Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK EKSPLORASI

Eksplorasi adalah Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci
dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian yang
akan di tambang, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
Rincian Kegiatan Eksplorasi

Dalam upaya untuk memperoleh bukti- bukti nyata yang rinci dan menyakinkan, maka harus mampu
mengambil contoh dari endapan bahan galian yang berada di tanah. Kegiatan dalam mengambil contoh yang
di maksud yaitu :
1. Pengeboran inti (core driling)
Untuk memperoleh inti bor, maka alat bor putar harus di lengkapi dengan mata bor berlubang, tabung
inti bor, dan penangkap inti bor. Arah pengeboran dapat vertikalmaupun horizontal, tetapi yang paling sering
adalah pengoboran vertikal hingga mencapai batuan dasar, dengan pola pengeboran dan jarak bor yang
teratur, sehingga akan di peroleh sejumlah inti bor yang representatif. Dengan demikian letak, bentuk atau
posisi endapan bahan galiannya dapat di ketahui dengan pasti. Bila semua inti bor telah selesai di selidiki di
laboratorium, maka akan di ketahui mutu atau kadar mineral berharganya dan sifat-sifat fisik- mekanikmineraloginya secara lengkap.

2. Penggalian sumur uji (tes pit) atau sumuran dalam(test shaft)


Bila daerah penyelidikan relative datar, maka di buat sejumlah sumur uji untuk endapan bahan galian
yang di perkirakan dangkal, atau sumuran dalam bila di perkirakan letak endapan bahan galian cukup dalam
(>5m). Penggalian dua macam sumur itu harus memakai pola yang teratur(sistematiss). Misalnya pola empat
persegi panjang dengan jarak yang teratur, misalnya 100 x 200 m atau 100 x 100m yang kemudian dapat di
buat semakin rapat bila seandainya mengiginkan data atau contoh yang lebih banyak. Kedalaman sumur uji
atau sumuran dalam harus mampu mencapai batuan dasar ( bed rock) agar dapat di ketahui variasi ketebalan
dan bentuk endapan gahan galiannya. Contoh tanah atau batuan yang terkumpul kemudian di analisis di
laboratorium.
Bila jumlah ke dua sumuran itu banyak dan ukuran penampangnya besar, maka volume tanah atau
batuan yang tergali juga besar, oleh sebab itu bila maksud dan tujuan penggalian ke dua sumuran sudah
tercapai, maka tanah atau batuan hasil galian itu harus di timbun kembali kedalam sumur yang
bersangkutan.

3. Penggalian terowongan buntu (adit)

Kalau topografi daerah penyelidikan berbukit bukit, maka untuk mengumpukan data dan informasi
mengenai keadaan endapan bahan galiannya dapat di lakukan dengan menggali sejumlah terowongan buntu (
adit) di lereng-lereng bukit. Penggaliannya juga harus menggunakan pola yang teratur dengan jarak jarak
yang teratur. Awalnya jarak horisontal dan vertikal terowongan buntu boleh sedikit jarang, misalnya 100 x
100 m atau 100 x 200 m. Jika ternyata bahan galian itu menunjukkan mutu atau kadar mineral berharga yang
menyakinkan, maka jarak penggalian terowongan buntu itu dapat di buat lebih rapat.
Volume tanah atau batuan yang di gali bisa sesikit, tetapi bisa juga banyak tergantung dari jumlah
dan ukuran terowongan buntu yang di gali.

