Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
untuk minimal 3 tahun terakhir sehingga diperoleh data pertumbuhan untuk 2 tahun terakhir.
Semakin banyak data time series data yang dapat disajikan akan semakin baik.
Analisa laporan keuangan berguna untuk :
1. Mengetahui kecukupan kekuatan financial dan profitabilitas dalam melindungi
kreditur
2. Mengetahui kondisi dan performance dari perusahaan
3. Mencerminkan kondisi dan performance usaha sejenis
Menurut Kamus besar bahasa indonesia, Analisis adalah : Penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
Analisis laporan keuangan dapat dibagi menjadi :
1. Analisis Vertikal (Common Size)
2. Analisis Horisontal (Trend)
3. Analisis Ratio
4. Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana
Analisis vertikal
Dalam analisis laporan keuangan dikenal adanya teknik analisis vertikal dan teknik analisis
horisontal. Teknik analisis vertikal menekankan pada analisis setiap akun/perkiraan terhadap
akun/perkiraan acuan yang ditentukan. Misalnya berapa nilai secara % untuk perkiraan Kredit
yang diberikan terhadap Total Aktiva. Berapa % Dana Pihak Ketiga terhadap total Pasiva.
Berapa % porsi pendapatan bunga dari kredit yang diberikan.
Teknik analisis vertikal ini berguna untuk mengetahui konsentrasi dari aktiva, pasiva dan
pendapatannya sehingga bisa diambil suatu kesimpulan karakteristik dari entitas yang
menyajikan laporan keuangan tersebut dan dilihat pengaruhnya bila terjadi perubahan makro
ekonomi.
Membandingkan antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu periode Laporan Keuangan
Dibuat dalam persentase, dimana salah satu pos pembanding ditetapkan 100% sebagai
patokan
Tujuannya mengetahui kontribusi masing-masing pos terhadap pos yang dijadikan
pembanding /patokan
Perhatian pada kewajaran* masing-masing pos
Contoh :
Analisis Vertikal pada Neraca
Mengatur laporan neraca mempunyai konsistensi hirarki dari pos-posnya
Menghitung prosentase masing-masing pos yang signifikan terhadap
pembandingnya/kelompoknya.
Aktiva Lancar <> Hutang Lancar, Total Aktiva <> Total Passiva
Analisis Horizontal
Analisis ini sering juga disebut dengan analisis Trend. Teknik analisis horisontal berguna
untuk mengetahui trend pertumbuhan dari masing-masing perkiraan dari waktu ke waktu,
sehingga akan dapat diprediksi arah pertumbuhan bisnis dari entitas tersebut. Kedua teknik
analisis, baik vertikal dan horisontal, digunakan bersama-sama untuk memberikan analisis
yang lebih baik dan lebih komprehensif.
Analisis horizontal dilakukan dengan cara :
Membandingkan pos-pos Laporan Keuangan dalam 2 periode atau lebih
Periode pembanding ditetapkan 100% sebagai patokan
Tujuannya mengetahui perubahan dan perkembangan masing-masing pos
Perhatian pada kewajaran perubahan dan perkembangan masing-masing pos
Dengan mengenal analisis horizontal, kita bisa menganalisa kewajaran dari laporan keuangan
yang ada. Contohnya : apabila cost produksi suatu perusahaan adalah sebesar 1 Milyar, maka
akan menjadi suatu pertanyaan apabila cost produksi meningkat pesat tanpa diikuti adanya
faktor eksternal yang mempengaruhi.
contoh lain bisa dilihat pada target pertumbuhan penjualan setiap tahun. Penyimpangan yang
terjadi dari target yang telah ditetapkan perlu dikaji lebih lanjut untuk dianalisa mengenai
kewajarannya. Analisa semacam ini disebut dengan analisis variance.
COMMON SIZE
Laporan dalam prosentase per komponen dalam hubungannya dengan laporan
rugi-laba, menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto atau net
sales yang diserap tiap - tiap individu biaya dan prosentase yang masih tersedia
untuk income. Oleh karena itu Common Size percentage analysis banyak
digunakan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan income statement,
karena adanya hubungan yang erat antara penjualan, harga pokok dan biaya
operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.
Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua
komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk
lebih meningkatkan atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masingmasing pos atau komponen tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya
tetapi juga dihitung prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub
totalnya, misalnya komponen aktiva lancar dihubungkan atau ditentukan
prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap
jumlah hutang lancar dan sebagainya.
1. Menurut Djarwanto (1999: 71), persentase per komponen adalah persentase dari
masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva
terhadap total pasivanya, dan masing-masing unsur laba-rugi terhadap jumlah
penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut common-size statement.
2. Menurut Jusuf (2000: 75), common size analysis adalah menganalisis laporan
keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos
yang satu dengan pos lainnya.
Perbandingan
karena
laporan keuangan perusahaan yang berbeda dibuat dalam format common size.
1. Nyatakan total aktiva, total pasiva (total utang plus modal sendiri), dan jumlah
penjualan netto dengan 100%.
2. Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan totalnya,
dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur laporan keuangan itu
dengan totalnya.