Gambaran Mikroskopis Pada Kematian Mendadak
Gambaran Mikroskopis Pada Kematian Mendadak
1. Penyakit Jantung
a. Infark miokard
Pada kasus kematian mendadak akibat infark miokard dijumpai:
Gambaran awal mikroskopis infark miokard yang tidak spesifik. Perubahan
tersebut diantaranya oedema intersisial, kongesti, dan perdarahan kecil.
Periode 18-24 jam, terjadi degenerasi yang progresif pada serabut otot dan
jumlah eosinofilia bertambah. Oedema seluler mereda dan digantikan oleh
oedema interfibre, memisahkan serabut otot.
Hari kedua sampai keempat, nukleus menjadi cekung dan membayang.
Terjadi infiltasi netrofil pada sebagian infark, kemudian digantikan oleh
mononuklear makrofag akan membersihkan debris dan fibroblas akan
menjadi kolagen selama perbaikan.
Pada akhir minggu pertama, terjadi disitegrasi serabut otot, dan kapiler baru
dan fibroblas mulai terlihat.
Pada minggu keempat, terjadi fibrosis awal yang lambat dan tidak merata.
Beberapa gambaran yang khas dari tingkatan infark miokard, adalah:
12-18 atau bahkan 24 jam pertama, tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Tanda pertama yang dapat ditemukan adalah oedem pada otot
yang terlihat pucat karena tekanan serabut otot pada pembuluh darah.
Sekitar akhir hari pertama sampai hari kedua dan ketiga, daerah tersebut
menjadi berwarna kuning disertai pecahnya miosit yang menyebabkan
lapisan tampak merah. Hal ini akan memberikan gambaran trigoid seperti
belang pada macan.
Setelah beberapa hari, infark menjadi lebih lembut dan rapuh,
disebut myomalacia cordis. Pada fase ini, 2 atau 3 hari kedepan akan
terjadi ruptur dan masuk ke kandung perikardial.
Tiga minggu dan setelahnya, bagian tengah infark menjadi seperti gelatin,
warnanya memudar menjadi adu-adu transparan.
Satu atau dua bulan selanjutnya, fibrosis akan mengganti otot yang mati dan
menjadi jaringan parut.
2. Penyakit Respirasi
a. Asma
Pada kasus asma dapat menimbulkan kematian mendadak akibat menyempitnya
saluran bronkus, maka pada pemeriksaan mikrosopis dijumpai saat otopsi nampak
mediator radang (histamin, prostaglandin, platelet activating faktor, leukositosit,
eosinofil). X-ray atau di rongga dada nampak under a water seal. Pada paru
terdapat tanda mengembang berlebihan. Nampak penyumbatan sekret lengket
yang tebal di bronkus.(kadang jg muncul pd bronkiektasis dan
enfisema). Gambaran mikroskopisnya: edema padd dinding bronkus karena
penumpukan sel radang. Penebalan subepitel membran basalis dan hipertropi
pada otot polos. 5
3. Penyakit Lesi Pada Otak
a. Perdarahan Subaraknoid
Kematian mendadak pada kasus perdarahan otak atau di bagian sub araknoid
dijumpai yang berasal dari sirkulus Willis, perdarahan yang paling tebal akan
melewati dasar otak, terutama sisterna basalis. Darah biasanya akan menyebar
secara lateral dan dapat menutupi seluruh permukaan hemisfer serebral, otak
autopsi
selalupemeriksaan
kasus
yang
toksikologi
diduga
harus
kematian
mendadak,
dilakukan.Tanpa
hampir
pemeriksaan
Untuk
utuh
agar
gas
yang
terperangkap
dalam
paru
dapat
DAFTAR PUSTAKA
5.Byard, Roger W. Sudden Death in Infancy Childhood and Adolescent. 2004. Cambrige
University Press. New York.
6.Dahlan, Sofwan. Ilmu
Diponegoro.Semarang.2008
Kedokteran
Visum
Kehakiman.
et
Repetum.
Badan
Badan
Penerbit
Universitas
Penerbit
Universitas
8.Di Maio Vincent J.M, Dana Suzanna E. Natural Disease. Dalam : Handbook of Forensic
Pathology. Austin : Landes Bioscience; 1998. Hal : 35-64
9.Knight B. Forensic Pathology. Second Edition. New York : Oxford University Press. 1996 :
487 516.