oleh
tubuh kurang lebih 20% dari berat badan seseorang. Fungsi lemak adalah untuk
menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperatur tubuh dan organ tubuh dengan
lapisan lemak dan juga menjaga fungsi normal dari kulit. Sumber lemak : mentega,
margarin, minyak kelapa, cream, lemak hewan dan kacang-kacangan.

d. Vitamin
Vitamin merupakan zat yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam proses
pertumbuhan, perkembangan, pertahanan tubuh dan reproduksi. Vitamin dibagi
menjadi dua, yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.
Vitamin yang larut dalam lemak :
1. Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata.
Vitamin A juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Sumber vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur, buah dan
sayuran berwarna.
2. Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan menjaga
kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur,
hati ikan tuna, salem
3. Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai
antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber
Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti, kentang
dan gandum.
4. Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah. Sumber vitamin K : sayuran hijau.
Vitamin yang larut dalam air :
1. Vitamin C
-

Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang

Mempercepat penyembuhan luka

Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi

Membantu penyerapan zat besi

Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar


2. Vitamin B Compleks

Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat

Meningkakan selera makan

Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem saraf

Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-kacangan, telur dan


kedelai.
e. Mineral
1. Kalsium
99% kebutuhan kalsium tulang dan gigi untuk menjaga keseimbangan cairan
dalam tubuh, untuk pembekuan darah, penting untuk perkembangan sel-sel saraf
dan otak. Sumber kalsium : susu, keju, mentega, yogurt, daging, ikan teri, kacangkacangan dan syuran hijau.
2. Zat besi
Membantu pembentukan hemoglobin (zat warna dalam sel darah merah yang
berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh), penting
untuk pertumbuhan jaringan otak. Sumber zat besi : hati, daging sapi, kuning
telur, buah-buahan, sayuran, roti dan kentang.
3. Yodium
Berfungsi mengatur sintesa hormon tyroid dan oksidasi sel. Sumber : seawed,
ikan laut, kerang, hasil laut, dan garam beryodium
4. Fluor
Berfungsi mencegah kerusakan gigi. Sumber : susu, kuning telur, dan ikan.
f. Air
1. Membentuk sebagian besar tubuh, 50 70% dari berat tubuh
2. Mengatur temperatur tubuh melalui ekskresi air
3. Melarutkan dan membawa zat-zat gizi ke seluruh sel-sel tubuh
4. Membawa sisa makanan dari seluruh sel-sel tubuh

C. KARAKTERISTIK NUTRISI NORMAL


Nutrisi normal meliputi keseimbangan antara intake makanan yang di makan dengan
energi yang dikeluarkan oleh tubuh. Intake makanan yang adekuat juga dibutuhkan oleh

enzim untuk mensintesa hormon, mengganti sel-sel yang telah rusak


pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

serta membantu

D. KARAKTERISTIK STATUS NUTRISI


1. Masa Indek Tubuh (Body Mass Index / BMI)
Merupakan ukuran relatif yang dikaitkan dengan berat badan dan tinggi badan.
2. Berat Badan Ideal
Intake nutrisi yang adekuat biasanya akan menghasilkan berat badan yang ideal.
3. Status Fisik
Individu dengan intake nutrisi yang adekuat akan mempunyai ciri-ciri fisik : turgor kulit
baik, mukosa bibir tidak pucat (pink), kuku dan rambut sehat, tidak mudah patah, tulang
dan otot yang kuat. Reflek normal, turgor abdomen baik.
4. Hasil laboratorium normal
Pada orang yang sehat biasanya hasil pemeriksaan laboratorium ( Hemoglobin dan
hematokrit) akan cenderung normal, demikian juga protein plasma, contohnya serum,
albumin juga akan normal.

E. KEBUTUHAN NUTRISI USIA TODDLER


Intake nutrisi yang adekuat pada usia toddler sangat diperlukan, karena pada usia
tersebut merupakan fase pertumbuhan fisik dan perkembangan yang pesat, sehingga
kebutuhan nutrisi juga akan berbeda dengan usia-usia yang lain. Disamping itu pada fase ini,
anak akan cenderung aktif dan merasa kehilangan nafsu makan karena rasa suka dan tidak
suka terhadap suatu makanan . Sebaiknya penyediaan bervariasi menunya untuk mencegah
kebosanan, berikan susu dan makanan yang dianjurkan antara lain daging, sup, sayuran, dan
buah-buahan, pada anak ini yang perlu makanan padat sebab kemampuan mengunyah sudah
mulai kuat.
Peran orang tua untuk mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada usia
toddler sangat diperlukan untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak
tersebut. Kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan pada usia ini termasuk diantaranya adalah zat
besi untuk mencegah anemi, serta vitamin A dan C untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap
suatu penyakit.
Rata-rata anak usia toddler membutuhkan :

Susu dan produk susu olahan


Diberikan 2 atau 3 kali dalam 1 hari.
Susu atau yogurt: 110 ml (susu: UHT, susu di pasturisasi, bubuk full cream, bubuk
instant; Yogurt: low-fat yogurt, reduced fat yogurt.)
Keju: 14 gr (Keju: cheddar, edam, cottage, ricotta)
Sumber protein
Diberikan 2 kali atau lebih dalam 1 hari
Daging, ikan, kerang-kerangan: 1 - 3 sdm
Telur: 1 butir
Polong-polongan, kacang-kacangan: 1 - 3 sdm
Contoh menu: Ayam, sapi, domba/kambing, ikan (tuna, salmon, cod, marlin), cumi,
teri, telur, tahu, tempe
Serealia (Padi-padian)
Diberikan 6 kali atau lebih dalam 1 hari
Bahan mentah: - cangkir
Bahan matang: - cangkir
Roti: - iris
Cracker: 2 atau 3 keping
Pasta: - cangkir
Contoh makanan : Beras (putih/merah), mie, bihun, kwetiau, makaroni, pasta lainnya,
kraker, havermut, roti
Sayur dan buah-buahan
Diberikan 5 kali atau lebih dalam 1 hari
Itu meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali
pemberian sayuran hijau/kuning
Bahan matang: cangkir
Cincangan, matang: cangkir

Buah/sayuran potong - potong


Sari buah asli: 60 - 80 ml
Contoh makanan : pepaya, anggur dibelah 4, strawberi, kiwi, mangga, melon, Tomat,
brokoli, bayam, kembang kol
Lemak
Diberikan sesedikit mungkin
Mentega, margarine, minyak: 1 sdt
Contoh makanan : mentega, margarine, minyak sayur

