PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tujuan utama dari suatu survei seismik adalah melakukan pengukuran seismik
untuk memperoleh rekaman yang berkualitas baik. Kualitas rekaman seismik dinilai
dari perbandingan kandungan sinyal refleksi terhadap sinyal gangguan (S/N) dan
keakuratan pengukuran waktu tempuh (travel time) gelombang seismik ketika menjalar
dalam batuan.
Eksplorasi seismik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : Eksplorasi
prospek dangkal dan eksplorasi dalam. Eksplorasi seismik dangkal (shallow seismic
reflection) biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang
lainnya. Sedangkan ekplorasi seismik dalam digunakan untuk eksplorasi daerah prospek
hidrokarbon. kedua kelompok ini tentu saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda
dengan teknik lapangan yang berbeda pula.
Untuk memperoleh hasil pengukuran data seismik refleksi yang baik diperlukan
pengetahuan tentang system perekaman dan parameter lapangan yang baik pula.
Parameter lapangan sangat ditentukan oleh kondisi lapangan yang ada. oleh karena itu
diperlukan pengetahuan yang cukup untuk bisa memahami teknik pengukuran data
seismik.
I.2 Tujuan
Bebarapa tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini antara lain :
1. Untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, hingga memprosesnya
untuk menghasilkan data yang dikehendaki.
2. Untuk mengetahui tentang system perekam dan parameter parameter yang
digunakan dilapangan.
3. Mengetahui paremeter-parameter akuisisi data seismik dengan baik.
1 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PARAMETER AKUISISI DATA
Sebelum melakukan akuisisi data, tentukan dahulu sasaran yang akan dicapai,
problem-problem apa saja yang ada dan masalah-masalah yang mungkin akan muncul
pada daerah survey, paling tidak ada 8 problem yang harus dijawab, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
A
Reflektor terdangkal
Reflektor terdalam
3 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
4 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
Hal diatas memeiliki arti fisis, jika besarnya frekuensi gelombang yang terekam
memiliki frekuensi lebih besar dari 125 Hz, maka frekuensi sebenarnya. Ini yang
disebut frekuensi aliasing.
5 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
bergantung pada jarak antar geophone, panjang gelombang noise, dan konfigurasi
susunannya.
2.11 PANJANG LINTASAN
Panjang lintasan ditentukan dengan mempertimbangankan luas sebaran/panjang
target di sub-surface terhadap panjangan lintasan survey di surface. Tentu saja panjang
lintasan survey di permukaan akan lebih panjang dari panjang target yang dikehendaki.
2.12 ARRAY GEOPHONE
Tujuan dari penentuan array geophone ini adalah untuk mendapatkan bentuk
penyusunan geophone yang cocok yang berfungsi utnuk meredam noise yang sebesarbesarnya, dan sebaliknya untuk mendapatkan sinyal yang sebesar-besarnya. Dengan
kata lain untuk meningkatkan signal to ratio yang besar.
Dalam penentuan Array geophone, maka langkah langkah yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut. Menentukan panjang ground roll yang dominan
dengan cara seperti yang telah dijelaskan diatas.
Membuat kurva Array geophone, dengan rumus yang digunakan adalah :
Sin ( Nkd )
N sin( kd )
6 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
7 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
Akuisisi data seismik laut dilakukan untuk memetakan struktur geologi di bawah
laut dengan menggunakan peralatan yang cukup rumit seperti: streamer, air gun,
perlengkapan navigasi dll.
Dalam praktiknya akuisisi seismik laut terdiri atas beberapa komponen: kapal
utama, gun, streamer, GPS, kapal perintis dan kapal pengawal dan kadang-kadang
perlengkapan gravity (ditempatkan di dalam kapal) dan magnetik yang biasanya
ditempatkan 240 meter di belakang kapal utama (3 meter di dalam air)
Di dalam kapal utama terdapat beberapa departemen: departemen perekaman
(recording), navigasi, seismik processing, teknisi peralatan, ahli komputer, departemen
yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja, departemen lingkungan,
dokter, juru masak, dan kadang-kadang di lengkapi dengan departemen survey gravity
dan magnetik, dll. Jumlah orang yang terlibat dalam keseluruhan operasi berjumlah
sekitar 40 orang.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, selama operasi ini disertai pula
dua buah kapal perintis (chase boat) yakni sekitar 2 mil di depan kapal utama. Selain
bertanggung jawab membersihkan lintasan yang akan dilewati (membersihkan rumpon,
perangkap ikan, dll) , kapal perintis bertugas untuk menghalau kapal-kapal yang dapat
menghalagi operasi ini. Selain itu di belakang streamer, terdapat juga sebuah kapal
pengawal.
Operasi akuisisi data seismik memakan waktu dari mulai beberapa minggu
sampai beberapa bulan, tergantung pada 'kesehatan' perangkat yang digunakan, musim,
arus laut, dll. Quality Control dari operasi ini harus betul-betul diperhatikan, seperti
apakah semua hidrophone bekerja dengan baik, apakah air gun memiliki tekanan yang
cukup, apakah streamer dan air gun berada pada kedalaman yang dikehendaki, apakah
feather tidak terlalu besar, dll. Hal ini disebabkan karena biaya untuk akuisisi seismik
laut ini sangatlah mahal (Agus,2009).
Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan
kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batasbatas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang
dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau
8 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut
geofon, yang mengukur pergerakan bumi.
Atau Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi
yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan
dengan menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan,
terjadi gerakan gelombang di dalam mediu (tanah/batuan) yang memenuhi hukumhukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat
munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel
tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat
diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert
Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi.
Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang
permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah
kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang
diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic
menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan
menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang
disebut sebagai Moho.
Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai
pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intensif di Iran untuk
membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi
merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode
ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.
Macam Metoda Seismik
Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering digunakan, yaitu seismik
refraksi dan seismik refleksi.
1.
9 | A KU I S I S I D ATA S E I S M I K
Seismik Refleksi
Metoda seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara
untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali
ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horison geologi mirip
dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metoda seismic repleksi banyak
dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun
mendeteksi struktur lapisan tanah. Seismic refleksi hanya mengamati gelombang pantul
yang datang dari batas-batas formasi geologi.
Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni:
Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.
Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima
setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombanggelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan.
Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi
bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari
bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah permukaan
dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik bias,
yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.
Metode seismic didasarkan pada gelombang yang menjalar baik refleksi maupun
refraksi. Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai
berikut :
Anggapan yang dipakai untuk medium bawah permukaan bumi antara lain :
10 | A K U I S I S I D A T A S E I S M I K
Hal ini
11 | A K U I S I S I D A T A S E I S M I K
Secara umum kegiatan akuisisi data seismik adalah dimulai dengan membuat sumber
getar buatan, seperti vibroseis atau dinamit, kemudian mendeteksi dan merekamnya ke
suatu alat penerima, seperti geophone atau hidrophone. Getaran hasil ledakan akan
menembus ke dalam permukaan bumi dimana sebagian dari sinyal tersebut akan
diteruskan dan sebagian akan dipantulkan kembali oleh reflektor. Sinyal yang
dipantulkan kembali tersebut akan direkam oleh alat perekam di permukaan.
Sedangkan sinyal yang menembus permukaan bumi akan dipantulkan kembali oleh
bidang refleksi yang kedua snyalnya akan diterima kembali oleh alat perekam dan
seterusnya hingga ke a;at perekam yang terakhir. Alat perekam akan menghasilkan data
berupa trace seismik (Oktavinta, 2008).
12 | A K U I S I S I D A T A S E I S M I K