Anda di halaman 1dari 10

24/03/2015

Asrori Azhar
Pembimbing:
dr. Katje Sitanaya, Sp.KK
Laboratorium Penyakit Kulit dan Kelamin
RSD. Mardi Waluyo, Blitar
2015

Definisi
Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat, ditandai dengan
adanya makula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai
seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit,
misalnya rambut dan mata.

24/03/2015

Etiologi
Belum diketahui penyebab pasti vitiligo
Dugaan saat ini :
suatu penyakit herediter yang diturunkan secara poligenik atau
secara autosomal dominan

1.
2.
3.
4.

Dugaan faktor pencetus :


Faktor psikologis/emosi
Faktor trauma fiisik
Faktor sinar matahari
Fokus inflamasi

Patogenesis
Hipotesis Autoimun
Vitiligo berhubungan dengan tiroiditis hashimoto, anemia pernisiosa,
dan hipoparatiroid melanosit.
Organ spesifik autoantibodi : torioid, sel parital gaster, dan jaringan adrenal
Spesific immunoprecipitation assay Antibodi melanosit, yang memiliki
efek sitolitik

Hipotesis Neurohormonal
Tirosin membentuk melanin dan katekol. Produk intermediet yang
terbentuk selama sintesis katekol, mempunyai efek merusak melanosit.
Senyawa (neuropeptida-y) yang dilepaskan diujung saraf perifer
menghambat melanogenesis dan efek toksik terhadap melanosit.

24/03/2015

Autositotoksik
Penumpukan prekursor melanin (tirosin, dopa, dopakrom) sitotoksik
terhadap melanosit.
Biosintesis tetrahydrobiopterin dan katekolamin; 1) tetrahydrobiopterin
dan fenilalanin hidroksilase H2O2 (terakumulasi) biopterine
sitotoksik (dalam konsentrasi tinggi); 2) Tingginya katekolamin
sitotoksik terhadap melanosit
dopamin stres oksidatif apoptosis melanosit

Pajanan terhadap Bahan Kimia


Pajanan Mono Benzil Eter Hidrokuinon (sarung tangan)
Pajanan fenol (detergen)

Manifestasi Klinis
1. Makula amelanosit (putih kapur atau
putih susu), batas tegas, pinggiran
bergerigi.
2. Asimptomatik (jarang dikeluhkan
gatal, tanpa adanya sengatan sinar
matahari)
3. Predileksi : tangan, lengan, kaki dan
wajah (perioral dan periokular).

Vitiligo trichrome : Hilangnya pigmen sebagian atau seluruhnya


pada area yang sama
Repigmentasi perifolikular : makula dengan pigmentasi normal
atau hiperpigmentasi berada di dalam makula vitiligo
Vitiligo inflamatoar : tepi lesi yang meninggi, eritema, dan gatal

24/03/2015

Koebner phenomenon
vitiligo yang terlihat pada area trauma Koebner phenomenon
makula vitiligo berkembang dalam respon isomorfik terhadap
gesekan atau tekanan yang dihasilkan dari kegiatan umum (menyikat
rambut, mengeringkan kulit dengan handuk dan memakai ikat
pinggang atau menonton)

Klasifikasi
Lokalisata
1. Fokal : satu atau lebih makula pada
satu area
2. Segmental : satu atau lebih makula
pada satu area (unilateral), distribusi
menurut dermatomnya
3. Mukosal : hanya pada area
membran mukosa

Generalisata
1. Akrofasial : makula terdistribusi
bagian distal ekstremitas dan wajah
2. Vulgaris : makula tanpa pola
tertentu di banyak area
3. Universalis : menyeluruh atau
hampir menyeluruh

24/03/2015

Diagnosis
Anamnesa
1. Awitan penyakit
2. Riwayat keluarga
3. Riwayat penyakit (tiroid, alopesia areata, diabetes melitus, dan
anemia pernisiosa)
4. Faktor pencetus (stres, emosi, terbakar surya, dan pajanan bahan
kimiawi)
5. Riwayat inflamasi, iritasi, atau ruam kulit sebelum bercak putih.
Gambaran klinis
Makula depigmentasi atau bercak berwarna putih, bentuk tidak teratur
berbatas tegas dan mempunyai distribusi yang khas

Pemeriksaan Penunjang
1. Lampu Wood tampak putih berkilauan
2. Pemeriksaan Histopatologi tampak normal, melanosit (-),
kadang-kadang ditemukan limfosit pada tepi makula, reaksi dopa
untuk melanosit negatif pada daerah apigmentasi, namun
meningkat pada tepi yang hiperpigmentasi.
3. Pemeriksaan Biokimia pemeriksaan histokimia tirosinase (-)
4. Pemeriksaan lain stimulasi hormon tiroid, antinuklear antibodi
dan darah lengkap. Pememeriksa antitiroglobulin serum dan
antibodi antitiroid peroxidase, terutama ketika pasien memiliki
tanda dan gejala penyakit tiroid.