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI


1. Faktor Fisiologi, dalam tubuh yang sehat (mulut, gigi, gusi) akan membantu sistem
digestive mengabsorbsi makanan.
2. Intake Nutrisi , faktor fisik dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
menyediakan makanan yang mengandung gizi (zat yang terkandung dalam makanan),
sehingga kebutuhan nutisi juga akan terpenuhi.
3. Kemampuan untuk mengabsorbsi makanam, keadaan fisik seperti peradangan pada
sistem gastro intestinal, obstruksi pada gastro intestinal dan malabsorbsi serta diabetes
melitus akan menyebabkan gangguan dalam mengabsorbsi zat-zat makanan, sehingga
juga akan menyebabkan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
4. Gaya hidup dan kebiasaan, Pola makan pada waktu anak-anak akan berlanjut pada saat
individu tersebut dewasa.
5. Kultur dan kepercayaan, kebudayaan dan kepercayaan (agama) akan mempengaruhi pola
makan.
6. Status ekonomi, keadekuatan nutrisi erat kaitannya dengan status ekonomi seseorang. Hal
ini dihubungkan dengan anggaran yang dibutuhkan dalam menyediakan makanan.

G. GANGGUAN NUTRISI (MASALAH GIZI KURANG)


1. Kurang Energi Protein (KEP)
Disebabkan oleh kekurangan makanan sumber energi secara umum dan kekurangan
sumber protein. Pada anak-anak KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan terhadap
penyakit terutama penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan.

Status gizi balita diklasifikasikan dalam gizi buruk, gizi kurang dan gizi baik. Pada
umumnya KEP lebih banyak terdapat di daerah pedesaan dari pada daerah perkotaan.
Disamping kemiskinan, faktor lain yang berpengaruh adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) atau pemberian makanan
sesudah bayi disapih serta tentang pemeliharaan lingkungan yang sehat.
2. Anemia Gizi Besi (AGB)
Penyebab masalah AGB adalah kurangnya daya beli masyarakat untuk mengkonsumsi
makanan sumber zat besi, terutama dengan ketersediaan bilogik tinggi (asal hewan), dan
pada perempuan ditambah dengan kehilangan darah melalui haid atau pada persalinan.
AGB menyebabkan penurunan kemampuan fisik atau produktivitas kerja, penurunan
kemampuan berfikir dan penurunan antibodi sehingga mudah terserang infeksi.
Penanggulangannya dilakukan melalui pemberian tablet atau sirup besi kepada kelompok
sasaran.
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Kekurangan iodium terutama terjadi di daerah pegunungan, dimana tanah kurang
mengandung iodium. Penanggulangan masalah GAKI secara khusus dilakukan melalui
pemberian kapsul minyak beriodium kepada semua wanita subur dan anak sekolah dasar
di daerah endemik. GAKI menyebabkan pembesaran kelenjar gondok. Pada anak
menyebabkan hambatan dalam pertumbuhna jasmani, maupun mental. Ini menampakkan
diri berupa keadaan tubuh yang cebol, dungu, terbelakang atau bodoh.
4. Kurang Vitamin A (KVA)
Kekurangan vitamin A menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga
mudah terserang infeksi, yang sering menyebabkan kematian pada anak-anak. Penyebab
masalah KVA adalah kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang gizi.

H. PERTUMBUHAN TODDLER
Usia 12-24 bulan
2U

Pertumbuhan anak yang berimplikasi pada pemberian makanan:


Keinginan yang tinggi untuk melakukan berkegiatan sendiri tanpa bantuan.
Mengangkat cangkir dan mendongakkan kepala saat minum, semakin sedikit minuman
yang tumpah.
Dapat memegang sendok dengan baik walau masih sering menumpahkan makanan.
Mulai berjalan tidak mau duduk diam untuk makan.

Mengambil makanan dari piring orang lain.


Berpartisipasi dalam acara makan bersama keluarga.
Mengonsumsi makanan keluarga yang dicincang atau dihaluskan.

Mulai bisa makan sendiri dengan peralatan makan yang lengkaps


Usia 24-36 bulan
Pertumbuhan anak yang berimplikasi pada pemberian makanan:
Mulai muncul gerakan mengunyah yang memutar.
Dapat menyuapi makanan sendiri tanpa banyak yang tumpah.
Belajar kata-kata untuk memberi sinyal tambah lagi atau sudah
Ingin makan sambil berlarian membutuhkan makanan yang kreatif untuk menjaga
perhatian/konsentrasi pada meja makan.
Mempunyia pola makan yang tidak menentu.
Mengemut makanan
Susah makan atau memilih-milih makanan.
Mulai tidak mau diberikan botol, mulai menggunakan cangkir.
Menggunakan sendok dan garpu

I. PENGKAJIAN GANGGUAN NUTRISI

Hal-hal yang perlu dikaji

1. Riwayat Prenatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil, seperti
terinfeksi Torch, berat badan tidak naik, preklamsi dll, serta apakah kehamilannya
dipantau secara berkala. Kehamilan risiko tinggi yang tidak ditangani dengan benar dapat
mengganggu tumbuh kembang anak. Dengan riwayat prenatal maka keadaan anknya
dapat diperkirakan

2. Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara normal dan
bagaimana keadaan bayi waktu lahir. Anak yang dalam kandungan terdeteksi sehat,
apabila kelahirannya mengalami gangguan (cara kelahiran seperti forceps, partus
lama/kasep), maka gangguan tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

3. Pertumbuhan Fisik
Dengan pengukuran antropometri seperti:

Berat Badan (BB)


Tinggi Badan (TB)
Lingkar kepala (LK)
Lingkar Lengan Atas (LLA)
Lingkar Dada (LD)
4. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dimulai dari head to toe, selain itu tanda-tanda vital dan keadaan umum
perlu dikaji

5. Riwayat pola makan


Bagaimanakah kebiasaan makan anak. Bagaimakah status nutrisinya.

6. Perkembangan Anak
Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motoroik halus
Perkembangan bahasa/bicara
Perkembagan sosial
7. Data Lain
Yang termasuk data lain adalah pola makan, pada aktivitas anak dat penunjang lainnya
seperti pemeriksaan laboratorium serta data yang diperlukan terutama bila anak berada di
klinik

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya
intake nutrisi
Intervensi:

a. Kaji antropometri
b. Kaji pola makan
c. Berikan intake makanan tinggi; kalori, protein, mineral dan vitamin
d. Frekuensi makan dapat ditingkatkan setiap 3 4 jam dan selingi dengan makanan
kecil yang tinggi kalori dan protein.

e. Timbang berat badan setiap hari.


f. Tingkatkan pemberian ASI dengan pemasukan intake nutrisi yang adekuat pada orang
tua (ibu).

