(RPP)
: KeperawatanMaternitas II
Kode/SKS
: KEP7.001
Semester
: VII
Pokok Bahasan
: KBMetodesederhana/KalenderdanKondom
Waktu
Hari /tanggal
TujuanPembelajaran
III.
Materi
1. Pengertian KB metodesederhana/kalenderdankondom
2. Manfaat KB metodesederhana/kalenderdankondom
3. Menjelaskan carakerja, efektivitas, indikasi dari KB metode sederhana /
kalender dan Kondom
IV.
No
1.
Metode
Tahapan
Waktu
Pembukaan 5 menit
Kegiatan
keterangan
Memperkenalkan diri
Menjelaskan
tujuan
Curahpend
pembelajaran
Membuat
perjanjian
pelaksanaan penkes
Menggali pengetahuan narasumber
dari
apat
dalam
Inti
30
menit
dom
Menjelaskantentangmanfaat
KB
metodesederhana/kalenderdankon
-
dom
Menjelaskantentangcarakerja,
efektivitasdanindikasidari
KB
metodesederhana/kalenderdankon
3.
Penutup
10
menit
dom
Memberikankesempatankepadapar
apesertauntukbertanyatentanghal
yang belumdimengerti
Memberikanevaluasisecaralisanten
tang
KB
metodesederhana/kalenderdankon
-
V.
VI.
dom
Salam penutup
Media danSumber
a. Media : leaflet, booklet
b. Sumber :
Evaluasi
1. Apa yang ibu ketahui tentang pengertian metode pantang kalender?
2. Apa saja hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat?
3. Bagaimana cara mengetahui dan menghitung masa subur?
4. Apa manfaat alat kontrasepsi ditinjau dari segi kesehatan?
5. Berfungsi sebagai apakah cincin polyurethane?
VII.
Lampiran Materi
Metode Sederhana/Pantangan Berkala/Kalender/Kondom
A. Metode Sederhana/Kalender
1. Pengertian
Metode kalender adalah metode yang digunakan berdasarkan masasubur
dimana harus menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan
kontrasepsi pada hari ke 8-9 siklus menturasinya, (Handayani, 2010).
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak
melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
KB sistem kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan
menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita.Sebab
pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih
tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas).12-24
jam ini dari masa hidup sel telur rata-rata.
2. Cara Kerja
Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa
wanita dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali
sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari
ke-14 dari haid yang akan datang. Sel telur dapat hidup selama 6-24 jam,
sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi mungkin akan
terjadi kalau coitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya
sebelum memakai cara para pemakai harus diberikan penerangan medik
yang jelas tentang cara ini.
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga
tahapan:
1. Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi).
2. Fertility phase (masa subur).
3. Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal
yaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi
dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung
periode masa subur dengan melihat data yang telah dicatat.
3. Manfaat
a. Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan
tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli
alat kontrasepsi.
b. Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena
bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya
memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).
c. Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi
kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom
misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari
pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur.
d. Indikasi
Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar
menentukan pada saat ovulasi dengan tetap.Hanya sedikit wanita yang
mempunyai daur haid teratur.
e. Efektivitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan
benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri
harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita
tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam
kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila
digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan
penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender
akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode
simptothermal.Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14
per 100 wanita per tahun.
Faktor Penyebab Metode Kalender Tidak Efektif. Hal yang dapat
menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
a. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup
selsperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu bertahan
selama 3 hari).
b. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan
ovulasi, diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan
perhitungan masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi
tidak tepat.
c. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus
menstruasi sendiri.
d. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi
dengan perubahanjenismukus/lendir serviks yang menyertainya.
e. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari
berakhirnya
perdarahan
menstruasi.
Hal
ini
menyebabkan
B. Metode Kondom
1. Pengertian
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan
seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder,
dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata
atau mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai bahan telah
ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya
(misalnya penambahan spermicidal) maupun sebagai aksesoris aktivitas
seksual (Saifuddin, 2003).
2.
1.
Klasifikasi
Kondom Pria
Kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang
pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan
pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah pada vagina.
Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing.Bentuk
berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung sperma setelah
ejakulasi.Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan
sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita
(USU, 2009). Jenis/tipe kondom pria adalah :
a. Kondom lateks
Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan
berbentuk silinder bulat, umumnya memiliki panjang 15-20 cm,
tebal 0,03-0,08 mm, garis tengah sekitar 3,0-3,5 cm, dengan satu
ujung buntu yang polos atau berpentil dan dipangkal yang
terbuka bertepi bulat. Namun untuk sekarang telah tersedia dalam
ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari standar.
b. Kondom berpelumas
Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas,
telah
Kondom anti alergi terbuat dari karet lateks dengan rendah residu
dan tidak dipralubrikasi.
d. Kondom yang lebih tebal dan melebihi standar, dipasarkan
terutama untuk hubungan intim per-anus pada pria homoseks
untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap penularan
2.
berpengaruh
dengan
cara
penggunaan
yang
6. Indikasi
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan
seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder,
dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata
atau mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai bahan telah
ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya
(misalnya penambahan spermicidal) maupun sebagai aksesoris aktivitas
seksual (Saifuddin, 2003).
Ramona
Dumasari.
2008.
Penggunaan
Kondom,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3422/1/08E00890.pdf.
Diakses tanggal 17 Desember 2010.
USU.2009.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20846/4/Chapter
%20II.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010.