Kelompok 7
Alliya Niandra Diva
Gugum Permana
Haris Abdul Aziz
Jihan Putra Ramdhani
Mauhibah Yumna
Riska Amalia
Safira Candra Asih
1406605793
1406576143
1406605755
1406605805
1406577650
1406575544
1406579151
2
3
Properties
Properties
Sifat dari suatu enzim bekerja dengan baik bergantung pada jenis
pembawa yang digunakan.
-Galaktosidase dapat bekerja optimal jika terdapat hal-hal berikut:
Suhu dan pH
Types of -Galaktosidase
-Galaktosidase
Jamur
-Galaktosidase
Ragi
-Galaktosidase
Bakteri
pH= 2.5-4.5
Digunakan
untuk
hidrolisis whey asam
pH= 6-7
Digunakan
untuk
hidrolisis susu (pH
6.6)
pH= 6.5-7.5
Digunakan
untuk
hidrolisis whey manis
(pH 6.1)
Product Inhibition
Enzim dari Aspergillus niger lebih kuat dihambat oleh
galaktosa daripada Aspergillus oryzae.
Penghambatan ini dapat diatasi dengan menghidrolisis
laktosa pada konsentrasi rendah dengan menggunakan
sistem immobilisasi enzim atau dengan memulihkan enzim
menggunakan ultrafiltrasi setelah dihidrolisis di batch.
Thermostable
Mampu mempertahankan aktivitas mereka pada 60C atau >60C untuk
waktu yang lama.
Memiliki dua keuntungan yang berbeda yaitu:
Memberikan tingkat konversi yang lebih tinggi atau waktu tinggal yang lebih pendek
untuk tingkat konversi yang diberikan
Proses ini kurang rentan terhadap kontaminasi mikroba karena suhu operasi yang lebih
tinggi.
Bacillus of -Galaktosidase
-Galaktosidase dari spesies Bacillus memiliki sifat yang unggul terhadap
termostabilitas, pH dalam berbagai operasi, penghambatan produk, dan
sensitivitas terhadap konsentrasi substrat yang tinggi.
Spesies Bacillus memiliki pH 6,8 dan suhu 65 C.
Aktivitas enzim yang tinggi untuk susu skim dan kurang penghambatan
oleh galaktosa telah membuat Bacillus cocok digunakan sebagai organisme
produksi untuk -Galaktosidase .
Penggunaan
Gambar: -Galactosidase
(Sumber: http://www.biophysics.at/wiki/images/thumb/Betagalactos
idase.png/400px-Betagalactosidase.png)
Sumber -Galaktosidase
-Galaktosidase dapat dengan mudah didapatkan baik dari yeast
(enzim intraselular) maupun fungi (enzim ekstraselular) (Gekas
and Lopez-Leiva 1985)
-Galaktosidase yang berasal dari bakteri lebih umum dipilih
dikarenakan mudahnya proses fermentasi, tingginya aktivitas
enzim, serta memiliki stabilitas yang tinggi
Galaktosidase
dari bakteri
Salah satu cara praktis yang dapat dilakukan untuk mengganggu sel sehingga
melepaskan gen -Galaktosidase adalah dengan proses sonifikasi (ultrasonik)
Gelombang suara dengan frekuensi yang lebih besar dari 15 20 kHz dapat
menyebabkan inaktivasi sel. Ultrasonik dengan daya input akustik yang lebih tinggi
dapat menyebabkan gangguan pada tekanan di dalam sel mikroba (Geciova et al.
2002)
Lactobacillus
plantarum
Salah satu jenis mikroorganisme
yang digunakan sebagai probiotik
dan serta starter culture pada
produk fermentasi
Strain yang mengandung Galaktosidase (tergabung dalam
enzim) dilepaskan menggunakan
metode sonifikasi ke lingkungan
ekstraselular
Enzim yang dilepaskan setelah
proses sonifikasi dapat digunakan
untuk hidrolisis laktosa pada susu
sehingga menguntungkan bagi
konsumer yang menderita lactoseintolerance
PRODUKSI
-GALAKTOSIDASE
(sumber: http://pdaagar.com/wpcontent/uploads/2016/01/Man-RogosaSharpe-Medium-Agar-MRSA-agar-MRSAgar.jpg)
Gambar 4: Lactobacillus
plantarum dalam media MRS
(sumber:
http://file.scirp.org/Html/72700194%5Cf48cf2ed-ba49-4d22b912-02cf41818fd0.jpg)
Proses
1
Dialisis
Karakterisasi -Galaktosidase
Setelah itu, campuran disentrifugasi dengan kecepatan 10000 rpm selama 15 menit
dengan suhu 4C.