2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tidak adanya kandunagn makanan yang
cukup
Intervensi:

a. Kaji keutuhan kulit


b. Berikan suplemen vitamin
c. Berikan alas matras yang lembut
d. Berikan krim kulit
e. Ganti segera pakaian yang lembeb atau basah
f. Lakukan kebersihan kulit

g. Hindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit


3. Risiko gangguan tumbuh kembang: Personal sosial, motorik kasar, motorik halus, bahasa
berhubungan dengan kurang kognitif, kurang stimulasi
Intervensi:

a. Personal Sosial
Berikan penjelasan pada orang tua bahwa anak mempunyai kebutuhan untuk
bersosialisasi seperti anak-anak yang lain

Dorong keluarga untuk mengajarkana nak yang dapat diterima secara sosial
Fasilitasi anak untuk berhubungan dengan teman sebaya
b. Motorik Kasar
Berikan stimulasi pda sektor motorik kasar, seperti menarik mainan, berjalan
mundur, naik dan turun tangga, menendang bola, melompat dan menangkap

Berikan pujian bila anak berhasil atau berusaha melakukan tugasnya


c. Motorik Halus
Berikan penjelasan pada keluarga pentingnya stimulasi
Berikan stimulasi motorik halus pada anak seperti permainan menyusun balok,
meniup, mengenal berbagai ukuran dan bentuk, mengambar wajah atau bentuk
dan mencocokkan gambar atau benda

Berikan pujian bila anak berhasil atau berusaha melakukan tugasnya


d. Bahasa

Berikan stimulasi bahasa seperti selalu berkomunikasi secara komprehensif, baik


verbal maupun non verbal (mengajarkan kata mama, bagian-bagian tubuh)

Anjurkan orang tua untuk selalu berbicara sambil bermain


Berikan lebih banyak kata meskipun anak belum mampu mengucapkan dengan
benar

4. Kecemasan orang tua berhubungan dengan tumbuh kembang anak


Intervensi:

a. Gali kebiasaan komunikasi dan stimulasi orang tua terhadap anak


b. Beri penjelasan tentang kkondisi anaknya secara jelas serta kemungkinan penanganan
lanjutan, prognosisi serta lamanya tindakan atau pengobatan

5. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan dalam pemberian intake


nutrisi yang adekuat pada anak.
Intervensi:

a. Ajarkan kepada orang tua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi


b. Jelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat
c. Jelaskan kondisi yang terkait dengan malnutrisi
d. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan
produksi ASI

e. Libatkan keluarga dalam perawatan anak untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari

BAB III
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN (KASUS)

A. PENGKAJIAN
a. Tanggal Pengkajian
b. Tempat

: 5 Maret 2009

: Klinik Tumbuh Kembang

c. Identitas

- Nama

: Anak N

- Alamat

: Gunung Pati

- Tanggal Lahir

: 19-11-2007

- Umur

: 15 bulan 16 hari

- Orang Tua

Nama Ayah

: Tn. K

Nama Ibu

: Ny. U

Umur

: 20 tahun

Umur

: 30 tahun

Pekerjaan

: swasta

Pekerjaan

: swasta

Pendidikan

: STM

Pendidikan

: SMP

d. Alasan Datang
Anak N belum bisa membalik (setelah tengkurap tidak bisa kembali telentang).
e. Riwayat Penyakit Sekarang
Anak N belum bisa membalik (setelah tengkurap tidak bisa kembali telentang). Anak N
belum bisa merangkak. Anak N sudah mampu mengangkat dada dan bertumpu pada
kedua tangannya. Ketika berusia 8 bulan, Anak N pernah dirawat di RSUP Dr. Kariadi
karena gizi buruk.

f. Riwayat Masa Lalu


1. Kehamilan
Anak N merupakan anak pertama. Selama hamil Ny. U teratur memeriksakan
kehamilan ke bidan (lebih dari 6 kali). Setelah melahirkan, Ny. U tidak mengalami
gangguan kesehatan. Ny. U mengatakan tidak pernah mengalami keguguran. Selama
masa kehamilan, Ny. U tidak mengalami masalah kesehatan yang berarti. Selama
kehamilan Ny. U tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan bebas, hanya vitamin yang
diperoleh dari puskesmas.
2. Persalinan
Ny. U melahirkan secara spontan di RSUP Dr. Kariadi. Pada saat melahirkan, usia
kehamilan cukup bulan (9 bulan).
3. Kelahiran
Anak N lahir dengan berat badan 3400 gram, ketika lahir, bayi langsung menangis dan
bayi dalam keadaan sehat (tidak ada kelainan kongenital).
4. Alergi
Ny. U mengatakan An. N tidak mempunyai alergi.
5. Petumbuhan dan Perkembangan
- Bayi bisa tersenyum umur 5 bulan

- Bayi bisa tengkurap umur 9 bulan


- Bayi bisa duduk dengan dibantu umur 11 bulan
6. Imunisasi
- BCG

: usia 2 bulan

- DPT

: usia 3 dan 4 bulan

- Hepatitis B : pada saat lahir dan berusia 2 bulan


7. Kebiasaan Khusus
Ny. U mengatakan An. N mempunyai kebiasaan mengeluarkan lidahnya.

g. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran composmentis
2. Antropometri
Berat Badan

: 6 kg

Tinggi Badan

: 67,5 cm

Lingkar Lengan

: 13 cm

Lingkar Kepala

: 41 cm

Lingkar Dada

: 38,5 cm

3. Head To Toe
a. Kepala : bentuk mikrocephal
b. Mata

: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterik

c. Telinga : bentuk simetris, letak daun telinga sejajar dengan mata, tidak ada
serumen
d. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret
e. Mulut

: tidak ada stomatitis, makroglosi, jumlah gigi 6

f. Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

g. Dada

: simetris, tidak ada retraksi dinding dada

h. Abdomen : tidak ada distensi abdomen


i. Ekstremitas : akral hangat, tidak ada oedema, tidak ada sianosis
4. Tanda Tanda Vital
RR

: 24 x/menit

Suhu : 37oC
Nadi : 120 x/menit
h. Sistem Pencernaan (cairan dan nutrisi)
Anak N setiap hari makan bubur atau nasi biasa tanpa sayur, hanya kuahnya saja. An. N
makan 3x sehari, namun tidak pernah habis (5-7 sendok). An. N masih minum ASI
i. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat Penyakit
Ny. U mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai gangguan perkembangan
seperti An. N
j. Riwayat Sosial
Setiap hari An. N diasuh oleh ibunya
k. Pengkajian Nutrisi (Z-Score)
Berat Badan