Teknik Eksplorasi

Menurut sifat penyelidikannya terhadap suatu endapan bahan galian, kegiatan Eksplorasi dapat di
bedakan atas Eksplorasi langsung dan Eksplorasi tak langsung.
1. Eksplorasi langsung
Eksplorasi langsung permukaan
Cara cara eksploitasi langsung di permukaan yang sering di gunakan adalah penyelidikan singkapan
(outcrop), penjejakan (tracing float), pembuatan parit ( trecing), pembuatan sumur uji ( tes pit)., dan
pemboran inti.
Eksplorasi langsung bawah permukaan
Cara cara eksploitasi langsung bawah permukaan yang sering di guanakan adalah pemboran inti dan adit
tes.
Eksplorasi bawah permukaan di lakukan bika keadaan permukaan memungkinkan tidak mudah ambruk.
Eksplorasi bawah permukaan di lakukan dengan cara membuat terowongan ( adit dan tunnel), shaft, raise,
winze, drift, cross cut , dll.
2.eksplorasi tak langsung
Eksplorasi geofisika
Penyelidikan ini pada prinsipnya hanya menggunakan sifat fisika dari endapan bahan galian yang akan di cari
terutama yang berada di bawah permukaan. Untuk suatu endapan yang tersikap di permukaan cara ini tetap
di perlukan untuk mengetahui bentuk geometri endapan bahan galian tersebut secara keseluruhan. Cara
penyelidikan geofisika yaitu :
cara magnetik
cara listrik
cara grafitasi
cara seismik
cara radioaktif

Eksplorasi geokimia

Tambang Terbuka (Surface Mining)


Posted by Rachmat Risejet Wednesday, 8 May 2013 5 comments

Pengertian Tambang Terbuka


Penambangan dengan metoda tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti
batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung dengan udara
luar.dan iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda
penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau
dekat dengan permukaan.
Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi
dengan ongkos rendah. Walaupun stripping dan quarrying termasuk ke dalam open pit mining, namun
strip mining biasanya dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan
produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah, bahkan kedalamannya dapat
mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah
(USA).
Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat dipastikan pemilihan
metoda penambangannya adalah tambang terbuka (open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang economic
cut off limitnya, hingga dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground
(tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat menjamin.
Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang terbuka, oleh karena sebagian
besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang

landai dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30). Untuk cebakan yang berada di bawah
permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis
dibandingkan dengan tambang dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah
permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah
tanah yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan
batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan
membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara
yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah stripping ratio. Apabila nilai perbandingan
ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih
ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang
dalam yang dipilih.
Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan maka perlu untuk
membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan underground mining , terkecuali keuntungan dari
salah satu metode sudah terlihat jelas.
Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbukaadalah stripping ratio ,
yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit ore yang diperoleh.
Dalam penambangan open pit , perlu dihitung ongkos untuk pembuangan waste over burden dan waste dari
country rock.
OPEN PIT SECTION

1. overburden cover
2. waste (country rock)
3. ore body
Perbandingan antara waste dan ore oleh karenanya merupakan faktor kontrol dalam membandingkan ongkos
penambangan ore berdasar open pit dengan metode underground.

Konsep Dan Teknik Metoda Tambang Terbuka


Agar diperoleh hasil yang diharapkan maka sebelum membuka suatu tambang perlu dipahami terlebih dahulu
konsep penambangan beserta prosedur rencana penambangan yang benar.
Sejumlah kriteria untuk mendesain tambang harus ditentukan melalui data (informasi) yang diperoleh dari
penyelidikan eksplorasi (drill core specimens).
Untuk dapat menganalisa apakah suatu endapan mineral akan ditambang dengan metoda tambang terbuka
atau tambang bawah tanah, maka beberapa faktor berikut yang dapat mempengaruhinya seperti:
1. Ketebalan dan sifat fisik dari overburden dan country rock.
2. Ketebalan, bentuk, konfigurasi, serta struktur dari mineral deposit.
3. Posisi terhadap ground surface, sudut kemiringan
4. Kondisi hidrologi
5 Kemudahan mendapatkan fasilitas teknik untuk pelbagai pekerjaan tambang (macam energi dan
peralatan) misal drilling, alat muat dan alat transport.
6. Keadaan iklim yang lazim pada daerah penambangan
harus dikaji secara cermat.
Pada waktu ini isu tentang lingkungan perlu diterapkan dipelbagai bentuk usaha termasuk usaha
pertambangan yang cukup dikenal sangat merusak lingkungan. Upaya untuk menerapkan teknologi
penambangan yang berwawasan lingkungan harus diperhitungkan pada tahap kegiatan feasibility study
(studi kelayakan) untuk pembukaan suatu tambang.

Reklamasi tambang (pendayagunaan kembali lahan yang rusak akibat penambangan) haruslah direncanakan
pada awal sebelum kegiatan tambang dimulai.