Endapan enzim dipisahkan dan dilarutkan dalam 1 mL bufer fosfat 0.05 M pH 6.5.
Dialisis
Membran Selofan yang
mengandung sejumlah kecil
enzim dibasahi dan
dididihkan selama 30 menit
dalam alkali EDTA
(Na2CO3 10 g/L,EDTA 1
mmol/L)
Setelah didinginkan
tabungtabung tersebut
dicuci dengan aquades.
Kantung dialisis
dimasukkan ke dalam
buffer fosfat 0,01 M pH 6,5
sambil digoyang dengan
pengaduk bermagnet
dengan kecepatan 100 rpm
setelah 1 jam ganti buffer
Karakterisasi -Galaktosidase
Karakterisasi enzim meliputi suhu optimum, pH optimum, dan efek
ion logam. Enzim diujikan pada suhu inkubasi (25-45C) dengan selang
5C, dan pH pada kisaran pH 5.5-8.5 selang 0.5 diinkubasi selama 5
menit sebelum ditambahkan ONPGal 4 mg/ml. Enzim diujikan pada
berbagai suhu dan pH, diinkubasi selama 1 jam, kemudian
ditambahkan ONPGal 4mg/ml dan diinkubasi selama 15 menit pada
suhu 37C,
Ion-ion logam yang digunakan (Hg+, Cu2+, Ca2+ , Co2+ , Mg2, Mn2+, Zn2+)
disiapkan pada konsentrasi 0.01 M.
Untuk aktivitas enzim pada berbagai konsentrasi substrat dilakukan dengan cara
sebanyak 1.000 l buffer fosfat 0,1M pH optimum, 100l enzim dan substrat
ONPGal yang diujikan pada konsentrasi 0, 1, 2, 4, 5 mg/ml dan waktu inkubasi 5-20
menit selang 0.5 mg/ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian campuran
diinkubasi selama 25 menit dengan suhu optimum.
note:
HASIL
Penentuan pH
Optimum
Pada gambar, terlihat bahwa
pada kondisi mendekati pH 6.5
(pH 5 8) aktivitas galaktosidase L. plantarum
strain D-210 cenderung
mengalami peningkatan dan
mencapai optimum pada pH 6.5
dengan nilai aktivitas sebesar
0.822 U/ml.
Purifikasi selanjutnya
dilakukan pengendapan
dengan garam ammonium
sulfat. Pengendapan dilakukan
pada konsentrasi optimum
yaitu 40% sampai 50% dengan
aktivitas spesifik galaktosidase sebesar 238.44
U/mg.
Gambar 2 menunjukkan
pengendapan enzim dengan
ammonium sulfat mempunyai
aktivitas spesifik tertinggi pada
fraksi 40-50%. Aktivitas spesifik
menurun pada fraksi lebih dari
50% karena pada fraksi tersebut
lebih banyak enzim yang
terendap bukan enzim galaktosidase. Aktivitas spesifik
-galaktosidase hasil
semipurifikasi ammonium
sulfat pada fraksi 40-50% adalah
sebesar 238.438 U/ml.
Karakterisasi
-Galaktosidase
Cu2+
merupakan inhibitor kuat terhadap -galaktosidase dari L. plantarum sehingga
menurunkan aktivitas -galaktosidase. Aktivitas relatif Hg sebesar 56.82%
dengan aktivitas ratarata 19.008 U/mg dan Cu sebesar 1.04% dengan aktivitas
rata-rata 3.532 U/ml. Logam Hg2+ dan Cu2+ bersifat sebagai inhibitor karena
merupakan logam berat yang mem-bentuk endapan proteinat sehingga akan
memutuskan jembatan disulfida.
Suhu
Suhu merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi
kinerja enzim. Gambar 4
menunjukkan aktivitas galaktosidase optimum pada
suhu 45C dengan aktivitas
sebesar 0.582 U/ml.
Penentuan suhu optimum
dan stabilitas suhu
dilakukan pada suhu 25
50C.
pH
Beberapa keadaan yang
mempengaruhi kinerja
enzim salah satu
diantaranya adalah pH
dimana -galaktosidase
bebas mencapai optimum
pada pH 6.5 dengan
aktivitas tertinggi sebesar
252.341 U/mg.
Parameter Kinetik
Penentuan nilai KM dan Vmaks dilakukan dengan pemetaan data
menggunakan persamaan Lineweaver Burk (Gambar 6 dan 7).