: 6 Kg

Panjang Badan

: 67,5 cm

Umur

: 15 bulan 16 hari (16 bulan)

WAZ = BB median = 6-10,4 = -4 (Gizi buruk)


SD Lower

1,10

WHZ = BB median = 6-7,7 = -2,125 (Kurus)


SD Lower

0,8

HAZ = PB-median = 67-78,9 = -3,9 (sangat pendek)

SD Lower

l. Pengkajian Perkembangan menurut Denver


1. Perkembangan Personal Sosial
-

Sudah mampu tersenyum

Sudah mampu mengamati tanggannya

Mampu berusaha menggapai mainan

Belum mampu makan sendiri

Mampu tepuk tangan

Mampu menyatakan keinginan

Mampu daag-daag

Belum mampu main bola dengan pemeriksa

Belum mampu minum dari cangkir

Belum mampu menggunakan sendok garpu

Belum mampu membuka pakaian

Belum mampu menyuapi boneka

2. Perkembangan Motorik Halus


-

Mampu memegang icik-icik

Mampu menyentuh tangan

Mampu mengamati manik-manik

Mampu meraih

Mampu mencari benang

Belum mampu mengambil kubus

Belum mampu membenturkan 2 kubus

Belum mampu mengambil manik-manik

Belum mampu mencorat-coret

Belum mampu menyusun menara dari 2 kubus

3. Perkembangan Motorik Kasar


-

Mampu mengangkat kepala

Mampu duduk kepala tegak

Mampu mengangkat dada menumpu satu lengan

Belum mampu membalikkan

Mampu berdiri dengan pegangan

Belum mampu bangkit untuk berdiri

Belum mampu berdiri 2 detik

Belum mampu berdiri sendiri

Belum mampu berjalan dengan baik

4. Perkembangan Bahasa
-

Mampu bereaksi terhadap bel

Mampu bersuara oooo, aaah

Mampu menoleh ke bunyi icik-icik

Belum mampu meniru bunyi kata-kata

Belum mampu menguucapkan mama papa

Belum mampu mengucapkan kata-kata

Kesimpulan dari DDST:


Perkembangan sosial, motorik halus, motorik kasar dan bahasa An. S tidak sesuai dengan
tingkat perkembangan (terlambat)
1. Personal Sosial: sesuai dengan tingkat perkembangan usia 6 bulan
2. Motorik Halus: sesuai dengan tingkat perkembangan usia 4 bulan
3. Motorik Kasar: sesuai dengan tingakat perkembangan usia 2 bulan
4. Bahasa: sesuai dengan tingkat perkembanagn usia 2 bulan
m. Pola Asuh
1. Personal Sosial
-

Ny. U mengatakan An. N belum mampu makan dan menggunakan sendok garpu
sendiri

Ny. U mengatakan An. N belum mampu minum dengan cangkir

Ny. U mengatakan belum mengajari An. N menggunakan sendok garpu dan


membuka pakaian

2. Motorik Halus
-

Ny. U mengatakan tidak pernah mengajari An. N mencorat-coret dan menyusun


kubus

3. Motorik Kasar

Ny. U mengatakan An. N tidak bisa membalik (setelah telungkup tidak bisa
telentang kembali)

4. Bahasa
-

Ny. U mengatakan tidak pernah mengajari anak N secara khusus tentang cara
mengucapkan kata-kata

Ny. U mengatakan An. N belum mampu meniru dan mengucapkan kata-kata

Ny. U mengatakan An. N tidak mampu mengatakan oooo

B. ANALISA DATA
Nama

: An. N

Umur

: 15 bulan 16 hari (16 bulan)

NO
1.

TANGGAL
5 Maret 09

DATA FOKUS
DS:

Ny. U mengatakan An. N makan bubur/nasi


biasa 3x/hari 5-7 sendok tanpa sayur hanya
kuah saja

Ny. U mengatakan anaknya pernah dirawat di


RSDK, karena gizi buruk pada usia 8 bulan

ETIOLOGI

MASALAH

Intake makanan tidak Gangguan nutrisi


adekuat
kurang dari
kebutuhan tubuh

TTD
Kelompok

DO:

2.

5 Maret 09

Usia 15 bulan 16 hari

Berat badan : 6 kg

Panjang badan : 67,5 cm

WAZ: -4 (gizi buruk)

WHZ: -2,125 (Kurus)

HAZ: -3,9 (sangat pendek)

DS:

Kurang stimulasi
Ny. U mengatakan An. N tidak bisa membalik

Gangguan tumbuh Kelompok


kembang: gangguan
motorik kasar

(setelah telungkup tidak bisa telentang kembali)

Ny. U mengatakan anaknya pernah dirawat di


RSDK, karena gizi buruk pada usia 8 bulan

DO:

3.

5 Maret 09

Usia 15 bulan 16 hari

Lingkar kepala mikrocephal (41 cm)

WAZ: -4 (gizi buruk)

Dari hasil pemeriksaan Denver pada sector


Motorik Kasar An. N didapatkan (sesuai
dengan tingakat perkembangan usia 2 bulan):

DS:

Mampu mengangkat kepala

Mampu duduk kepala tegak

Belum mampu mengangkat dada menumpu


satu lengan

Belum mampu mambalik

Mampu berdiri dengan pegangan

Belum mampu bangkit untuk berdiri

Belum mampu berdiri 2 detik

Belum mampu berdiri sendiri

Belum mampu berjalan dengan baik


Kurang stimulasi

Gangguan tumbuh Kelompok

Ny. U mengatakan tidak pernah mengajari anak


N secara khusus tentang cara mengucapkan
kata-kata

Ny. U mengatakan An. N belum mampu meniru


dan mengucapkan kata-kata

Ny. U mengatakan An. N tidak mampu


mengatakan oooo

kembang: gangguan
bahasa

DO:

4.

5 Maret 09

Dari hasil pemeriksaan Denver pada sector


Bahasa didapatkan An. N (sesuai dengan
tingkat perkembanagn usia 2 bulan):
o

Mampu bereaksi terhadap bel

Mampu bersuara OOO, AAH

Mampu menoleh ke bunyi icik-icik

Belum mampu meniru bunyi kata-kata

Belum mampu mengucapkan mama papa

Belum mampu mengucapkan satu kata

DS:

Kurang stimulasi
Ny. U mengatakan tidak pernah mengajari An.
N mencorat-coret dan menyusun kubus

DO:

Berdasarkan hasil pemeriksaaan Denver


didapatkan An. N (sesuai dengan tingakat

Ganguan tumbuh Kelompok


kembang: Motorik
halus

perkembangan usia 4 bulan):

5.