Endapan mineral yang cocok untuk Tambang Terbuka


Beberapa endapan berikut cocok ditambang dengan menggunakan metoda tambang terbuka:
a) Endapan-endapan eluvial , yang diendapkan dekat tempat asalnya (<10 km)
Umumnya diketemukan dekat permukaan bumi (cadangan sedikit)
b) Alluvial deposit (lanjutan eluvial). Endapan eluvial yang mengalami pelapukan dan ditransport jauh dan
diendapkan dekat permukaan bumi bersifat lepas (loose) contoh pasir (cadangan banyak).
c) Endapan yang letaknya horizontal (sedikit miring dengan kemiringan (1-5%) disebut horizontal deposit
(bedded/ tabular) contoh endapan batubara, KCl, NaCl, KNO3. terbentuk secara sedimenter, luas letaknya
kedalamannya tidak tentu.
d) Endapan yang berrbentuk vein yang tebal dan tersingkap dengan overburden yang tipis (1-2m).
Keadaan daerah penambangan, terutama kondisi endapan dan batuan sekitarnya sangat perlu diketahui
secara rinci dan cermat (dengan melalui kajian geologi dan geoteknik) sebelum membuka suatu tambang.
Desain penambangan yang cermat dan brsifat menyeluruh (yang menyangkut segi teknik, ekonomi, dan
lingkungan) merupakan syarat utama yang harus dipahami dengan baik dalam merencanakan pembukaan
suatu tambang.
Ultimate pit slope design (desain bukaan tambang akhir) yang baik (ekonomis , memiliki recovery tinggi,
aman) sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan geoteknik daerah penambangan. Kemiringan bukaan
tambang (pit slope) hendaklah berdasarkan analisis kemantapan lereng yang cermat (slope stability
analysis).
Data yang perlu diketahui dalam prencanaan (desain) suatu tambang terbuka diantaranya:
- Dalamnya dan ukuran tambang pada akhir operasi.
- Lamanya tambang akan berapa lama
- Laba yang diinginkan
- Kemiringan tambang (pit slope) yang dibolehkan
- Cut off grade berapa yang boleh diambil
- Harus diteentukan economic stripping ratio
- Mengetahui sifat-sifat batuan (ore, country rock)
- Peta topografi yang tepat (terakhir)
- Keadaan endapan bijih, bentuk, ukuran,kadar, cadangan
- Keadaan lapisan tanah penutup / over burden (sifat fisik, jumlah)
- Harga pasaran produk yang akan ditambang
- Macam-macam alat yang diperlukan.
Semua data tersebut di atas hendaknya dimiliki secara lengkap untuk dapat memulai pekerjaan pembukaan
tambang agar diperoleh maximum recovery.
Juga beberapa hal berikut perlu dicermati dalam perencanaan pembukaan suatu tambang terbuka:
- Ultimate and operational pit slope (tata letak dan rencana bukaan tambang)
- Penentuan target produksi awal dan pekerjaan development
- Jadwal produksi batubara dan jadwal stripping over burden
- Rencana penggalian dan pembuangan waste
- Rincian peralatan dan kebutuhan tenaga kerja

Perhitungan ongkos
Rencana dan jadwal penggantian alat-alat utama sepanjang umur tambang

Pemboran Tambang (Drilling)


Posted by Rachmat Risejet Monday, 19 August 2013 9 comments

Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu aktivitas vital baik dalam
pengambilan sample maupun pemboran produksi.

Tujuan dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam , pemboran tidak saja dilakukan
dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga secara
keseluruhan kegitan pemboran bertujuan sebagai berikut:
Eksplorasi mineral dan batubara
Ekplorasi dan produksi air tanah
Eksplorasi dan produksi gas
Eksplorasi dan produksi minyak
Peledakan
Geoteknik
Ventilasi tambang
Penirisan tambang
Keperluan perhitungan cadangan
Perolehan data geologi
Pengontrolan tambang dan
Serta pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dll

