Aspek Hukum Pengadaan Barang Jasa Pemerintah PDF
Aspek Hukum Pengadaan Barang Jasa Pemerintah PDF
ASPEK HUKUM
PERDATA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Sebagai negara berkembang, pembangunan sarana
pelayanan
kebutuhan
masyarakat
penting
yang
di
tidak
Indonesia
dapat
merupakan
dihindarkan
mencerdaskan
melaksanakan
kehidupan
ketertiban
bangsa,
dunia
yang
dan
ikut
berdasarkan
merupakan
langkah
strategis
untuk
maupun
implementasinya,
pembangunan
terhadap
fisiknya.
pembangunan
fisik
Dalam
berupa
menghasilkan
barang/jasa
yang
profit
oriented,
(public
service).
Untuk
itu,
pemerintah
Barang/Jasa
Pemerintah
juncto
Peraturan
barang/jasa
Pemerintah,
tetapi
dalam
tersebar
dalam
petunjuk
teknis
dan
petunjuk
pelaksanaannya (fragmentatif).
Kegiatan pengadaan barang/jasa akhirnya memunculkan
implikasi
negatif
pada
persoalan
yuridis
yang
sangat
barang/jasa
maupun
di
tingkat
Pengguna
kepada
panitia
pengadaan
untuk
Kemanfaatan
dana
APBN
bagi
peningkatan
kemakmuran masyarakat (PDB) hanya sebesar 8,9%
(Radhi, 2011; Kumorotomo, 2013).
2.
cenderung
bersifat
RUMUSAN MASALAH
Makalah ini hendak memaparkan pengadaan barang/jasa
hukum
perdata
dalam
Draft
RUU
BAB II
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
1.
jasa
Berdasarkan
harus
amanat
dapat
UUD
1945,
dipertanggungjawabkan.
negara
berkewajiban
barang/jasa
pemerintah
harus
menjamin
dan
penyalahgunaan
wewenang
di
dalam
rangka
akuntabilitas
pengadaan
barang/jasa
dipertanggungjawabkan
sesuai
dengan
ketentuan
dilaksanakan
dengan
menerapkan
prinsip-prinsip
sudah
waktunya
pengaturan
pengadaan
barang/jasa
Nomor
Tahun
2004
Tentang
pengaturan pengadaan
10
tercantum
dalam
Pembukaan
UUD
belanja
negara/daerah
yang
harus
dipertanggungjawabkan penggunaannya.
Undang-undang
barang/jasa
yang
pemerintah
mengatur
dalam
tentang
rangka
pengadaan
meningkatkan
pengadaan
barang
dan/atau
jasa
juga
dapat
11
menjadi
kegiatannya.
acuan,
Adapun
pedoman
dan
prinsip-prinsip
dijalankan
dasar
dalam
pengadaan
usaha
pengadaan
barang/jasa
harus
12
terbuka
memenuhi
bagi
penyedia
persyaratan
dan
barang/jasa
dilakukan
yang
melalui
13
dapat
diwujudkan
apabila
Pengadaan
cukup
untuk
mempersiapkan
respon
pengumuman tersebut.
14
5) Adil/Tidak Diskriminatif
Adil/tidak diskriminatif maksudnya adalah pemberian
perlakuan yang sama terhadap semua calon yang
berminat sehingga terwujud adanya persaingan yang
sehat
dan
tidak
mengarah
untuk
memberikan
maupun
tugas
manfaat
umum
bagi
kelancaran
pemerintahan
dan
yang
berlaku
dalam
pengadaan
barang/jasa.
Akuntabel
merupakan
pertanggungjawaban
15
BAB III
ASPEK HUKUM PERDATA DALAM DRAFT RUU
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
1.
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
PENGADAAN
BARANG/JASA DIDASARKAN PADA PERBUATAN
HUKUM PERDATA
Kegiatan
pengadaan
barang/jasa
pemerintah
Presiden
Nomor
54
Tahun
2010
Tentang
16
diselesaikannya
Barang/Jasa.
seluruh
kegiatan
untuk
memperoleh
Perangkat
Daerah/Institusi,
yang
yang
menggunakan
Anggaran
Barang/Jasa.