5 Maret 09

Mampu memegang icik-icik

Mampu menyentuh tangan

Mampu mengamati manik-manik

Mampu meraih

Mampu mencari benang

Belum mampu mengambil kubus

Belum mampu membenturkan 2 kubus

Belum mampu mengambil manik-manik

Belum mampu mencorat-coret

Belum mampu menuyusun menara dari 2


kubus

DS:

Kurang stimulasi

Ny. U mengatakan An. N belum mampu makan


dan menggunakan sendok garpu sendiri

Ny. U mengatakan An. N belum mampu minum


dengan cangkir

Ny. U mengatakan belum mengajari An. N


menggunakan sendok garpu dan membuka
pakaian

DO:

Gangguan tumbuh Kelompok


kembang: Personal
sosial

Dari hasil pemeriksaan Denver didapatkan An.


N (sesuai dengan tingkat perkembangan usia 6
bulan):
o

Mampu tersenyum

Mampu mengamati tangannya

Mampu berusaha menggapai mainan

Belum mampu makan sendiri

Mampu tepuk tangan

Mampu menyatakan kenginan

Mampu daag-daag

Belum mampu main bola dengan pemeriksa

Belum mampu minum dari cangkir

Belum mampu menggunakan sendok garpu

Belum mampu membuka pakaian

Belum mampu menyuapi boneka

C. PROBLEM LIST
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan tidak adekuat
2. Gangguan tumbuh kembang: gangguan motorik kasar b.d kurang stimulasi
3. Gangguan tumbuh kembang: gangguan bahasa b.d kurang stimulasi

4. Ganguan tumbuh kembang: Motorik halus b.d kurang stimulasi


5. Gangguan tumbuh kembang: Personal social b.d kurang stimulasi

D. RENCANA KEPERAWATAN
NO

TANGGAL/JAM

NO. DX

TUJUAN

INTERVENSI

TTD

1.

5 Maret 09

Setelah
dilakukan
tindakan 1. Jelaskan faktor penyebab gangguanKelompok
keperawatan selama 1 x 2 jam
nutrisi yang mungkin terjadi pada An. N
diharapkan gangguan nutrisi
(tanpa lauk dan sayur, hanya 3-7
kurang dari kebutuhan tubuh
sendok)
dapat diatasi dengan KH Ny. U:
2. Jelaskan cara pemberian nutrisi yang
1. Mampu menjelaskan faktor
tepat (dengan lauk, sayur, bervariasi)
yang mempengaruhi intake
3. Diskusikan dengan klien makanan yang
makanan tidak adekuat
disukai yang bisa meningkatkan nafsu
2. Mampu menyebutkan nutrisi
makannya
yang tepat untuk An. N
4. Anjurkan Ny. U untuk meningkatkan
frekuensi makan
3. Mampu
menyebutkan
makanan kesukaan An. N
5. Anjurkan Ny. U menciptakan suasana
yang bisa meningkatkan nafsu makan
An N (bermain, jalan-jalan)

2.

5 Maret 09

Setelah
dilakukan
tindakan 1. Jelaskan pada Ny. U pentingnyaKelompok
keperawatan selama 1 x 2 jam
menstimulasi perkembangan motorik
diharapkan gangguan tumbuh
kasar pada An. N
kembang: gangguan motorik
2. Ajarkan
kepada
Ny.
U
cara
kasar tidak terjadi dengan KH:
menstimulasi An N untuk berguling1. Ny. U mengetahui cara
guling/membalik(letakkan
mainan

menstimulasi perkembangan
motorik
kasar
An
N
(memiring-miringkan
badan/membalik)
2. Ny.

berwarna cerah di dekat bayi dna


pindahkan pada kedua sisi secara
bergantian)
3. Jelaskan

pada Ny. U pentingnya


mendampingi An. N selama pemberian
stimulasi (menjamin kemanan: agar
tidak terjatuh atau terkilir)

U
mampu
mendemonstrasikan
cara
menstimulasi perkembangan
motorik
kasar
An
N
4. Anjurkan Ny. U memberikan pujian jika
(memiring-miringkan
An. N berhasil atau berusaha melakukan
badan /membalik)
tugasnya
(memberi
tepuk
tangan/senyuman/memeluk)
5. Anjurkan Ny. U medemonstrasikan cara

menstimulasi perkembangan motorik


kasar
An
N
(bergulingguling/membalik)
6. Motivasi Ny. U agar rutin menstimulasi

An N di rumah
3.

5 Maret 09

Setelah
dilakukan
tindakan 1. Jelaskan pada Ny. U pentingnyaKelompok
keperawatan selama 1 x 2 jam
menstimulasi perkembangan bahasa
diharapkan gangguan tumbuh
pada An. N
kembang: gangguan bahasa
kepada
Ny.
U
cara
dengan dapat diatasi dengan KH: 2. Ajarkan
menstimulasi An N untuk menirukan
1. Ny. U mengetahui cara
dan mengucapkan kata-kata (saat
menstimulasi perkembangan
berbicara dengan bayi ulangi beberapa
bahasa An. N (saat berbicara
kata beberapa kali dan usahakan agar
dengan bayi ulangi beberapa
bayi menirukan)
kata beberapa kali dan
usahakan
agar
bayi 3. Anjurkan Ny. U memberikan pujian jika
An. N berhasil atau berusaha melakukan
menirukan)

2. Ny.

U
mampu
tugasnya
(memberi
tepuk
mendemonstrasikan
cara
tangan/senyuman/memeluk)
menstimulasi perkembangan
4. Anjurkana Ny. U mendemonstrasikan
bahasa An. N
cara
menstimulasi
perkembangan
bahasa An. N
5. Motivasi Ny. U agar rutin menstimulasi

An N di rumah
4.