Lampu Wood

Histopatologi (HE 400x)

Histokimia

24/03/2015

Diferensial Diagnosis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Tinea Versikolor
Pitiriasis Alba
Lepra
Piebaldism
Tuberosklerosis
Nevus Depigmentosus
Albinisme

Penatalaksanaan
Prinsip : pembentukan cadangan baru melanosit. Melanosit
baru yang terbentuk akan tumbuh ke dalam kulit yang
mengalami depigmentasi

Pengobatan secara umum


1. KIE
2. Penggunaan tabir surya (SPF 15-30)
Mencegah terbakarnya kulit oleh paparan sinar matahari
3. Kamuflase kosmetik (Covermark dan Dermablend)
Menyamarkan bercak putih sehingga tidak terlalu kelihatan

24/03/2015

Repigmentasi

1. Kortikosteroid topikal
Pengobatan pada area yang terbatas (lokalisata), lini pertama pada
anak-anak
Triamsinolon asetonik 0,1%
Desonide 0,05%
Betamethason valerat 0,1%
Klobetasol propionat 0,1%
Sebesar 30-40% berrespon setelah 6 bulan penggunaan kortikosteroid,
jika selama 3 bulan tidak terlihat respon, maka terapi dihentikan

2. Imunomodulator Topikal (Tacrolimus salep 0,03-0,1%)


Immunosupresor poten dan selektif (lebih aman untuk anak-anak
sibandingkan kortikosteroid topikal).
Mekanisme kerja dengan inhibisi kalsineurin supresi aktivasi sel
T dan inhibisi pelepasan sitokin.
3. Calcipotriol Topikal 0,005%
Pengobatan ini dapat dikombinasi dengan kortikosteroid topikal
pada penderita dewasa dan anak-anak, mungkin dapat
mempercepat onset repigmentasi dengan stabilitas lebih baik dari
pigmentasi yang didapat.
4. Pseudokatalase
Kombinasi pseudokatalase dengan fototerapi UVB gelombang
pendek dapat mencegah progresifitas penyakit.

24/03/2015

5. Terapi Sistemik
Kortikosteroid sistemik telah digunakan sebagai terapi denyut dengan hasil
yang bervariasi dan dapat mencegah cepatnya depigmentasi pada penyakit
yang aktif.
6. Psoralen dan Ultraviolet A
Topikal atau oral 8-methoxypsoralen dikombinasi dengan penyinaran UVA
(320-400 nm) (PUVA)
PUVA topikal digunakan pada vitiligo lokalisata atau lesi yang kurang dari
20% permukaan kulit.
Psoralen oral (0,6 mg/kgBB, 2 jam sebelum penyinaran) digunakan pada
lesi yang lebih luas termasuk penderita yang tidak berespon terhadap
PUVA topikal.

7. Radiasi Ultraviolet B gelombang pendek (311 nm)


Pilihan terapi pada pasien vitiligo generalisata, UVB gelombang pendek
lebih efektif dibandingkan penggunaan PUVA
Jika tidak ada perbaikan yang terlihat dalam 6 bulan pengobatan, maka
pengobatan dihentikan.
8. Depigmentasi MBEH (monobenzylether of hydroquinone) 20%
Pilihan terapi pada vitiligo yang luas atau lesinya lebih dari
50% permukaan kulit dan tidak berhasil dengan pengobatan psoralen
Jika tidak ada dermatitis kontak dapat dilanjutkan sampai 4 minggu ,
depigmentasi dapat terjadi setelah 2-3 bulan dan sempurna setelah 1
tahun.
Sebaiknya dikombinasi dengan tabir surya untuk mencegah timbul kembali
pigmentasi normal pada area yang terpapar sinar matahari.

24/03/2015

9. Terapi bedah
Skin graft, tekhnik ini menggunakan jaringan yang berasal dari kulit
penderita yang berpigmen normal, kemudian dipindahkan ke area
depigmentasi
Suction blister, teknik ini yaitu membentuk bula pada kulit yang berpigmen
normal menggunakan vakum suction 150 Hg atau menggunakan alat
pembekuan seperti cairan nitrogen. Permukaan bula yang terbentuk
kemudian dipotong dan dipindahkan pada area depigmentasi.
Kultur melanosit, teknik ini berpotensi mengobati area yang luas
menggunakan sel yang diambil dari sebagian kecil kulit normal dan
kemudian melanosit diperluas secara in vitro.
10. Tatto (mikropigmentasi)
pigmen yang ditanamkan dengan menggunakan peralatan khusus dan
bahan ferum oksida dalam gliserol atau alkohol.

Prognosis
Prognosis dari vitiligo masih sulit untuk diprediksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan dari vitiligo :

Vitiligo yang tidak diberikan pengobatan lesi dapat mengalami


perkembangan secara bertahap dan bercak depigmentasi akan menetap
seumur hidup
Vitiligo lokalisata jarang berubah menjadi vitiligo generalisata
Vitiligo segmental sering dimulai saat anak-anak, onsetnya cepat dan
stabil, sedangkan pada vitiligo non segmental onsetnya lebih lambat,
bersifat progresif dan tiba-tiba dapat meluas.
Repigmentasi spontan terjadi pada 10-20% penderita, namun jarang
terjadi pada orang dewasa dan penderita yang telah lama mengalami
depigmentasi.
Repigmentasi terjadi melalui proses yang lambat dan hasilnya jarang
memuaskan secara kosmetik.

24/03/2015

Terima Kasih

10

Anda mungkin juga menyukai