Maksud Dan Tujuan Pemboran


Dilakukanya pemboran adalah agar dapat mengetahui bagai mana kegiatan pengeboran itu
berlangsung, dapat mengetahui tahap tahap dari pada kegiatan pemboran, juga dapat
mengetahui peralatan peralatan yang digunakan dalam pengeboran. Sehinga apa bila terjun
kelapangan nantinya sudah dapat mengetahui apa apa yang harus dikerjakan juga yang harus
dipersiapkan. Dalam pencapaian target dari tujuan tersebut maka dibutuhkan perlengkapan
,tipe serta kapasitas mesin yang berbeda pula , baik dari pemboran yang vertical keatas,
kebawah maupun yang horizontal atau miring dengan sudut tertentu.
Didalam laporan ini kapasitasnya adalah mengenai pemboran air tanah , adapun
pembahasannya adalah sebagai berikut:
1.
Peralatan pemboran, meliputi jenis bor , pompa atau kompresor,stang bor, casing,
mata bor, dan perlengkapan lainya.
2.
Lumpur pemboran
3.
Teknis pemboran ,meliputi metode/klasifikasi pemboran dan tahapan-tahapan
pemboran.

Peralatan Pemboran
Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan pemboran
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Mesin Bor
2.
Pompa atau Kompresor
3.
Stang Bor
4.
Pipa Casing
5.
Mata Bor
6.
Dan Perlengkapan lainya

1. MESIN BOR
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan mesin
bor yang digunakan, diantaranya meliputi:
Tipe/ model mesin bor
Diameter lubang
Sliding stroke
Berat mesin bor
Power unit
Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu
Hoisting capacity (kapasitas)
Dimensi (panjang x lebar x tinggi)
Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut
1. Mesin Bor Tumbuk
2. Mesin Bor Putar
3. Mesin Bor Putar Hidrolik

1. 1. Mesin Bor Tumbuk


Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang diopersikan dengan
cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang- berulang ke dalam lubang
bor.
Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan
melepaskan butiran butiran pada lapisan.Kepingan atau hancuran tersebut merupakan
campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak
dijumpai air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan (slurry).Pertambahan
volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan mengurangi
daya tumbuk bor.
Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat menjadi sangat lambat, slurry diangkat
ke permukaan dengan menggunakan timba (bailer) atau sand pump. Beberapa factor yang
mempengaruhi kecepatan laju pemboran (penetrasi) dalam pemboran tumbuk diantaranya
adalah:
Kekerasan lapisan batuan
Diameter kedalam lubang bor
Jenis mata bor
Kecepatan dan jarak tumbuk
Beban pada alat bor
Kapasitas mesin bor tunbuk sangat tergantung pada berat perangkat penumbuk yang
merupakan fungsi dari diameter mata bor, diameter dan panjang drill-stemnya. Adapun
beberapa kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk jika dibandingkan denngan mesin bor
putar dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kelebihannya:
Ekonomis: -Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
-Biaya transportasi lebih murah
- Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah
- Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat
Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
Tanpa sistem sirkulasi.
Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil
Kekurangannya:
Kecepatan laju pemboran rendah
Sering terjadi sling putus
Tidak bisa mendapatkan core
Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor
Terbatasnyaa personil yang berpengalaman
Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak hambatan

1. 2 . Mesin Bor Putar

Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang paling
sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya mengandalkan
putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi batuan
yang cukup keras, maka rangkain stang bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan
batuan yang hancur oleh gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan
fluida. Contoh yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro motor.Pada jenis
meja putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah menjadi putaran
horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya terdapat alur alur yang
berpola konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi mekanik yang digunakan untuk
memutar rangkaian stang bor berasal dari generator listrik yang dihubungkan pada sebuah
elektro motor.
Komponen komponen utama dari mesin bor putar adalah:
Swivel
Kelly bar
Stabilizer
Mata bor
Stang bor
Stang pemberat