5 Maret 09

Setelah
dilakukan
tindakan 1. Jelaskan pada Ny. U pentingnyaKelompok
keperawatan selama 1 x 2 jam
menstimulasi perkembangan motorik
diharapkan gangguan tumbuh
hlaus pada An. N
kembang: motorik halus pada An.
2. Ajarkan
kepada
Ny.
U
cara
N dapat diatasi dengan KH:
menstimulasi An N untuk menata balok
1. Ny. U mengetahui cara
dan berlatih mencorat-coret dengan
menstimulasi perkembangan
krayon/pensil warna
motorik halus pada An. N
(menata balok dan berlatih 3. Jelaskan pada Ny. U pentingnya
mendampingi An. N selama pemberian
mencorat-coret
dengan
stimulasi
(menjamin
kemanan:
krayon/pensil warna)
peralatan tidak tertelan)
2. Ny.
U
mampu
mendemonstrasikan
cara 4. Anjurkan Ny. U memberikan pujian jika
An. N berhasil atau berusaha melakukan
menstimulasi perkembangan
tugasnya
(memberi
tepuk
motorik halus pada An. N
tangan/senyuman/memeluk)
5. Anjurkan Ny. U mendemonstrasikan

cara
menstimulasi
perkembangan
motorik halus pada An. N
6. Motivasi Ny. U agar rutin menstimulasi

An N di rumah

5.

5 Maret 09

Setelah
dilakukan
tindakan 1. Jelaskan pada Ny. U pentingnyaKelompok
keperawatan selama 1 x 2 jam
menstimulasi perkembangan personal
diharapkan gangguan tumbuh
sosisal pada An. N
kembang: Personal sosial pada
kepada
Ny.
U
cara
An. N dapat diatasi dengan KH: 2. Ajarkan
menstimulasi perkembangan personal
1. Ny. U mengetahui cara
social An N (bermain bola, melatih
menstimulasi perkembangan
minum dengan cangkir)
Personal sosial pada An. N
3. Anjurkan Ny. U memberikan pujian jika
2. Ny.
U
mampu
An. N berhasil atau berusaha melakukan
mendemonstrasikan
cara
tugasnya
(memberi
tepuk
menstimulasi perkembangan
tangan/senyuman/memeluk)
Personal sosial pada An. N
3. Anjurkan Ny. U mendemonstrasikan cara
menstimulasi perkembangan Personal
sosial pada An. N

4. Motivasi Ny. U agar rutin menstimulasi

An N di rumah

E. IMPLEMENTASI
NO
1.

TANGGAL/JAM NO. DX
5 Maret 09

IMPLEMENTASI

EVALUASI

TTD

faktor
penyebabS:
Kelompok
gangguan nutrisi yang mungkin
terjadi pada An. N (tanpa lauk dan Ny. U mengatakan akan
memberi makan An. N dengan
sayur, hanya 3-7 sendok)
menu yang bergizi (sayur dan
2. Menjelaskan cara pemberian nutrisi
ikan), sering dan bervariasi
yang tepat (dengan lauk, sayur,
Ny. U mengatakan An.N suka
bervariasi)
1. Menjelaskan

3. Mendiskusikan

dengan
klien
telur urak-arik
makanan yang disukai yang bisa
O:
meningkatkan nafsu makannya
Ny. U untuk
meningkatkan frekuensi makan

4. Menganjurkan

5. Menganjurkan Ny. U menciptakan

suasana yang bisa meningkatkan


nafsu makan An N (bermain, jalanjalan)

Ny. U aktif dalam diskusi


Ny.U mampu mengungkapkan
kembali penyebab gangguan
nutrisi pada An. N dan cara
mengatasi

A: Masalah teratasi
P:

2.

5 Maret 09

Anjurkan
Ny.U
untuk
memberikan nutrisi yang tepat
untuk An.N di rumah

Anjurkan Ny.U untuk control ke


poli Tumbang 1 minggu
kemudian
Kelompok

1. Menjelaskan pada Ny. U pentingnya S:

menstimulasi
perkembangan

motorik kasar pada An. N


2. Mengajarkan kepada Ny. U cara

menstimulasi An N untuk bergulingguling/membalik(letakkan mainan


berwarna cerah di dekat bayi dna
pindahkan pada kedua sisi secara
bergantian)
3. Menjelaskan pada Ny. U pentingnya

mendampingi

An.

selama

Ny.U mengatakan akan rutin


menstimulasi An. N untuk
latihan
membalikkan
badan/berguling-guling
dan
akan mengawasi agar tidak
terjatuh
Ny.U
mengatakan
akan
memberikan pujian pada An. N

pemberian stimulasi (menjamin


kemanan: agar tidak terjatuh atau
terkilir)
4. Menganjurkan Ny. U memberikan

bila
berhasil/berusaha
melakukan tugasnya
O:

pujian jika An. N berhasil atau


berusaha
melakukan
tugasnya
(memberi
tepuk
tangan/senyuman/memeluk)
5. Menganjurkan

Ny.U mengungkapkan dan


mendemonstrasikan
cara
menstimulasi
An.N
untuk
membalikkan badan/bergulingguling

Ny.
U
medemonstrasikan
cara
menstimulasi
perkembangan Ny.U memperhatikan ketika
motorik kasar An N (bergulingdiajari cara menstimulasi An.N
guling/membalik)
A: Masalah teratasi (Ny. U
6. Memotivasi Ny. U agar rutin
mengetahui cara menstimulasi
menstimulasi An N di rumah
perkembangan motorik kasar An N)
P:

3.

5 Maret 09

Memotivasi Ny.U agar rutin


menstimulasi
perkembangan
motorik kasar An.N di rumah

Anjurkan Ny.U untuk control ke


Poli Tumbang 1 minggu
berikutnya
Kelompok

1. Menjelaskan pada Ny. U pentingnya S:

menstimulasi perkembangan bahasa

pada An. N
2. Mengajarkan kepada Ny. U cara

Ny.U mengatakan akan rutin


mengajak bicara An.N dan

menstimulasi
An
N
untuk
menirukan dan mengucapkan katakata (saat berbicara dengan bayi
ulangi beberapa kata beberapa kali
dan usahakan agar bayi menirukan)
3. Menganjurkan Ny. U memberikan

pujian jika An. N berhasil atau


berusaha
melakukan
tugasnya
(memberi
tepuk O:
tangan/senyuman/memeluk)

6. Menganjurkan

Ny.
U
mendemonstrasikan
cara
menstimulasi perkembangan bahasa
An. N

4. Memotivasi

Ny. U agar
menstimulasi An N di rumah

rutin

mengucapkan kata berulangulang agar An.N mengikuti


Ny.U
mengatakan
akan
memberikan pujian pada An. N
bila
berhasil/berusaha
melakukan tugasnya

Ny.U aktif bertanya


diberi penjelasan

ketika

Ny.U mampu menjelaskan dan


mendemonstrasikan
cara
menstimulasi
perkembangan
bahasa An.N

A: Masalah teratasi (Ny. U


mengetahui cara menstimulasi
perkembangan bahasa An. N)
P:

Memotivasi Ny. U agar rutin


menstimulasi
perkembangan
bahasa An N di rumah

Anjurkan Ny.U untuk control ke


Poli Tumbang 1 minggu
berikutnya

4.