Untuk
melaksanakan
proses
Kerja
Perangkat
Daerah
17
atau
kegiatan
yaitu
pengadaan
Pengguna
barang/jasa
Anggaran,
18
Kuasa
kewenangan
penggunaan
barang/jasa
Pemerintah.
Untuk
mendapatkan
barang/jasa
yang
dibutuhkan,
perencanaan
kebutuhan
sampai diselesaikannya
melalui
Pelaksana
kegiatan
pengadaan
Swakelola,
khusus
untuk
kegiatan
pengadaan
19
yang
menyediakan
Barang/Pekerjaan
pada
adanya
memenuhi
kebutuhan
pelaksanaan
Pengguna
kontrak
untuk
barang/jasa
yang
yang
dibuat
oleh
pemerintahdalampengadaan
20
terbentuk antara
21
Pengadaan,
Manajemen
Perubahan
Pelaksanaan
Kontrak,
Kontrak,
Kontrak,
Penandatanganan
Pembayaran
Kontrak,
Kontrak,
dan
Kontrak Wanprestasi.
2) Pasal
29
Draft
Penyedia/Mitra
RUU
mengenai
melaksanakan
kewajiban
pengadaan
sesuai
32,
33,
dan
38
Draft
RUU
mengenai
sengketa
melalui
pengadilan,
dan
22
aspek-aspek
hukum
perdata
tinjauannya
akan
RUU
PENGADAAN
BARANG/JASA
PEMERINTAH
-
Pengadaan,
Kontrak,
Kontrak,
Pelaksanaan
Penandatanganan
Pembayaran
Kontrak,
Kontrak,
Kontrak,
dan
Kontrak Wanprestasi:
1) Istilah kontrak berasal dari bahasa Inggris, yaitu
contract. Kontrak adalah suatu kesepakatan yang
23
lebih
pihak
memodifikasi,
atau
yang
dapat
menimbulkan,
menghilangkan
hubungan
Perdata,
yaitu
benoemde
verbintenis
24
2) Definisi
Kontrak
Pengadaan
berdasarkan
Pengguna
Anggaran
dengan
bagian
dari
rangkaian
mekanisme
dalam
barang/jasa
pemerintah.
manajemen
kontrak
kegiatan
tidak
prosedur
dan
pengadaan
Sebaiknya
istilah
digunakan
karena
kontrak
dan
pembayaran
Pelaksanaan
Kontrak
25
berdasarkan
harus dibuktikan
melalui sengketa
di
pengadilan;
6) Hukum perdata mengatur hubungan hukum antara
Pengguna dan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah
sejak ditandatanganinya kontrak sebagai bukti
adanya
saling
mengikatkan
diri
sampai
berakhir/selesainya kontrak sesuai dengan isi
kontrak.
-
Pasal
29
Draft
Penyedia/Mitra
RUU
mengenai
melaksanakan
kewajiban
pengadaan
sesuai
26
adanya
wanprestasi
masih
harus
dibuktikan
Pasal
32,
33,
dan
38
Draft
RUU
mengenai
sengketa
melalui
pengadilan,
dan
27
lembaga
yang
disebut
arbitrase.
atau
dalam
istilah
Indonesia
disebut
tidak
kesepakatan
melaksanakan
dalam
hukum perdata;
perjanjian
pengadaan
merupakan
sesuai
ranah
28
BAB IV
PENUTUP
1.
SIMPULAN
1) Pengaturan
pengadaan
barang/jasa
sudah
United
Nations
Convention
Against
29
2.