1. 3. Mesin Bor- Hidrolik


Pada mesin bor putar hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh sistem
hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban yang berasal dari berat stang bor
dan mata bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan hidrolik,
stang bo dan putaran mata bor di atas formasi batuan.
Formasi batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui rongga
anulus atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem sirkulasi fluida bor yang
digunakan.
Adapun contoh mesin bor putar hidrolik adalah:
1. 3.a. Top Drive
Unit pemutar pada jenis Top Drive bergerak turun naik pada menara, tenaganya berasal dari
unit transmisi hidrolik yang digerakkan oleh pompa.
Penetrasinya dapat langsung sepanjang stang bor yang dipakai (umumnya sepanjang 3,6m 9
m), sehingga jenis mempuyai kinerja yang paling baik.
1. 3. b. Spindle
Pada jenis ini pemutarannya bersifat statis, kemajuan pemboran sangat dipengaruhi oleh
panjang spindle (umumnya antara 60 m 100 m), dan tekanan hidrolik yang dibutuhkan.
Adapun spesifikasi mesin bor yang digunakan adalah:
Merk
Kapasitas
Berat
Kemampuan rotasi
Dimensi

Diameter lubang
Tipe/ model

2. POMPA ATAU KOMPRESOR


Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada pompa diantaranya adalah:
a. Tipe acting piston
b. Diameter piston
c. Power
d. Dimensi
e. Berat
f. Volume/ pressure
g. Working pressure
Adapun hal hal yang penting diperhatikan pada kompresor adalah:
a. Tekanan udara yang dihasilkan
b. Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu
Pada tahap pemboran lumpur dan kompresor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk
mensirkulasikan fluida bor. Jika fluida bor yang digunakan adalah lumpur, maka sebagai
sumber tenaga adalah pompa lumpur, dan jika fluida bor yang digunakan adalah udara maka
sumber tenaganya adalah kompresor. Adapun pompa/ kompresoe yang digunakan adalah:
Merk
Model
Kapasitas
Dimensi
Diameter piston
Berat
Power
Volume/ pressure
Working pressure

3. STANG BOR
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung ujungnya
terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang bor.Dalam
kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai:
1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin bor menuju
mata bor.
2. jalan keluar masuknya fluida bor
Panjang stang bor yang umum digunakan dalam operasi pemboran adalah 10 ft (3m) dan 30 ft
(9m), tetapi hal ini bisa berubah tergantung dengan tujuan dan efisiensi pemboran.

Kriteria yang harus diperhatiakan dalam pemilihan ukuran, meliputi:


a. Tujuan pemboran
b. Kedalaman pemboran
c. Kekerasan batuan
d. Metode sirkulasi fluida
e. Diameter lubang bor
Adapun rangkaian stang bor yang digunakan dalam operasi pemboran tergantung dari
mekanisme pemboran yang diterapkan.
- Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor Putar. Rangkaian stang bor pada pemboran putar
hamper semuanya sama seperti pada penyambungan pipa air. Stang bor yang dipakai pada
pemboran mempuyai banyak ukuran, hal ini berkaitan dengan diameter luar, diameter dalam ,
jenis ulir dan sebagainya. Setiap pabrik biasanya memiliki klasifikasi yang berbeda.
- Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor Tumbuk.Rangkaian stang bor pada mesin bor tumbuk
terdiri dari:
1. Mata bor pahat.
2. Drill stem, sebagai pemberat dan pelurus lubang.
3. Drilling jars, sepasang batang baja yang bertaut yang dimasukkan untuk melepaskan bit
jika tejepit dengan sentakan ke atas.
4. Swivel socket, adalah penghubung antara sling dan alat bor , diperlukan untuk meneruskan
putaran kabel ke alat bor, di perlukan untuk meneruskan putaran kabel ke alat bor agar pahat
dapat menumbuk ke segala sisi sehingga lubang bor lurus
Adapun stang bor yang digunakan dalam pemboran air tanah tersebut adalah :
Panjang stang bor yang digunakan adalah 30 ft atau yang berukuran 9 m.