5 Maret 09

Kelompok

1. Menjelaskan pada Ny. U pentingnya S:

menstimulasi
perkembangan

motorik halus pada An. N


2. Mengajarkan kepada Ny. U cara

menstimulasi An N untuk menata


balok dan berlatih mencorat-coret
dengan krayon/pensil warna
3. Menjelaskan pada Ny. U pentingnya

mendampingi An. N selama


pemberian stimulasi (menjamin
kemanan: peralatan tidak tertelan)

Ny.U
mengatakan
akan
mengajari An.N menata balok
dan berlatih mencorat-coret
dengan pensil warna dan akan
mendampingi ketika proses
stimulasi
Ny.U mengatakan akan memuji
An.N bila berhasil melakukan
tugasnya

4. Menganjurkan Ny. U memberikan

pujian jika An. N berhasil atauO:


berusaha
melakukan
tugasnya
Ny.U
tampak
mencoba
(memberi
tepuk
menstimulasi
An.N
untuk
tangan/senyuman/memeluk)
menata balok dan berlatih
5. Menganjurkan
Ny.
U
mencorat-coret dengan pensil
mendemonstrasikan
cara
warna
menstimulasi
perkembangan
motorik halus pada An. N
Ny.U tampak bertepuk tangan
ketika An.N berhasil mengambil
6. Memotivasi Ny. U agar rutin
balok
menstimulasi An N di rumah
A: Masalah teratasi (Ny. U
mengetahui cara menstimulasi
perkembangan motorik halus pada
An. N)
P:

5.

5 Maret 09

Memotivasi Ny. U agar rutin


menstimulasi motorik halus An
N di rumah

Anjurkan Ny.U untuk kontrol ke


Poli Tumbang 1 minggu
berikutnya
Kelompok

1. Menjelaskan pada Ny. U pentingnya S:

menstimulasi
perkembangan

personal sosisal pada An. N


2. Mengajarkan kepada Ny. U cara

menstimulasi
perkembanagn
personal sosial An N (bermain bola,
melatih minum dengan cangkir)

3. Menganjurkan Ny. U memberikan

pujian jika An. N berhasil atau


berusaha
melakukan
tugasnya
(memberi
tepukO:
tangan/senyuman/memeluk)
4. Menganjurkan

Ny. U agar
menstimulasi An N di rumah

Ny.U mengatakan akan memuji


An.N bila berhasil melakukan
tugasnya

Ny.
U
mampu
mendemonstrasikan
cara
menstimulasi
perkembangan
Personal sosial pada An. N

rutin

Ny. U aktif bertanya pada saat


diberikan penjelasan mengenai
cara
menstimulasi
perkembangan personal sosial
An. N

U
mendemonstrasikan
cara
menstimulasi
perkembangan
Personal sosial pada An. N

5. Memotivasi

Ny.

Ny.U mengatakan akan rutin


menstimulasi An.N dengan cara
mengajak bermain bola dan
melatih minum dengan cangkir

Ny.U memperhatikan ketika


diajari cara menstimulasi An.N

A: Masalah teratasi
P:

Memotivasi Ny. U agar rutin


menstimulasi
perkembangan
Personal sosial An N di rumah

Anjurkan Ny.U untuk kontrol ke


Poli Tumbang 1 minggu
berikutnya

BAB IV
PEMBAHASAN

A. ANALISIS

An. N usia 15 bulan 16 hari (16 bulan) ditemukan dua masalah utama, yaitu
masalah nutrisi dan masalah tumbuh kembang. Kedua masalah ini saling berkaitan dan
mempengaruhi. Dengan adanya masalah nutrisi pada anak, tentunya akan berpengaruh pada
perkembangan otak anak, yang pada masa ini, seharusnya mengalami perkembangan otak
yang pesat. Namun tanpa didukung dengan nutrisi yang adekuat, tentunya perkembangan
otak kurang maksimal dan akan sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif seseorang.
Dari hasil pengkajian mengenai nutrisi, didapatkan data adanya gangguan nutrisi
pada An. N. hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan WAZ diperoleh -4 yang berarti gizi
buruk, hasil perhitungan WHZ diperoleh -2,125 yang berarti kurus dan hasil perhitungan
HAZ diperoleh -3,9 yang berarti sangat pendek. Gangguan nutrisi yang terjadi pada An. N
terjadi karena intake makanan yang tidak adekuat, hal ini dibuktikan dengan pernyataan Ny.
U bahwa An. N biasa makan bubur/nasi biasa 3x/hari 5-7 sendok tanpa sayur hanya kuah
saja. Kemudian pada usia 8 bulan An. N pernah mempunyai riwayat dirawat di RSDK karena
gizi buruk.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan nutrisi harus
dilakukan dengan memberikan pengetahuan kepada keluarga antara lain menjelaskan faktor
penyebab gangguan nutrisi yang mungkin terjadi pada An. N, menjelaskan cara pemberian
nutrisi yang tepat, mendiskusikan dengan klien makanan yang disukai yang bisa
meningkatkan nafsu makannya serta menganjurkan Ny. U menciptakan suasana yang bisa
meningkatkan nafsu makan An N.
Dari hasil pemeriksaan Denver didapatkan data bahwa dari sekor Personal Sosial
An. N belum mampu makan sendiri, belum mampu main bola dengan pemeriksa, belum
mampu minum dari cangkir, belum mampu menggunakan sendok garpu, belum mampu
membuka pakaian dan belum mampu menyuapi boneka. Pada usia 15 bulan 16 hari (16
bulan) seharusnya anak sudah mampu melakukan tugas-tugas perkembangan tersebut,namun
An. N pada sektor personal social hanya mampu melakukan tugas perkembangan seperti

