Anda di halaman 1dari 4

1. 1.

Audit & Manajemen Risiko


Astra menyelaraskan kelengkapan perangkat manajemen kontrol sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk audit dan manajemen risiko, yang meliputi: (1) Komite Audit,
(2) Internal Audit, (3) Manajemen Risiko, dan (4) Eksternal Auditor.
1. Komite Audit Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggungjawab
kepada Dewan Komisaris. Fungsi utama Komite Audit ialah untuk membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya terhadap proses penyampaian
laporan keuangan, audit, manajemen risiko dan kepatuhan terhadap hukum serta
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Internal Audit Internal Audit adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemberian
keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan
tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan melalui
pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
pengendalian internal.
3. Manajemen Risiko Manajemen Risiko adalah suatu proses yang terstruktur untuk
menyelaraskan strategi, proses, manusia, teknologi dan pengetahuan di dalam suatu
organisasi perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi dan mengelola dampak
buruk dari suatu kondisi yang mungkin terjadi. Unit Manajemen Risiko bertugas
membantu Direksi dalam mengidentifikasi eksposur risiko-risiko Perseroan,
pengendalian yang saat ini sudah dilakukan dan menggali alternatif solusi lainnya
yang dapat dilakukan untuk lebih menurunkan risikonya.
4. Eksternal Auditor Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Direksi dalam
menjalankan dan mengelola Perseroan, maka Direksi secara berkala menyampaikan
laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Direksi bertanggungjawab menerapkan kebijakan akuntansi umum yang
baik, untuk membangun dan memelihara pengendalian internal dalam Code of
Conduct 10 pencatatan, pengolahan, peringkasan dan pelaporan transaksi yang
berada dalam kewenangan dan pengendalian Direksi. Untuk memberikan keyakinan
yang memadai bahwa laporan keuangan Perseroan dalam segala hal yang material
telah disajikan secara wajar, Perseroan menunjuk auditor eksternal untuk melakukan
audit terhadap laporan keuangan Perseroan.

1. 2. Dewan Komisaris PT Astra

1.2.1 Tugas Dewan Komisaris


Dewan Komisaris berkewajiban: (1) mengawasi kebijakan kepengurusan yang
ditetapkan oleh Direksi dan (2) mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam
melakukan kepengurusan sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang
berlaku serta dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Pedoman
Dewan Komisaris 3 Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi, antara lain:
1. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas rencana kerja tahunan Perseroan yang
diajukan Direksi;
2. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
dalam kegiatan-kegiatan usaha Perseroan;
3. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi mengenai risiko
bisnis Perseroan dan upaya-upaya manajemen dalam menerapkan pengendalian
internal;
4. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam penyusunan
dan pengungkapan laporan keuangan berkala;
5. Mempertimbangkan keputusan Direksi yang memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar;
6. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat
yang dilakukannya dalam laporan tahunan serta menelaah dan menyetujui laporan
tahunan tersebut;
7. Melaksanakan fungsi nominasi dan remunerasi;
8. Dalam keadaan tertentu, menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang terkait.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris tidak boleh ikut serta dalam
pengambilan keputusan yang bersifat operasional. Keputusan Dewan Komisaris diambil
dalam kapasitasnya sebagai pengawas, sehingga keputusan mengenai kegiatan operasional
tetap menjadi tanggung jawab Direksi. Dewan Komisaris menjalankan tugas pengawasannya
dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan
dan dengan memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan Perseroan.

1.2.2 Wewenang Dewan


Komisaris Dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada
Direksi, Dewan Komisaris berwenang untuk melakukan, antara lain hal-hal sebagai berikut:

1. Memeriksa catatan dan dokumen lain termasuk juga kekayaan Perseroan;


2. Meminta dan menerima informasi mengenai Perseroan dari Direksi;
3. Memberhentikan sementara anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut
bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan/atau peraturan
perundangan yang berlaku.
Presiden Komisaris bertindak sebagai juru bicara dari Dewan Komisaris dan menjadi
penghubung utama (main contact) bagi Dewan Komisaris.

1. 3. Direksi
Direksi berkewajiban memimpin dan mengelola Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, Anggaran Dasar dan peraturan
perundangan yang berlaku serta dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance. Pedoman Direksi 3 Tugas-tugas Direksi meliputi, antara lain:
1. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam bentuk
rencana korporasi (corporate plan) dan rencana kerja (work plan);
2. Menetapkan struktur organisasi Perseroan, lengkap dengan rincian tugas setiap
divisi dan unit usaha;
3. Mengendalikan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki Perseroan secara
efektif dan efisien;
4. Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perseroan; e.
Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan;
5. Mengelola daftar pemegang saham dan daftar khusus; g. Menyusun dan
menyediakan laporan keuangan berkala dan laporan tahunan Perseroan;
6. Menyusun dan menyampaikan informasi material kepada publik;
7. Menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS luar biasa sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang terkait.
Direksi menjalankan tugas kepengurusan Perseroan dengan itikad baik, penuh tanggung
jawab dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan dengan memperhatikan
kepentingan para pemangku kepentingan Perseroan. Jika diperlukan, Direksi dapat
membentuk komite atau satuan kerja untuk membantu pelaksanaan tugas dan wewenangnya
secara efektif dan efisien.

1.3.1

Wewenang Direksi

Direksi berwenang menjalankan segala tindakan kepengurusan Perseroan sesuai dengan


Anggaran Dasar dan kebijakan Perseroan, antara lain sebagai berikut:
1. Mewakili dan mengikat Perseroan dengan pihak lain;
2. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya untuk melakukan
tindakan-tindakan tertentu berdasarkan surat kuasa;
3. Mengatur dan mengembangkan sumber daya manusia Perseroan termasuk
pengangkatan dan pemberhentian karyawan dan penetapan gaji, pensiun atau
tunjangan pensiun dan remunerasi lainnya bagi karyawan Perseroan berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku dan/atau keputusan RUPS.

Anda mungkin juga menyukai