4. PIPA CASING
Didalam operasi pemboran pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari colaps
(keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan gangguan.
Ada dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:
Tipe Flash Joint.Dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainya dilakukan
secaraLangsung.
2.
Tipe Flash Coupled Dimana penghubungan antara pipa menggunakan sebuah coupling.
Beberapa komponen yang terdapat dalam casing, diantaranya adalah:
1. Casing Swivel
Alat ini untuk menghubungkan antara pipa casing dan stang bor,
2. Casing Head
Alat ini dipasang di bagian atas casing, untuk melindungi drat casing bagian atas,
3. Casing Shoe
Alat ini digunakan untuk melindungi casing bagian bawah dari kerusakan
4. Casing Cutter,
Digunakan pada saat apabila didalam lubang casing terjadi masalah, fungsinya
untuk memotong casing pada titik yang diinginkan,
5. Casing Band
Alat ini digunakan untuk menjepit pipa casing selama operassi pengangkatan dan
Penurunan.
1.

Di dalam praktikkum pemboran yang dilakukan, casing yang digunakan adalah tipe flash
jouint, dimana penghubungan antara pipa yang satu dengan yang lainya dilakukan secara
langsung.

5. MATA BOR (BIT)


Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan khususnya sebagai
alat pembuat lubang (hole making tool). Gaya yang bekerja pada bit agar bit dapat bekerja
sesuai dengan yang diharapkan secara garis besar terbagi atas dua macam, yaitu gaya dorong
dan gaya putar.
Keekfetifan penetrasi yang dilakukan pada pemboran tergantung pada kedua gaya jenis ini.
Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada pemboran
tumbuk,pemuatan bit, tekanan dibawah permukaan.
Gaya putar dapat dihasilakan pada mekanisme pemboran putar dengan bantuan mesin putar
mekanik yang dapat memutar bit (setelah ditransmisikan oleh stang bor) dan dengan bantuan
gaya dorong static mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat static yang
secara tidak langsung turut menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya berat dari stang
bor dan berat rig.
Faktor- faktor yang harus diperhatiakan dalam pemilihan bit yaitu:
1. Ukuran dan bentuk mata bor
2. Ukuran gigi mata bor
3. Berat mata bor
4. Kekerasan matriks.
Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya
1. Mata Bor Rotasi

Mata Bor Pisau


Air Coring Bits
Roller Bits
2. Mata Bor Tumbuk

Cross Bit
Button Bit
Chisel Bit
3. Mata Bor Auger

Tipe Kelly
Tipe Auger
4. Mata Bor pada Pengeboran Kabel

Mata Bor Tabung


Mata Bor Chisel
5. Mata Bor Intan

Mata Bor Formasi Lunak


Surface Set Bits

Impregnated Bits

6. PERALATAN PELENGKAP
Adapun mata bor yang digunakan didalam pemboran air tanah yang menjadi bahan praktikum
adalah :
Beberapa peralatan pelengkap yang sering dipakai dalam kegiatan pemboran diantaranya
meliputi:
a. Water Swivel,
Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dari pompa menuju ke dalam
stang bor.
b. Hoisting Water Swivel
Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang berputar selama
proses pengangkatan dan penurunan.
c. Hoisting Plug
Alat ini dihhubungkan pada rope socket dandigunakan ketika proses pengangkatan dan
penurunan stang bor.
d. Hoisting Rope Socket
Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas menggunakan babbit
metal, bagian bawahnya dihubungkan dengan hoisting plug.
e. Pipe Wrench
Alat ini digunkan untuk mengunci dan melepaskan pipa, stang bor, dan lain lain.
f. Snatch Block
Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat dan
menurunkan stang bor core barrel dan mata bor.
Pada kenyataannya, beban yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat, oleh karena itu
digunakan crown block atau traveling block untuk membantu proses pengangkatan dan
penurunan.
g. Travelling Block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau menurunkan
peralatan pemboran.
h. Come Along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada pemboran dangkal
i. Rod Coupling Tap
Alat I ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan tertinggal dalam
lubang bor.
j. Rod Band
Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor.
k. Knocking Block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk melindungi
peralatan bor.
l. Drive Hammer with Chain
Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor mengalami kemacetan.
m. Menara
Terdapat dua menara yang biasa digunkan dalam pemboran diantaranya adalah derrick
n. Permale Wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa pipa yang kecil, seperti kabel core
barrael tanpa merusak tabung.

o. Rod Holder
Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan atau penurunan.
p. Super Strong
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa pipa dengan ukuran besar dengan
diameter berukuran di atas 100 mm.

Anda mungkin juga menyukai