anak usia 6 bulan (Denver II-W.K. Frankenburg dan J. B. Dodds, 1990). Pada Anak. N
keterlambatan perkembangan pada sektor personal sosial disebabkan antara lain karena
kurangnya stimulasi dari lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Ny. U yang
mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengajari anak. N untuk melakukan tugas
perkembangan sesuai dengan usia 15 bulan 16 hari (16 bulan).
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan
perkembangan pada sektor personal sosial tidak dilakukan berdasarkan usia anak, namun
disesuaikan dengan usia perkembangan yang telah dicapai. Hal ini dilakukan karena dalam
menstimulasi perkembangan harus dilakukan secara bertahap dan tidak boleh dilompati.
Dalam kasus ini stimulasi yang dianjurkan pada Ny. U untuk dilakukan pada Anak N antara
lain menstimulasi anak untuk bermain bola dan minum dengan cangkir. Hal ini dilakukan
karena disesuaikan dengan usia perkembangan personal sosial yang telah dicapai
sebelumnya.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan data pada sector motorik halus antara lain anak
N belum mampu mengambil kubus, belum mampu membenturkan 2 kubus, belum mampu
mengambil manik-manik, belum mampu mencorat-coret dan belum mampu menyusun
menara dari 2 kubus. Berdasarkan hasil pemeriksaan denver, didapatkan hasil anak N baru
mampu melakukan tugas perkembangan motorik halus sesuai dengan usia 4 bulan.
Keterlambatan anak N pada sektor motorik halus ini disebabkan karena kurangnya stimulasi
dari lingkungan, dibuktikan dengan pernyataan Ny. U bahwa dirinya tidak pernah mengajari
anak N mencorat-coret dan menyusun kubus yang seharusnya mampu dilakukan oleh anak
pada usia 15 bulan 16 hari (16 bulan).
Dari hasil pemeriksaan denver pada sektor motorik kasar, didapatkan hasil antara
lain anak N, belum mampu membalik, mampu berdiri dengan pegangan, belum mampu
bangkit untuk berdiri, belum mampu berdiri 2 detik, belum mampu berdiri sendiri dan belum
mampu berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas, diketahui bahwa anak N
baru mencapai tahap usia perkembangan motorik kasar yang setara dengan anak usia 2 bulan.
Dari urutan tahapan perkembangan yang harus dilalui, ada tahapan perkembangan yang
dilompati oleh anak N, yaitu anak N mampu berdiri dengan pegangan. Namun tahapan
perkembangan sebelumnya (membalik) yang seharusnya mampu dilakukan, dalam hal ini
gagal dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya anak N memang seharusnya
sudah melewati tahapan usia tersebut. Penyebab keterlambatan perkembangan yang terjadi
pada anak N dikarenakan adanya masalah pada kognitifnya, yang dibuktikan dengan hasil
pemeriksaan fisik pada lingkar kepala microcephal (41 cm), sedangkan lingkar kepala normal

pada usia 15 bulan 16 hari (16 bulan) harus lebih dari 48 cm. Dengan keadaan fisik kepala
mikrocephal dapat mempengaruhi perkembangan otak seseorang dan hal ini dapat
menyebabkan perkembangan kognitif seseorang terganggu.
Dari hasil pemeriksaan denver pada sektor bahasa didapatkan hasil antara lain
anak N belum mampu meniru bunyi kata-kata, belum mampu mengucapkan mama papa dan
belum mampu mengucapkan kata-kata. Berdasarkan hasil pemeriksaan denver, didapatkan
hasil anak N baru mampu melakukan tugas perkembangan sektor bahasa sesuai dengan usia
2 bulan. Keterlambatan anak N pada sektor bahasa ini disebabkan karena kurangnya
stimulasi dari lingkungan, hal ini dibuktikan dengan pernyataan Ny. U bahwa dirinya tidak
pernah mengajari anak N secara khusus tentang cara mengucapkan kata-kata.

B. EVALUASI

Setelah dilakukan intervensi sesuai masalah keperawatan yang muncul, dengan


cara menjelaskan kepada Ny. U mengenai cara menstimulasi anak N dan bagaimana cara
memberikan asupan gizi yang tepat, criteria hasil yang ditetapkan tercapai. Namun masalah
belum teratasi, dan untuk mengatasi masalah tersebut, rencana tindak lanjut yang dilakukan
adalah memberi motivasi Ny. U untuk melakukan apa yang sudah diajarkan dirumah secara
rutin dan teratur untuk melakukan control ke Poli Tumbuh Kembang. Sehingga
perkembangan anak N dapat dipantau kemajuannya.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
system tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh yang
lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang, sedangkan perkembangan lebih
ditekankan pada pertambahan kematangan fungsi dari masing-masing bagian tubuh.
Keterlambatan perkembangan anak bisa disebabkan oleh keadaan fisik pada saat lahir
seperti keadaan kepala yang kecil (mikrochepal). Pemberian stimulasi terhadap
perkembangan anak yang mengalami keterlambatan dilakukan sesuai urutan tahapan yang
harus dilalui (tidak boleh melompat).
Masalah nutrisi dan perkembangan mempunyai hubungan yang cukup erat, dengan
adanya masalah pada nutrisi akan berpengaruh pada perkembangan otak anak, karena untuk
berkembang sel-sel membutuhkan nutrisi.

B. SARAN
1. Perawat

Perawat sebaiknya memberikan pengetahuan kepada orang tua mengenai gizi dan
tugas-tugas perkembangan sesuai usia anak, baik yang mengalami keterlambatan ataupun
anak yang sehat sehingga penanganan masalah gangguan nutrisi maupun keterlambatan
bisa dilakukan lebih dini.
2. Rumah Sakit

Rumah sakit sebaiknya melakukan kerjasama dengan perawat komunitas


(Puskesmas) dalam memantau Tumbuh Kembang anak, sehingga bila ada keluarga yang
mempunyai masalah tumbuh kembang pada anak, Puskesmas dapat melakukan tugasnya
untuk melakukan home visit.

3. Orang tua

Orang tua sebaiknya secara rutin membawa anaknya ke poli Tumbuh Kembang
untuk memanatau status gizi dan tumbuhan-kembang anaknya, walaupun tidak tampak
adanya keterlambatan tumbuh kembang anak. Orang tua sebaiknya juga ikut belajar
mengetahui dan memberikan stimulasi perkembangan anak sesuai dengan tugas
perkembangannya, sehingga bila anak mengalami keterlambatan dalam melakukan tugas
perkembangan bisa mendapatkan pertolongan lebih cepat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta.

Salemba Medika
2. Soetjiningsih. 1996. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
3. Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
4. Rusmil, Kusnandi. 2006. Pedoman Pelaksanaan, Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen


Kesehatan RI
5. Anonim. Nutrisi. www.wikipedia.org/wiki/nutrisi. Diakses 24 Maret 2009.
6. Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
7. Suriadi dkk. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung Seto.

8. Ailiyun. Nutrisi Untuk Anak. www.nursing-ailiyun.blogspot.com. Diakses 1 April 2009.


9. Anonim. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Nutrisi. www.arwinlim.blogspot.com. Diakses 1

April 2009.
10. .Anonim. Panduan Pemberian Makanan Bayi.www.ayahbunda-online.com. diakses 1 April

2009.

Anda mungkin juga menyukai