Anda di halaman 1dari 3

http://lfd.fmipa.itb.ac.

id/modul-05-momen-inersia/
Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Besaran ini
adalah analog rotasi daripada massa. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar,
dan menentukan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya danpercepatan sudut, dan
beberapa besaran lain. Meskipun pembahasan skalar terhadap momen inersia, pembahasan menggunakan
pendekatan tensor memungkinkan analisis sistem yang lebih rumit seperti gerakan giroskopik.
Lambang

dan kadang-kadang juga

biasanya digunakan untuk merujuk kepada momen inersia.

Konsep ini diperkenalkan oleh Euler dalam bukunya a Theoria motus corporum solidorum seu rigidorum pada tahun 1730.
[1]

Dalam buku tersebut, dia mengupas momen inersia dan banyak konsep terkait.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Definisi skalar

1.1 Analisis

2 Lihat pula

3 Referensi

Definisi skalar[sunting | sunting sumber]


Definisi sederhana momen inersia (terhadap sumbu rotasi tertentu) dari sembarang objek, baik massa titik atau struktur
tiga dimensi, diberikan oleh rumus:

di mana m adalah massa dan r adalah jarak tegak lurus terhadap sumbu rotasi.

Analisis[sunting | sunting sumber]


Momen inersia (skalar) sebuah massa titik yang berputar pada sumbu yang diketahui didefinisikan oleh

Momen inersia adalah aditif. Jadi, untuk sebuah benda tegar yang terdiri atas N massa titik mi dengan
jarak ri terhadap sumbu rotasi, momen inersia total sama dengan jumlah momen inersia semua massa titik:

Untuk benda pejal yang dideskripsikan oleh fungsi kerapatan massa (r), momen inersia terhadap sumbu
tertentu dapat dihitung dengan mengintegralkan kuadrat jarak terhadap sumbu rotasi, dikalikan dengan
kerapatan massa pada suatu titik di benda tersebut:

di mana

V adalah volume yang ditempati objek


adalah fungsi kerapatan spasial objek
r = (r,,), (x,y,z), atau (r,,z) adalah vektor (tegaklurus terhadap sumbu rotasi) antara sumbu rotasi dan titik di
benda tersebut.

Diagram perhitungan momen inersia sebuah piringan. Di sini kadalah 1/2 dan

adalah jari-jari yang

digunakan untuk menentukan momen inersia

Berdasarkan analisis dimensi saja, momen inersia sebuah objek bukan titik haruslah
mengambil bentuk:

di mana

M adalah massa
R adalah jari-jari objek dari pusat massa (dalam beberapa kasus, panjang objek yang digunakan)
k adalah konstanta tidak berdimensi yang dinamakan "konstanta inersia", yang berbeda-beda tergantung pada
objek terkait.
Konstanta inersia digunakan untuk memperhitungkan perbedaan
letak massa dari pusat rotasi. Contoh:

k = 1, cincin tipis atau silinder tipis di sekeliling pusat

k = 2/5, bola pejal di sekitar pusat

k = 1/2, silinder atau piringan pejal di sekitar pusat.

Anda mungkin juga menyukai