Persamaan Lineweaver Burk adalah y = 5.286x + 10.75 dengan nilai
R2 sebesar 0.971 sehingga kecepatan maksimum aktivitas galaktosidase sebesar 0.093 mol/menit dan nilai KMsebesar 0,491
mM.
Pembahasan
pH
Penentuan pH optimum
diperlukan karena reaksi enzim
dipengaruhi oleh pH. pH
optimum berkaitan dengan
kinerja enzim dimana
L.plantarum strain D-210
merupakan bakteri yang
normofilik dengan kondisi
optimum pada pH 6 sampai
6.5. Kecepatan reaksi meningkat
seiring dengan peningkatan pH.
Pada kondisi asam terjadi ionisasi gugus tapak aktif oleh karena
peningkatan H+ dan pembentukan ikatan hidrogen serta hilangnya
aktivitas pada sisi basa akibat ionisasi residu asam amino pada enzim
yang tidak sesuai (Dawn et al.,2000). Enzim memiliki pH optimum
yang menyebabkan aktivitas maksimal pemberi atau penerima proton
yang penting pada sisi katalitik enzim dalam tingkat ionisasi yang
diinginkan (Lehninger, 1994).
SUHU
Karakterisasi suhu L.plantarum
strain D-210 memiliki suhu
optimum berkisar 40 sampai 45C.
Suriawiria (2005)
Parameter Kinetik
Parameter kinetik pada galaktosidase L. plantarum
strain D-210 memperlihatkan
adanya peningkatan kecepatan
reaksi. Konsentrasi enzim tetap
dengan pertambahan
konsentrasi subtrat akan
menaikkan kecepatan reaksi
pada batas konsentrasi tertentu
dan tidak akan meningkatkan
kecepatan reaksi lagi walaupun
konsentrasi substrat diperbesar
(Poedjiadi dkk, 1994).
Produksi Enzim
Produksi enzim pada skala industri
melibatkan penggunaan
Submerged Fermentation
Merupakan
proses
manufaktur
Solid-state
Fermentation
Fermentasi dengan media berupa
kultur substrat padat
Dapat digunakan untuk:
-Fermentasi makanan tradisional
-Produksi enzim
Syarat Produksi
Produksi biomolekul berbasis mikroorganisme harus mematuhi standar tertentu
yang telah dirancang oleh National Institutes of Health (NIH)
Standar tersebut dikenal sebagai suatu prinsip yang disebut dengan Good
Industrial Large Scale Practice (GILSP)
Untuk mikroorganisme dengan DNA rekombinan, harus memiliki enviromental
limitations
Pertumbuhan optimum pada kultur/reaktor, namun tidak dapat bertahan hidup jika
terekspos ke lingkungan.
Teknik operasi
Fasilitas
Kategori II
Mikroorganisme mengakibatkan
infeksi namun tidak membahayakan
Kategori III
Mikroorganisme mengakibatkan
infeksi yang berbahaya
Aplikasi Enzim
-galaktosidase Pada Proses
pembuatan Yoghurt
Yoghurt
Kata Yoghurt berasal dari
kata yugurt dari bahasa
Turki.
Yoghurt merupakan
makanan olahan susu
Prinsip pembuatan yogurt
adalah susu difermentasi
dengan menggunakan
biakan campuran
Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus,
sehingga menghasilkan
konsistensi menyerupai
pudding
Lactobacillus bulgaricus
Streptococcus thermophillus
Proses
Pembuatan
Yogurt
Proses
- food safety
- aesthetic, functional, environmental, and cost issues
(http://www.csusm.edu/news/ima
ges/recycling_plastic_containers.jpg)
KESIMPULAN
Daftar pustaka
Anonim.
2004.
Good
Large
Scale
Practice
(GLSP).
[ONLINE]
at:http://pharmaceuticalengineering.org/glossary?term=Good+Large+Scale+Practice+(GLSP). [Accessed 2 October 2016].
Available
Bradford MM 1976. Rapid sensitive method for the quantitation of microgram quantities of protein utilizing the principle of protein-dye
binding, Anal Biochem72:248-254.
Chandra AB 2010. Karakterisasi dan Kinetka Enzimatik -galaktosidase Isolat BakteriAV-1 pada Susu Pasteurisasi [Skripsi].Bogor: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Chen W, Chen H, Xia Y, Zhao J, Tian F, Zhang H 2008. Production, purification, and characterization of a potential thermostable galactosidase for milk lactose hydrolysis from Basillus stearothermophilus. J DairySci91:1751-1758.
