Eksplorasi adalah Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci
dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian yang
akan di tambang, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
Rincian Kegiatan Eksplorasi
Dalam upaya untuk memperoleh bukti- bukti nyata yang rinci dan menyakinkan, maka harus mampu
mengambil contoh dari endapan bahan galian yang berada di tanah. Kegiatan dalam mengambil contoh yang
di maksud yaitu :
1. Pengeboran inti (core driling)
Untuk memperoleh inti bor, maka alat bor putar harus di lengkapi dengan mata bor berlubang, tabung
inti bor, dan penangkap inti bor. Arah pengeboran dapat vertikalmaupun horizontal, tetapi yang paling sering
adalah pengoboran vertikal hingga mencapai batuan dasar, dengan pola pengeboran dan jarak bor yang
teratur, sehingga akan di peroleh sejumlah inti bor yang representatif. Dengan demikian letak, bentuk atau
posisi endapan bahan galiannya dapat di ketahui dengan pasti. Bila semua inti bor telah selesai di selidiki di
laboratorium, maka akan di ketahui mutu atau kadar mineral berharganya dan sifat-sifat fisik- mekanikmineraloginya secara lengkap.
Kalau topografi daerah penyelidikan berbukit bukit, maka untuk mengumpukan data dan informasi
mengenai keadaan endapan bahan galiannya dapat di lakukan dengan menggali sejumlah terowongan buntu (
adit) di lereng-lereng bukit. Penggaliannya juga harus menggunakan pola yang teratur dengan jarak jarak
yang teratur. Awalnya jarak horisontal dan vertikal terowongan buntu boleh sedikit jarang, misalnya 100 x
100 m atau 100 x 200 m. Jika ternyata bahan galian itu menunjukkan mutu atau kadar mineral berharga yang
menyakinkan, maka jarak penggalian terowongan buntu itu dapat di buat lebih rapat.
Volume tanah atau batuan yang di gali bisa sesikit, tetapi bisa juga banyak tergantung dari jumlah
dan ukuran terowongan buntu yang di gali.
Teknik Eksplorasi
Menurut sifat penyelidikannya terhadap suatu endapan bahan galian, kegiatan Eksplorasi dapat di
bedakan atas Eksplorasi langsung dan Eksplorasi tak langsung.
1. Eksplorasi langsung
Eksplorasi langsung permukaan
Cara cara eksploitasi langsung di permukaan yang sering di gunakan adalah penyelidikan singkapan
(outcrop), penjejakan (tracing float), pembuatan parit ( trecing), pembuatan sumur uji ( tes pit)., dan
pemboran inti.
Eksplorasi langsung bawah permukaan
Cara cara eksploitasi langsung bawah permukaan yang sering di guanakan adalah pemboran inti dan adit
tes.
Eksplorasi bawah permukaan di lakukan bika keadaan permukaan memungkinkan tidak mudah ambruk.
Eksplorasi bawah permukaan di lakukan dengan cara membuat terowongan ( adit dan tunnel), shaft, raise,
winze, drift, cross cut , dll.
2.eksplorasi tak langsung
Eksplorasi geofisika
Penyelidikan ini pada prinsipnya hanya menggunakan sifat fisika dari endapan bahan galian yang akan di cari
terutama yang berada di bawah permukaan. Untuk suatu endapan yang tersikap di permukaan cara ini tetap
di perlukan untuk mengetahui bentuk geometri endapan bahan galian tersebut secara keseluruhan. Cara
penyelidikan geofisika yaitu :
cara magnetik
cara listrik
cara grafitasi
cara seismik
cara radioaktif
Eksplorasi geokimia
landai dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30). Untuk cebakan yang berada di bawah
permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis
dibandingkan dengan tambang dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah
permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah
tanah yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan
batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan
membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara
yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah stripping ratio. Apabila nilai perbandingan
ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih
ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang
dalam yang dipilih.
Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan maka perlu untuk
membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan underground mining , terkecuali keuntungan dari
salah satu metode sudah terlihat jelas.
Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbukaadalah stripping ratio ,
yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit ore yang diperoleh.
Dalam penambangan open pit , perlu dihitung ongkos untuk pembuangan waste over burden dan waste dari
country rock.
OPEN PIT SECTION
1. overburden cover
2. waste (country rock)
3. ore body
Perbandingan antara waste dan ore oleh karenanya merupakan faktor kontrol dalam membandingkan ongkos
penambangan ore berdasar open pit dengan metode underground.
Reklamasi tambang (pendayagunaan kembali lahan yang rusak akibat penambangan) haruslah direncanakan
pada awal sebelum kegiatan tambang dimulai.
Perhitungan ongkos
Rencana dan jadwal penggantian alat-alat utama sepanjang umur tambang
Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu aktivitas vital baik dalam
pengambilan sample maupun pemboran produksi.
