Anda di halaman 1dari 4

Generator Shunt

Ciri utama generator shunt adalah kumparan penguat medan dipasang paralel terhadap kumparan
jangkar.

Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :


A. Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
B. Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan yang
terjadi, memperkuat medan yang sudah ada. Mesin shunt akan gagal membangkitkan
tegangannya kalau:
C. Sisa magnetik tidak ada. Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa
magnetic adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau
pada generator dipasang pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt
dengan polaritas sikat-sikat dan perputrannominal
D. Hubungan medan terbalik, Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan,
sehingga arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya
denganhubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti
carauntuk memberikan sisa magnetik
Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka
dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau
komutator kotor. Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor
(A1-A2).
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan
memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi
yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt,
makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai
mencapai tegangan nominalnya.

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan
ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor
terhubungsingkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh
generator tersebut.
Pada generator shunt , arus medandisuplai dari tegangan jangkar mesin. Arus jangkar Ia
yang dihasilkan adalah, Ia = If + IL

Gambar . Rangkaian eqivalen generator shunt


Oleh karena generator shunt ini termasuk generator berpenguat sendiri yang artinya
bahwa arus medan disuplai dari jangkar mesin itu sendiri maka harus ada tegangan awal pada
generator tersebut sebelum diputar oleh prime mover (penggerak mula). Tegangan awal ini
dihasilkan akibat adanya fluks sisa (residual flux) didalam kutub generator. Sehingga tegangan
awalnya sebesar :
Ea = K. res. volt ; dimana res = fluks residu
Tegangan kecil yang dibangkitkan tersebut akan menghasilkan arus kecil di kumparan
jangkar. Arus ini akan menghasilkan magnetomotive force kutub (mmf).yang akan terus
bertambah seiring dengan berputarnya generator sehingga tegangan terminal mencapai
nominalnya.

Gambar . Terbangkitnya tegangan pada generator shunt


Garis lengkung pada gambar 15 menggambarkan kurva pemagnetan untuk generator
penguat sendiri, sedangkan garis lurus menyatakan persamaan tegangan kumparan medan
(Ish.Rsh). 0a adalah fluks residu dan menimbulkan pada kumparan medan sebesar 0b. Dengan
adanya arus kumparan ini tegangan induksi membesar menjadi 0c (akibat bertambahnya fluks).
Selanjutnya tegangan 0c memperkuat arus medan menjadi sebesar 0d. Demikian proses ini
berlangsung sampai generator mencapai tegangan stabil dititik X.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gagalnya pembangkitan tegangan generator
shunt dikarenakan :
Tidak adanya fluks residu
Arah putaran generator terbalik
Pengaturan tahanan medan pada nilai yang lebih besar dari resistor kritisnya.
Karakteristik tegangan terminal dan pengaturan tegangan generator DC Shunt sama dengan
generator exitasi terpisah

Sebuah generator shunt adalah metode pembangkit listrik di mana gulungan medan dan angker
berliku yang terhubung secara paralel, dan di mana pasokan armature baik arus beban dan arus
medan.
Sebuah arus searah (DC) Generator, tidak menggunakan magnet permanen, membutuhkan DC
lapangan saat ini. Bidang ini dapat secara terpisah gembira dengan sumber DC, atau dapat
dihubungkan ke dinamo generator sehingga generator juga memberikan energi yang dibutuhkan
untuk arus medan.

Bidang shunt (dan resistor seri digunakan untuk penyesuaian) dapat langsung terhubung di
terminal angker secara paralel dengan beban. Dimana mesin memiliki peracikan seri berkelokkelok, lapangan dapat dihubungkan pada sisi angker (shunt pendek) atau sisi beban (shunt
panjang). Koneksi yang berbeda memberikan karakteristik yang berbeda regulasi tegangan pada
beban.
Saat ini di gulungan medan generator shunt-luka adalah (kurang-lebih) independen dari arus
beban, karena arus di cabang paralel independen satu sama lain. Sejak arus medan, dan karena
itu kekuatan medan, tidak terpengaruh oleh arus beban, tegangan output tetap hampir konstan
lebih daripada tegangan keluaran dari generator seri-luka.
Akan ada penurunan tegangan armature pada beban, yang akan tercermin dalam tegangan
diterapkan pada bidang shunt. Tegangan output dalam dc shunt-luka Generator turun sebagai
beban meningkat karena jatuh tegangan pada resistansi armature meningkat (E = IR).
Dalam generator seri-luka, tegangan output bervariasi secara langsung dengan arus beban. Pada
generator shunt-luka, tegangan output berbanding terbalik dengan arus beban. Sebuah kombinasi
dari dua jenis dapat mengatasi kelemahan dari keduanya. Kombinasi gulungan disebut senyawaluka dc pembangkit.

Anda mungkin juga menyukai