SARAN
Oleh karena pemerintah selaku Pengguna membutuhkan
barang/jasa untuk meningkatkan pelayanan publik, maka
pemerintah harus menciptakan sebuah peraturan yang
dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan perlindungan
hukum sepenuhnya kepada Pejabat dan Petugas yang
telah
sungguh-sungguh
dan
penuh
dedikasi
30
DAFTAR PUSTAKA
Hernoko,
Agus
Proporsionalitas
Yudha,
Dalam
Hukum
Kontrak
Perjanjian
Komersial,
Asas
Leksbang
E.,
Pengantar
Hukum
Administrasi
Republik
31
Presiden
Nomor
54
Tahun
2010
Tentang
Tahun
2012
Tentang
Presiden
Nomor
70
32
ASPEK HUKUM
PIDANA
33
Pendahuluan
Pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu bagian
penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional baik
pembangunan fisik maupun non-fisik dan sekaligus
menentukan keberhasilan daya serap APBN dalam mencapai
target pembangunan nasional.
Di dalam proses pelaksanaan barang dan jasa Pemerintah
(serta merta penggunaan APBN/APBD) maka landasan
bekerja pengelola keuangan Negara adalah:
(1)
(2)
(3)
(4)
34
Tahun 2010
Pemerintah.
tentang
Pengadaan
Barang/Jasa
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
perekonomian
atau
48
49
50
dan bukti lain yang diperoleh dari keterangan saksi, ahli dan
surat-surat lainnya. Unsur melawan hukum, pasca putusan
MK RI telah ditetapkan bahwa harus diartikan melawan
hukum formil yaitu perbuatan pelaku harus memenuhi syaratsyarat formil suatu tindak pidana, yaitu perbuatan pelaku harus
ditentukan secara eksplisit telah menyimpang dari ketentuan
Undang-Undang; bukan karena dipandang tercela oleh
masyarakat atau bertentangan dengan kesusilaan, ketertiban
umum dan keamanan.
Dalam praktik penjelasan saya di atas sering diabaikan
aparatur penegak hukum (APH) termasuk hakim pengadilan
tipikor.Kelemahan
praktik
penegakan
hukum
dalam
pemberantasan korupsi adalah pertama, APH sering
menetapkan status tersangka korupsi hanya dengan cukup
bukti petunjuk saja atau satu alat bukti lainnya.
Kelemahan kedua, khusus dalam perkara korupsi, ketentuan
Pasal 14 UU Tipikor 1999 jo 2001 tidak pernah
dipertimbangkan baik oleh penyidik, penuntut maupun oleh
Hakim.8Tafsir a contrario terhadap pasal ketentuan tersebut
menjelaskan bahwa, jika di dalam Undang-undang lain, selain
UU Tipikor, tidak ditegaskan bahwa pelanggaran atas Undangundang lain sebagai tindak pidana korupsi maka berlaku
ketentuan pidana di dalam Undang-undang lain; bukan
8
51
52
53
54
55
56
NOTULENSI
SEMINAR
57
58
59
60
Pertanyaan;
BPKP
1. Kenapa
perkara
adiministrasi,
perdata
pengadaan menjadi perkara PIDANA ?
dalam
LKPP
2. Perbuatan melawan hukum hanya boleh dituntut jika
melanggar UU, bukan PP atau perpres. Apakah
kesalahan dalam pelaksanaan Perpres Pengadaan
akan menjadi masalah pidana ?
3. Mengenai pencairan jaminan pelaksanaan dilakukan
setelah penyedia dinyatakan wanprestasi, tanpa
putusan pengadilan apakah hal ini dibenarkan ?.
TANGGAPAN;
1. Apabila terjadi kerugian negara, pihak yang
menyebabkan kerugian Negara diharuskan mengganti
sejumlah terjadinya kerugian. Diselesaikan dulu,
masalahnya, sampai level auditor;
2. PP atau perpres sebagai petunjuk teknis dari UU.
Melanggar Perpres pengadaan tidak langsung menjadi
tindakan pidana tindak pidana korupsi. PP dan perpres
digunakan untuk melihat ketentuan UU yang dilanggar;
61
62