Dawn B, Marks, Allian D, Marks MD, Colleen M Smith,PhD 2000. Biokimia Kedokteran Dasar Sebuah Pendekatan Klinis, Penerbit EGC.
Fox PF,Mc Sweeney PLH 1981. Dairy chemistry and Biochemistry.London Blackie Academic & Professional.
Gekas, V. and Lopez-Levia, M., Process Biochemical., 1985, 20, 212. Dairy Microbiology Division, National Dairy Research Institute, Karnal
132 001, India.
Gonzales Siso MI. 1996. The Biotechnological utilization of cheese whey.Areview Bioros Technol.
Henry C. Vogel, 2007. Fermentation and Biochemical Engineering Handbook, Second Edition: Principles, Process Design and
Equipment. 2 Edition. William Andrew.
Itoh T, Ohhashi M, Toba T, Adachi S 1980. Purification and properties of galactosidase from Lactobacillus
bulgaricus.Milchwissenschaft35:593-597.
Karat, Fira. 2004. Release and Characterization of -Galactosidase from Lactobacillus plantarum. Tesis. Master of Natural
and Applied Science, Middle East Technical University
Khusniati T 2010. Purifikasi, Karakterisasi dan Sifat Hidrolisis Enzim -Galaktosidase Bakteri Unggul Terseleksi yang
Diisolasi dari Buah-buahan di GunungSalak,laporan penelitian LIPI.
Kilara A, Shahani KM 1975.Lactase activity of cultured and acidified dairy products. J.Dairy Sci59:2031-235.
Lu LL, Xiao M, Li ZY, Li YM, Wang FS 2009. A novel transglycosylating -galactosidase from Lactobacillus Indigen B5.
Process Biochemistry 44: 232236.
Macias N de et al. 1983. Isolation and purification of galactosidase of L. murinus CNRZ313. Curr Microbiol 9:99-104.
Madigan MT, Martinko JM 2006. Brock: Biology of Microorganism.Pearson Education International. ISBN 0-13-196893-9
Page.375-377.
Mahoney RR 2004. Galactosyl-oligosaccharide formation during lactose hydrolysis: A review. Food Chem63:147-154.
Man JC de, Rogosa M, Sharpe ME 1960. A medium for the cultivation of lactobacilli. J.Appl Bacteriol 23:130135.
Marsh MN, Riley SA 1998. Digestion and Absorption of Nutrients and Vitamins Sleisenge amd fordtranNa2CO3
Gastrointestinal and Liver Disease 26: 1495-1496.
Martin Chaplin. 2015. The Use of Lactases in The Dairy Industry. [ONLINE] Available
at:http://www1.lsbu.ac.uk/water/enztech/lactase.html [Accessed 2 October 2016].
Matheus and Rivas N 2003. Production and partial characterization of -galactosidase from Kluyveromyces lactis grown in
deproteinized whey. ArchivosLatinoamericanos deNutricion, 53(2):194201.
Neelakantan, S. dkk. 2003. Production and use of microbial enzymes for dairy processing.
http://www.iisc.ernet.in/currsci/jul10/articles22.htm (Diakses pada 30 Sept 2016, 21:00)
Pelczar MJJr, Chan ECS 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke-1. Hadioetomo RS, Imas, T,Tjitrosomo SS, Angka
SL,penerjemah; Jakarta UI Pr.Terjemahan.
Rajoke MI, Samia K, Riaz S 2003. Kinetics and Regulation Studies of the Production of
Galactosidase from Klumeromyces marxianus Grown on Different Substrates. Food Technol.
Biotechnol. 41(4): 315-320.eng.2.(4):1 Scopes RK 1993. Protein Purification. New York:RR Doneley
and Sons
Steamer JR 1979. Lactic acid bacteria. Di dalam: de Fuguiredo M.P. & Splittoesser, D.F. Food
Microbiology. Public Health and Spoilage aspect. Westport: AVI Pub.
Suriawiria Unus 2005. Mikrobiologi Dasar, Papas Sinar Sinanti, Jakarta hal: 111-112.
Utami, Nurfahmi dan Takwin Mahmud. 2014. Produk Bioteknologi Konvensional: Yogurt. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
Wood BJB 1992. The Lactic Acid Bacteria in Health and Deseases. London: Blackie Academic and
Professional.
Yuningtias 2008. Isolasi dan Karakterisasi galaktosidase Bakteri Asam Laktat dari Hasil
Fermentasi [Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.