Tujuan dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam , pemboran tidak saja dilakukan
dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga secara
keseluruhan kegitan pemboran bertujuan sebagai berikut:
Eksplorasi mineral dan batubara
Ekplorasi dan produksi air tanah
Eksplorasi dan produksi gas
Eksplorasi dan produksi minyak
Peledakan
Geoteknik
Ventilasi tambang
Penirisan tambang
Keperluan perhitungan cadangan
Perolehan data geologi
Pengontrolan tambang dan
Serta pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dll
Peralatan Pemboran
Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan pemboran
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Mesin Bor
2.
Pompa atau Kompresor
3.
Stang Bor
4.
Pipa Casing
5.
Mata Bor
6.
Dan Perlengkapan lainya
1. MESIN BOR
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan mesin
bor yang digunakan, diantaranya meliputi:
Tipe/ model mesin bor
Diameter lubang
Sliding stroke
Berat mesin bor
Power unit
Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu
Hoisting capacity (kapasitas)
Dimensi (panjang x lebar x tinggi)
Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut
1. Mesin Bor Tumbuk
2. Mesin Bor Putar
3. Mesin Bor Putar Hidrolik
Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang paling
sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya mengandalkan
putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi batuan
yang cukup keras, maka rangkain stang bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan
batuan yang hancur oleh gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan
fluida. Contoh yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro motor.Pada jenis
meja putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah menjadi putaran
horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya terdapat alur alur yang
berpola konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi mekanik yang digunakan untuk
memutar rangkaian stang bor berasal dari generator listrik yang dihubungkan pada sebuah
elektro motor.
Komponen komponen utama dari mesin bor putar adalah:
Swivel
Kelly bar
Stabilizer
Mata bor
Stang bor
Stang pemberat
Diameter lubang
Tipe/ model
3. STANG BOR
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung ujungnya
terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang bor.Dalam
kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai:
1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin bor menuju
mata bor.
2. jalan keluar masuknya fluida bor
Panjang stang bor yang umum digunakan dalam operasi pemboran adalah 10 ft (3m) dan 30 ft
(9m), tetapi hal ini bisa berubah tergantung dengan tujuan dan efisiensi pemboran.
4. PIPA CASING
Didalam operasi pemboran pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari colaps
(keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan gangguan.
Ada dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:
Tipe Flash Joint.Dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainya dilakukan
secaraLangsung.
2.
Tipe Flash Coupled Dimana penghubungan antara pipa menggunakan sebuah coupling.
Beberapa komponen yang terdapat dalam casing, diantaranya adalah:
1. Casing Swivel
Alat ini untuk menghubungkan antara pipa casing dan stang bor,
2. Casing Head
Alat ini dipasang di bagian atas casing, untuk melindungi drat casing bagian atas,
3. Casing Shoe
Alat ini digunakan untuk melindungi casing bagian bawah dari kerusakan
4. Casing Cutter,
Digunakan pada saat apabila didalam lubang casing terjadi masalah, fungsinya
untuk memotong casing pada titik yang diinginkan,
5. Casing Band
Alat ini digunakan untuk menjepit pipa casing selama operassi pengangkatan dan
Penurunan.
1.
Di dalam praktikkum pemboran yang dilakukan, casing yang digunakan adalah tipe flash
jouint, dimana penghubungan antara pipa yang satu dengan yang lainya dilakukan secara
langsung.
Cross Bit
Button Bit
Chisel Bit
3. Mata Bor Auger
Tipe Kelly
Tipe Auger
4. Mata Bor pada Pengeboran Kabel
Impregnated Bits
6. PERALATAN PELENGKAP
Adapun mata bor yang digunakan didalam pemboran air tanah yang menjadi bahan praktikum
adalah :
Beberapa peralatan pelengkap yang sering dipakai dalam kegiatan pemboran diantaranya
meliputi:
a. Water Swivel,
Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dari pompa menuju ke dalam
stang bor.
b. Hoisting Water Swivel
Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang berputar selama
proses pengangkatan dan penurunan.
c. Hoisting Plug
Alat ini dihhubungkan pada rope socket dandigunakan ketika proses pengangkatan dan
penurunan stang bor.
d. Hoisting Rope Socket
Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas menggunakan babbit
metal, bagian bawahnya dihubungkan dengan hoisting plug.
e. Pipe Wrench
Alat ini digunkan untuk mengunci dan melepaskan pipa, stang bor, dan lain lain.
f. Snatch Block
Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat dan
menurunkan stang bor core barrel dan mata bor.
Pada kenyataannya, beban yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat, oleh karena itu
digunakan crown block atau traveling block untuk membantu proses pengangkatan dan
penurunan.
g. Travelling Block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau menurunkan
peralatan pemboran.
h. Come Along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada pemboran dangkal
i. Rod Coupling Tap
Alat I ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan tertinggal dalam
lubang bor.
j. Rod Band
Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor.
k. Knocking Block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk melindungi
peralatan bor.
l. Drive Hammer with Chain
Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor mengalami kemacetan.
m. Menara
Terdapat dua menara yang biasa digunkan dalam pemboran diantaranya adalah derrick
n. Permale Wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa pipa yang kecil, seperti kabel core
barrael tanpa merusak tabung.
o. Rod Holder
Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan atau penurunan.
p. Super Strong
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa pipa dengan ukuran besar dengan
diameter berukuran di atas 100 mm.