Anda di halaman 1dari 5

Nama

: Dhana Ramadhan

NIM

: 015-04-024

Peneliti

: Ahmad Rivai

ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM


INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI PADA PT TRANSAVIA
OTOMASI PRATAMA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan cara penyampaian informasi yang dikenal dengan istilah teknologi
informasi atau Information Technology (IT) ini bisa dikatakan telah merasuki ke segala
bidang kehidupan. Dengan dukungan IT membuat organisasi ataupun individu dalam
kancah dunia bisnis merasa memiliki keunggulan kompetitif. Menyadari kenyataan
tersebut, PT Transavia Otomasi Pratama (TOP) merasa perlu berkomitmen untuk
memperbaiki sistem informasi yang ada menuju sistem informasi yang dapat
meningkatkan daya saing dan dapat menciptakanefektivitas dan efisiensi dalam proses
bisnis. Sebagai langkah nyata dari komitmen tersebut maka manajemen memutuskan
untuk berinvestasi pada aplikasi Navision Bussiness Solution yang merupakan paket dari
ERP (Enterprise Resource Planning).
Perhatian selanjutnya adalah bahwa perlu adanya sistem pengendalian intern yang
memadai dalam lingkup aplikasi Navision. Aspek pengendalian ini merupakan aspek yang
strategis dalam suatu sistem informasi. Oleh karena itu di tengah implementasi sebuah
sistem yang baru maka sangat diperlukan untuk melaksanakan analisis dan evaluasi
mengenai pengendalian intern. Dengan adanya analisis dan evaluasi pengendalian intern
ini maka akan dapat diharapkan bahwa informasi yang akan dihasilkan adalah informasi
yang berkualitas.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan evaluasi terhadap implementasi
sistem aplikasi Navision yang baru diimplementasikan, terutama sekali dilihat dari sistem
pengendalian intern persfektif teknis. Dengan serangkaian analisis dan evaluasi, penelitian

ini diharapkan akan menjadi sebuah gambaran mengenai kelayakan mengenai


keberlanjutan sistem aplikasi Navision di PT Transavia Otomasi Pratama
TINJAUAN PUSTAKA
Pengendalian khusus atau pengendalian aplikasi (application controls) ialah kontrol
internal komputer yang berlaku khusus untuk aplikasi komputerisasi tertentu pada suatu
organisasi (Gundodinyoto, 2007, hal 371). Pengendalian aplikasi sering disebut
pengendalian perspektif teknis atau dapat didefinisikan sebagai pengendalian yang
langsung terkait dengan transaksi pada suatu aplikasi tertentu. Adapun kategori
pengendalian aplikasi yaitu Boundary Controls, Pengendalian Input, Pengendalian Proses,
Pengandalian Hasil Keluaran.
Boundary Controls adalah interface antara para pengguna (users) dengan sistem
berbasis teknologi informasi. Tujuan utama boundary controls adalah antara lain : (a)
untuk mengenal identitas dan otentik (authentic)/tidaknya user sistem ; (b) untuk menjaga
agar sumberdaya sistem informasi digunakan oleh user dengan cara yang ditetapkan.
Pengendalian Input merupakan salah satu tahap dalam sistem komputerisasi yang
paling krusial dan mengandung risiko Pengendalian masukan (input control) dirancang
dengan tujuan untuk mendapat keyakinan bahwa data transaksi input adalah valid,
lengkap, serta bebas dari kesalahan dan penyalahgunaan.
Pengendalian Proses (processing controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi
jangan sampai data (khususnya data yang sesungguhnya sudah di valid) menjadi error
karena adannya kesalahan proses. Tujuan pengendalian pengolahan adalah untuk mecegah
agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan selama proses pengolahan data.
Pengendalian Hasil Keluaran merupakan pengendalian yang dilakukan umtuk
menjaga output sistem agar akurat lengkap, dan digunakan sebagaimana mestinya.
Pengendalian keluaran (output controls) ini didesain agar output/informasi disajikan secara
akurat, lengkap, mutakhir, dan didistribusikan kepada orangorang yang berhak secara
cepat waktu dan tepat waktu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini secara langsung akan diarahkan pada evaluasi sistem aplikasi melalui
sebuah tipe audit sistem aplikasi. Yang dimaksud sistem aplikasi di sini adalah Navision
Bussiness Solution, yang telah diimplementasikan dalam objek penelitian. Sedangkan tipe

audit yang digunakan adalah postimplementation audit. Tipe audit seperti ini diharapkan
akan membantu organisasi untuk mempelajari aplikasi sistem yang sedang dijalankan.
HASIL PENELITIAN
A. Boundary Controls
Ruang lingkup sistem :
1. Pemilik Aplikasi
2. Administrator Aplikasi
3. Pengguna Aplikasi
4. Authorization Control
Subsistem Dan Keterkaitannya
Di dalam modul Financial Management ini terdapat beberapa sub modul, yaitu
General Ledger, Receivable, Payable. Hanya saja walaupun sudah ada masingmasing kewenangan user tetapi belum adanya pembatasan kewenangan terhadap
masuk ke dalam sub modul yang lain. Artinya setiap user dapat mengakses ke semua
sub modul tanpa adanya pembatasan yang diberikan.
B. Pengendalian Input ( Input Controls )
Sistem pengolahan transaksi yang diterapkan adalah On-line Real Time, dengan
begitu pengendalian yang diperlukan adalah :
1. Pengendalian Yang Bersifat Prevention Objective
Merupakan pengendalian yang di terapkan dengan mengirimkan user
mengikuti pelatihan terhadap implementasi aplikasi.
2. Pengendalian Bersifat Detection Objective
Merupakan Pengendalian yang dilakukan berbarengan pada saat validasi input.
Yang dimana akan muncul kotak dialog yang menyatakan bahwa data belum
dapat diproses apabila input yang dimasukkan belum terdapat saldo nol.
3. Pengendalian Bersifat Correction Objective
Bila terjadi kesalahan bersifat keying error (salah rekam, bukan dari dokumen
sumber) maka akan ada proses reversal untuk yang tidak terkait dengan
database customer dan vendor. Namun bila yang berkaitan dengan database
customer dan vendor harus ada proses unapply terlebih dahulu sebelum

dilakukan reversal.
Bila terjadi kesalahan bersifat source error, artinya kesalahan dari dokumen
input maka akan dimintakan konfirmasi terhadap dokumen sumber kepada

pihak yang terkait.


C. Pengendalian Proses ( Processing Controls )

Merupakan pengendalian yang ditujukan agar dapat mendeteksi jangan sampai


terjadi data yang error karena terjadi salah proses. Adapun teknik yang digunakan
dalam pengecekan kesalahan-kesalahan pengolahan data, yaitu :
1. Overflow Check
2. Zero Balancing Check
3. Teknik Lock Out
4. Control Total Check
5. Matching Check
6. Crossfooting Check
D. Pengendalian Hasil Keluaran ( Output Controls )
Merupakan pengendalian yang dilakukan untuk menjamin agar informasi yang
disajikan adalah akurat, lengkap, mutakhir, dan di distribusikan kepada orang-orang
yang berhak. Adapun metode yang digunakan yaitu :
1. Preventif Dalam Output Controls
Metode preventif dalam output controls ini dilakukan dengan pembuatan
matriks pelaporan.

2. Detection Dalam Output Controls


Dalam pengendalian seperti ini diperlukan pengecekan antar program
pelaporan. Misalnya saja untuk mengecek kebenaran nilai dari A/R maka kita
harus mengecek pada nilai laporan detail agging customer dan summary agging
customer serta mencocokannya dengan nilai A/R pada Neraca.
3. Corrective Dalam Output Controls

Bila memang terjadi kecurigaan kesalahan dalam laporan maka melakukan


Audit Trail adalah cara yang terbaik. Di samping itu, berdasarkan pengalaman
maka perlu juga dilihat mengenai desain laporan yang ada. Terkadang hanya
karena kurang lebar dalam format suatu angka maka menyebabkan kesalahan
pada nilai yang seharusnya.
E. Matriks Penilaian Risiko Dan Pengendalian
Matriks penilaian risiko merupakan sebuah metode analisis dengan menghitung
aspek tingkat risiko (dampak) dan tingkat keterjadian risiko. Sedangkan pada matriks
pengendalian merupakan metode analisis desain (rancangan) dan tingkat efektivitas
pengendalian intern. Kedua matriks tersebut masing-masing dapat dinyatakan dengan
nilai : L (low) diberi nilai -1, M (medium) diberi nilai 2, H (high) diberi nilai -3.

Anda mungkin juga menyukai